Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktek kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk kegiatan


pembelajaran akademik pada siswa untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan tenaga kerja yang berkualitas. Dengan
kegiatan PKL tersebut diharapkan dapat meningatkan keterampilan,
pengetahuan dan pengalaman siswa dalam memasuki dunia kerja
yang sebenarnya. Maka dari itu siswa dapat mempersiapkan dirinya
dengan baik sebelum masuk ke dalam dunia industri atau dunia
usaha.

Kegiatan PKL ini juga digunakan untuk mengembangkan


kemampuan siswa terutama siswa SMK NEGRI 2 Bitung Jurusan
Teknik Alat Berat. Para siswa diharapkan dapat memperoleh
pengalaman dalam dunia industri melalui kegiatan PKL ini. Selain itu
kegiatan PKL berfungsi sebagai penghubung dunia pendidikan
dengan dunia industri sehingga kewajiban Akademiknya dapat
terpenuhi serta dapat mempersiapkan siswa dalam menghadapi
persaingan dunia kerja dengan pengetahuan yang mereka peroleh
sebelumnya.

Pelaksanaan PKL selama 3 bulan di PT. Pelabuhan Indonesia IV


(Persero) Cab, Bitung, haruslah dilaksanakan dan dimanfaatkan
dengan semaksimal mungkin karena merupakan salah satu syarat
kelulusan. Untuk melihat hasilnya selama mengikuti PKL dibuat
sebuah pembuatan laporan, dimana dalam pembuatannya diperlukan
suatu tuntunan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pelaksanaan
PKL tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik
bagi perusahaan, siswa dan bagi Sekolah

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa diperlukan perawatan ?
2. Apa tujuan dilaksanakan perawatan
3. Apa langkah-langkah perawatan yang anda lakukan

1.3 Batasan Masalah


Permasalahan yang di angkat dalam laporan praktek kerja
lapangan ini di batasi pada ‘’PERAWATAN BERKALA 200 JAM PADA
FORKLIFT MITSUBISHI FD60NM”

1.4 Tujuan Praktek


Sebagai salah satu kewajiban untuk memenuhi kurikulum pada
jurusan Teknik Alat Berat dan sebagai syarat kenaikan kelas di SMK
NEGERI 2 BITUNG dan siswa dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam dunia industri dengan menambah observasi
langsung ke lapangan industri.

1.5 Manfaat Praktek


Siswa dapat menambah keahlihan dan keterampilan dalam
bidang teknologi yang berkembang, Memahami proses kerja yang
sebenarnya secara langsung pada dunia industri.

2
BAB II

TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan

Secara efektif keberadaan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mulai


sejak penandatanganan Anggaran Dasar Perusahaan oleh Sekjen
Dephub berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No 7 tanggal 1
Desember 1992. Menilik perkembangan kebelakang di masa awal
pengelolaannya, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat dan mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan lingkungan yang semakin maju. Pada masa awal
kemerdekaan, pengelolaan pelabuhan berada dibawah koordinasi
Djawatan Pelabuhan. seiring dengan adanya nasionalisasi terhadap
perusahaan-perusahaan milik Belanda dan dengan dikeluarkannya PP
No. 19/1960, maka status pengelolaan pelabuhan dialihkan dari Djawatan
Pelabuhan berbentuk badan hukum yang disebut Perusahaan Negara.
(PN). Berdasarkan PP No. 19 tahun 1960 tersebut pengelolaan pelabuhan
umum diselenggarakan oleh PN pelabuhan I-VIII. Di kawasan Timur
Indonesia sendiri terdapat 4 (empat)PN Pelabuhan yaitu : PN Pelabuhan
Banjarmasin, PN Pelabuhan Makassar, PN Pelabuhan Bitung dan PN
Pelabuhan Ambon. Pada masa order baru, pemerintah mengeluarkan PP
1/1969 dan PP 19/1969 yang melikuidasi PN Pelabuhan menjadi Badan
Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang di pimpin oleh Administrator
Pelabuhan sebagai penanggung jawab tunggal dan umum di pelabuhan.
Dengan kata lain aspek komersial tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan,
tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh Lemabaga
Pemerintah yang disebut Port Authority. Pengelolaan Pelabuhan dalam
likuiditas dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)
berdasarkan PP 1/1969 dan PP 18/1969. Dengan adanya penetapan itu,
pelabuhan dibubarkan dan Port Authority digantikan oleh BPP. Status
pelabuhan dalam likuidasi yang di kenal dengan BPP berakhir dengan
keluarnya PP 11/1983 dan PP 17/1983 yang menetapka bahwa
pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Dilandasi oleh pertimbangan
peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan serta dengan melihat
perkembangan yang dicapai oleh perum pelabuhan IV, pemerintah
menetapkan melalui PP 59/1991 bahwa pengelolaan pelabuhan di wilayah
Perum Pelabuhan IV dialihkan bentuknya dari Perum menjadi (Persero).
selanjutnya Perum Pelabuhan Indonesia Iv beralih menjadi PT (Persero)
Pelabuhan Indonesia IV. Sebagai Persero, pemilikan saham PT
Pelabuhan Indonesia IV yang berkantor pusat di jalan Soekarno No. 1

3
Makassar sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri
Keuangan Republik Indonesia dan pada saat ini telah di alihkan ke
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan


Visi
Menjadi perusahaan jasa kepelabuhan berstandar
international yang mandiri, sehat dan menjamin sistem
transportasi nasional

Misi
1. Mengembangkan usaha yang dapat memberikan
keuntungan optimal bagi pemegang saham
2. Mendorong percepatan pengembangan wilayah pelindo IV
3. Memberikan layanan jasa yang berkualitas, tepat waktu
dengan tarif yang layak
4. Mengembangkan kompetensi, komitmen, dan
meningkatkan kesejahteraan daya manusia

4
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.3 Struktur Organisasi perusahaan

5
URAIAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Dewan Komisaris
 Melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan
yang dilakukan oleh direksi serta memberikan nasihat
berkenaan dengan kebijakan direksi dalam menjalankan
perusahaan

2. Direktur Utama
 Memimpin perusahaan dengan menertibkan kebijakan-
kebijakan perusahaan atau intutusi
 Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer) atau wakil direktur
 Menyetujui anggaran tahunan perusahaan institusi

3. Dewan Operasional Dan Komersil


 Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh
pelaksanaan operasional perusahaan
 Membuat standard perusahaan mengenai semua proses
operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produik

4. Direktur SDM Dan Umum


 Memegang tanggung jawab yang besar dalam memajukan
suatu perusahaan
 Mengelola sumber daya manusia di sebuah perusahaan

5. Direktur Fasilitas
 Penyedia layanan infrastruktur

6. Direktur keuangan
 Merumuskan keuangan perusahaan
 Merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan seluruh divisi
keuangan dan kegiatan keuangan perusahaan
 Membuat neraca keuangan perusahaan

6
2.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah untuk menjadikan perusahaan maju dan


mengembangkan kompetensi, komitmen dan meningkatkan
kesejahteraan daya manusia, ingin mendorong percepatan
pengembangan wilayah PELINDO IV, mengembangkan usaha yang
dapat memberikan keuntungan optimal, dan menjadikan perusahaan
jasa kepelabuhan berstandar internasional yang mandiri, sehat dan
menjamin kesinambungan sistem transportasi nasional.

2.5 Sistem Kerja

Safety first, utamakan keselamatan dan kesehatan kerja, wajib


menggunakan :

1. Menggunakan helm (safety helmet)


2. Menggunakan sepatu (shoes)
3. Menggunakan rompi keselamatan kerja (visibility vest must be
worn)

Memperhatikan aktifitas alat yang sedang beroprasi di dalam


perusahaan maupun di luar perusahaan dan mematuhi peraturan
yang berlaku di dalam perusahaan yang sudah ditetapkan oleh pihak
perusahaan.

7
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Definisi Perawatan Pencegahan


Perawatan pencegahan atau preventive maintenance atau yang
sering kita sebut dengan PM adalah suatu pekerjaan yang
dilaksanakan untuk menjaga kondisi dan unjuk kerja Unit Alat Berat
tersebut selalu dalam keadaan prima sesuai dengan spesifikasinya.
Dengan terjaganya kondisi maka alat tersebut akan menghasilkan
produksi yang sangat tinggi dan menghasilkan :

1. Alat bekerja dengan efektif dan efisien


2. Kerusakan mendadak tidak terjadi
3. Kesiapan alat beroperasi sangat tinggi
4. Biaya operasi rendah
5. Usia alat tersebut menjadi optimum
6. Keamanan alat terjamin
7. Harga jual lebih tinggi setelah pakai
Dengan demikian dapat disimpulkan dengan perawatan yang baik
maka target produksi yang diingikan akan tercapai dan keuntungan
sudah dipastikan akan tercapai dengan biaya operasi yang rendah.

Ada 6 pekerjaan dasar dalam perawatan yang harus dilakukan yaitu :

1. Perawatan berkala
2. Mengontrol kontaminasi
3. Pengambilan oli sampel secara berkala
4. Memonitor kondisi alat
5. Penjadwalan perawatan
6. Pencatatan

3.2 Maintenance Interval


Maintenance interval adalah suatu perawatan yang terjadwal
pelaksanaan dengan tenggang waktu tertentu atau jarak tertentu, dan
dilaksanakan dengan tepat waktu, misalnya perawatan setiap 10 jam,
50 jam, 250 jam, 500 jam, 1000 jam, 2000 jam.

8
Contoh operasi sebagai berikut :

 Every 10 Service Hours or Daily (Prestart), Whichever Comes First

Item Service

Faulty Operation Found the Day Before Check

Brake Pedal Check free play

Brake Hose, Pipes and


Check
Brake System Joint

Parking Brake Lever Check

Service Brake Check fluid level

Cooling Fan Check


Cooling System
Engine Coolant Check coolant level

Battery Check electrolyte level

Check for looseness


Battery Terminal
and damage

Check any loosen


Electric Wires
wires

Horn Check

Lights Check

Electrical System Backup Alarm Check

Backup Light Check

Stop Light Check

Icons of Meter Panel Check

Mast Interlock System Check

Driving Interlock
Check
System

Seat Belt Warning Icon Check

9
Engine (Exhaust,
Check
Engine Noise, and Vibration)

Engine Crankcase Check oil level and dirt

Assist Grips Check

Overhead Guard Check

Frame & Chassis Seat Belt Check

Seat Adjustment Check

Rear View Mirror Check

Fuel System Fuel Check fuel level

Hydraulic System Hydraulic Oil Check oil level and dirt

Lift Chains Check and Adjust

Mast and Forks Check

Load Backrest
Extension and Lift Check
Bracket

Lift and Tilt Clynder Check

Lift Cylinder Mounting


Mast & Forks Check
Bolts

Mast Strip Sliding


Check
Surfaces

Lift Bracket Main


Rollers and Side Check
Rollers

Tilt Cylinder Socket


Check
Bolts

Steering Wheel and


Steering and Axles Check
Column

Transmission Oil Check

Driving System Accelerator Pedal Check

Inching Pedal Check free play

Wheel Wheel nuts Check-tighten

10
Tires and Rims Check abnormal wear
and measure tire tread
depth

General Oil, Fuel, or Coolant


Check
Leaks

 Every 50 Service Hours or Weekly, Whichever Comes First

Item Service

Cooling System Alternator Belt Check and adjust

Fuel Hoses, Pipes, and


Fuel System Check
Joints

Hydraulic Hose, Pipes,


Hydraulic system Check
and Joints

Intake System Air Cleaner Element Check

Mast and Forks Lift Chains Lubricate

 One Month (30 days) or 200 Service Hours After Delivery of a New
Forklift Truck, Whicever Comes First

Item Service

Cooling System Radiator Cap Check

Rubber Hose Check

Frame and Chassis Bolt and Nuts Check for looseness

Electric System Starter Check

Clynder Head and


Check
Manifolt Nut

Engine Intake/Exhaust Valve Check Clearance

Engine Oil and Oil Replace


Filter

Frame and Chassis Bolt and Nuts Check-tighten

11
Fuel System Fuel Filter Replace

Hydraulic Tank Return


Hydraulic System Oil Filter and Wash Check and Replace
Strainer

Mast support Lubricate

Mast Strips and Roller


Mast and Forks Lubricate
Surfaces

Tilt Sockets Lubricate

King pins Lubricate


Steering and Axles
Tie Rod Pins Lubricate

 Every 500 Service Hours or 3 Months, Whicever Comes First

Item Service

Breaking force, Brake


Brake System Drum and Shoe, and Check
Other Devices

Radiator Fin Check and clean


Cooling System
Cooling Fan Check and Clearance

Check electrolyte
Eletrical System Battery
Specific gravity

Engine Idle Speed Check

Intake/Exhaust Valve Check clearance


Engine Exhaust Pipe and Check
Muffler

Water Pump Lubricate

Frame and Chassis Bolt and Nuts Check-tighten

Fuel System Fuel Filter Replace

Mast & Forks Fork Guide Bar Lubricate

12
Mast Support Lubricate

Mast Strips and Roller


Lubricate
Surfaces

Lift Bracket Side Rollers Lubricate

Tilt Socket Lubricate

Rear Axle Center Pins Lubricate

Tie Rod Pins Lubricate

Steering and Axles King Pins Lubricate

Steering Valve Check

Knuckles Check

Universal Joints Lubricate

Differential Oil Check Oil Level


Transmission
Different, Propeller
Shaft, and Other Power Check
Train Devices

General Grease Nipples Lubricate

 Every 1000 Service Hours or 6 Months, Whicever Comes First

Item Service

Brake System Brake and Inching


Lubricate
Pedal

Eletrical System Starter Check

Engine Clynder Head and Check


Manifold Nut

Hydraulic System Hydraulic Tank Return


Oil Filter and Wash Check and Replace
Strainer

Intake System Air Cleaner Element Replace

13
Last Chance Filter Clean
(T/M Control Valve)

Transmission Strainer Clean


Transmission
Differential Oil Replace

Transmission Oil Replace

Universal Joint Lubricate

 Every 2000 Service Hours or 12 Months, Whichever Comes First

Item Service

Service Brake Fluid Replace

Brake Hose and Tube Replace

Brake Wheel Clynder Replace rubber parts


Brake System Brake Valve Replace rubber parts

Vacuum Pump Check

Center Brake Drum,


Check
Shoe, and Lining

Radiator Cap Check

Cooling System Rubber Hose Check

Engine Coolant Replace

Voltage, Current, and


Electrical System Other Electrical Check
Systems

Idling and Acceleration Check

Compression pressure,
Engine Check
injection pressure, etc

Engine Mount Check

Fuel System Injection nozzle Check

Hydraulic System Hydraulic Oil Replace

Control Valve Check

14
Hydraulic Pump Check for oil leaks

Mast, Forks, Lift


Chains, Chain Wheel,
Mast and Forks Check
and Other Loading
Devices

Front Axle Check

Power Steering
Check
Cylinder

Rear Axle Check

Rear Wheel Bearing Check


Steering and Axles
Wheel Bearing and
Check
Other Driving Devices

Steering Valve Check

Knuckles Check

Steering System Check

Transmission Gear and


Check
Bearing

Inching Pedal Check and adjust


Transmission
Differential, Proper
shaft, and other power Check
transmission devices

Wheel Rear wheel bearings Check

Untuk perawatan 2000 jam maka yang dilakukan adalah mulai dari 10,
50, 250, 500, 1000 jam operasi tetap dilaksanakan

3.3 Manfaat Perawatan

1. Agar kondisi mesin/unit tetap stabil sehinggah mempermudah


dalam perencanaan produksi.
2. Untuk menentukan biaya produksi dan dapat
memperhitungkan/merencanakan anggaran
3. Memperpanjang umur mesin/unit

15
3.4 Tujuan Dilaksanakan Perawatan

1. Avaibiliti tinggi : Maksudnya unit tersebut selalu dalam keadaan


siap pakai (down time)
2. Rendah : Menjaga agar kerusakan unit sekecil mungkin.
3. Cost rendah : Maksudnya agar biaya operasi unit rendah

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan maintenance 200 jam pada Forklift Mitsubishi FD60NM

Langkah Kerja :

1. Mengganti oli mesin :


 Mengangkat body forklift
 Menempatkan wadah (Ember,drum,dll) di bawah penampungan
oli mesin
 Membuka dob penampungan oli mesin
 Biarkan oli tercurah sampai habis
 Setelah oli sudah di keluarkan semua, pasang kembali dob
penampungan oli
 Mengisi kembali oli mesin yang baru

16
Gambar 4.1.1 Penggantian Oli

2. Mengganti filter oli mesin :


 Membuka filter oli menggunakan kunci filter
 Pasang O-ring pada flter oli yang baru
 Tuangkan oli ke dalam filter yang baru
 Bersihkan area yang akan di pasang filter menggunakan kain
bersih
 Pasang filter oli yang baru

Gambar 4.1.2 Filter oli Mesin

3. Mengganti filter solar :


 Membuka filter solar menggunakan kunci filter
 Pasang O-ring pada filter solar yang baru
 Tuangkan solar pada filter yang baru
 Bersihkan area yang akan di pasang filter menggunakan kain
bersih
 Pasang filter solar yang baru

17
Gambar 4.1.3 filter solar
4. Membersihkan Saringan Udara :
 Buka penutup tempat saringan udara
 Keluarkan saringan udara
 Semprot saringan udara menggunakan angin kompresor
 Bersihkan bagian dalam tempat saringan udara menggunakan
kain bersih
 Pasang kembali saringan udara
 Pasang penutup tempat saringan udara

Gambar 4.1.4 Saringan Udara

5. Mengisi minyak rem :


 Buka penutup tempat minyak rem
 Ambil minyak rem
 Tuangkan minyak rem sampai batas yang diizinkan
 Tutup kembali penutup tempat minyak rem
 Pompa – pompa dengan pedal rem

18
Gambar 4.1.5 Tempat Minyak Rem

6. Menambah air radiator :


 Membuka cover forklift
 Buka penutup radiator
 Isi air bersih ke dalam radiator sampai penuh
 Pasang kembali penutup radiator
 Pasang kembali cover forklift

Gambar 4.1.6 Radiator


7. Menambah air aki :
 Buka besi penahan aki
 Cek ketinggian air aki
 Siapkan air aki
 Lepaskan kabel body/negatif pada aki
 Buka penutup sel aki
 Isi air aki dari dalam botol ke dalam aki sampai batas yang
diizinkan
 Tutup semua penutup sel aki
 Pasang kembali kabel body/negatif
 Pasang kembali besi penahan aki

19
Gambar 4.1.7 Aki forklift

8. Membersihkan ruang mesin :


 Bersihkan ruang mesin dari debu dan kotoran lainnya
menggunakan angin kompresor

Gambar 4.1.8 Ruang Mesin

9. Greashing pada bagian-bagian yang bergerak


 Oleskan grease menggunakan tangan pada bagian mast, roller,
dan chain

 Greashing semua nipple menggunakan pompa grease

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dunia industri adalah tempat di mana setiap orang yang


berkecimpung di dalamnya, termasuk seseorang yang dituntut untuk
menghasilkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendidikan di sekolah dengan dunia industri selain mempunyai
perbedaan dan kesamaan dalam ilmu pengetahuan (teknik) dan
ketakwaan.
Pada pendidikan sekolah siswa diharapkan untuk dapat menguasai
semua teori-teori keteknikkan dan pengetahuan lainnya dijadikan
bekal untuk terjun di dunia industri.
Sedangkan perusahaan atau dunia industri menginginkan pekerja
yang berpengalaman untuk setiap bidang yang dialaminya. Dan teori-
teori yang didapatkannya di sekolah, belum tentu dapat diterapkan di
dunia industri.
 Dengan adanya praktek kerja industri sangat membantu di dalam
pendidikan serta pengalaman yang didapat di luar sekolah, selain itu
kegiatan tersebut menumbuhkan kreatifitas belajar, bertanggung
jawab, serta kedisiplinan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
 Negara kita ini mampu melahirkan tenaga kerja yang ahli, terutama
di bidang otomotif yang telah berhasil menciptakan hasil karya anak
bangsa. Dengan kemampuan tersebut kami berharap dapat menjadi
tenaga kerja yang terampil dan terdidik, serta adanya dukungan dari
industri yang telah membantu kelancaran pendidikan disetiap sekolah
kejuruan. Semoga dengan adanya dukungan ini diharapkan bisa
menciptakan teknisi muda indonesia yang akan mengganti tenaga-
tenaga asing yang ada.

5.2 Saran

21
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung penulis dapat mengetahui
bagaimana proses kerja pada industri, penulis memiliki beberapa
saran kompetensi sebagai berikut :
1. Bagi siswa SMK Negeri 2 Bitung

a. Harus mengikuti semua aturan yang ada dalam


melaksanakan PKL dan menggunakan alat (APD) sesuai
dengan fungsinya.
b. Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (k3)
pada waktu melakukan pekerjaan, selain itu alat-alat
penunjang keselamatan harus ditingkatkan

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org Pengertian maintenance

https://pelajarindo.com maintenance internal

https://brainly.co.id kegiatan maintenance

https://nassamothree.com Maintenance Forklift

22
LAMPIRAN

23
24

Anda mungkin juga menyukai