Anda di halaman 1dari 28

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277799666

ANALISIS PENGARUH KONFIGURASI KONDUKTOR BERKAS TERHADAP


EFISIENSI,REGULASI TEGANGAN DAN KORONA PADA SALURAN TRANSMISI
UDARA

Article · January 2011

CITATION
READS
1
2,624

3 authors, including:

Susatyo Handoko
Universitas Diponegoro
25 PUBLICATIONS 23 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Susatyo Handoko on 10 August 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS PENGARUH KONFIGURASI KONDUKTOR BERKAS TERHADAP EFISIENSI,
REGULASI TEGANGAN DAN KORONA PADA SALURAN TRANSMISI UDARA

Untung Susilo (L2F 004 520)1


Ir. Tedjo Sukmadi, M.T. – Susatyo Handoko, S.T., M.T.2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Abstrak
Penyaluran daya listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban membutuhkan saluran transmisi dengan efisiensi tinggi, regulasi
tegangan rendah serta aman bagi lingkungan disekitarnya. Penggunaan tegangan ekstra tinggi dapat meningkatkan efisiensi dan
menurunkan jatuh tegangan tetapi berakibat pada terjadinya korona. Korona meningkatkan rugi penyaluran dan menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI). Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI) yang terlalu
besar akan mengganggu masyarakat disekitar jalur saluran transmisi. Penggunaan konduktor berkas merupakan cara untuk mengurangi
regulasi tegangan dan risiko terjadinya korona.
Tugas akhir ini membahas tentang pengaruh konfigurasi konduktor berkas terhadap nilai efisiensi, regulasi tegangan ,rugi
korona, AN dan RI pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Macam konfigurasi meliputi variasi jumlah berkas,
variasi jarak antar subkonduktor dan variasi ukuran konduktor yang digunakan. Sedangkan macam sirkit yang dibahas sesuai dengan SNI
04-6918-2002 yaitu sirkit tunggal dan sirkit ganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh perubahan jumlah berkas terhadap nilai efisiensi, regulasi tegangan, rugi korona,
AN dan RI lebih dominan daripada pengaruh perubahan jarak antarsubkonduktor maupun perubahan diameter konduktor. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa penambahan jumlah berkas menurunkan regulasi tegangan, rugi korona, AN dan RI tetapi meningkatkan
efisiensi. Penurunan regulasi tegangan menunjukkan jatuh tegangan semakin kecil. Hasil perhitungan nilai AN dan RI pada SUTET 500 kV
dengan konstruksi menara dan konfigurasi konduktor berkas yang sesuai SNI 04-6918-2002 masih aman karena nilainya masih dibawah
batas Kriteria Perry dan SPLN 46-1-1981 tentang Pedoman Pembatasan Tingkat Bising dan IEEE Radio Noise Design Guide tentang batas
maksimal nilai RI.

I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah :
Pusat pembangkit tenaga listrik yang berada jauh dari
1. Menganalisis pengaruh konfigurasi kawat
pusat beban membutuhkan saluran transmisi untuk
konduktor berkas berupa jumlah berkas, jarak
menyalurkan daya listrik. Karena permukaaan tanah yang
antar subkonduktor dan diameter subkonduktor
tidak selalu datar dan kadang saluran transmisi harus
terhadap efisiensi, regulasi tegangan, rugi korona
melewati bukit-bukit maka saluran udara lebih dipilih
dan efek korona ( audible noise dan radio
daripada saluran bawah tanah. Dalam penyaluran daya
interference ) dari Saluran Udara Tegangan Ekstra
listrik akan terjadi rugi daya penyaluran dan jatuh tegangan
Tinggi (SUTET).
(voltage drop) yang besarnya sebanding dengan panjang
2. Membandingkan hasil perhitungan audible noise
saluran. Penggunaan tingkat tegangan yang lebih tinggi
(AN) dan radio interference (RI) pada SUTET
merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Namun, jika
dengan standar batas maksimal nilai AN dan nilai
tegangan terus ditingkatkan akan timbul peristiwa korona. RI.
Korona menyebabkan rugi korona dan dampak negatif
terhadap lingkungan berupa Audible Noise (AN) dan Radio
1.3 Pembatasan Masalah
Interference (RI) yang terjadi pada saluran transmisi udara
Untuk menyederhanakan permasalahan dalam Tugas
tegangan diatas 100 kV. Tegangan 500 kV merupakan Akhir ini diperlukan adanya batasan-batasan, yaitu:
tingkat tegangan yang umum digunakan di Indonesia untuk 1. Saluran yang dianalisis adalah Saluran Udara
SUTET sehingga perlu dilakukan analisis mengenai Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV.
dampak korona nya. 2. Jenis sirkit yang dibahas adalah sirkit tunggal dan
Berdasarkan penelitian Bonnevile Power sirkit ganda berdasarkan SNI 04-6918-2002.
Administration (BPA) di Amerika serikat, penggunaan 3. Analisis pada sirkit ganda hanya menggunakan
konduktor berkas (bundled conductor) dapat menjadi solusi saluran yang ditransposisi.
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh 4. Konfigurasi konduktor berkas berdasarkan spacer
korona. Konduktor berkas juga mengurangi induktansi yang meliputi variasi jumlah berkas, variasi jarak
saluran sehingga jatuh tegangan saluran dapat dikurangi. antar subkonduktor dan diameter subkonduktor.
Konduktor berkas (bundled conductor) adalah penggunaan 5. Jenis spacer yang digunakan adalah merk
beberapa kawat konduktor pada tiap fasa yang dipisahkan PFISTERER SEFAG buatan Swiss.
oleh spacer pada jarak tertentu. Spacer dapat dipilih 6. Dalam tugas akhir ini tidak membahas faktor
berdasarkan jumlah berkas, jarak antar subkonduktor ekonomis pemilihan konduktor.
(spacing) dan diameter subkonduktor. 7. Jenis konduktor yang digunakan adalah ACSR
Perencana saluran dapat memilih spacer yang (Allumunium Conductor Steel Reinforced).
digunakan untuk mendapatkan konfigurasi konduktor 8. Standar batas maksimal nilai Audible Noise (AN)
berkas yang sesuai sehingga dihasilkan saluran transmisi mengacu pada Kriteria Perry dan SPLN 46-1-1981
yang efisien dan aman bagi lingkungan. Efisien karena Tentang Pedoman Pembatasan Tingkat Bising.
memiliki rugi saluran rendah baik itu rugi tahanan ataupun 9. Standar batas maksimal nilai Radio Interference
rugi korona. Aman karena nilai AN dan RI masih dalam (RI) mengacu pada IEEE Radio Noise Design
standar batas yang tidak menganggu kehidupan masyarakat Guide.
disekitar jalur SUTET.

1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP
2)
Dosen Jurusan Teknik Elektro UNDIP 1
II. DASAR TEORI

2.1 Saluran Transmisi[9],[13] Keterangan :


Saluran udara ataupun saluran bawah tanah yang Vs = tegangan sisi kirim
berguna menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit ke Is = arus sisi kirim
pusat beban atau dari pusat beban satu ke pusat beban yang Vr = tegangan sisi terima
lain dengan tegangan lebih besar dari 20 kV. Ir = arus sisi terima
Berdasarkan panjang saluran saluran transmisi daya Z = impedansi saluran
listrik dibedakan menjadi tiga yaitu: saluran pendek ( l < 80 Y = suseptasi saluran
km), saluran menengah ( 80 km < l < 250 km) dan saluran Zk = impedansi karakteristik
panjang (l > 250 km). Sedangkan menurut jumlah sirkit
yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu : sirkit 2.4 Efisiensi Saluran Transmisi[2],[9]
tunggal dan sirkit ganda. Adalah perbandingan antara daya yang diterima dan
daya yang disalurkan. Efisiensi saluran dinyatakan dengan
2.2 Konduktor Berkas (Bundled Conductor)[4],[8] persamaan:
Konduktor berkas adalah konduktor yang terdiri dari P
dua konduktor atau lebih ηR (
yang dipakai sebagai
konduktor satu fasa.
%)× 2
Konduktor berkas mulai =1 .
0 9
efektif digunakan pada
tegangan diatas 400 kV. Ketera 0 )
ngan: %
Penggunaan konduktor
berkas
P
S
bertujuan untuk PR = daya
mengurangi risiko terjadi pada
korona dan meningkatkan ujung
kapasitar daya hantar
terima
saluran transmisi.
(MW)
Keuntungan menggunakan
konduktor berkas antara PS = daya
lain: pada
1. Mengurangi reaktansi ujung
induktif saluran kirim
sehingga jatuh (MW)
tegangan dapat
diturunkan. 2.5 Regulasi tegangan[2],
[9],[10]
2. Mengurangi gradien
tegangan permukaan Regulasi tegangan
konduktor sehingga merupakan prosentase
dapat meningkatkan penurunan tegangan pada
tegangan kritis korona sisi terima dari kondisi
dan mengurangi rugi- beban nol berubah
rugi daya korona, menjadi kondisi beban
Audible Noise penuh. Regulasi tegangan
dapat dihitung sebagai
berikut :
(AN) dan Radio
interferensi (RI). V-
Kerugian menggunakan ( R(N (
V 2
konduktor berkas antara % L)L) R(F
lain: ) V .
1. Meningkatkan ×10 1
=
0
berat 0% )

total

saluran

sehingga
berpenga a apasitans
ruh pada t i saluran.
k
konstruk a
si n
menara.
2. Meningk k
2
I=

Y+ ⎟ ⎟IR
R(FL)
K VR 2
+
3. Konstruksi isolator │VeR(NL)│= |Vs | = ⎜
1
lebih rumit. tegangan ujung beban 4 +
⎝ (2.6) 4. Jarak konduktor antar
4. Meningkatkan pada beban nol (no ⎝ fasa
investasi awal. load) 5. Tegangan
Lima faktor diatas
│VR(FL)│= |VR| = tegangan menjadi penentu
2.3 Hubungan Arus ujung beban pada beban perhitungan
dan Tegangan penuh 3. Saluran Panjang terhadap gradien
Pada Saluran (full load)
tegangan permukaan
Transmisi Vs = VR cosh konduktor. Gradien
Hubungan antar 2.6 Korona
tegangan permukaan
tegangan dan arus Pengertian
ZY ZY ZY l + ZkIRsinh konduktor merupakan
terima dengan sisi kirim korona berdasarkan
faktor yang
dibedakan sesuai jenis American Standards
mempengaruhi besar
saluran adalah : Association adalah ZY l nilai rugi korona,
1. Saluran Pendek peluahan sebagian
Audible Noise (AN)
(partial discharge) (2.7)
VS = VR + ZIR
ditandai dengan I l l dan Radio Interference (RI).
timbulnya cahaya s
IS = IR violet karena terjadi +
ionisasi udara disekitar VR (2
2. Saluran Menengah =
permukaan konduktor /Zk .8
• Nominal T
2 ketika gradien si )
+ ⎛
V S ⎜Z
= ⎜1
⎛ ⎞
+ + ZY⎟I⎞⎟V Z I
R R
tegangan permukaan nh
4 2 R
konduktor melebihi c
nilai kuat medan kritis o
disruptifnya. s
Terjadinya korona juga h
ditandai dengan suara
mendesis (hissing) dan 2.7 Tegangan kritis = 0,92 <
bau ozone (O3). Korona disruptif [3],[5],[8] m<0,94 untuk
makin nyata kelihatan Tegangan kritis permukaan
pada bagian yang disruptif merupakan konduktor kasar
kasar, runcing dan tegangan minimal yang = 0.82 konduktor
kotor. Peristiwa korona dibutuhkan untuk pilin (stranded)
semakin sering terjadi terjadinya ionisasi pertama
⎝ ⎝ (2.3 jika pada saluran kali dipermukaan 2.9 Rugi-rugi korona[3],
) transmisi diterapkan konduktor. Berdasarkan [4]
⎠ ⎠ tegangan yang lebih hasil penelitian yang
dilakukan oleh Peek’s, Rugi-rugi
⎛ Z tinggi daripada
IS = YV ⎞ (2.4
+ 1+ tegangan kritis dan kekuatan dielektrik udara korona akan semakin
R ) ketika udara yang maksimum pada kondisi besar jika tegangan

R
lembab serta cuaca standar dengan tekanan saluran terus dinaikkan
⎝ udara 1 atm (760 mmHg), melebihi tegangan kritis
• N buruk. Peristiwa
korona menimbulkan suhu udara 25 ºC adalah 30 disruptif. Dalam
o 2
rugi-rugi penyaluran, kV/cm. Kekuatan beberapa penelitian telah
mi
merusak bahan isolasi dielektrik udara sebanding dirumuskan beberapa
na ⎠
serta gejala tegangan dengan kepadatan udara persamaan empiris yang
l
tinggi berupa Audible sekitar. Besarnya mempertimbangkan
Ph
Noise (AN) dan Radio kepadatan udara dapat di faktor penggunaan
i
Interference (RI). rumuskan konduktor berkas.
V Persamaan yang
Faktor –Faktor yang :

mempengaruhi 0,3921.p digunakan untuk sistem tiga
δ= fasa dengan konduktor
Z terjadinya korona antara berkas
Y lain: 2 t (2.11)
⎞ 7 e
⎟ 1. Kondisi Atmosfer 3
V (2.5 2. Diameter konduktor
R
+ ) +

Z t
I
R Keterangan:
2 δ =

⎛ ⎛ 3. Kondisi
permukaan kepadatan
konduktor
ZY Z udara
⎞ Y⎞ p =
3
t ⎡ 2 n
dirumus (⎤
5 )
kan =
su
oleh hu
Anders ud
on, ar
Baretsk a

y dan C
Mccart )
y para Tegangan
peneliti Pc = PFW + ∑
dari kritis ⎢0,3606.K.V. r (2.
EHV .ln 1+ 10ρ 17)
⎣ E
project, disruptif
USA . ⎥
Besar dengan Keterangan: 1

rugi- mempertimbangkan
rugi pengaruh faktor konduktor,
korona keseragaman permukaan
pada konduktor dan lingkungan
kondisi sebagaimana diteliti oleh
cuaca Peek’s adalah sebagai
hujan berikut:
akan Pc = rugi daya korona
mengha V
per 3 fasa (kW/km)
silkan = (2.12) PFW = rugi korona pada
rugi cuaca baik (kW/km)
E
korona =1 -5 kW/km untuk
yang . tegangan 500 kV
lebih m
besar.
.
δ.
r
ln
D
d

r
=3-20 kW/km
Jika besar gradien
untuk tegangan
tegangan permukaan 700 kV
K = 7,04.10-10 untuk
konduktor tunggal adalah:
400 kV
= 5,35.-10 untuk
500 kV sampai
dengan 700 kV
Eom V ρ = curah hujan
=
⎛ 2H
r
ln⎜
⎞ (mm/jam)
. r (2.13)
⎝ ⎠ K = koefisien
kebasahan (K=10)
r = jari-jari
konduktor (cm)
Dan besar kuat medan menjadi:
listrik udara pada kondisi
standar (Ed) adalah 21,1 kV
rms/cm. Sedangkan nilai H
= 0,5 D maka persamaan
(2.51) dan (2.52) dapat
disederhanakan

4
V = tegangan peak/cm) Vd = tegangan kritis Tingkat nilai AN
saluran VL-L (kV) n = jumlah disruptif fasa ke netral (kV juga dapat dibandingkan
E = gradien konduktor rms) dengan SPLN 46-1-1981
tegangan 0, 3606 = faktor Vv = tegangan kritis Tentang Pedoman
permukaan konversi mil ke km dan visual fasa ke fasa (kV rms) Pembataan Tingkat
konduktor tegangan dari V = tegangan saluran Bising sebagai berikut:
VL-N ke VL-L
puncak (kV fasa ke fasa (kV rms)
Eom = gradien
V tegangan
21,1. d
2.10 Audible Noise
(2. permukaan
o
14 (AN) [4],[8], [18] konduktor pada
E0m Audible noise konduktor tunggal
)
(gangguan (kV rms/cm)
bising) atau mo, mv = faktor
sering keseragaman permukaan
2.8 Tegangan kritis disebut AN adalah konduktor
visual
[3],[5],[8] bunyi yang kontinu = 1 untuk
baik yang merata, tak konduktor silinder
Tegangan kritis
teratur serta tidak solid dengan
visual adalah tegangan
nyaman didengar oleh permukaan mulus
minimum pada saat
timbul cahaya violet rasa pendengaran Tabel 2.1Tingkat −665
disekitar permukaan manusia normal. bising menurut AN (i) = + 20logn
konduktor saat korona Tingkat AN diukur SPLN 46-1- + 44logd(i) −10logD(i)
dalam satuan dBA 1981[14]
terjadi. Berdasarkan − 0.02D(i)
penelitian Peek’s yang sesuai dengan 50
g(i)
satuan Pendengaran
pendengaran ⎡
dihasilkan:
Tingkat bising dB (A)⎛ Kriteria +75,2+ 7,5− g (i)
V 0,0301
= E .m⎞ .δ.r. manusia. Besar AN c
−8

+ < 120
100 < AN Menulikan
sebanding dengan ⎣ ⎢ 14,2
80 < AN < 100 Sangat Hiruk g(i) ,
peningkatan
60 < AN < 80 tegangan Kuat
saluran. AN 2 (2.22)
40 < AN < 60 Sedang
cenderung besar ketika Jumlah berkas n=2 ⎥
20< AN <40 ⎦
cuaca Tenang
buruk. Pada
AN < 20 Sangat Tenang
musim hujan, tetes AN50 (i) = − 665 + 20 logn + 44
air yang jatuh
dipermukaan logd(i) −10 logD(i) − 0.02D(i)
v ⎟.ln⎜⎟ konduktor
menghasilkan
koronasehingga
besar yang lebih
v
r δ.r ⎡ g(i)
⎜1 + 75.2+ 2.6 − gc (2.23)
(i)
⎝ (2 terjadi AN. Beberapa ⎣
.1 faktor yang −
mempengaruhi besarnya 8,2⎥
⎠ 5) 2.10.1 Perhitunga

n AN
⎝ dalam
desain
Saluran

Transmisi
Jika kuat medan
AN antara lain: gradien Udara
listrik pada kondisi Tegangan
tegangan permukaan
standar (tekanan udara konduktor, jumlah Ekstra
760 mmHg dan 25 ºC) berkas, diameter Tinggi
adalah 21,1 kV rms/cm konduktor, kondisi dengan rumus 3. Jumlah berkas n > 3
maka besar tegangan atmosfer dan jarak Empiris BPA[4] AN (i) −10logD(i)
= −665
+ 20logn + 44logd (i)
− 0.02D(i)
kritis visual untuk sirkit lateral objek yang akan Perhitungan
tunggal konfigurasi dengan rumus
dievaluasi AN nya dari dari BPA adalah
horisontal adalah: kawat konduktor. :
Batas AN menurut 5
1. Jumlah berkas n <
Kriteria Perry 3 0
d g ⎡ (2.
berdasarkan AN(i) = 120 log10 (i c ( i) 24)
tingkat ketidaknyaman ) (
i ⎤⎤
masyarakat dibedakan Eom(i) + 55 log10 d- g ⎡ )
menjadi tiga 11,4 log10 D(i) –
21,1.
⎛0,0 yaitu:
m30
1⎞ (
v ⎟ i
.⎜ δ⎠ ( 1. Tanpa teguran : AN < )
Vv =
1 2 52,5 dBA 115,4 log10.Eom(i) + 55 log10
Ket + .
2. Sedikit teguran : 52,5 2. Jumlah berkas n d- 11,4.log10D(i)
eran ⎝ r dBA< AN <59 dBA
gan: ≥3 +26,4 log10.N –
E 3. Banyak teguran: AN > AN(i) = 120 128,4
m 59 dBA Keterangan:
5
AN(i) = AN pada + 67.9 + 22,9(n −1). − ⎢14,2 gangguan gelombang radio.
konduktor B(i) elektromagnetik yang Gelombang AM
berkas -i pada − 10,4 −8 (n − 1).
⎢ ⎥⎥ menyebabkan dipancarkan gelombang
kondisi rata- g (i) B(i) ⎣ ⎣ ⎦⎦
gangguan penerimaan pembawa
rata hujan L50
(dBA) Sedangkan S (carrier) pada frekuensi 0,5-
(i) = AN pada
LL5 1,6 Mhz. Daerah frekuensi
Total AN yang konduktor ini
T0
berkas -i pada memiliki kecenderungan
dihasilkan oleh saluran G
(i) kondisi rata-rata terganggu oleh radio
transmisi adalah : hujan L50 (dBA) interference (RI) korona.
Np AN Peristiwa korona
SL = 10 .log menghasilkan pulsa arus
dan
∑10 10 =gradien
tegangan pulsa tegangan disekitar
Eom (i) = rata-rata 1
permukaan permukaan konduktor
konduktor
gradien tegangan Keterangan : dengan spektrum
rata-rata pada
permukaan konduktor – i frekuensi tinggi dari 3
konduktor pada ( kV kHz sampai 30000 Mhz.
konduktor (i) rms/cm) , i = Pada gelombang FM
( kV rms/cm) , i 1,2, 3,…n pengaruhnya kurang
= 1,2, 3,…n d(i) = diameter signifikan karena RI
d = diameter subkonduktor (cm) akan semakin kecil pada
gc (i) = 24,4 (d(i)-0,24) frekuensi tinggi selain itu
subkonduktor (cm) N = jumlah
n = jumlah berkas AN50 (i) = AN bentuk modulasi
berkas
D(i) = jarak radial pada frekuensi mengakibatkan
D(i) = jarak fasa-i
fasa (i) ke lokasi yang kondukto gelombang FM kebal
ke lokasi yang diamati (m)
diamati (m) r berkas terhadap RI korona.
-i pada Satuan RI
2.10.2 Perhitungan kondisi 2.10.3 Perhitungan AN dinyatakan dalam nilai
rata-rata dalam desain µV/m atau dalam satuan
AN hujan L50 Saluran desiBel (dB) dengan
(dBA) Transmisi Udara acuan 1 µV/m. Nilai 1
dalam SL = total AN Tegangan Extra µV setara dengan 20 dB
(dBA) Tinggi dengan (µV/m). Besarnya RI
desain g(i) = gradien rumus jurnal seperti halnya AN
tegangan IEEE[20] dipengaruhi oleh gradien
Saluran permukaan tegangan permukaan
Berdasarkan
Transmisi konduktor konduktor, jumlah
jurnal IEEE Trans.Power
Udara rata- rata berkas, diameter
Apparatus System yang
pada konduktor, kondisi
konduktor diterbitkan pada bulan
Tegangan Oktober tahun 1982, atmosfer dan jarak lateral
(i)
perhitungan AN L50 pada objek yang akan
Ekstra Tinggi saluran transmisi udara dievaluasi RI - nya dari
dengan rumus
Empiris tegangan ekstra tinggi kawat konduktor serta
TLCALC
2001[12] adalah sebagai berikut[20]: frekuensi alat
Program TLCALC ( kV rms/cm) , i = 1,2, 1. jumlah berkas n=1 pengukuran. Prediksi
2001 merupakan d 3,…n nilai RI pada
progam perhtiungan ( = diameter perencanaan SUTET
yang dikembangkan i subkonduktor (cm) dapat dihitung dengan
oleh korea dalam riset ) rumus empiris CIGRE,
pembangunan rumus TLCALC 2001.
tegangan eksta tinggi. N = jumlah berkas Batasan besar
Rumus AN berdasarkan D(i) = RI dapat menggunakan
Program TLCALC 2001 jarak fasa (i) ke standar IEEE Radio
adalah sebagai berikut : lokasi yang Noise Design Guide
1. Jumlah berkas n < 3 diamati (m) B(i) yang menetapkan batas
SLTL50 (i) = 122,68 =
diameter nilai tertinggi RI pada saat beberapa langkah dapat
log G(i) + 58,68 log
konduktor cuaca cerah adalah 40 dilakukan antara lain
d(i) – 10,53.log
dBμV/m pada jarak 100 dengan memperbesar
D(i) -122,73 berkas (cm)
ft atau 30 m dari fasa diameter konduktor,
2. Jumlah berkas n > 3
2.11 Radio Interference konduktor paling luar. memperbanyak jumlah
SLTL50 = 122,68
log G(i) + 24,99 (RI) [4],[12],[21] Pada kondisi cuaca hujan berkas, meningkatkan
log N +58,68 log Korona yang nilai RI akan meningkat kemampuan tapis
d(i) – 10,53.log terjadi dalam saluran 16- gangguan (noise filter)
D(i) -133,89 transmisi menghasilkan 22 dBμV/m. Jika nilai RI pada stasiun penerima
terlalu besar maka atau bahkan
6
Mulai
(h2 + R2)
memindahkan lokasi 3. Menghitung arus , i = 1,2,3,…,n
Menghitung arus tiap fasa dan klasifikasi jenis saluran

antena penerima. tiap fasa dan h = ketinggian konduktor -i dari tanah (m)
klasifikasi jenis R = jarak lateral dari antena ke konduktor -i (m)
2.11.1 Perhitungan RI saluran.
dengan rumus
Memilih konfigurasi konduktor berkas

4. Memilih 2.11.2 P
empiris konfigurasi e
[4],[25]
konduktor r
CIGRE h
Menghitung arus tiap kawat konduktor

Perhitungan RI berkas (jumlah i


dengan rumus empiris dan jarak antar t
CIGRE pada kondisi subkonduktor ) . u
cuaca baik dengan 5. Menghitung arus n
frekuensi alat ukur 0.5 maksimal tiap g
Mhz adalah sebagai kawat a
berikut[4]: subkonduktor. n
6. Memilih R
konduktor I
dengan KHA
yang lebih besar d
dari arus e
maksimal kawat n
g
subkonduktor a
hasil n
perhitungan.
7. Menentukan r
atau menghitung u
m
nilai jarak antar u
kawat dan s
menentukan
jarak antar sirkit e
pada sirkit m
ganda. p
i
8. Menghitung r
nilai GMD, i
GMR, s
induktansi dan
kapasitansi T
saluran. L
9. Memilih jenis fungsi C
A
perhitungan: L
C
RI i (D • Efisiensi dan
= + 12 .r regulasi
3,5. − 33 . i 2
) tegangan.
Em log 10 − • Rugi korona. 0
3 • Gangguan 0
0
2 berisik /Audible 1
[
0 Noise (AN). 1
2
• Gangguan ]
(2.2 Radio/ Radio
5) P
Interferensi (RI). e
Keterangan: 10. Menghitung fungsi r
RIi = RI pada yang dipilih. h
konduktor (i) 11. Program selesai. i
terhadap antena
(dBµV/m) t
3.2 Flowchart Program
Em = gradien u
Flowchart
tegangan permukaan n
program adalah
konduktor berkas (kV g
seperti berikut :
rms/cm) a
r = jari-jari n
subkonduktor (cm)
Di = jarak antara R
konduktor (i) dengan I
antena (m)
= b
=
D e
r
7
d R(i) = −81,98 + 119,56. log G(i) + 43,57.log d + 3,97. log N
a I
s L
0
a −1
r 9,0
(2.27)
k 5
a log
D(i
n )−
25,
r 07
u log
m f
u
s Keterang
an:
e RIFL50(i) = RI konduktor (i) terhadap antena (dB(uV/m))
m
p =Gradien tegangan permukaan konduktor berkas
i
r (
i k
s V
/
T c
L m
C
A r
L m
C s
)
d = diameter subkonduktor (cm)
2
N = jumlah berkas
0
0
=
1
j
a
a
d
r
a
a
l
k
a
h
r
a
s
d
e
i
b
a
a
l
g
a
a
i
n
t
b
a
e
r
r
a
i
k
k
u
o
t
n
:
d
1. RI pada cuaca baik
u
RIFL 50 (i) = −105,81 + 117,41.log G(i) + 40,38.log d + 1,54.log
N
k Memilih jenis konduktor

− 10,22 log D(i) − 27,10 log f


t
o
(2.26)
r HitungYa
Efisiensi dan regulasi
2. RI pada cuaca hujan tegangan?
Menghitung nilai GMD, GMR,Induktansi dan Kapasitansi

8
Menghitung efisiensi dan regulasi tegangan
Hitung Vd,Vv dan Rugi Korona? Ya
Menghitung Vd,Vv dan rugi korona
Tidak

( HitungYa
Audible Noise( AN)?

i Menghitung
Audible Noise ( AN)

d Tidak

e
n Menghitung Radio Interference ( RI)

g
a Hitung Radio Interference ( RI)?

n
Ya
a Selesai

n
t
e
n
a

(
m
)
= D = (h2 + R2)
,i=
Tidak
1,2,3,
…,n
h = ketinggian
konduktor -i dari tanah
(m)
R = jarak
lateral dari antena ke
konduktor -i (m) f
=
frekuensi alat ukur
(MHz)

III. PERANCAN
GAN
PERANGKA
T LUNAK

3.1 Algoritma
Program
Algoritma program
adalah sebagai
berikut
1. Mulai
program.
2. Memilih jenis
sirkit yaitu
sirkit tunggal
atau sirkit
ganda.

9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
Tidak

Gambar 3.1 Flowchart Tabel 4.2 Hasil perhitungan subkonduktor hanya


program secara efisiensi dan regulasi tegangan
keseluruhan
memperkecil regulasi
Va N d Ds tegangan tetapi tidak
IV. ANALISIS yang diukur sesuai risi (mm) (mm) dapat mengubah efisiensi.
DAN dengan kriteria Perry Sirkit
PEMBAHA
Pengurangan lebar
yaitu 1 m diatas tanah. tungga
SAN l
diameter subkonduktor
Sedangkan cuaca dapat dikompensasi
menggunakan kondisi dengan penambahan
4.1 Perhitungan Program n 1 25,76 450 98,83
cuaca hujan. 2 jumlah berkas sehingga
99,41
Perhitungan
Prediksi perhitungan 3 99,60
berakibat efisiensi tetap
Radio Interference (RI) 4 99,70
meningkat.
program
sesuai dengan IEEE 6 99,80
Radio Noise Design Ds 4 25,76 400 99,70
Tabel 4.3 Hasil perhitungan rugi
berdasarkan
Guide yang dilakukan var N d 450Ds 99,70
korona
Rugi Korona
pada jarak 30 m dari fasa iasi (mm) 457
(mm) 99,70
(kW per-3 fasa/km)
persamaan- persamaan 23,54
terluar pinggir ruang d 4 450
di atas adalah sebagai bebas horisontal SUTET 25,76 Sirkit Sirkit
berikut: 500 kV yaitu 42 m untuk 28,62 Tunggal Ganda
Tabel 4.1 Data masukan NN 21 25,76 99,41
perhitungan program utama sirkit tunggal dan 37,3 m 25,76 450450 146,528 331,221
dan 3 23,54 99,53
Parameter untuk sirkit ganda. 2 58,335 134,413
Ds 4 21,78 99,58
Frekuensi Alat ukur yang 3 29,009 64,822
Efisiensi akan
Sirkitdigunakan 1 Mhz pada 4 18,217 38,643
semakin besar jika
Daya sisi terima (Pr) kondisi cuaca cerah. 6 10,633 19,862
jumlah berkas semakin
Tegangan sisi terima Varisi konfigurasi Ds 4 dan diameter 400 17,684 37,117
banyak
(Vr) konduktor berkas yang 25,76 450 18,217 38,643
dianalisis konduktor semakin
faktor daya sisi 457 18,297 38,872
meliputi : lebar. Semakin banyak
terima(PFr) d 4 23,54 450 - 42,458
1. Variasi Jumlah berkas berkas, tahanan total
frekuensi 25,76 - 35,829
2. Variasi jarak akan semakin kecil
28,62 - 29,683
Panjang saluran antarsubkonduktor sehingga efisiensi akan
meningkat. 25,76
n 2 450 58,335 134,413
Jarak antar fasa (D) 3. Variasi diameter Konduktor
dan
Jarak antar sirkit subkonduktor berkas merupakan salah
3 23,54 34,250 77,770
4. Varisi jumlah berkas satud cara untuk
4 21,78 24,084 53,455
Diameter konduktor dan diameter menurunkan induktansi
yang dipilih untuk subkonduktor. saluran. Semakin kecil
analisis menggunakan induktansi saluran maka
ukuran konduktor yang impedansi menjadi
banyak digunakan pada semakin kecil. Jatuh
SUTET 500 kV ataupun tegangan sebanding
SUTT 150 kV di dengan impedansi
Indonesia antara lain: saluran sehingga nilai
ACSR Hawk ( 21,78 jatuh tegangan akan
mm), ACSR Dove menjadi semakin kecil
(23,54 mm), ACSR jika impedansi saluran
Gannet (25,76 mm) dan semakin kecil atau
ACSR Zebra (28,62 sebaliknya. Jika jatuh
mm). tegangan kecil maka
Data perhitungan regulasi tegangan
rugi korona berdasarkan menjadi semakin kecil.
data BMG wilayah Memperlebar diameter
Cilacap tahun 2008. konduktor akan
Tekanan udara rata-rata menurunkan tahanan
sebesar 757,562 mmHg, saluran sehingga
suhu udara rata-rata 26,8 efisiensi meningkat
ºC sedangkan curah selain itu juga akan
hujan total sebesar menurunkan induktansi
2385,1 mm/tahun atau saluran sehingga jatuh
sekitar 0,276 mm/jam. tegangan dan regulasi
Prediksi perhitungan tegangan semakin kecil.
Audible Noise (AN) Sedangkan penambahan
dilakukan pada pinggir jarak antar subkonduktor
ruang bebas horisontal memperkecil induktansi
SUTET 500 kV yaitu saluran tetapi tidak
22 m untuk sirkit berpengaruh terhadap
tunggal dan 17 m tahanan saluran. Hal ini
untuk sirkit berakibat penambahan
ganda.Ketinggian objek
2
4
var N d Ds RI CIGRE
Nilai rugi korona semakin kecil jika jumlah berkas iasi (mm) (mm) (dBuV/m)
ditingkatkan, jarak antar subkonduktor diperkecil, diameter
Sirkit Sirkit
subkonduktor diperlebar. Rugi korona sebanding dengan
Tunggal Ganda
gradien tegangan permukaan konduktor. Menambah jumlah
N 1 25,76 450 84,52 91,102
berkas dan memperbesar diameter subkonduktor akan
2 51,803 58,222
memperkecil gradien tegangan permukaan konduktor
3 34,339 40,183
sedangkan memperlebar jarak antar subkonduktor berakibat
4 23,955 29,416
sebaliknya.
6 12,032 17,025
Ds 4 400 23,558 34,393
Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai Audible Noise (AN)
25,76 450 23,955 34,812
var N d Ds AN BPA
iasi (mm) (mm) (dBA) 457 24,014 34,784
d 4 23,54 450 - 31,721
Sirkit Sirkit 25,76 - 28,679
Tunggal Ganda 28,62 - 25,738
N 1 25,76 450 76,708 80,612 n 2 25,76 450 51,803 58,222
2 58,909 63,515 dan
3 45,767 50,739 3 23,54 37,975 44,154
d
4 39,697 44,965 4 21,78 29,552 35,607
6 30,998 36,762
Ds 4 400 39,304 44,499
Hasil Perhitungan Radio Interference (RI) dengan
25,76 450 39,697 44,965
rumus TLCALC 2001 dapat dilihat di Lampiran I.
457 39,755 45,034
23,54 - 45,881 Hasil perhitungan RI menunjukkan penmabhan
d 4 450
25,76 - 44,12 jumlah berkas memiliki pengaruh cukup besar terhadap
28,62 - 42,117 perubahan nilai RI. Nilai RI yang ditimbulkan menjadi
lebih kecil jika jumlah berkas diperbanyak dan diameter
n 2 25,76 450 58,909 63,515
subkonduktor diperbesar tetapi jika jarak subkonduktor
dan
3 23,54 47,562 52,513 diperbesar akan meningkatkan nilai RI.Perhitungan RI
d
menunjukkan sirkit tunggal lebih baik daripada sirkit
4 21,78 43,033 48,266 ganda. Nilai RI sirkit tunggal lebih kecil daripada sirkit
ganda karena sirkit tunggal memiliki gradien tegangan
permukaan konduktor yang lebih kecil.
Perhitungan terhadap AN dengan rumus TLCALC Dari lampiran I, hasil perhitungan RI pada SUTET
2001 dan Rumus IEEE adapat dilihat pada lampiran 1. 500 kV dengan konfigurasi berkas sesuai dengan SNI 04-
Hasil perhitungan Audible Noise dengan rumus 6918 -2002 menunjukkan nilai yang masih dibawah 40
BPA, rumus TLCALC 2001 dan rumus IEEE pada tabel dBµV/m yang merupakan batas maksimal RI pada jarak 30
menunjukkan penambahan jumlah berkas memiliki m dari fasa terluar sesuai dengan IEEE Radio Noise Design
pengaruh yang cukup besar terhadap penurunan nilai AN. Guide.
Nilai AN yang ditimbulkan saluran transmisi akan lebih
kecil jika jumlah berkas diperbanyak, jarak subkonduktor V. PENUTUP
diperkecil dan ukuran konduktor diperbesar. Nilai AN juga
dipengaruhi oleh gradien tegangan permukaan konduktor. 5.1 Kesimpulan
Besar gradien tegangan permukaan konduktor dipengaruhi Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Tugas Akhir
oleh konfigurasi konduktor berkas. Sehingga jika gradien ini diantaranya adalah
tegangan permukaan konduktor diperkecil maka nilai AN 1. Pengaruh perubahan jumlah berkas lebih dominan
yang timbul juga semakin kecil. Hasil perhitungan AN terhadap nilai efisiensi, regulasi tegangan, rugi
menunjukkan sirkit tunggal lebih baik daripada sirkit korona, Audible Noise (AN) dan Radio Interference
ganda. Nilai AN sirkit tunggal lebih kecil daripada sirkit (RI) jika dibandingkan dengan pengaruh perubahan
ganda. Hal ini disebabkan gradien tegangan permukaan jarak antar subkonduktor atau diameter
konduktor pada sirkit ganda lebih tinggi daripada sirkit subkonduktor.
tunggal. Selain itu, AN total merupakan penjumlahan dari 2. Penambahan jumlah berkas dapat meningkatkan
nilai AN yang ditimbulkan tiap kawat. Sirkit ganda efisiensi dan menurunkan regulasi tegangan, rugi
memiliki jumlah kawat dua kali sirkit tunggal. korona, audible noise (AN) serta radio interference
Dari Lampiran 1, hasil perhitungan AN pada (RI)
SUTET 500 kV dengan konfigurasi berkas sesuai SNI 04- 3. Rugi korona, Audible Noise (AN) dan Radio
6918-2002 ( jumlah berkas n = 4, jarak antar subkonduktor Interference (RI) pada sirkit tunggal lebih rendah
Ds = 450 mm) menunjukkan skala tingkat rendah ( < 52,5 daripada sirkit ganda. Namun, efisiensi dan regulasi
dBA) dan sedang ( 52,5 dBA< AN < 59 dBA ). Sedangkan tegangan pada sirkit tunggal lebih kecil daripada
ditinjau dengan skala tingkat kebisingan SPLN 46-1-1981, sirkit ganda.
nilai AN menunjukkan skala tingkat sedang (40 dBA < 4. Berdasarkan hasil perhitungan Audible Noise (AN),
AN< 60 dBA). Nilai AN pada SUTET 500 kV dengan konstruksi
menara dan konfigurasi konduktor berkas yang
Tabel 4.5 Hasil perhitungan nilai Radio Intereference (RI) sesuai SNI 04-6918-2002 adalah tidak mengganggu
lingkungan sesuai dengan kriteria Perry dan SPLN
46 -1-1981 Tentang Pedoman Pembatasan Tingkat Bising.
5. Berdasarkan hasil perhitungan Radio Interference [15] Stephanus Antonius Ananda dkk, “Pengaruh
(RI), SUTET 500 kV dengan konstruksi menara dan Perubahan Arus Saluran Terhadap Tegangan Tarik
konfigurasi konduktor berkas yang sesuai SNI 04- dan Andongan” , Jurnal Teknik Elektro Universitas
6918 -2002 adalah aman karena nilai RI dibawah Kristen Petra Vol. 6, No. 1, Maret 2006.
batas maksimal IEEE Radio Noise Design Guide. [16] Supriyatno, “Presentasi Hasil Pengukuran Corona
Detektor pada Berbagai Sistem Tegangan”, PT.
5.2 Saran PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION
1. Peneliti yang selanjutnya diharapkan melakukan JAWA TENGAH DAN DIY UJT PURWOKERTO,
perhitungan pengaruh konfigurasi konduktor berkas 2008.
terhadap efek medan yaitu medan listrik dan medan [17] T.D Bracken, Inc. “Klondike iii/biglow canyon wind
magnet. integration, appendix c: electrical effects”, March.
2. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan analisis 2006.
pengaruh konfigurasi konduktor berkas dengan [18] Thomas G. Livernois, Ph.D., P.E.,”New York
berbagai konfigurasi menara saluran transmisi. Regional Interconnection Study: Electric and
Magnetic Fields, Ions, Audible Noise, and Radio
DAFTAR PUSTAKA Noise”, New York, 2007.
[19] Kumar, S.R. Satish dan A.R. Santha Kumar.
[1] Abdel-Salam, et all., High Voltage Engineering : “Transmission Tower”,
Theory and Practice, 2nd Edition,Revised and http://nptel.iitm.ac.in/courses/IITMADRAS/Design_
Expanded, Marcel Dekker Inc., NewYork, 2000. Steel_Structures_II/
[2] Arismunandar, A. dan Kuwahara, S., Buku 7_transmission_towers/1_introduction.pdf, esember
Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid II : Saluran 2008.
Transmisi, cetakan kelima, Pradnya Paramita, [20] ----, “A Comparison of Methods for Calculating
Jakarta, 1982. Audible Noise of High Voltage Transmission Lines” ,
[3] Arismunandar, A., Teknik Tegangan Tinggi, cetakan IEEE Task Force Report, IEEE Trans. Power Appar.
kelima, Pradnya Paramita, Jakarta, 1984 . Syst.vol. PAS-101, no. 10, p. 4290, Oct. 1982.
[4]. Begamudre, R.D., Extra High Voltage [21] , “Electrical Effects from the New Jersey Section
A.C.Transmission Engineering, Wiley Eastern of the Susquehanna – Roseland 500 kV Transmission
Limited, New Delhi, 1987. Line”, K & R Consulting, LLC, Januari 2009
[5] Deshpande, M.V., Electrical Power System Design, [22],http://www.wikipedia.com
Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd, New [23],http://www.hubbellpowersystems.com
Delhi. 1984. [24],http://www.pfisterer.com
[25],http://www.cigre.org
[6] Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, [26] Badan Meteorologi dan Geofisika, Data Klimatologi,
Pemrograman Borland Delphi 7. Penerbit Andi, Stasiun Cilacap, 2008.
Yogyakarta, 2002.
[7] Fauzi, Ahmad, Studi Analisis Pemilihan Tegangan Untung Susilo (L2F 004 520),
Optimal untuk Saluran Transmisi Daya Listrik, Lahir di Semarang, menyelesaikan pendidikan di SD
Tugas Akhir S-1, Universitas Diponegoro, Tlogosari 04 Semarang, SLTPN 14 Semarang dan
Semarang, 2006. SMUN 3 Semarang. Saat ini sedang menempuh
[8] Gönen, Turan, Electric Power Transmission System pendidikan di jurusan Teknik Elektro Undip Bidang
Konsentrasi Teknik Energi Listrik
Engineering : Analysis & Design, John Wiley and
Sons, Inc. Toronto, 1988. Semarang, Mei 2009
[9] Hutauruk, T. S, Transmisi Daya Listrik, cetakan Menyetujui
keempat, Erlangga, Jakarta, 1996.
[10] Saadat, Hadi., Power System Analysis, Mc Graw Pembimbing I Pembimbing II
Hill Inc, Singapore, 1999.
[11] CS. Indulkar, “Statistical Evaluation of Corona and
Radio Noise in EHV Transmission Lines”,
International Journal of Power and Energy Systems,
Ir. Tedjo Sukmadi, M.T. Susatyo Handoko, S.T., M.T.
Vol 85, December 2004.
NIP 131 764 876 NIP 132 282 683
[12] K.H.Yang, et all, “New Enviromentally Friendly
Design Program, TLCALC 2001 for High Voltage
AC Transmission Lines”, IEEJ Trans.PE, Vol.124,
No.1, 2004.
[13] -----,SNI 04-6918-2002 : Ruang bebas dan jarak
bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi ( SUTET), BSN, Jakarta, 2002.
[14] ----,SPLN 46-1 Tahun 1981: Pedoman Pembatasan
Tingkat Bising, Bagian 1: Tingkat Bising di
Lingkungan Kerja.
LAMPIRAN I

Tabel 1. Hasil perhitungan Audible Noise (AN)


Jenis N Jenis Ds AN BPA AN TLCALC 2001 AN IEEE
variasi konduktor (mm) (dBA) (dBA) (dBA)
Sirkit Sirkit Sirkit Sirkit Sirkit Sirkit
Tunggal Ganda Tunggal Ganda Tunggal Ganda
Jumlah 1 ACSR Gannet 450 76,708 80,612 76,163 80,153 53,355 73,02
berkas 2 58,909 63,515 57,971 62,673 42,67 63,239
(N) 3 45,767 50,739 45,714 50,789 51,732 59,068
4 39,697 44,965 39,261 44,636 44,234 52,993
6 30,998 36,762 30,02 35,898 30,024 41,093
Jarak 2 ACSR Gannet 400 58,668 62,242 57,724 62,395 42,483 63,309
subkondu 450 58,909 63,515 57,971 62,673 42,62 63,239
ktor (Ds) 457 58,944 63,554 58,006 62,713 42,697 63,258
500 59,161 63,796 58,229 62,961 42,866 63,446
4 ACSR Gannet 400 39,304 44,499 38,859 44,16 43,886 52,941
450 39,697 44,965 39,261 44,636 44,234 52,993
457 39,755 45,034 39,321 44,706 44,289 53,013
Jenis 4 ACSR Dove 450 - 45,881 - 45,573 - 53,909
Kondukto ACSR Gannet - 44,12 - 43,76 - 52,032
r ACSR Zebra - 42,117 - 41,833 - 49,588
Jumlah 2 ACSR Gannet 450 58,909 63,515 57,971 62,673 42,67 63,239
Berkas
3 ACSR Dove 47,562 52,513 47,453 52,506 53,419 60,342
dan Jenis
Kondukto
4 ACSR Hawk 43,033 48,266 42,493 47,832 48,368 56,19
r

Tabel 2. Hasil Perhitungan Radio Interference (RI)


Jenis variasi N Jenis Ds RI CIGRE RI TLCALC 2001
konduktor (mm) (dBµV/m) (dBµV/m)
Sirkit Sirkit Sirkit Sirkit
Tunggal Ganda Tunggal Ganda
Jumlah berkas 1 ACSR Gannet 450 84,52 91,102 72,202 74,863
(N) 2 51,803 58,222 55,645 58,828
3 34,339 40,183 43,641 47,095
4 23,955 29,416 34,812 38,483
6 12,032 17,025 22,252 26,288
Jarak 2 ACSR Gannet 400 51,429 55,392 57,76 58,552
subkonduktor 450 51,803 55,645 58,222 58,828
(Ds) 457 51,857 55,681 58,288 58,867
500 52,197 55,907 58,7 59,1
4 ACSR Gannet 400 23,558 34,393 28,894 38,01
450 23,955 34,812 29,416 38,483
457 24,014 34,784 29,493 38,553
Jenis 4 ACSRDove 450 - 31,721 - 39,944
Konduktor
ACSR Gannet - 28,679 - 37,7
ACSR Zebra - 25,738 - 35,132
Jumlah Berkas 2 ACSR Gannet 450 51,803 58,222 55,645 58,828
dan Jenis
Konduktor 3 ACSR Dove 37,975 44,154 45,913 49,35
4 ACSR Hawk 29,552 35,607 39,039 42,684

NB: Konfigurasi konduktor berkas sesuai dengan SNI 04-6918-2002 adalah jumlah berkas (n) = 4
dengan jarak antar subkonduktor (Ds) = 450 mm.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai