Anda di halaman 1dari 3

7 Rasa Nyeri yang Tidak Boleh Diabaikan

KOMPAS.com — Rasa nyeri atau sakit yang timbul pada tubuh kita kadang datang secara tiba-tiba. Tak jarang
kita menganggap remeh rasa sakit tersebut, dan mengira akan hilang dengan sendirinya. Ternyata, ada
beberapa rasa sakit yang sebenarnya tidak boleh Anda anggap remeh ataupun sampai mengabaikannya.

Menurut laman kesehatan dalam  Today.com , inilah beberapa rasa sakit yang tidak boleh Anda abaikan 
meskipun tampak remeh:

1. Sakit yang menusuk di antara tulang belikat

Bisa saja: serangan jantung

Sekitar 30 persen orang yang mengalami serangan jantung tidak tertangani dengan segera. Sakit di antara
tulang belikat juga cukup sering terjadi pada wanita, biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri di rahang, sesak
napas, dan mual. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini (bisa lebih dari satu), Anda membutuhkan perawatan
segera.

Bila Anda merasa nyeri otot hanya terasa sedikit menyengat, serangan jantung terasa seperti hunjaman pisau
yang tajam. Bila itu yang Anda rasakan, segera cari pertolongan. Jangan menyetir sendiri ke rumah sakit, lebih
baik panggil orang lain untuk mengantarkan Anda ke Unit Gawat Darurat.

2. Sakit kepala “seperti tersambar petir”

Bisa saja: aneurisma, yakni daerah seperti balon di arteri

Mengalami sakit kepala ringan atau sedang, sepertinya sudah biasa kita alami. Meminum obat sakit kepala
generik pun bisa membuat rasa sakit itu pergi. Akan tetapi jika Anda merasa mendapat sakit kepala terburuk
dalam hidup Anda dan datangnya secara tiba-tiba, cari bantuan! Ingat, jangan berkendara sendiri ke rumah
sakit.

Bagaimana Anda tahu kalau itu bukan migrain? Migrain biasanya memiliki gejala mual, sensitif terhadap cahaya
dan suara, dan sakitnya akan berkembang secara bertahap.

Sementara itu, pendarahan di otak karena pecahnya aneurisma bukanlah hal yang umum, tetapi ketika itu
terjadi, tindakan yang cepat adalah kuncinya. Operasi dapat menyelamatkan hidup Anda dengan menutup
kembali daerah yang lemah. Jika Anda tidak mendapat perawatan dengan segera, Anda dapat saja meninggal.
Risiko terbesarnya adalah, jika aneurisma pecah dan terjadi pendarahan di otak, pengobatan akan jeadi lebih
sulit dilakukan.

Jangan mengonsumsi aspirin, jika sakit kepala terjadi tiba-tiba atau terlalu intens. Aspirin bisa berisiko
meningkatkan pendarahan.

3. Sakit perut pada area perut bawah sebelah kanan

Bisa saja: apendisitis (radang usus buntu)

Rasa nyeri biasanya dimulai pada area tengah perut dan secara bertahap bergerak ke kanan. Jika usus buntu
tersebut pecah, dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya karena bakteri yang meledak ke dalam aliran
darah akan menginfeksi seluruh tubuh Anda.

Untuk mengetes apakah benar nyeri yang Anda rasakan adalah usus buntu, coba tekan perut Anda. Perut akan
terasa nyeri saat Anda melepas tekanan. Tes lain, coba angkat lutut Anda sampai ke kepala dan biarkan orang
lain menekan otot bawah perut. Jika terasa menyaktikan, bisa jadi usus buntu Anda sudah iritasi.

4. Sakit gigi yang membangunkan tidur Anda

Bisa saja: kertak gigi

Terlalu sering menggeretakkan gigi dapat menyebabkan saraf di dalam gigi menjadi meradang dan
menghilangkan pelindung enamel. Anda mungkin malah menggeretakkan gigi hingga ke akar, yang mengarah
ke ekstraksi. Hubungi dokter gigi Anda sehingga ia dapat mengetahui masalahnya. Komplikasi dari
menggeretak gigi, yang disebabkan oleh stres dapat dicegah dengan menggunakan pelindung pada malam
hari.

5. Nyeri punggung bagian tengah yang disertai demam

Bisa saja: Infeksi ginjal

Jangan berasumsi bahwa demam yang Anda rasakan, mual, dan nyeri punggung hanyalah gangguan perut.
Kondisi ini terjadi ketika bakteri yang menyusup saluran kemih menyebar ke ginjal, membuat infeksi lebih parah.
Gejala infeksi ginjal mungkin dimulai dengan infeksi saluran kemih, seperti rasa sakit saat buang air kecil.

Wanita ternyata juga lebih rentan terkena infeksi ginjal. Jika infeksi ginjal tersebut tidak mendapatkan
pengobatan, ginjal Anda dapat mati.

6. Kram menstruasi yang tidak sembuh dengan obat

Bisa saja: Endometriosis

Jika obat-obatan penghilang rasa sakit tidak membantu, kondisi endomestriosis, yakni lapisan rahim tumbuh di
tempat lain bisa jadi penyebabnya. Endometriosis menghambat kesuburan, dan itu umum. Sebanyak 40 hingga
60 persen wanita yang pada masa menstruasi mengalami ini kemungkinan juga menderita gangguan
kesuburan.

Kecuali Anda sedang berusaha untuk hamil, dokter akan memberikan pengobatan kontrasepsi oral. Jika nyeri
terus berlanjut, maka Anda mungkin harus melakukan pembedahan jaringan.

7. Sakit pada area betis

Bisa saja: deep vein thrombosis (DVT)

Jika ada area kecil di kaki Anda terasa sakit, Anda bisa saja mengalami DVT, yakni pembekuan darah di vena
dalam. Daerah tersebut juga terlihat merah dan terasa hangat ketika disentuh. DVT kemungkinan terjadi jika
Anda mengonsumsi pil KB atau setelah menempuh perjalanan jauh dengan mobil atau pesawat.

Kecuali kaki Anda sudah sangat bengkak dan rasa sakit menjadi semakin parah dengan cepat, Anda bisa
menunggu satu hari untuk mendatangi dokter. Namun hati-hati karena gumpalan bisa bertambah besar atau
bahkan pecah, bergerak ke arah paru-paru dan menghentikan aliran darah. Ini dapat memengaruhi jantung dan
menyebabkan serangan jantung, atau bahkan memengaruhi otak dan menyebabkan stroke.

