Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“MANUSIA DAN KEHIDUPAN”

Di Susun Oleh :

Alfina Maulida Fitria ( 1911010052 )

Fella Yuliana Putri ( 1911010001 )

Deva Kukuh Aditya ( 1911010031 )

Nurul Hiddayah ( 1911010063 )

Valencia Atalarose ( 1911010045 )

Yani Meilantini ( 1911010053 )

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia dan
Kehidupan” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
agama yang diampuh oleh Bapak Firdaus, M.Pd.I

Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan sehingga kami dapat
menyeleseikan makalah ini. Tentu saja dalam makalah kami masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Purwokerto, 16 September
2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul ……………………………………………………………………………..

Kata pengantar……………………………………………………………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………...
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Perjalanan hidup manusia………………………………………………………….


B. Ragam orientasi hidup manusia………………………………………………….....
C. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia……………………………………………..
D. Hidup sukses dalam pandangan Al-Qur’an………………………………………...

PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………...
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga alam akhirat yang pertama
bermula dari alam ruh ( arwah ) adalah perjalan hidup manusia yang di mulai dari
alam ruh ketika Allah mengumpulkan semua ruh manusia yang akan di kumpulkan ke
bumi (QS Al-A’raf ayat 172). Setelah membuat kesaksian tentang Allah selanjutnya
satu-satu ruh tersebut di hembuskan oleh Allah kedalam Rahim seorang ibu. Yang
kedua adalah alam Rahim dan di dalam : 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘ al
qalah (gumpalan darah), 40 hari berupa mudghah ( gumpalan daging), kemudian
ditiupkan ruh dan jadilah janin yng sempurna. Setelah kurang lebih 9 bulan, maka
lahirlah manusia kedunia. Yang ketiga adalah alam dunia adalah perjalanan manusia
yang panjang.
Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tumbuh menjadi anak-
anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan di akhiri dengan
kematian. Yang keempat adalah alam Barzakh yaitu alam kubur adalah alam yang
mebatasi antara dunia dan akhirat, alam barzakh menjadi tempat persinggahan
sementara jasad makhluk sampai di bangkitkannya di hari kiamat. Penghuni barzakh
di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan). Menurut syariát islam di alam
barzakh ini, sang mayat akan bertemu dengan para malaikat munkar dan nakir.
Kemudia kedua malaikat tersebut bertanya “ Siapakah Tuhan mu ? , ” Apa Agama
mu?”, “Siapakah Nabi mu ?”, “Apa kitab mu?”, “ Apa kiblat mu ?” Dan “Siapakah
saudaramu?”.Pertanyaan – pertanyaan tersebut mencerminkan fitnah ( ujian kubur)
Sekaligus fitnah ujian terakhir yang dihadapkan kepada seorang mukmin. Kelima
yaitu hari akhir adalah hari dimana hancurnya seluruh alam semesta.
Hari akhir atau biasa di sebut juga dengan hari kiamat di bagi menjadi dua
yaitu kiamat sugra dan juga kiamat kubra, kiamat kubra adalah kiamat yang besar
yang berupa kerusakan total seluruh alam sedangkan kiamat sugra atau kiamat kecil
seperti gunung meletus, banjir, gempa dsb . Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar,
yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir
dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya
sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan
amalnya. Yang terkhir adalah sura dan neraka yang mana semuanya sesuai dengan
amal dan ibadah yang mereka miliki.
Ragam orientasi hidup manusia adlah dimana manusia sebagai khalifatullah
menempati posisi ganda (double position) diruang publik (public sphere)yang sangat
luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang memandangnya secara makro.
Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia justru
menjadi agen kerusakan(Al- fasid).

B.     Rumusan Masalah


1.      Perjalanan Hidup Manusia dari alam ruh hingga hari akhirat
2.      Ragam orientasi hidup manusia
3.      Tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4.      Hidup sukses dalam pandangan al-Qur’an.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh hingga Akhirat
2. Untuk mengetahui ragam orientasi hidup manusia
3. Unutuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Untuk mengetahui cara hidup sukses dalam pandangan Islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh Hingga Hari Akhirat

