Anda di halaman 1dari 13

02/0s/20Ls

Pendahuluan
Dipublikasikan oleh Dr.Leo Kanner,seorang
dokter spesialis kesehatan jiwa dari Harvard
AUTISME tahun 1943
Pengamatan : gejala kesulitan berhubungan
dengan orang lain,mengisolasi diri,perilaku
dr. Nurul Hidayah yang tidak biasa dan cara berkomunikasi yang
aneh.

Autisme adalah kumpulan kondisi kelainan Penyandang autisme mengacuhkan


perkembangan yang ditandai dengan kesulitan suara,penglihatan,ataupun kejadian yang
berinteraksi sosial, masalah komunikasi verbal melibatkan mereka.
dan nonverbal, disertai dengan pengulangan
|ika ada reaksi biasanya reaksi yang tidak
tingkah laku dan ketertarikan yang dangkal sesuai dengan situasi atau tidak ada reaksi
dan obsesif. sama sekali.
Menghindari atau tidak merespon terhadap
kontak sosial, pandangan mata, sentuhan kasih
sayang, dan bermain dengan anak lain
02/os/zoLs

Autisme bukan suatu gejala )adalah Anak yang didiagnosa dengan autisic spectrum
sindroma atau kumpulan gejala disorder (ASD) dapat berasal dari berb agai
) penyimpangan perkembangan sosial, kalangan sosioekonomi, suku, ras dan etnis.
kemampuan berbahasa dan kepedulian
terhadap sekitar ) sehirggu anak autis seperti
hidup dalam dunianya sendiri.
Pada anak autis terjadi kelainan emosi,
intelektual dan kemauan

Penyebab Patofisiologi
) Multifaktor ) Faktor genetik maupun ) belum jelas.
lingkungan diduga mempunyai peranan yang Ghanizadeh (2010) )tingkat neurotensin serum
signifikan pada anak dengan gangguan autistik
Meskipun penyebab utama autisme hingga ditemukan lebih tinggi dibandingkan anak
saat ini masih terus diteliti, beberapa faktor normal. Neurotensin ) mengintensifkan
yang sampai sekarang dianggap penyebab neuronal NMDA-dimediasi glutamat sinyal,
autisme adalah: faktor genetik, gangguan yang dapat menyebabkan apoptosis pada
pertumbuhan sel otak pada janin, gangguan autisme. Penargetan neurotensin mungkin
pencernaan, keracunan logam berat, dan menjadi pendekatan baru untuk pengobatan
gangguan auto-imltn. autisme
02/os/zoLs

Zhanget al (2010) ) ASD dapat berhubungan Penelitian oleh Al-Ayadhi (2012) melaporkan
dengan beberapa disregulasi kekebalan tubuh, bahwa tingkat serum dari protein Sonic
dan mungkin memiliki komponen hedgehog (SHH) dan brain deriaed neurotroplic
neuroimmune. Pada penelitian ini factor (BDNF) dapat dihubungkan terhadap
stres oksidatif di ASD. Dengan menggunakan
menunjukkan bahwa peptida neurotensin (NT)
plasma darah atau leukosit polimorfonuklear,
meningkat pada anak-anak autis. penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak
autis menghasilkan oksigen radikal bebas
(OFR) lebih tinggi secara signifikan. Penelitian
ini juga menemukan meningginya tingkat
protein serum SHH dan menurunnya serum
BDNF pada autis.

Epidemiologi
tr Segala tingkat sosial dan kultur. 1 keluarga memiliki 1 anak autis maka risiko
E Hasil survei beberapa negara:2-4 anak per untuk memiliki anak kedua dengan kelainan
10.000 yang sama mencapai 5%, risiko yang lebih
rasio 3 : 1 untuk anak laki-laki : perempuan) besar dibandingkan dengan populasi umum
namun anak perempuan menunjukkan gejala
yang lebih berat
02/0s/20Ls

Pembagian
Gangguan perkembangan perpasive (PDD) 1. Autistic Disorder (Autism) ) muncul
adalah istilah yang dipakai untuk sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya
menggambarkan beberapa kelompok hambatan dalam interaksi sosral, komunikasi
gangguan perkembangan dibawah (umbrella dan kemampuan bermain secara imajinasi serta
term) PDD, yaitu : adanya perilaku stereotip pada minat dan
aktivitas

2. Asperger's Syndrome. Asperger's Syndrome 3. Pervasive Developmental Disorder- Not


merupakan hambatan perkembangan interaksi Otherwise Specified (PDD-NOS). Biasa
sosial dan adanya minat dan aktivitas yang disebut Autis yang tidak umum dimana
terbatas, sec ara umum tidak menunjukkan diagnosis PDD-NOS dapat dilakukan jika anak
keterlambatan bahasa dan bicara, serta tidak memenuhi kriteria diagnosis yang ada
memiliki tingkat intelegensia rata- rata hingga (DSM-[D akan tetapi terdapat
diatas rata- rata. ketidakmampuan pada beberapa perilakunya
02/os/20Ls

4. Retts Syndrome ) Lebih sering terjadi pada Childhood Disintegrative Disorder (CDD).
anak perempuan dan jarang terjadi pada anak CDD menunjukkan perkembangan yang
laki- laki. Sempat mengalami perkembangan normal selam a 2 tahun pertama usia
yang normal kemudian terjadi kemunduran/ perkembangan kemudian tiba- tiba kehilangan
kehilangan kemampuan yang dimilikinya, kemampuan- kemampuan yang telah dicapai
kehilangan kemampuan fungsional tangan sebelumnya.
yang digantikan dengan gerakan- gerakan
tangan yang berulang- ulang pada rentang usia
1-4 tahun.

Gejala klinis
Masalah di tigu bidang: Autisme merupakan kombinasi dari beberapa kegagalan
perkembangan:
o komunikasi tr Komunikasi, perkembangan bahasa sangat lambat
tr interaksi sosial atau bahkan tidak ada sama sekali. Penggunakan kata-
kata yang tidak sesuai dengan makna yang dimaksud.
tr perilaku Lebih sering berkomunikasi dengan menggunakan
) yang terbatas dan berulang, sehingga kesulitan gesftrre dari pada kata-kata; perhatian sangat kurang.
mengungkapkan perasaan maupun tr Interaksi Sosial, lebih senang menyendiri dari pada
bersama orang lain; menunjukkan minat yang sangat
keinginannya yang mengakibatkan hubungan kecil untuk berteman; respons terhadap isyarat sosial
dengan orang lain menjadi terganggu. seperti kontak mata dan senyuman sangat minim.
o2losl2oLs

Gangguan lain yang mempengaruhi fungsi otak


penyandang autisme adalah: Epilepsi, Retardasi
Mental, Down Syndrome atau gangguan genetis
lain.
Melihat gangguan-gangguan yang biasanya
menyertai gejala autisme seperti yang
dikemukakan di atas, menyebabkan banyak orang
beranggapan bahwa penyandang autisme tidak
mempunyai harapan untuk sembuh dan hidup
normal.

Diagnosis
Autisme merupakan suatu gangguan
spektruffi, artinya gejala yang tampak bisa
sangat bervariasi
Autisme sesungguhnya adalah sekumpulan
gejala klinis atau sindrom yang
dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang
sangat bervariasi dan berkaitan safu sama lain
dan unik karena tidak sama unfuk masing-
masing kasus
02/os/20Ls

Untuk mendiagnosis autism diperlukan kriteria Autism didiagnosis berdasarkan DSM-IV:


tertentu menggunakan DSM [V dan skiring )Harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), dan
menggunakan CARS rating system (Childhood (3), dengan minimal harus ada 2 gejala dari (1),
Autism Rating Scale), Checklist for Autism in dan satu gejala masing-masing dari (2) dan (3),
Toddlers (CHAT), dan Autism Screening
Questionnaire

(t) Gngguan Kualitatif dalam Interaksi Sosial, (Z) Gngguan Kualitatif dalam Bidang Komunikasi,
minimal harus ada dua manifestasi: minimal-L gejala di bawah ini:

3n
tub
Ht,?Ti',u.g
dalam
tr Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tak
berkembang (tak ada usaha untuk ryengmbangi
komunikasidengan cara lain tanpa bica-ra).
aI tr Bila bisa bicara tidak dipakai untuk komunikasi
tr Kegagalan dalam berhubyngqn dengan anak tr l9r1"g menggunakan bahasa yang aneh dan
sebaya sesuai dengan perkembangannya ctlulang-urang.
tr Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang tr Cara bermain kurang. variasi, kurang imajinatif
lain dan kurang bisa meniru.
tr Kurangnya hubungan sosial dan emosional
02/os/zoLs

(3) Syatu Pola yang. g- Kelainan perkembangan ini dapat secara pasti
urang qalam perl
Sedikitnya haius dideteksi saat anak berusia 3 tahun dan pada
E Mempertahankan satu minat atau lebih dengan beberapa kasus pada usia 18 bul&n, tapi tanda-
carayu.g sangat khas dan berlebihan. tanda yang mengarah ke gangguan ini
tr Je,rgaky pada satu kegiatan ritual atau rutin yang sebenarnya sudah dapat terlihat sejak umur l
uqaK acta gunanya
tahun, bahkan pada bayi usia 8 bulan
E Terd,apat gerakan-gerakan aneh yang khas
Derulang-ulang.
E Seringkali terpukau padabagpan-bagian benda

CHAT (Checklist Autism in Toddlers)


Bagian A. Alo - anaulnesis Apakah anak anda:
1..Senang diayun-a1mn atau diguncang guncang naik- tumn (bounced) di
Bagian B. Pengamatan
lutu"t? L. Selama pemeriksaan apakah anak menatap
2. Tertarik (memperhatilan) anak lain?
3. Suka memanjat benda-benda, seperti mamanjat tangga? (kontak mata dengan) pemeriksa?
4. Bisa bermain cilukba, petak umpet?
5. Pernah bermain seolah-olah membuat secanqkir teh menqgunakan mainan
2.Usahakan menarik perhatian anak, kemudian
berbentuk cangkir dan teko, atau permainih lain? pemeriksa menuljlk sesuatu,di rualga.
6. Pemah menunjuk atau menerima sesuatu dengan menunjukkan iari?
7. Pemah menggunakan iari unruk menturiuk ke sesuatu agar anda melihat ke
pemeriksaan sambil mengatakan : "Lthat, itu.
sana? Ada bola (atau mainan lain)" Perhatikan mata
8. Dap-at-bermain dengan mainan )'ang kecil (mobil mainan atau balok-
balok)? anak, apakah anak melihat ke benda yang
9. Pemah memberikan suatu benda unfuk menuniukkan sesuafu? ditunjuk. Bukan melihat tangan pemeriksa
02/0s/2oLs

. anak, berikan mainan gelas / Interpretasi


lda anak anda : "Apakah kamu
susu untuk rr.arrta ?" tr Risiko ti.gg menderita autis, bila : Anak Tidak
hmembuat minuma.n, Bisa melakukan A5, A7,82,83, dan 84
num. Atau anak mampu
dangkan makanan, minuman, tr Risiko kecil menderita autis, bila : Anak Tidak
nenfepel dll. Bisa melakukan A7 danB4
4. u'(nama
tr Kemungkinan gangguan perkembangan lain, bila :
Apakah
menatap Anak Tidak Bisa melakukan > 3
5. Dapatkah anak anda menyusun kubus
tr Dalam batas normal, bila : Anak Tidak Bisa
/ balok menjadi suatu
melakukan < 3
mbnara?

Perneriksaan Pen unjang


Pertanyaan A5, 7 danB2,3, 4 adalah yang Tidak ada satupun pemeriksaan medis yang dapat
terpenting. Anak yang tidak bisa melakukan memastikan suafu diagnosis Autism pada anak.
hal-hal ini ketika di uji 2 kali (dengan jarak JADI PEMERIKSAAN PENUNJANG BUKANLAH
pengujian l bulan) akan terdiagnosis autis HAL PENTING DALAM MENEGAKKAN
ketika berumur 20 s.d 42 bulan. DIAGNOSIS AUTISM
Tetapi terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat
menunjang diagnosis yang dapat digunakan
sebagai dasar intervensi dan strategi pengobatan.

9
02/0sl20Ls

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) DAN


COMPUTER ASSITED AXIAL TOMOGRAPTTY
(CAT SCAN): MRI atau CAT Scans sangat menolong
om
untuk mendiagnosis kelainan struktur otak, karena
n8' dapat melihat struktur otak secara lebih detail
ota PEMERIKSAAN GENETIK: Pemeriksaan darah
SKRENING METABOLIK: Pemeriksaan yang untuk melihat kelainan genetik, yang dapat
dilakukan adalah pemeriksaan darah dan urin-e untuk menyebabkan gangguan perkembangan. Beberapa
melihat metabolisme makanan di dalam tubuh dan penelitian menunjukkkan bahwa penderita autism
pengaruhnya pad? tu*bgh kgmbqng anak. Beberapa telah dapat ditemukan pola DNA dalam tubuhnya
^
spec-trum airtism dapat disembuhkail dengan diet
khusus.

Tatalaksana Non medlkamentosa


) terapi medikamentosa dan a.Terapi edukasi
tr Intervensi dalam bentuk pelatihan keterampilan sosial,
non medikamentosa keterampilan sehari-hari agar anak menjadi mandiri.
Tedapat berbagai metode penganjaran antara lain
metode TEACHC (Treatment and Education of Autistic
and related Communication Handicapped Children)
metode ini merupakan suatu program yang sangat
terstruktur yang mengintegrasikan metode klasikal
yang individual, metode pengajaran yang sistematik
terjadwal dan dalam ruang kelas yang ditata khusus.

L0
02/os/zoLs

b. Terapi perilaku c.Terapi wic ara


tr Intervensi terapi perilaku sangat diperlukan pada tr Intervensi dalam benfuk terapi wic ara sangat
autisme. Apapun metodenya sebaiknya harus perlu dilakukan, mengingat tidak semua
sesegera mungkin dan seintensif mungkin yang individu dengan autisme dapat berkomunikasi
dilakukan terpadu dengan terapi-terapi lain. secara verbal. Terapi ini harus diberikan sejak
Metode yang banyak dipakai adalah ABA
dini dan dengan intensif dengan terapi - terapi
(Applied Behaviour Analisis) dimana
keberhasilannya sangat tergantung dari usia saat
yang lain.
terapi itu dilakukan ( terbaik sekitar usia 2-5
tahun)

d.Terapi oku pasi/ fisik e.Sensori integrasi


tr Intervensi ini dilakukan agar individu dengan tr Adalah pengorganisasian informasi semua sensori
autisme dapat melakukan gerakdn, memegang, yang ada (gerakan, senfuhan, penciuman,
menulis, melompat dengan terkontrol dan pengecapan, penglihatan, pendengaran)untuk
teratur sesuai kebufuhan saat itu menghasilkan respon yangbermakna. Melalui
semua indera yang ada otak menerima informasi
mengenai kondisi fisik dan lingkungan sekitarnya,
sehingga diharapkan semu a gangguan akan dapat
teratasi.

LL
02/0s/20Ls

f.AIT (Auditory Integration Training) g.Interuensi keluarga

tr Pada intervensi autisme, awalnya ditenfukan


suara yang mengganggu pendengaran dengan
audimeter. Lalu diikuti dengan seri terapi yang
mendengarkan suara-suara yang direkam, tapi
tidak disertai dengan suara yang menyakitkan.
Selanjutnya dilakukan desentisasi terhadap
suara-suara yang menyakitkan tersebut

Medikamentosa
Neuroleptik
a) |ika perilaku destruktif yang menjadi target
Neuroleptik tipikal potensi rendah
terapi, manajemen terbaik adalah dengan dosis -Thioridazin
rendah antipsikotik/neuroleptik tapi dapat tr -dapat menurunkan agresifitas dan agitasi.
Neuroleptik tipikal potensi tinggr
jrlgu dengan agonis alfa adrenergik dan -Haloperidol
antagonis reseptor beta sebagai alternatif. E -dapat menurunkan agresifitas, hiperaktifitas, iritabilitas dan
ster^eotipik.

Neuroleptik atipikal
-Risperidon
Er -akan tampak perbaikan dalam hubungan sosial, atensi dan
absesif

T2
02/os/zoLs

Prognosis
Agonis reseptor alfa adrenergik Intervensi d
pendidikan
tr Klonidin, dilaporkan dapat menurunkan pendukung derita
agresifitas, impulsifitas dan hiperaktifitas. auusme.
Autisme tidak fatal dan tidak mempengaruhi
Beta adrenergik blocker harapan hidup normal.
E Propanolol dipakai dalam mengatasi
agresifitas terutama yang disertai dengan
agitasi dan anxietas

1,3

Anda mungkin juga menyukai