Nyeri dan Cedera yang Bisa Disebabkan oleh


"Gadget"
KOMPAS.com - Komputer dan ponsel telah membuat hidup terasa lebih mudah bagi sebagian besar orang,
namun di sisi lain mereka juga memberikan dampak yang menyulitkan, seperti cedera. Cedera karena
teknologi, seperti nyeri pada leher dan bahu merupakan efek samping dari kemudahan menggunakannya.
Cedera ini umumnya terjadi karena melakukan tugas yang berulang-ulang dalam waktu lama, misalnya
memegang tablet dalam posisi tertentu atau mengetik. Kasusnya pun semakin banyak, dan tidak hanya terjadi
pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Berikut adalah sembilan cara gadget bisa membuat Anda cedera.
1. Tersambar petir
Piranti elektronik bagaimanapun menggunakan listrik untuk mengoperasikannya, dan ada pula risiko tersambar
petir saat memegangnya. Sebuah kejadian gadis 15 tahun tersambar petir saat memegang ponselnya di
sebuah taman di London. Ia pun menderita serangan jantung dan kehilangan pendengaran karena listrik
merusak indera pendengarannya.
2. Gangguan kulit
Ada gangguan kulit baru yang baru ditemukan dari kebiasaan memainkan gim menggunakan stick yang
dipegang terlalu kuat dalam waktu lama. Gejalanya adalah terdapaf ruam dan benjolan di telapak tangan.
Kasus tersebut dialami oleh gadis 12 tahun asal Swiss yang mengalami nyeri pada telapak tangannya. Setelah
ditelisik gangguan itu didapatnya dari kebiasaan bermain gim selama berjam-jam dalam sehari.
3. Kejang
Orang yang memainkan gim virtual akan selalu menatap layar. Dan pada sebagian kecil orang, cahaya dari
layar dapat memicu kejang dan pingsan. Sekitar satu dari 100 orang mengalami epilepsi, dan 3-5 persen orang
dengan kondisi ini sangat sensitif terhadap rangsangan cahaya. Penyebab epilepsi hingga kini belum jelas,
namun diperkirakan ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak memiliki peran besar timbulnya gejala
epilepsi.
4. Nyeri tangan dan jari
Saat menggunakan tangan, lengan, dan jari dengan gerakan yang sama berulang-ulang, seperti mengetik pada
ponsel atau tablet dalam waktu lama, otot dan saraf di sana secara bertahap akan mengalami cedera. Salah
satu cedera yang umum adalah sindom carpal tunnel yang merupakan tekanan berlebihan pada saraf di
pergelangan tangan.
5. Sindrom penglihatan komputer
Orang yang menggunakan komputer lebih dari dua jam per hari berisiko untuk mengalami sindrom penglihatan
komputer. Sindrom ini merupakan hasil dari penggunaan komputer dalam waktu lama. Gejalanya adalah mata
tegang, sakit kepala, penglihatan kabur dan mata kering.
6. Meninggal karena charger palsu
Meskipun tampilan luarnya sederhana, isi dari charger atau alat pengisi daya piranti elektronik sangatlah rumit,
sehingga harganya seringkali tidak murah. Menggunakan charger palsu bisa berisiko karena tidak sesuai
dengan standar pabrik charger. Belum lama ini, wanita Tionghoa tersetrum dan meninggal karena
menggunakan ponsel yang sedang diisi dayanya dengancharger palsu.
7. Tinitus
Orang yang menggunakan ponsel dalam waktu lama memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita tinitus
atau dengungan yang terjadi secara terus menerus di telinga. Dalam studi yang dipublikasi dalam
jurnal Occupational and Environmental Medicine, peneliti menganalisis 100 orang dengan tinitus kronik dan 100
orang lainnya tanpa kondisi tersebut. Ternyata orang yang menggunakan pinsel lebih dari empat tahun dua kali
lebih berisiko untuk mengalami tinitus.
8. Kematian di jalan
Mendengarkan musik dengan headphone dari gadget sangat berisiko untuk menurunkan konsentrasi saat
sedang berada di jalan. Akibatnya, banyak kecelakaan yang terjadi pada mereka yang melakukannya. Sebuah
studi melaporkan angka kejadian kematian pejalan kaki yang menggunakan headphone meningkat beberapa
waktu terakhir.

5 Fakta tentang Ebola


Sana-sini orang bercerita tentang Ebola. Biarpun negara kita setakat ini masih selamat daripada wabak ini, namun tak salah
jika kita mengambil tahu serba sedikit tentang wabak pembunuh ini.

1. Virus Ebola tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pakar-pakar mengesahkan Ebola yang ditemui hari ini adalah
daripada jenis yang sama yang ditemui pada tahun 1970an.

2. Merebak melalui hubungan secara terus dengan pesakit. Ebola tidak akan merebak hanya dengan anda berada di dalam
bilik yang sama dengan pesakit. Ini kerana virus tidak merebak melalui udara, sebaliknya melalui kontek secara terus
dengan air liur, peluh, muntah, bahan buangan atau air mani pesakit. Ebola juga boleh merebak sekalipun kontek dibuat
dengan pesakit yang telah meninggal dunia.

3. Pesakit dengan virus Ebola tidak berbahaya, selagi mereka tidak sakit.

4. Pesakit Ebola boleh diselamatkan, dengan peratusan kira-kira 40% daripada pesakit berpeluang kembali sihat dan hidup
seperti biasa.

5. Virus Ebola hari ini merebak dengan pantas kerana ia menjangkiti penduduk kawasan yang memiliki tahap kebersihan yang
tidak memuaskan. Di negara yang dilanda wabak ini iaitu Guinea, Liberia, and Sierra Leone; negara-negara ini bukan sahaja
negara-negara miskin tetapi tahap kesedaran mereka terhadap penyakit ini juga rendah. Ini menjadi penyumbang wabak
merebak dengan tidak terkawal.

Anda mungkin juga menyukai