1. Alam Ruh (arwah)


Perjalanan hidup manusia dimulai dari alam ruh ketika Allah
mengumpulkan semua ruh manusia yang akan diturunkan ke bumi (QS Al-A’raf
ayat 172). Setelah membuat kesaksian tentang Allah selanjutnya satu-satu ruh
tersebut dihembuskan Allah kedalam Rahim ibu sebagaimana disebutkan dalam
QS Sajadah dari ruhnya. Persiapan pertama Allah mengambil perjanjian dan
kesaksian dari calon manusia yaitu ruh ruh manusia yang berada di alam arwah.
Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al
Quran : dan (ingatlah), ketika Tuahanmu mengeluarka keturunan anak anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman) : “ Bukankah Aku ini Tuhanmu ? “ Mereka menjawab : “
Betul ( Engkau Tuhan kami ) , kami menjadi saksi. “ ( Kami lakukan yang
demikian itu ) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan : “ Sesungguhnya
kami ( Bani Adam ) adalah orang orang yang lengah terhadap ini ( keesaan
Tuhan ). “ ( al A’raf : 172).
2. Alam Rahim
Pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam Rahim : 40 hari
berupa nutfah, 40 hari berupa ‘ al qalah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa
mudghah ( gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yng
sempurna. Setelah kurang lebih 9 bulan, maka lahirlah manusia kedunia. Allah
SWT. Berfirman Allah swt. berfirman: “Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan
Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian
(dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara
kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj: 5)
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari
yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus
baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan
rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim)
Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk
hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia
ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-
apa.
3. Alam Dunia
Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang
hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh.
Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Proses ini
tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan
datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian
meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-anak, sebagian yang
lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan
pikun. Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas) dari
Allah, yaitu ibadah. Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi
oleh empat dimensi; dimensi tempat, yaitu bumi sebagai tempat beribadah;
dimensi waktu, yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu
beribadah; dimensi potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi
pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal.
4. Alam Barzakh
Alam barzakh adalah alam yang mebatasi antara dunia dan akhirat, alam
barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai di
bangkitkannya di hari kiamat. Penghuni barzakh di tepi dunia (masa lalu) dan
akhirat (masa depan). Menurut syariát islam di alam barzakh ini, sang mayat
akan bertemu dengan para malaikat munkar dan nakir. Kemudia kedua malaikat
tersebut bertanya “ Siapakah Tuhan mu ? , ” Apa Agama mu?”, “Siapakah
Nabi mu ?”, “Apa kitab mu?”, “ Apa kiblat mu ?” Dan “Siapakah
saudaramu?”.Pertanyaan – pertanyaan tersebut mencerminkan fitnah ( ujian
kubur) Sekaligus fitnah ujian terakhir yang dihadapkan kepada seorang mukmin
saat itu tidak berguna sedikit pun kecerdasan,tipu daya,dan cara lain untuk
menyelamatkan dirinya.Sebab,orang- orang yang di beri pertolongan untuk
memberikan jawaban yang benar hanyalah orang mukmin yang ditetapkan Allah
keimanan dan amal shalehnya.Sehingga bias menjawab dengan benar.
Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam
Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian.
Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat
dengan membawa kafan surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas
kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya.
Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan
diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya,
sampai di langit terakhir bertemu Allah dan Allah memerintahkan pada
malaikat: “Catatlah kitab hambaku ke dalam ’illiyiin dan kembalikan kedunia.”
Maka dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang
bertanya: Siap Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu?
Siapa yang mengajarimu? Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan
baik. Maka kemudian diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur
dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan kuburnya, dan
mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik, dan
aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya.
5. Alam akhirat (hari akhir)
Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala
rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa
kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar,
yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir
dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan
tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat
jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia
sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai
lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang
tenggelam dengan keringatnya.
Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi
para nabi untuk meminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi
semuanya tidak ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw.
yang dapat menolong mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di
haribaan Allah swt. di bawah Arasy dengan memuji-muji-Nya. Kemudian Allah
swt. berfirman: “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya dikabulkan. Mintalah
syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. mengangkat kepalanya
dan berkata: “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan
selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya.
Peristiwa berikutnya adalah hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan
amal) bagi manusia. Ada yang mendapatkan proses hisab dengan cara susah-
payah karena dilakukan dengan sangat teliti dan rinci. Sebagian yang lain
mendapatkan hisab yang mudah dan hanya sekadar formalitas. Bahkan sebagian
kecil dari orang beriman bebas hisab.
Di antara pertanyaan yang akan diberikan pada manusia di hari Hisab terkait
dengan masalah prinsip dalam hidupnya. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan
melangkah kaki anak Adam di hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah:
tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa
digunakan, tentang hartanya dari mana mencarinya, dan ke mana
menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.” (HR At-Tirmidzi). Di
masa ini juga dilakukan proses qishash, orang yang dizhalimi meng-qishash
orang yang menzhalimi.

6. Surga dan Neraka


Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-
orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah
neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di
dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka
adalah nanah dan makanannya zaqum (buah berduri). Manusia di sana tidak
hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati
akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi.
Orang-orang beriman akan mendapatkan surga dan kain sutra karena
kesabaran mereka. Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan,
tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka
dinaungi pohon-pohon surga dan buahnya sangat mudah untuk dipetik. Mereka
juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang
sangat bening. Mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat
seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila.
Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai
mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu.
Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat
indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Surga yang penuh dengan kenikmatan
dan kerajaan yang besar. Orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus
berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan
emas. Allah swt. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih.
Dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka
berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis
sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan
segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran.
Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah
yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat
bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara
serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci. Allah Akbar.

Allah akan memasukkan hamba–Nya ke dalam surga dengan rahmat-Nya,


dan surga adalah puncak dari rahmat-Nya. Allah Ta’ala akan memasukan
hamba-Nya ke dalam rahmat (surga) berdasarkan rahmat-Nya juga. Disebutkan
dalam hadits shahih: “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 100 rahmat.
Diturunkan (ke dunia) satu rahmat untuk jin, manusia, dan binatang. Dengan itu
mereka saling simpati dan kasih sayang. Dengan satu rahmat itu pula binatang
buas menyayangi anaknya. Dan Allah swt. menyimpan 99 rahmat bagi hamba-
Nya di hari kiamat.” (Muttafaqun alaihi) .

B. Ragam Orientasi Hidup Manusia


Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position)
diruang publik (public sphere)yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan
siapapun yang memandangnya secara makro. Disatu sisi merupakan agen
pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia justru menjadi agen
kerusakan(Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan konsekuensi manusia sebagai
salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi, secara tidak langsung
menghantarkan kesadarn manusia akan keAgungan Allah dan keterbatasan
hambanya sebagai makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan yang tegas dalam
menempuh perjalanan hidup ini, agar kehidupan dapat mendapat manfaat bagi
dirinya dan orang lain, sehingga dapat memperoleh kebahagiaan dan leselamatan
hidup didunia maupun akhirat.
Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk
menyikapi orientasi hidup, yaitu:
1. Orientasi hidup yang salah
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200
menyebutkan bahwa ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia
hanya mengejar kenikmatan duniawi, sehingga ia lupa bahkan tidak pernah
memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuia dengan firmn Allah
dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:
Artinya : “maka dinatar manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami,
berilah kami (kebaikan) didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang
menyenangkan) diakhirat.”
- Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak,
harta benda (seperti emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah, ladang,
dll). karena kenikmatan dunia itu merupakan daya tarik bagi mereka. Oleh
karena itu, mereka tidak memperdulikan waktu lagi, dimna siang dan malam
hanya digunakan untuk mengejar dan memperbanyak kesenangan hidup. Hal
ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 14 sebagai
berikut :
Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa- apa
yang diingini, yaitu : wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat
kembali yang baik (surga).
- Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi
manakala melihat orang lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini dapat
dipahami dari perilaku teman – teman karun disaat melihat kemegahan
karun. Sebagai mana firman Allah dalam QS. Al- Qashash ayat 76.
Artinya : maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya.
Berkatalah orang – orang yang menghendaki kehidupan dunia: “moga –
moga kiranya kita mempempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
karun, sesungguhnya ia benar – benar mempunyai keberuntungan yang
besar.
Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang karun
ketika keluar dari istananya dengan diiring- iringin pasukan keamanan yang
lengkap, terdiri dari pengawal , hamba sahaya, orang – orang sebagai kaki
kanannya, para kerabatnya, istri dan dayang – dayangnya, anak
keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk memperlihatkan
kemegahannya kepada kaumnya. Dalam kondisi demikian, sebagian diantara
manusia ada yang berdoa dan berkeinginan agar kehidupan didunianya
seperti yang diberikan oleh karun.
2. Orientasi hidup yang benar
Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia
sangat memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah
kehidupan yang mudah. Untuk itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada
jalan yang harus dilaluinya, sebagaimana firman Allah dalam QS.AL Baqarah
ayat 256
Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa
yang ingkar kepada thaghut [syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah]
dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang keppada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus . dan Allah maha mendengar
lagi maha mengetahui.
Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang
harus dilalui oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan diuraikan)
dan jalan menuju kesesatan ( baca pada bagian diatas). Diantara kedua jalan ini,
Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga dengan konsekwensi bagi
setiap manusia yang menempuh jalan ini.
Siapa orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk
tergolongan orang – orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu
memanfaatkan potensi- potensi pemberian Allah kepada dirinyamana yang
harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan, sehingga membawa
manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya. Di samping itu, dia
selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati – hatian
untung dan ruginya terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami
resiko yang dilakukannya akan berdampak pada kehidupan didunia, dialam
kubur dan dialam akhirat. Dia pun menyadari sepenuhnya bahwa apa yang 
dilakukan tidak akan terlewati oleh pantauan Allah yang tercatat secara rapih
oleh malaikat Raqib dan ‘Atib yang bertugas mencatat amal perbuatanya (baca
seluruh aktivitas), dan diakhirat nanti harus dipertanggung jawaban.
Adapun jaminan Allah yang diberikan kepada orang-orang yang mengikuti
jalan yang benar adalah :
- Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya
dan diberi rizki yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath Thalaq 2-3
Artinya :
(2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan
baginya jalan keluar.
(3) dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanyadan
barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya akan
mencukupkan(keperluan)nya.sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap – tiap sesuatu.
- Dihapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana firman
Allah dalam QS. Ath – Thalaq ayat 5.
Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan
barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan
– kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.
C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
1. Untuk beribadah kepada-Nya (QS Adz-Dzaariyaat ayat 56)\
Allah berfirman dalam firmannya yang artinya : “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” ( QS.Adz-Dzariyat 51-56)
2. Untuk menjadi khalifah di muka bumi (QS Al Baqarah ayat 30)
Sebagimana firman Allah kepada para malaikat tatkala akan menciptakan
manusia ‘ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat. “Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi. Mereka berkata :
mengapa engkau hendak menjadikan ( khalifah ) dibumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “
Sesungguhnya aku mengetahui yang tidak engkau ketahui” (QS. Al-Baqarah 30)
3. Untuk menyeru kepada sesama dalam kebaikan dan mencegah perbuatan
munkar (ama ma’ruf dan nahi munkar)
Kami (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,(karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makhruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada allah. Sekirannya ahli kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi
mereka. Diantara merka ada yang beriman, namun kebanyakan diantara mereka
adalah orang
orang fasik. “(Ali Imron: 110)
D. Hidup Sukses Dalam Pandangan Al Quran
Dalam kehidupan didunia manusia harus memlilih jalan hidup , yaitu jalan
yang benar dan jalan yang salah kedua jalan tersebut memiliki konsekuensinya
masing-masing.bagi orang-orang yang mengandalkan perilaku hewani sehingga
potensi nafsu lawwamah dan amarah lebih dikedepankan maka termasuk orang-
orang yang celaka. Sebaliknya siapapun yang berusaha menggapai pada tingkatan
manusia yang mulia maka dijadikanlah diri mereka sebagai orang-orang yang
bertaqwa. Untuk itu Al-Quran menjelaskan tentang kehidupan manusia yang harus
dilewati didunia , sehingga dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagai
berikut:

1. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi


Dengan memperhatikan potensi-potensiyang dimiliki setiap manusia, maka
potensi potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai petujuk
Allah. Dalam arti ini manusia dituntut untuk melakukan pengembangan diri
secara seimbang, antara aspek spiritual yang mengarah hubungan kepada Allah
juga mengembangkan fungsi ilmu dan akal dalam memunuhi perintah Allah
dibumi secara praktis. Dan ini Nampak sempurna dengan diperkuat doa yang
selalu dibaca yaitu dalalam QS.Al-Baqarah ayat 201
Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.”

Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat
beberapa pendapat yaitu:
- Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik dan bukan
pula sifatnya kesenangan dunia semata
- Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang kokoh,sehat wal
afiat, rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal dan memperoleh
keturunan yang soleh dan solehah
- Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa takut
di hari akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah Allah
yang tidak terbatas. Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala
sesuatu yang menyenangkan di dunia dan berakibat pula menyenangkan di
akhirat.
Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih keseimbangan duniawi dan
ukrowi
- Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak lepas
dengan memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada jalan
menuju kesesatan
- Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu
kepada manusia, kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk
meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi
- Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang diberikan
oleh Allah agar memiliki signal yang kuat ketika akan membuka salah satu
pintu kesesatan.
- Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau
dosa.
2. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Keprkaan
Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah
diberikan Allah kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh karena itu
setiap orang berhak menggapai ketiganya dengan cara menggabungkannya
dengan akal fikiran dan panca indera. Maka dilalah termasuk orang-orang yang
memiliki kesungguhan dan siap berkorban untuk menggapai cita-citanya sesuai
dengan ketentuann Allah dan RosulNya. Sesuai dengan firman Allah dalam
QS.Al-Baqarah ayat 3
Artinya:” Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman:” Sebutkanlah KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memeang
benar orang-orang yang benar.”
Ayat ini menginformasikan bahwa manusia telah dianugrahi Allah potensi
untuk mengetahui nama ,fungsi dan karakteristik benda-benda juga berbahasa.
Agar tujuan mmeningkatkan keimanan ini tercapai,maka potensi iman dan
kepekaan emosional setiap insan harus dihidupkan dan maksimalkan.

Dengan demikian tujuan mencari,menggali dan mengembangkan ilmu :

(1) meningkatkan amal ibadah yang dijatuhkan dalam mencari ridha Allah
(2) meningkatkan kuliatas amal saleh bagi kepentingan hidup kemanusiaan.

Adapun cara yang ditempuh dalam mencari, menggali dan mengembangkan


ilmu pengetahuan melalui:
a. Panca indera, seperti sama(pendengaran) yang biasanya bersifat verbal dan
bashar(pengelihatan) yang biasanya menghasilkan ilmu
b. Observasional-eksperiman, seperti Allah mengajarkan Qabil cara mengubur
mayat saudaranya (Habil) melalu perantara burung menggali bumi untuk
memperlihatkan pada Qabil bagaimana seharusnya mengubur saudaranya
c. Pengamatan eksperimental, seperti Allah mengajarkan hakekat kebangkitan
melalui suatu desa atau wilayah yang dinding-dinding rumahnya roboh lalu
menutup atap rumahnya
d. Eksperimen, seperti Allah menunjukan kepada Nabi Adam a.s. bagaimana
meghidupkan yang mati menjadi hidup kembali
e. Akal, kalbu atau fuad seperti menangkat ayat-ayat Allah pada kejadian alam
semesta

Dampak negative jika memisahkan anatara iman, ilmu


pengetahuan dan kepekaan emosional terhadap pribadi seseorang :
a. Seseorang yang mengandalkan ilmu pengetahuan yang luas, tetapi
lemah iman dan kepekaan emosionalnya, maka akan terjadi ketimpangan
dan membuat hidupnya dalam keadaan frustasi
b. Seseorang yang memiliki iman yang kukuh, sedangkan ilmunya tidak
berkembang dan kepekaan emosionalnya sangat rendah, orang itu akan
mengalami hidup seperti orang yang tidak mampu berbuat sesuatu
c. Seseorang yang kepekaan emosionalnya kuat, namun tidak didasari
dengan ilmu, kemungkinan besar orang itu dalam kehidupannya
serampangan, mengingat energy dalam menggerakan dirinya luar biasa
besarnya namun tidak memperhatikan dan memperhitungkan segi positif
dan negatifnya.
KESIMPULAN

Bahwasanya Allah menjadikan/menciptakan manusia dari beberapa unsur


penting seperti tanah,yang diberi bentuk.Dan terdapat beberapa potensi yang
dimiliki manusia dan kelebihannya,manusia dan kelebihannya atas makhluk
lain.Manusia diciptakan memiliki tujuan dan fungsi untuk beribadah kepada
Allah sesuai jalan Allah,dan memiliki fungsi sebagai Khalifatullah.
DAFTAR PUSTAKA

Romlah,dkk.2012.Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah.Malang:UMM


Pres

Anda mungkin juga menyukai