Anda di halaman 1dari 24

KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK

MENINGKATKAN KESELAMATAN
PASIEN
DR.Dr.Sutoto,M.Kes
CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes

• Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia),


• Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care), 2016-2018
• Dewan Pembina MKEK IDI Pusat.
• Dewan Pembina AIPNI Pusat
• Pernah menjabat sebagai: Ketua Perhimpunan Rumah sakit seluruh Indonesia
Periode tahun 2009-2012 dan 2012-2015, Direktur Utama RSUP Fatmawati
Jakarta, Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat Kanker Nasional, serta Plt
Dirjen Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan R.I thn 2010. Anggota Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kemenkes R.I. 2017. Regional
Advisory Council dari JCI (Joint Commission Internasioanl) sejak 2013-2016

KARS
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

1) Hak pasien
2) Mendidik pasien dan keluarga
3) Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4) Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien
5) Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6) Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien

PMK 11 tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien


MUNGKINKAH KOMUNIKASI YANG TAK
MEMATUHI STANDAR KESELAMATAN PASIEN
MENYEBABKAN PASIEN
MENINGGAL ?
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
4. Penyampaian hasil D Bukti hasil pemeriksaaan diagnostik secara 10 TL
pemeriksaaan diagnostik 5 TS
verbal ditulis lengkap. (TULBAKON)
secara verbal ditulis 0 TT
Lihat dengan cek silang dokumen
lengkap, dibaca ulang,
dan dikonfirmasi oleh penyampaian verbal lewat telepon dari sisi
pemberi pesan secara pemberi dan dari sisi penerima
lengkap. (D,W,S) DPJP
W  PPA lainnya
 Staf klinis
S Peragaan penyampaian hasil
pemeriksaan diagnostic
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 5
 ISI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
1. Tulis Lengkap PENERIMA PERINTAH
 TANGGAL DAN JAM
2. Baca Ulang- Eja untuk
NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan dan
tanda tangan
TULBAKON

Sutoto.KARS 6
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

• Rumah sakit Obat high alert


(yang harus
mengembangkan diwaspadai): obat
suatu pendekatan yang dapat
untuk memperbaiki menimbulkan KTD
atau kejadian
keamanan obat-obat sentinel bisa salah
yang perlu diwaspadai digunakan
(high-alert)

Sutoto.KARS 7
OBAT YG HARUS DIWASPADAI

1. OBAT RISIKO TINGGI: CONTOH MUSCLE RELAXANT, INSULIN,


KEMOTERAPI
2. OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE
3. ELEKTROLIT KONSENTRAT
CONTOH LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)

• panKURONIUM  panTOPRAZOLE
• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
• chlorproPAMIDE  chlorproMAZINE
 glYBURIde
• glipiZIde
 dOXOrubicine
• DAUNOrubicine

Sutoto.KARS 9
KARS
• Paralytic agent vs antacid
KARS
Pancuronium (Pavulon) vs Pantoprazole

• Paralytic agent vs antacid


KARS
BRAIN DAMAGE
• komunikasi efektif di RS memiliki tingkat kompleksitas yang
cukup tinggi karena komunikasi di RS melibatkan banyak
orang, banyak informasi, serta menyangkut dengan emosi yg
tinggi dari pasien/keluarga dan staf RS
• Kesalahan komunikasi di RS bisa berakibat:
• Kesalahan tindakan yang berakibat pada kecacatan bahkan pasien
bias meninggal.
• Dapat mengakibatkan konflik dan berujung pada gugatan /
tuntutan hukum.
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF

1.Komunikasi dengan masyarakat/komunitas (MKE 1 Ep1)


2.Komunikasi dengan pasien dan keluarga (MKE 2,3)
3.Komunikasi antar PPA (Profesional Pemberi Pelayanan) di
dalam /diluar RS  SKP 2, (MKE 4-8)

KARS
Komunikasi efektif
• adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah
hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima
pesan.
• Pengukuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat
dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.[1]

Wikipedia Bahasa Indonesia


KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER PASIEN

Pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif yang


berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama
penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang
diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara
dokter dengan pasien.
Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-verbal
menghasilkan pemahaman pasien terhadap keadaan
kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat
bersama-sama dokter mencari alternatif untuk mengatasi
permasalahannya.

Manual Komunikasi Efektif Dokter-Pasien.Konsil Kedokteran Indonesia.Jakarta 2006


KOMUNIKASI DIANGGAP EFEKTIF BILA:
• TEPAT WAKTU,
• AKURAT,
• LENGKAP,
• TIDAK BERMAKNA GANDA (AMBIGUOUS),
• DAPAT DITERIMA OLEH PENERIMA INFORMASI YANG BERTUJUAN
MENGURANGI KESALAHAN-KESALAHAN DAN MENINGKATKAN
KESELAMATAN PASIEN.
SNARS ED 1
BENTUK KOMUNIKASI
• verbal,
• elektronik,
• tertulis.
• Komunikasi yang jelek dapat membahayakan pasien.
• Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan adalah saat perintah lisan atau
perintah melalui telepon, komunikasi verbal, saat menyampaikan hasil
pemeriksaan kritis yang harus disampaikan lewat telpon.
• Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan aksen dan dialek. Pengucapan
juga dapat menyulitkan penerima perintah untuk memahami perintah
yang diberikan.Misalnya, nama-nama obat LASA.
KESIMPULAN
• Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
• Miskomunikasi antar staf dapat membahayakan pasien
• Di dalam SNARS Ed1 terdapat tiga macam komunikasi
efektif yaitu: 1.Bagaimana RS berkomunikasi dengan
masyarakatnya, 2. Bagaimana komunikasi antara PPA
dengan Pasien, dan 3. Bagaimana komunikasi antar PPA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai