Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF

BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar belakang masalah

Sustainable development goals (SDGs),sebuah program yang di rancang pada


tahun 2015 adalah lanjutan dari program Millenium development goals dan
memantapkan capaian-capaian MGDs .sustainable development goals (SDGs) ini
terdiri dari 17 tujuan,169 target dan 241 indikator yang di rencanakan dapat di capai
selama 15 tahun sampai dengan 2030.salah satu tujuan dari SDGs dalam bidang
kesehatan adalah sehat dan sejahtera.dalam tujuan tersebut sampai dengan tahun 2030
masyarakat dapat hidup sehat dan sejahtera bagi semua,salah satu cara yang dapat di
lakukan adalah dengan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Angka kematian bayi dapat di cegah dengan cara pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.menurut artikel yang di rilis oleh
www.depkes.go.id bahwa memberi asi dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
infeksi sebesar 88 persen.selain itu menyusui juga berkontribusi terhadap penurunan
resiko stunting,obesitas dan penyakit kronis di masa yang akan dating (depkes,2017).
Pemerintahan Indonesia mengatur kebijakan lamanya pemberian air susu
ibu(ASI) eksklusif yang semula 4 bulan menjadi 6 bulan (pusat data dan informasi
kementrian kesehatan RI,2014). Kebijakan tersebut telah di tetapkan pada keputusan
kementrian kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004.salah satu dari kwputusan
menetapkan bahwa ASI ekaluaif di Indonesia di berikan kepada bayi sampai umur 6
bulan dan di anjurkan untuk di lanjutkan sampaidengan anak usia 2 tahun dengan
memberikan makanan pendamping ASI yang sesuai,selain itu pemerintah juga
mengeluarkan peratura pemberian ASI dalam peraturan pemerintahan nomor 33 tahun
2012.dalam peraturan pemerintahan tersebut dimuat beberapa kebijakan bagi
pemerintah nasional dan daerah dalam melaksanakan advokasi dan spsialisasi
program pemberian ASI eksklusif serta membina,memantau,mengevaluasi dan
mengawasi pelaksanaan dalam mencapai program pemberian ASI ekslusif di seluruh
fasilitas kesehatan.peraturan dan kebijakan tersebut di buat untuk meningkatkan
angka cakupan ASI ekslusif di Indonesia.
Puskesmas 1 Rambah samo barat sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
yang berada di wilayah kecamatan Rambah samo, memiliki persentese cakupan ASI
eksklusif sebesar 37,5%`
Rendahnya persentase ASI eksklusif tersebut di pengengaruhi oleh beberapa
faktor .hasil penelitian Nadia dan Fara (2004) menyebutkan beberapa faktor
umur,pendidikan,pekerjaan,pengetahuan, perilaku dan lingkungan dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.selain itu menurut Hanifah,dkk
(2005) rendahnya pemberian ASI eksklusif sendiri dapat di sebabkan faktor
karakteristik ibu,faktor internal dan eksternal ,faktor karakteristik ibu yaitu
umur,pekerjaan dan juga pendidikan .sedangkan,menurut Yuliandarin (2009)
karakteristik ibu juga menentukan keberhasilan pemberian ASI ekslusif seperti umur
ibu,pekerjaan dan gradivitas.
Menurut Riska dan Tuty (2013), pengetahuan saat erat kaitanya dengan
pendidikan dimana seseorang berpendidikan tinggi maka pengetahuan yang di
milikinya akan semakin luas.menurut Huclok yang di kutip dalam wawan,A. dan
M.Dewi (2010), Semakin cukup umur maka kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang baik dalam berfikir maupun dalam bekerja.selain itu,pengalaman
juga dapat mempgaruhi pengetahuan seseorang .menurut Budiman dan Riyanto
(2013). Pengalaman belajar dan bekerja yang di kembangkankan akan memberikan
pengetahuan dan keterampilan professional,maka dari itu semakin banyak
pengalaman yang di dapatkan seorang ibu dalam memberikan ASI maka semakin
banyak juga pengetahuan yang di dapatkan.
Hasil penelitian Nanda dan Ovi (2014) di dapatkan pengetahuan tentang ASI
eksklusif sebanyak 56% (28 Responden),23 dari 28 responden (46%)adalah seorang
ibu dengan pendidikan tinggi(diploma,sarjana dan pasca serjana )serta 5 dari 28
responden (10%) adalah ibu dengan pendidikan sedang ( SMP & SMA) sedangkan
pada tingkat pengetahuan sedang sebanyak 28% (14 responden) serta tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 16%(8 responden).
Faktor protektif dan nutrient yang terdapat dalam ASI menjamin status gizi yang
baik serta menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.beberapa penelitian
epidemiologis menyatakan bahwa ASI dapat melindungi bayi dan anak dri penyakit
infeksi diare,otitis media serta infeksi saluran akut pada bagian bawah (pusat data dan
informasi kementrian kesehatan RI,2014)selain itu kolostrum yang terkandung dalam
asi mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari pada susu mature.
(roesli,2009)`
Artikel yang di lansir dari www.idai.com. Menyebutkan bahwa kerugian dari
tidak di berikan ASI eksklusif salah satunya bertambahnya kerentanan terhadap
penyakit anak .dengan menyususi dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) bahkan kejadian diare dapat turun 50% dan penyakit usus
parah pada bayi premature dapat berkurang kejadiannya sebanyak 5% (IDAL,2016)
Hasil wawancara pada tanggal 4 ibu hamil di UPT Rambah samo barat 5 maret
2018 menunjukkan bahwa 3 orang ibu hamil mengetahui apa itu penegrtian ASI
eksklusif dan berapa lama ASI eksklusif harus di berikan kepada bayi.tetapi, 2 orang
mengatakan bahwa anak sebelumnya tidak di berikan asi hingga usia 6 bulan.
Berdasarkan latar belakang dia atas,maka penelitian tertarik untuk meneliti
tentang “gambaran pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif berdasarkan
karakteristik”.

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang ,maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
“ bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil di desa Rambah samo barat tentang
ASI eksklusif berdasarkan karakteristik”?

B. TUJUAN UMUM
Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu hamil di desa Rambah samo barat
tentang ASI eksklusif berdasarkan karakteristik.
2. tujuan khusus
a. mengidentifikasi karakteristik ibu hamil di desa Rambah samo barat berdasarkan
pendidikan,gradivitas,usia dan pekerjaan.
b. mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif
c. mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu hamil ASI eksklusif berdasarkan
karakteristik ibu.
C. MASALAH PENELITIAN
Minimnya pengetahuan ibu terhadap ASI Eksklif
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dasar ASI ekslusif


1. Pengertian asi ekslusif
Asi ekslusif merupakan pemberian asi saja tanpa tambahan makanan lain
pada bayi berumur nol sampai6 bulan.
Air susu ibu adalah sumber nutrisi yang terpenting yang di butuhkan oleh
setiap bayi. Idealnya, ASI di berikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama
di kehidupan dan di lanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2
tahun. Menyusui merupakan proses fisiologis untu memberikan nutrisi kepada
bayi secara optimal. Tidak ada hal yang lebih bernilai dalamkehidupan
seseorang anak selain memperoleh nutsisi yang berkualitas sejak awal
kehidupannya. Ari susu ibu merupakan nutrisi ideal untuk menunjang
kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan bayi secara optimal.

Mengapa ibu harus menyususi?


Berbagai kajian dalam2 dekade terakhir makinmemperlihatkan bahwa ASI
adalah nutrisi terbaik dan terlengkap. Nilai nutrisi ASI lebih besar di
bandingkan susu formula, ada pun manfaat asi adalah khasiat iar susu ibu atau
asi memang telah lama ketahui orangbanyak. Namun kini penelitian
menyebutkan ada manfaat asi terbaru yang berhasil mereka rtemukan . dengan
adanya penemuan ini ,saran untuk memberi bayi dengan ASI dari pada susu
formula bisa pun semakin menguat.
Bagi ibu dan bayi, ASI ekslusif menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih
sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan
keuntungan menyusui secara ekslusif. Bagi bayi tidak ada pemberian yang
lebih berharga ASI. Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
ibu, sekaligus memberikan manfaat yang takterhingga pada anak
.
Manfaat yang dimaksud antara lain adalah :
1. Bayi mendapatkan nutrisi dan enzim yang terbaik yang di butuhkan
2. Bayi mendapatkan zat-zat imun serta perlindungan dan kehngatan melalui
kontak darikulit kekulit ibunya
3. Mengingkatkan sensifitas ibu akan kebutuhan bayi nya
4. ASI ekslusif dapat menurunkan angkakejian alergi,terganggunya
pernafasan , dan obesitas pada anak.

2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memberikan asi ekslusif

Banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu dalam menyusui bayinya, beberapa penelitian
yang telah dilakukan di daerah perkotaan dan pedesaan di Indonesia dan Negara berkembang
lainnya, menunjukkan bahwa :

1. Faktor sosial ibu

Persiapan faktor psikologis ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui . ibun yang
tidak mampu mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya akhirnya
memang produksi ASI nya berkurang, stress , khawatir , ketidak bahagian ibu pada
periode menyusui sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI ekslusif .
peran keluarga dalam meningkatkan percaya diri ibusangat besar.

2. Faktor fisik ibu

Faktor fisik ibu seperti ibu sakit, lelah, ibu yang menggunakan pill kontrasepsi atau
alat kontrasepsi yang mengandung hormon, ibu menyusui yang hamil lagi, peminum
alhkol, perokok atau ibu dengan kelainan anatomis payudara dapat mengurangi
produksi ASI.

3. Pengaruh ibu terhadap ASI

Adapun faktorlain yang mempengaruhi pemberian ASI adalah :


a. Faktor sosial budaya ekonomi ( pendidikan formal ibu, pendapatan keluarga, dan
status kerja ibu )
b. Faktor psikologis ( takut kehilangan dayatarik sebagai wanita , tekanan batin )
c. Faktor fisik ibu ( ibu yang sakit, misalnya mastitis ,dan sebagainya )
d. Faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat
penerangan atau dorongan tentang manfaat ASI ekslusif.

Sedangkan menurut Utami Roesli engungkapkan bahwa fenomena kurangnya


pemberian ASI ekslusif di sebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya :
1. Pengetahuan ibu kurang memadai tentang ASI ekslusif
2. Beredarnya mitos yang kurang baik
3. Kesibukan ibu bekerja dan singkatnya cuti melahirkann.
Semua itu merupakan alasan yang di ungkapkan oleh ibu yang tidak
menyusui secara ekslusif. (Arni.H 2012)

2.2 Masalah – masalah yang di hadapi ibu menyusui

ada beberapa masalah menyusui yang sering di temui pada ibu yaitu:

a. Kurang informasi
Akibat kurang informasi, banyak ibu yang menganggap susu formula sama baiknya,
bahkan lebih baik dari ASI . hal ini menyebabkan ibu lebih cepat memberikan susu
formula jikamerasa ASI nya kurang. Selain itu ibu juga kurang mengetahui
bagaimanan cara pemberian ASI secara efektif apa saja manfaat yang dapat di peroleh
ibu jika memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Bagi ibu-ibuyang belum
mengetahui manfaat ASI yang benar,cobalah untuk mengikutiseminar-seminar
ataupun mengikuti penyuluhan tentang ASI agar pengetahuan ibu tentangf ASI
bertambah dan ibu beralih untuk memberikan ASI kepada bayinya sampai 6 bulan.

b. Putting susu pendek/terbenam


Ada beberapa putting susu , panjang, pendek dan datar atauterbenam. Dengan
kehamilan, biasanya putting menjadi lentur, namun, memang ada juga yang sampai
bersalin outing susu juga keluar . banyak ibu langsung menganggap hilang
peluangnya untuk menyusui. Padahal, putinghanya kumpulan muara saluran ASI dan
tidak mengandung ASI. ASI di simpan di sinus laktiferus yang terletak di daerah
areola mammae. Jadi, untuk mendapatkan ASI , areola mammae yangperlu di
masukkan kedalammulut bayi agar isapan dan gerakan lidah dapat memerah ASI
keluar.

c. Payudara bengkak
Tigaharipasca persalinan payudara seiring terasa penuh,tegang dan nyeri . kondisi ini
terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah dipayudara sebagai tanda ASI
mulai banyak di produksi, jika karena sakit ibu malah berhenti menyusi , kondisinini
akan semakin parah , di tandai dengan mengilaynya payudara dan ibu mengalami
demam.
Penyebab payudara bengkak adalah :
1. Posisi mukut bayi dan putting ibu salah
2. Produksi ASI berleihan
3. Terlambatmenyusui
4. Pengeluaran ASI yang jarang
5. Waktu menyususi yangterbatas

d. Putting susu nyeri


Umumnya ibu akan merasa nyeri padaawalmenyusui . perasaan sakit iniakan
berkurang setelah ASI keluar .bila posisi mulut bayi dan putting susu ibu benar
,perasaan nyeri akan hilang.
Cara menanganinya :
a. Pastikan posisi ibu menyusui ibubenar
b. Mulaimenyusi pada putting susu yang tidak sakit guna membantu mengurangi
sakit padaputing susu yang sakit.

Hal-hal yang dilakukan untuk mencegah rasa nyeri putting susu


ketikamenyusuiadalah :
1. Santai ketika menyusui , harus santai dan tenang saatt menyusui
2. Mencari posisi yang nyaman saat menyusui
3. Memastikan mulut bayi santai saat menyusui ,jikabayimenyususi terlalu keras
maka putting susu menjadi sakit.

e. Putting susu lecet


Inimasalah yang sering di alami ibu menyususi , outing susu lecet akibat beberapa
faktor dapat di sebabkan oleh trush atau dermatitis dan yang dominan adalah
kesalahan posisi menyusui saat bayi hanya mengisap puiting.

f. Produksi ASI kurang


Banyakibuyangmengatakan tidak bisa memberikan ASI kepadabayinya karena
produksi ASI-nya kurang. Sering kenyataaannya ASI tidak benar-benar kurang

Tanda-tanda yang sering dianggap produksi ASI kurang antara lain :

1. Bayi sering menangis atau menolak menyusu


2. Tinja bayi keras ,keringat berwarna hijau
3. Payudara tidak membesar selama kehamilan ( keadaan yang jarang ) atau ASI tidak
datang pasca lahir.
BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain Penelitian Deskriptif yaitu jenis
penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data untuk membahas
Gambaran Ibu Hamil Tentang Asi Eskluif

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas 1 Rambah Samo Barat

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dimulai dari proposal yaitu bulan Febuari 2021. Kemudian
Pengajuan judul pada awal Januari 2021. Penelitian ini akan dilakukan pada
akhir bulan Maret 2021 dan hasil penelitian akan selesai pada Juli 2021.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi

Menurut Sudjana (2010), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,
hasil yang menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteritik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap
dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini
adalah keseluruhan ibu hamil di puskesmas rambah samo berjumlah
orang.

3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono dkk,2013). Sampel penelitian ini adalah
gambaran ibu hamil tentang ASI ekslusif.

Menurut Nursalam, 2011 Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus yaitu:
n= N
1 + N (d)2

Keterangan :
n : Besar Sampel
N : Perkiraan Besar Populasi
d : Tingkat kesalahan yang dipilih ( jika nilai d ≤ 1000 = 0.05 dan nilai d
≥ 1000 = 0.10 ).

N 100 100 100


n= =n= = = = 100
1+N(d)2 1+1000(0.10)2 1+1000(0,01) 0.001

3.4 Teknik Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

3.4.1 Teknik Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik


Quota Sampling dimana peneliti mengambil sampel sesuai dengan yang
ditargetkan atau diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai