1 Irsuhardi Directorategeneralofhighways 121203221155 Phpapp02
1 Irsuhardi Directorategeneralofhighways 121203221155 Phpapp02
KESELAMATAN JALAN
(PADA ACARA PERINGATAN HARI KORBAN KECELAKAAN LALU-LINTAS SEDUNIA)
RUNK
Isu Keselamatan Lalu Lintas
FAKTA
Road traffic accidents merupakan salah satu penyebab kematian utama di
dunia dan diprediksikan akan menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian
pada tahun 2020 (WHO,1990);
Angka korban jiwa akibat kecelakaan di jalan Indonesia mencapai lebih
dari 30 ribu jiwa per tahun;
100,000,000 77 juta
Kondisi Tahun 1995:
65 juta
1 km jalan untuk 40 kendaraan
1,000,000 487ribu
100,000
2000
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2002
2004
2006
2008
2010
2012
Tahun
PERTUMBUHAN KENDARAAN
9,000,000
Mobil Penumpang
8,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: Kompas 21 Feb. 2012
PROFIL KECELAKAAN BERDASARKAN JENIS KENDARAAN
Faktor
Manusia,
67%
Kombinasi
faktor
tersebut,
24% Faktor
Kendaraan,
5%
Faktor Jalan
&Lingkungan,
4%
SUMBER: MTI
BEBERAPA AKAR PERMASALAHAN TERKAIT
KESELAMATAN JALAN
• Kemampuan terbatas dalam menyediakan infrastruktur tepat waktunya
• Pemanfaatan bagian jalan yang tidak sebagaimana mestinya
• Tantangan pemanfaatan badan jalan dengan beban melebihi (overloading)
• Jalan arteri dpt diakses langsung dari jalan lingkungan/lokal
• Ruas jalan masih banyak yang tanpa marka & rambu
• Bangunan permanen terlalu dekat di sisi jalan
• Simpang sebidang dengan titik konflik terlalu banyak & terbuka
• Alinyemen jalan masih banyak yang sub-standar
• Bahu jalan beda tinggi dengan badan jalan
• Kejadian iklim yang ekstrim: banjir yang lama, panas yang tinggi
• Budaya berkendaraan
Kebijakan terkait Keselamatan Jalan
PERATURAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN
UU 38 / 2004
Tentang Jalan
PP 34 / 2006
Tentang Jalan
UU 22 / 2009
Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
RPJMN 2010-2014
Dari Tahun 2009-2012, Dit. Bintek ,Ditjen Bina Marga telah melakukan Investigasi
Lokasi Rawan sebanyak 153 Lokasi dan Audit Keselamatan Jalan sebanyak 47
Lokasi dengan rincian sebagai berikut:
Tujuan dari dilaksanakannya Uji Laik Fungsi Jalan salah satunya adalah tersedianya jalan yang
berkeselamatan
Kegiatan Keselamatan Jalan sudah termasuk dalam uji laik fungsi jalan secara teknis
(Form Uji Laik Fungsi Teknis (Permen PU No 11/PRT/M/2010) tidak jauh berbeda dengan daftar
periksa audit keselamatan jalan untuk tahap operasional jalan (Pd-T-17-2005-b))
Uji Laik Fungsi Jalan
Latar Belakang
UU RI No. 22/2009 tentang LLAJ:
Pasal 8: Penyelenggaraan di bidang Jalan meliputi pengaturan,
pembinaan, pembangunan, dan pengawasan prasarana
Jalan
(f) Uji Kelaikan Fungsi Jalan sesuai dengan standar
keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
Pasal 22:
(1)Jalan yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan
laik fungsi Jalan secara teknis dan administratif
(2)Penyelenggara Jalan wajib melaksanakan uji kelaikan
fungsi Jalan sebelum pengoperasian Jalan
(3) Penyelenggara Jalan wajib melakukan uji kelaikan fungsi
Jalan pada Jalan yang sudah beroperasi secara berkala
dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau sesuai dengan kebutuhan
Pelaksanaan Uji Laik Fungsi Jalan
1. Pada tahun 2011, Ditjen Bina Marga, telah menyusun 2 buku Panduan
Teknis ULFJ. Buku tsb berupa: Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan,
dan Panduan Teknis Pengisian Form Laik Fungsi Jalan
2. Ditjen Bina Marga juga telah menerbitkan surat perintah tugas Tim Uji Laik
Fungsi Jalan dan surat Keterangan Penetapan Tim Uji laik Fungsi Jalan di
10 Balai yang keanggotaanya terdiri dari unsur Bina Marga, Perhubungan,
dan Kepolisian
Rencana Umum Nasional
Keselamatan (RUNK) Jalan
RENCANA UMUM NASIONAL KESELAMATAN
& STAKEHOLDER
RUNK Transportasi Jalan memuat
STAKEHOLDERS:
Program dan Rencana Aksi :
•Kementerian PPN/Bappenas
1. Manajemen Keselamatan Jalan •Kementerian Perhubungan
(Road Safety Management) •Kementerian Pekerjaan Umum
2. Jalan Yang Berkeselamatan •POLRI
(Safer Road) •Kementerian Dalam Negeri
STAKEHOLDERS
PROGRAM PILAR 2
1 Penutupan lobang jalan Waktu tanggap 7x24 jam Kegiatan2 ini harus merupakan bagian dari
kegiatan ‘business as usual’ (Pelaksanaan
Preservasi dan Peningkatan Kapasitas
Jalan Nasional) yang dilaksanakan oleh
Bina Marga yang telah diatur melalui
Permen PU No.13/2011 tentang Tata Cara
2 Perbaikan genangan air Waktu tanggap 7x24 jam Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.
Perlu adanya Surat Edaran Dirjen. Bina
Marga yang kembali mempertegas
pelaksanaan kegiatan tersebut untuk
mendukung RUNK.
3 Penanganan jalan licin Waktu tanggap 7x24 jam Penanggungjawab: Balai dan Binlak
5 Pelaksanaan Audit 30% dari jumlah FS Pembangunan AKJ telah dilaksanakan pada proyek-proyek
Keselamatan Jalan Pada Jalan Baru berbantuan luar negeri (EINRIP dan RRDP)
Tahap Studi Kelayakan Penanggungjawab: Bipran Perlu adanya Surat Edaran Dirjen. Bina Marga
yang menginstruksikan kepada Balai untuk
melaksanakan AKJ pada proyek-proyek yang
6 Pelaksanaan Audit 30% dari jumlah DED Jalan Baru dan dimaksud.
Keselamatan Jalan Pada Peningkatan Kapasitas
Tahap DED Penanggungjawab: Balai, Bintek
8 Pelaksanaan Inspeksi 30% dari panjang jalan nasional Inspeksi dilaksanakan melalui Program Uji Laik
Keselamatan Jalan Fungsi Jalan Nasional (ULFJN). Target akan dapat
Penanggungjawab: Binlak terpenuhi 100% pada akhir 2013.
9 Pelaksanaan Perbaikan 30% dari seluruh lokasi rawan Kepolisian belum mengeluarkan data resmi jumlah
Lokasi Rawan Kecelakaan kecelakaan pada jalan nasional lokasi rawan kecelakaan. Bina Marga, melalui
Renstra 2010-2014, telah mentargetkan
Penanggungjawab: POLRI, Balai, penyusunan rekomendasi pada 250 lokasi, dan
Bintek pelaksanaan perbaikan pada 150 lokasi. Saat ini,
telah tersusun 137 rekomendasi dan pelaksanaan
perbaikan di 2 lokasi.
KEGIATAN 3. PENINGKATAN STANDAR KELAIKAN
JALAN LEBIH BERKESELAMATAN
NO KEGIATAN TARGET HINGGA TINDAK LANJUT
RUNK 2016
10 menyediakan standar Tersedia
kelaikan jalan yang
berkeselamatan Penanggungjawab: Bintek,
Balitbang
11 Menyediakan Tersedia
pedoman manajemen
penyelenggaraan jalan Penanggungjawab: Bintek,
yang Balitbang
12 Penerapan 60% terlaksana Dit. Bintek telah mempersiapkan
manajemen konsep manajemen keselamatan jalan.
penyelenggaraan jalan Penanggungjawab: Perlu SE Dirjen untuk mengesahkan
yang berkeselamatan Sekditjen? dan mengintegrasikan konsep tersebut
ke dalam siklus pembangunan jalan.
KEGIATAN 4. LINGKUNGAN JALAN LEBIH
BERKESELAMATAN
NO KEGIATAN TARGET HINGGA TINDAK LANJUT
RUNK 2016
13 Pengendalian 40% dari panjang ruas jalan Sekjen PU perlu mengkoordinasikan
pemanfaatan rumija nasional terkendali pembentukan MoU lintas kementerian
terkait bersama Pemerintah Daerah
Penanggungjawab: Balai, untuk mengembalikan fungsi ruang
Pemda, kementerian terkait milik jalan. Untuk pelaksanaan
14 Pengendalian 40% dari panjang ruas jalan pengendaliannya dilakukan oleh Balai,
pemanfaatan ruang nasional terkendali pemda, dan kementerian terkait
sepanjang jalan
Penanggungjawab: Balai,
Pemda, Ditjen. Taru,
kementerian terkait
15 Menyediakan 30% dari panjang jalan Program ULFJN akan mengidentifikasi
perlindungan pejalan perkotaan ruas jalan perkotaan yang memiliki
kaki potensi besar membahayakan pejalan
Penanggungjawab: Balai kaki.
Penanganan rekomendasi ULFJN
harus diprioritaskan pada perlindungan
pejalan kaki.
TERIMA KASIH