Anda di halaman 1dari 7

c.

Diazepam
Perihal Rumus Perhitungan

Dosis Lazim Obat 5 mg


untuk manusia
Konversi dosis Dosis Lazim x Faktor Konversi 5 mg x 0,031 = 0,155 mg

Untuk marmut Dosis Hitung= Dosis Hitung=


dengan berat 250
474 g
g ¿ × 0,155 mg=0,184 mg
Bobot Hewan Hitung 400
× Dosis Konversi
Bobot Hewan Normal

Dosis ini Obat yang digunakan merupakan Dosis hitung =


diberikan dalam sediaan obat jadi dengan kadar 1 ml 5 mg
x 0,184 mg =0,0368 m
volume injeksi mengandung 5 mg diazepam 1 ml
Analisis Farmakologi (Farmakokinetik & Farmakodinamik)

Diazepam Injeksi

Indikasi Psikoneurosis dan kejang otot.


Kontraindikasi Hipersensitivitas dan pasien pediatri usia <6 bulan.
Dosis/aturan pakai  Untuk mengatasi kecemasan, dosis diazepam adalah:
2-5 mg (cemas sedang) atau 5-10 mg (cemas berat) 1
kali dosis. Dapat diulang dalam 3-4 jam, jika
dibutuhkan.
 Untuk mengatasi gejala putus alkohol, dosis diazepam
adalah: 10-20 mg
 Untuk mengatasi kejang otot, dosis diazepam adalah:
10 mg, dapat diulang 4 jam kemudian bila dibutuhkan
 Untuk mengatasi kejang-kejang, dosis diazepam
adalah: dosis awal 5-10 mg, dapat diulang 10-15 menit
hingga max 30 mg. Lanjutkan dengan dosis rumatan
bila kejang sudah berhenti.
 Dosis diazepam untuk kejang pada anak

 2 -5 tahun: 0.1-0.5 mg/kg, dibulatkan ke dosis terdekat


yang tersedia. Dapat diulang dalam 2-5 menit, max 5-
10 mg
 >5 tahun: 1 mg/kg, dibulatkan ke dosis terdekat yang
tersedia. Dapat diulang dalam 2-5 menit, max 5-10 mg
 Tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 6 bulan.

 Dosis diazepam untuk kecemasan pada anak 1-12


tahun : 0.04-0.3 mg/kg setiap 2-4 jam sesuai
kebutuhan, hingga maksimal 0.6 mg/kg dalam 8 jam.
 Dosis diazepam untuk bius ringan pada anak :

 1-12 tahun: 0.04-0.3 mg/kg im setiap 2-4 jam sesuai


kebutuhan, hingga maksimal 0.6 mg/kg dalam 8 jam.
 13-18 tahun: 2-10 mg 2-4 kali sehari sesuai
kebutuhan.
 Dosis diazepam untuk tetanus pada anak

 Kurang dari 1 bulan: 0.83-1.67 mg/kg/jam dengan


infus berkelanjutan, atau 1.67-3.33 mg/kg, lambat,
setiap 2 jam (20-40 mg/kg/hari). Injeksi diazepam
tidak direkomendasikan karena obat pilihan untuk
bayi yang baru lahir yang mengandung benzyl alcohol
dan propylene glycol.
 1 bulan hingga 5 tahun: 1-2 mg melalui suntik atau
infus, lambat, diulang setiap 3-4 jam sesuai
kebutuhan, atau 15 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
setiap 2 jam.
 Lebih dari 5 tahun: 5-10 mg melalui infus atau suntik,
lambat, diulang setiap 3-4 jam sesuai kebutuhan.

 Mengantuk atau pusing


 Lemas
 Penglihatan kabur
 Gangguan keseimbangan
Efek samping  Kelemahan otot
 Gemetar (tremor)
 Mudah lupa dan merasa bingung
 Gelisah

Interaksi obat  penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan, bila


digunakan dengan obat golongan opioid (misalnya
morfin).
 Peningkatan efek mengantuk, jika digunakan dengan
obat antivirus zidovudine.
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping salah satu
obat, jika digunakan dengan obat antipsikotik dan
antihistamin.
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping diazepam,
jika dikonsumsi dengan isoniazid, cimetidine,
erythromycin, ketoconazole, dan omeprazole.
 Penurunan efektivitas diazepam, bila digunakan
bersamaan dengan rifampicin, carbamazepine,
phenytoin, dan antasida.
 Penurunan efektivitas kedua obat, jika digunakan
dengan thiopental.

Inkompatibilitas antara injeksi diazepam yang


mengandung pelarut campuran seperti kosolven dengan
larutan parenteral (nacl 0,9%, ringer laktat, dan glukosa
5%) melalui pencampuran dalam satu wadah dan semakin
lamanya pencampuran dapat mempengaruhi peningkatan
Inkompabilitas
diameter ukuran partikel yang lebih besar dari 1 μm
sedangkan pada penyuntikkan melalui bolus, semakin
kecil volume larutan infus memberikan diameter ukuran
partikel lebih dari 1 μm dibandingkan volume larutan
infus yang besar.
Waktu paruh 20 -80 jam.
Gaba (gamma-aminobutyric acid) merupakan
neurotransmitter inhibisi utama pada sistem saraf pusat.
Gaba berperan pada aktivitas tidur, kontrol hipnosis,
memori, ansietas, epilepsi, dan eksitabilitas neuron.
Farmakodinamika
Ikatan diazepam pada reseptor gaba di sistem limbik dan
hipotalamus akan meningkatkan laju ion klorida ke dalam
neuron. Kemudian menimbulkan hiperpolarisasi dari
membran sehingga menurunkan eksitabilitas saraf.
Farmakokinetika  Absorbsi

Setelah pemberian oral> 90% diazepam diserap dan waktu


rata-rata untuk mencapai konsentrasi plasma puncak
adalah 1 - 1,5 jam dengan kisaran 0,25 sampai 2,5 jam.
Penyerapan tertunda dan menurun bila diberikan dengan
makanan berlemak sedang. Di hadapan makanan berarti
waktu jeda sekitar 45 menit dibandingkan dengan 15
menit saat puasa. Ada juga peningkatan waktu rata-rata
untuk mencapai konsentrasi puncak menjadi sekitar 2,5
jam saat ada makanan dibandingkan dengan 1,25 jam saat
berpuasa. Hal ini menyebabkan penurunan rata-rata cmaks
sebesar 20% selain penurunan auc sebesar 27% (kisaran
15% hingga 50%) bila diberikan dengan makanan.

 Distribusi

Diazepam dan metabolitnya sangat terikat dengan protein


plasma (diazepam 98%). Diazepam dan metabolitnya
melintasi darah-otak dan penghalang plasenta dan juga
ditemukan dalam asi dengan konsentrasi kira-kira
sepersepuluh dari yang ada di plasma ibu (hari ke 3
sampai 9 pascapartum). Pada pria muda sehat, volume
distribusi pada kondisi mapan adalah 0,8 sampai 1,0 l / kg.
Penurunan profil waktu konsentrasi plasma setelah
pemberian oral bersifat bifasik. Fase distribusi awal
memiliki waktu paruh sekitar 1 jam, meskipun dapat
berkisar hingga> 3 jam.

 Metabolisme

Diazepam adalah n-demetilasi oleh cyp3a4 dan 2c19


menjadi metabolit aktif n-desmethyldiazepam, dan
dihidroksilasi oleh cyp3a4 menjadi metabolit temazepam
yang aktif. N-desmethyldiazepam dan temazepam
dimetabolisme lebih lanjut menjadi oxazepam.
Temazepam dan oxazepam sebagian besar dihilangkan
dengan glukuronidasi.

 Eliminasi

Fase distribusi awal diikuti dengan fase eliminasi terminal


yang diperpanjang (waktu paruh hingga 48 jam). Waktu
paruh eliminasi terminal dari metabolit aktif n-
desmethyldiazepam hingga 100 jam. Diazepam dan
metabolitnya diekskresikan terutama dalam urin, terutama
sebagai konjugat glukuronida. Bersihan diazepam adalah
20 sampai 30 ml / menit pada dewasa muda. Diazepam
terakumulasi pada beberapa dosis dan ada beberapa bukti
bahwa waktu paruh eliminasi terminal sedikit lebih lama.
Bekerja dengan cara berikatan pada reseptor gamma-
Mekanisme kerja aminobutyric acid (gaba), dan meningkatkan kemampuan
inhibisi dari gaba.
Protein binding 96 to 99% of the absorbed drug being protein-bound.
Distribution half-life Two to 13 minutes.
Half life 30–56 hours.
One to five minutes for iv administration and 15–30
Onset of action
minutes for im administration.
Concentrations is 1 – 1.5 hours with a range of 0.25 to.
Time to peak
2.5 hours.
Peak plasma 30 and 60 minutes after intramuscular.

Checklist untuk pemeriksaan Asisten, harus dilengkapi sebelum melakukan praktikum dan
sesudah praktikum produk. Pemeriksaan diisi dengan tanda (√) jika memenuh isyaratdan (X)
jika tidak memenuhi syarat.

Sebelum Kriteria Asisten


Praktikum Latar Belakang Praktikum
Tujuan Praktikum
Prinsip Praktikum
Analisis Perhitungan dosis
Analisis Farmakologi

Pelaporan

1. Induksi Enzim (Fenobarbital)

Perlakuan Obat Waktu Timbul Efek


(menit)
1.Control
2.Fenobarbital i.p
2. Penghambat Enzim (Simetidin)

Perlakuan Obat Waktu Timbul Efek


(menit)
1.Control
2.Simetidin

3. Injeksi Diazepam

Perlakuan Obat Waktu Timbul Efek


(menit)
1.Control
2.Diazepam

Sesudah Kriteria Asisten


Praktikum Pelaporan
Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai