Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPEMIMPINAN

REKAYASA IDE

DISUSUN OLEH :
NAMA :
1. IRHAMNA ( 6183121006 )
2. IWAY AKBAR ( 6183121056 )
3. NOVIA FAJRI SAPUTRA (6183121032 )
4. ZONANDA GIRSANG ( 6183121039 )
KELAS : PKO-C
DOSEN PENGAMPU : Drs. H. M. NUSTAN HASIBUAN, M.Kes.
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya penulis mampu
menyelesaikan tugas mata kuliah kepemimpinan ini mengenai “ rekayasa ide“. Tugas rekayasa
ide ini sangat memberikan manfaat terutama bagi penulis mampu memberikan ide, pemikiran,
dan argument mengenai bagaimana kepemimpinan itu dapat dilaksanakan dengan baik
bagaimana menjadi seorang pemimpin.
Penulis memahami isi dan pemaparan dalam tugas sangatlah terbatas dan banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam isi, pemaparan maupun sistematika penulisan dalam tugas
ini. Maka dari itu penulis mengharapkan sebuah kritikan positif yang membangun dan dapat
memotivasi penulis untuk dapat menyempurnakan tugas selanjutnya.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan,
M.Kes. semoga tugas ini dapat bermanfaat dan membantu menyelesaikan tugas dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Medan, 27 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah…………………………………………………………………... 1


B. Tujuan……………………………………………………………………………………. 1
C. Manfaat…………………………………………………………………………………... 1

BAB II INDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan umum kepemimpinan…………………………………………………….. 2


B. Permasalahan penyebab kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin negeri yang mulai
menurun………………………………………………………………………………….. 2

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Solusi dan pembahasan cara untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang


menurun terhadap pemimpin negeri……………………………………………………... 4

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi
dapat menciptakan integritas dan serasi dan mendorong gairah kinerja karyawan untuk
mencapai sasaran yang maksimal.
Pada kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Untuk mencapai semua
itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan
dalam melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu
organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja criteria pemimpin?
2. Bagaimana perilaku pemimpin?
3. Bagaimana cara mengambil keputusan seorang pemimpin?

C. MANFAAT PENELITIAN
Penulisan ini memiliki mafaat sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja criteria seorang pemimpin
2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pemimpin
3. Untuk mengetahui cara mengambil keputusan seorang pemimpin

1
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. PERMASALAHAN UMUM KEPEMIMPINAN


Ketika perusahaan terlalu fakos pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain,
kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik dari pada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya
yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan didunia. Pemimpin tim berfokus
untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi manajer, disisi lain
mengevaluasi isu-isu dan masalah.
Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan
bakat. Untungnya orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan
sangat penting tidak hanya untuk kesuksesan,tetapi juga untuk bertahan hidup.
Masyarakat menyaksikan gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak pada
kepemimpinan partisipatif, tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi.
Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk masa depan
dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivasi saat seseorang memotivasi dirinya
sendiri atau orang lain, orang tersebut sedang mengembangkan kondisi yang akan
membantu mendorong seseorang untuk berprilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah
melalui motivasi intrinsic atau ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu digerakkan
oleh keyakinan mereka nilai, kepentingan pribadi dan bahkan ketakutan.
Salah satu alas an mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa sangat pribadi.
Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa faktor-faktor yang
memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman lain adalah
bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman addalah bahwa faktor-faktor yang
memotivasi seseorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal satu ukuran
tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.

B. PERMASALAHAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMIMPIN


NEGRI YANG MULAI MENURUN
Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis kepercayaan terhadap para pemimpin-
pemimpin mereka. Yang menjadi alas an adalah karena banyaknya para pemimpin yang
terlibat kasus-kasus yang nampaknya kurang pantas dilakukan oleh seorang pemimpin.
Misalnya kasus kkn dan kasus criminal lainnya. Selain itu, yang menjadi alas an kedua
adalah karena banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih berstatus
sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. Mungkin ketika mereka berkampanye,
mereka berjanji A terhadap masyarakat yang kelak akan dipimpinnya, namun ketika
sudah menjadi pemimpin, janji A yang telah diucapkan sebelumnya terealisasi menjadi
kenyataan Z bahkan sangat jauh dari perjanjian yang diucapkan di kampanye.
Ini tentunya sudah sangat mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya untuk
menjadi seorang pemimpin. Belum lagi pandangan yang menganggap bahwa pemimpin
zaman sekarang tidak mengusahakan kemakmuran rakyatnya, justru berusaha untuk
memakmurkan dirinya sendiri. Buktinya, banyak para pemimpin yang masih melakukan
praktek kkn untuk mensejahterakan dirinya serta kerabatnya, sedangkan rakyat yang
dipimpinnya masih melarat dan menderita. Ada juga praktek yang kongkalikong serta

2
deal politic dalam berabgai kasus hokum di Indonesia, terlebih lagi itu sering melibatkan
para pemimpi. Parahnya lagi, oknum pemimpin yang melakukan itu adalah pemimpin
pilihan rakyat, melalui pilkada dan pemilu. Betapa sungguh kecewanya dan sakit hati
rakyat yang telah memilihnya untuk menjadi pemimpin.
Pemimpin kita sekarang, juga sangat jarang yang melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Kebanyakan mereka sibuk mengurus pekerjaan yang menonjolkan
sifat egois, seperti wisata dan liburan ke luar negeri bahkan menutut kenaikan gaji.
Dengan melihat kenyataan yang sedemikian rupa tentang para pemimpin kita, peristiwa
krisis kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin pada zaman sekarang ini
nampaknya menjadi suatu hal yang wajar dan tidak perlu disalahkan. Karen penyebanya
adalah pemimpin itu sendiri.

3
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. CARA UNTUK MENGEMBALIKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT YANG


MENURUN TERHADAP PEMIMPIN NEGERI
Mengembalikan makna dan perilaku pemimpin sebagai good leader bukan gret leader,
bukan sebagai petinggi, tetapi sebagai pamong. Dibutuhkan teladan dan langkah nyata
yang beriorientasi pada yang dipimpin, pemimpin hadir untuk suatu zaman, zaman
menentukan gaya. Meskipun demikian,ada satu syarat yang nyaris jadi klasik, yakni
asketisme atau mesubudhi. Tak ada pemimpin yang jatuh dari langit, semua
membutuhkan proses jatuh-bangun. Keterbukaan menerima kritik merupakan bagian dari
jiwa pemimpin.
Kritik menurut kwant, analisis masalah kritik adalah bagian dari keterlibatan dan
kepemilikan. Menerima kritik sebagai bagian rasa memiliki, menunjukkan bobot seorang
pemimpin, mengatasi krisis kepemimpinan adalah proses pendidika dalam arti seluas-
luasnya. Dibutuhkan waktu panjang. Satu langkah luhur kita ayunkan, hasilnya baru akan
kelihatan satu generasi kemudian. Sebaliknya satu langkah salah kita lakukan, akibat
buruknya langsung tampak. Salah satu penyebab munculnya krisis kepemimpinan adalah
keterkaitan krisis moral.
Sehubung krisis kepemimpinan itu berakar dari krisis moral, maka perlu diselesaikan
secara moral, sebelum ada penyesalan secara teknis manajerial. Penyelesaian krisi
kepemimpinan secara moral itu merujuk prinsip al akhlaqul karimah. Prinsip ahklaqul
karimah itu meliputi kebenaran, tepat janji, tolong menolong, keadilan, konsisten.

4
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak pantas untuk
diteladani dari seorang pemimpin bagi masyarakatnya, menyebabkan masyarakat tidak
percaya lagi kepadanya untuk menjadi pemimpin dan memimpin. Para pemimpin selalu
saja mengecewakan masyarakat dengan berbagai ulahnya. Mereka tiddak tepat disebut
pemimpin karena sebagian besar dari mereka tidak melakukan fungsi kepemimpinan
mereka sebagaimana mestinya. Pemimpin seringkali terlibat kasus-kasus hokum seperti
KKN, krimina, dan selalu ingin melakukan apa yang mereka anggap baik tanpa berfikir
dampaknya padda masyarakat. Keputusan yang sering kali dibuat terkadang justru
menambah masalah.
Dengan demikian, diharapkan para pemimpin untuk bisa bertindak lebih bijak dan
tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat dari pada Negara. Dengan
menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang diajarkan dari keluarga, lingkungan sekitar
maupun dari pelajaran pemimpin pada masa-masa lalu yang pernah Berjaya pada
masanya, agar dapat menciptakan pemimpin yang tangguh, hebat, adil, bijaksana dan
disayangi oleh masyarakat yang dipimpinnya serta bisa menjadi suri tauladan yang baik
pula.
 Hal-hal yang harus dilakukan untuk mempersiapkan pemimpin pada masa depan
Agar pemimpin dimasa depan lebih bijak dan lebih hebat dari masa sekarang,
maka calon pemimpin itu harus dipersiapkan mulai saat ini, mempersiapkan
pemimpin untuk masa depan itu dengan berbagai cara, salah satunya sebagai
berikut:
 Mulailah menanamkan nilai-nilai kepemimpinan melalui pendidikan
formal maupun nonformal.
 Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan asta brata dan catur kotamaning
nirpati kepada para generasi mudda sebagai calon pemimpin bangsa
dimasa depan dalam kehidupan sehari-harinya.
 Di dalam keluarga, orang tua harus memperkenalkan dan menanamkan
nilai moral yang kuat kepada anaknya, agar suatu hari nanti ia bisa
menjadi pemimpin yang bermoral tinggi, baik bagi keluarganya maupun
bagi negaranya kelak.

5
DAFTAR PUSTAKA

 http://intisari-online.com
 http://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai