Anda di halaman 1dari 1

KATA-KATA ADALAH DOA

Januari kelam, yah begitulah yang saya rasakan dan juga di rasakan sebagian besar warga
Sulawesi Barat khususnya warga Kabupaten Majene dan Mamuju yang terdampak bencana gempa.
Dikutip dari merdeka.com per Selasa, 27 Januari 2021, korban meninggal dunia akibat bencana
gempa di dua Kabupaten Mamuju dan Majene, berjumlah 105 orang. Korban dari Mamuju sebanyak
95 orang dan Majene 10 orang.

Awal januari lalu tepatnya 04 Januari 2021 sebuah musibah menimpa diri saya yaitu hasil
swab antigen yang saya lakukan bersama Istri di salah satu klinik di Kota Makassar, hasil yang keluar
ternyata sesuai prediksi saya sebelulmnya yaitu Positif Covid-19. Hasil yang keluar tersebut
sebenarnya tidak membuat saya kaget dikarenakan memang pada saat saya melakukan tes swab
antigen terdapat gejala yang beberapa hari sebelumnya yaitu demam, batuk, flu dan sakit kepala.
Ada sebuah kalimat yang terlintas pada saat hasil swab antigen saya keluar yaitu kalimat yang saya
sampaikan kepada teman-teman di Kantor yang kurang lebih seperti ini “enak jika positif covid-19,
bisa nginap di hotel”.

Yah mungkin kata-kata atau kalimat itulah dari awal musibah yang saya dapatkan diawal
Januari ini. Saya takabur, merasa bahwa covid-19 itu biasa-biasa saja sampai mengatakan kalimat
diatas. Sebenarnya apa saya tulis disini tentunya sangatlah ringan yaitu bertutur kata. Sebab ada
sebuah pesan yang sering kita dengarkan yang bunyinya seperti ini, “setiap kata yang terucapkan,
merupakan doa yang terlanturkan.”

Ada kalanya disuatu masa tanpa kita sadari, setiap ucapan yang pernah keluar dari mulut
kita akhirnya menjadi kenyataan. Hal yang demikian bukan terjadi tanpa disengaja, karena Allah SWT
jelas memerintahkan kepada seluruh umatnya untuk senantiasa berkata baik. Dalam sebuah hadist
di jelaskan:

“Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya hamba-
hamba yang berbicara dengan kata-kata yang diridha’I Allah Azza Wa Jalla tanpa berfikir Panjang,
Allah akan mengangkatnya beberapa derajat dengan perkataannya itu. Dan hamba-hamba yang
berbicara dengan kata-kata yang dimurkai Allah tanpa berfikir panjangm Allah akan
menjerumuskannya ke neraka jahanam dengan kata-katanya itu.” (HR Bukhari, Ahmad dan Malik).

Dari Hadist diatas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya baik atau buruknya suatu perkara
adalah Kembali kepada pengucapannya. Bula ucapannya bernilai ibadah, maka ganjaran dan pahala
akan menyertainya. Jika bernilai maksiat maka akan menerima siksa/bala.

Anda mungkin juga menyukai