Anda di halaman 1dari 5

Modul Praktikum ANTALMENTIKA (OBAT CACING) DAN FILARIASIS

I. Dasar Teori
A. Pendahuluan
Anthelmintika berasal dari kata “ anti “ yang berarti “ lawan “ dan kata “ helminthes “ yg berarti
cacing. Anthelmintika adalah obat yg dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia &
hewan.
Obat cacing pada umumnya bersifat melumpuhkan cacing lalu dikeluarkan melalui rectum/
cacing tidak dimatikan (vermifuga) dan lainnya bersifat mematikan cacing lalu dikeluarkan
(vermisida). Kebanyakan antalmentika efektif terhadap 1 macam cacing sehingga diperlukan
diagnosis yang tepat sebelum menggunakan antalentika. Terdapat 3 golongan cacing yang
menginfeksi manusia yaitu: nematode, cestoda, dan trematoda. Sama halnya dengan antibiotik,
antelmintika ditujukan pada target metabolik yang terdapat dalam parasit tetapi tidak
mempengaruhi host nya (tuan rumah/ manusia atau hewan).
B. Jenis-jenis cacing
Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 3 kelompok
1. Nematoda (Roundworm) : Oxyuris (cacing kermi), Ascaris (cacing gelang), Ancylostoma
(cacing tambang), Strongyloides & Trichuris (cacing cambuk). Infeksi dapat terjadi melalui
telur, larva atau cacingnya sendiri, melalui mulut atau melalui kulit.
2. Cacing pipih (Trematoda) : Schistosoma, Fasciola, dll. Schistosoma ditulari oleh bentuk
aktifnya (cercariae). Fasciola (cacing hati) khusus terdapat pada domba dan menimbulkan
antara lain pembesaran hati, jarang sekali menulari manusia.
3. Cacing pita (Cestoda) : Taenia, Echinococcus, Hymenolepsis, dll. Echinococcus memiliki tuan
rumah tetap (anjing)
C. Penggolongan Antalmentika
Terdapat 3 golongan untuk antelmintika yaitu: obat-obat untuk pengobatan nematoda,
trematoda dan cestoda yang akan dijelaskan secara berurutan sesuai dengan jenis cacing.
1. Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda
a. Mebendazole: tiabendazol, albendazol
Banyak digunakan sebagai monoterapi untuk penanganan masal terhadap penyakit
cacingan, juga pada infeksi campuran 2 atau lebih cacing. Bekerja sebagai vermicid,
larvacid dan ovicid.
Mekanisme kerja: menghambat pemasukan glukosa ke dalam cacing secara
irreversible sehingga terjadi pengosongan glikogen dalam cacing, menyebabkan
kerusakan struktur subseluler dan menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing
Kontra indikasi:
Studi toksikologi obat ini memiliki batas keamanan yang lebar. Tetapi pemberian
dosis tunggal sebesar 10 mg/kg BB pada tikus hamil memperlihatkan efek
embriotoksik dan teratogenik.
Efek samping
Diare dan sakit perut ringan yang bersifat sementara.
 Informasi obat
Mebendazol tidak menyebabkan efek toksik sistemik mungkin karena absorbsinya
yang buruk sehingga aman diberikan pada penderita dengan anemia maupun
malnutrisi
Informasi Farmakokinetik
Mebendazol tidak larut dalam air dan rasanya enak. Pada pemberian oral
absorbsinya buruk. Obat ini memiliki bioavailabilitas sistemik yang rendah yang
disebabkan oleh absorbsinya yang rendah dan mengalami first pass hepatic
metabolisme yang cepat. Diekskresikan lewat urin dalam bentuk yang utuh dan
metabolit sebagai hasil dekarboksilasi dalam waktu  48 jam. Absorbsi mebendazol
akan lebih cepat jika diberikan bersama lemak.
b. Pirantel Pamoat
Pirantel Pamoat nama dagang pirantel pamoat yang beredar di Indonesia bermacam-
macam, ada Combantrin, Pantrin, Omegpantrin, dan lain-lain.
Khasiat obat
Pirantel pamoat dapat membasmi berbagai jenis cacing di usus. Beberapa diantaranya
adalah cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma).
c. Piperazin : Upixon
Sangat efektif terhadap Oxyuris dan Ascaris. dilumpuhkan untuk kemudian dikeluarkan
dari tubuh oleh gerak peristaltik usus, berkhasiat juga sebagai laksan lemah. Banyak
digunakan karena efektif dan murah.
d. Levamisol
Efektif terhadap Ascaris, cacing tambang. Efek samping jarang terjadi, yaitu reaksi alergi
(rash), granulocytopenia dan kelainan darah lainnya
2. Obat Untuk Pengobatan Trematoda
Trematoda merupakan cacing pipih berdaun (cacing pita), digolongkan sesuai jaringan
yang diinfeksi. Misalnya sebagai cacing isap hati, paru, usus atau darah.
Prazikuantel
Khasiat obat: Obat pilihan untuk pengobatan semua bentuk skistosomiasis dan infeksi
cestoda seperti sistisercosis
Mekanisme kerja: Permeabilitas membrane sel terhadap kalsium meningkat
menyebabkan parasite mengalami kontraktur dan paralisis. Prazikuantel mudah
diabsorbsi pada pemberian oraldan tersebar sampai ke cairan serebrospinal. Kadar yang
tinggi dapat dijumpai dalam empedu. Obat dimetabolisme secara oksidatif dengan
sempurna, meyebabkan waktu paruh menjadi pendek. Metabolit tidak aktif dan
dikeluarkan melalui urin dan empedu.
Kontra Indikasi: Obat ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau menyusui.
Prazikuantel tidak boleh diberikan untuk mengobati sistiserkosis mata karena
penghancuran organisme dalam mata dapat merusak mata
Efek samping: Mengantuk, pusing, lesu, tidak mau makan dan gangguan pencernaan
Interaksi obat: Interaksi obat yang terjadi akibat peningkatan metabolisme telah
dilaporkan jika diberikan bersamaan deksametason, fenitoin, dan karbamazepin,
simetidin, menyebabkan peningkatan kadar prazikuantel.

3. Obat Untuk Pengobatan Cestoda
Cestoda atau cacing pita, bertubuh pipih, bersegmen dan melekat pada usus pejamu.
Sama dengan trematoda, cacing pita tidak mempunyai mulut dan usus selama siklusnya.
Niklosamida
Khasiat obat: membersihkan usus dari segmen-segmen cacing yang mati agar tidak
terjadi digesti dan pelepasan telur yang dapat menjadi sistiserkosisi.
Mekanisme kerja: Kerjanya menghambat fosforilasi anaerob mitokondria parasite
terhadap ADP yangmenghasilkan energy untuk pembentukan ATP. Obat membunuh
skoleks dan segmencestoda tetapi tidak telur-telurnya.
Interaksi obat: Alkohol harus dilarang selama satu hari ketika niklosamid diberikan

FILARIASIS
Ditularkan oleh larva mikrofilaria melalui gigitan nyamuk culex. Mikrofilaria membendung
getah bening pada kaki, daerah sekitar kandung kemih shg membengkak & membesar disebut
elephantiasis /kaki gajah.
Gejala :
sakit disekitar daerah yg dibendung, demam
Obat yang digunakan :
dietil karbamasin sitrat (DEC) kombinasi dengan Albendazol 400 mg
Obat pilihan pertama untuk filariasis, dapat menghilangkan mikrofilaria W bacrofti, B
malayi, loa loa dari peredaran darah.
Mekanisme kerja :
menurunkan aktivitas otot cacing sehingga menjadi paralisis dan menyebabkan
perubahan pada permukaan membran mikrofilaria sehingga mudah dihancurkan.
Efek samping :
gangguan lambung-usus, pusing dan sakit kepala, alergi
Penggunaan pada pada wanita hamil: aman
Dosis : 3 dd 2 mg/ kg BB p.c

II. Tujuan
Kegiatan praktikum bertujuan agar Anda dapat memahami dan membedakan jenis obat
antalmentik sehingga dapat menjelaskan atau menginformasikan merk yang beredar dan
produsennya kepada masyarakat.

III.Bahan dan Alat Praktikum


Sebelum pelaksanaan praktikum Anda mempersiapkan bahan dan alat yang akandigunakan
selama kegiatan yaitu:
1. Buku ISO, MIMS atau buku/materi lainnya yang memuat nama (merk)antalmentik
dan produsennya.
2. Laptop.

IV. Pelaksanaan Praktikum

1. Mahasiswa menyiapkan brosur atau mims/ ISO untuk mengerjakan table pengamatan
2. Mahasiswa mengisi table pengamatan sesuai ketentuan pada kolom berdasarkan mims/
ISO/ Brosur yang diperoleh

Tabel. 1 Pengamatan praktikum antamentika

Nama zat Indikasi Brand name Bentuk E.S kontraindikas


aktif sediaan i
obat/
Kekuatan
1. Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda

Albendazol

Mebendazol

Tiabendazol

Pirantel
pamoat

Piperazin

Ivermektin

DEC
(Diethylcarb
amazin)
Levamisol

2. Obat-Obat Untuk Pengobatan Trematoda

Praziquantel

3. Obat-Obat Untuk Pengobatan Cestoda

Niclosamide

3. Setelah mengisi Tabel pengamatan , Mahasiswa silakan menuliskan nama obat per
golongan di kertas HVS menggunakan spidol, dengan masing2 golongan berisikan nama
zat aktif, yang telah ditandai dengan WARNA Kuning.
4. Hasil tulisan golongan obat pada HVS tersebut, kemudian di tempel boleh di salah satu
dari dinding/ tembok, pintu, kaca/ Cermin atau lainnya yang menurut anda akan sering
terlihat disadari atau tidak.

5. Mahasiswa membuat laporan dengan format


Judul Praktikum
Hari tanggal
Ringkasan teori
Tabel pengamatan
Jawaban Latihan soal
Daftar Pustaka

6. Hasil tempelan di foto dan diupload terpisah bersama Laporan dengan nama file Foto
tersebut : Foto Obat antelmentik_Nama mahasiswa ; Laporan antelmentic_nama
mahasiswa

V. Ringkasan
Obat Antelmintik yang merupakan golongan dari Obat Anti Helmintes ditujukan sesuai
dengan cacing yang spesifik. Tidak semua cacing dapat di musnahkan atau diobatidengan satu
macam obat saja. Karena nyatanya, telah banyak macam obat cacing yang diedarkan dan resmi
untuk digunakan. Sehinga kita harus tepat dalam memilih obat sesuai dengan fungsi, tujuan,
dosis dan efek samping serta kontra indikasi yang ditimbulkan.

VI. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan penggolongan antalmintik
2. Berikan contoh antamentikalaria yang ada dipasaran, dosis, efek samping dan nama
dagang minimal 3
3. Apa pilihan terapi untuk filariasi

DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi (Editor).1995.
Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.. Bagian Farmakologi FK UI: JakartaHoan Tan Tjay,drs & Kirana
Rahardja. 2003.
Obat-obat penting, Khasiat,penggunaan dan efek sampingnya : Elexmedia Computindo
Katzung.1989.
Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 3.EGC: Jakarta Mycek.2001.

Anda mungkin juga menyukai