Spring : pegaas
Definisi umum dari NDT adalah pemeriksaan, pengujian atau evaluasi yang dilakukan pada semua jenis
benda uji tanpa merubah atau mempengaruhi benda tersebut untuk menentukan ada atau tidaknya
kondisi atau diskontinuitas yang mungkin memiliki pengaruh pada kegunaan atau serviceability dari
benda tersebut
Ultasonic testing
UT menggunakan gelombang suara dengan frekuensi yang tinggi (biasanay di rentang 0.5-15 Mhz)
untuk melakukan pemeriksaan dan dan pengukuran. Aplikasi teknik (engineering aplication) adalah
dapat mendeteksi atau mengevaluasi cacat (flaw), pengukuran dimensi, karakterisasi material dan lain-
lain
Secara umum, ultrasonic testing didasarkan pada penangkapan dan quantifikasi dari gelombang yang
dipantulkan (pulse-echo) atau gelombang yang ditransmisikan (trough-transmission). Masing-masing
dari 2 jenis tsb digunakan untuk aplikasi tertentu, namun secara umum sistem pulsa-echo lebih berguna
karena hanya membutuhkan akses 1 sisi dari benda yang akan diinspeksi
Prinsip dasar
Jenis sistem pemeriksaan UT pulse-echo terdiri dari beberapa unit fungsional yaitu pulser/receiver,
tranducer dan display device. Pulser/receiver adalah alat elektronik yang dapat menghasilkan pulsa
elektronik tegangan tinggi. Akibat pulser, transducer akan meniptakan atau menghasilkan energi
ultrasonik frekuensi tinggi. Energi bunyi akan didikenakan pada material dan menjelar melali material
tersebut dalam bentuk gelombang-gelombang. Ketika terdapat diskontinuitas di jalur gelombang
tersebut, sebagian energi akan dipantulkan kembali. Sinyal geleombang yang dipantulkan tersebut
dirubah menjadi sinyal elektik oleh tranducer dan ditampilkan di dalam layar. dari sinyal tersebut,
informasi terkait lokasi cacat, ukuran cacat, orintasinya dan yang lain-lain akan dapat ditentukan.
Gelombang longitudinal dan transversal (shear) adalah dua modus perambatan yang luas digunakan di
pengujian ultrasonik (ultrasonic testing). Di bawah ini adalah ilustrasi perambatan dengan modus
gelombang longitudinal dan transversal
Gelombang longitudinal
Dalam gelombang longitudinal, osilasi terjadi dalam arah longitudinal atau arah perambatan
gelombang. Gelombang ini juga dikenal dengan nama pressure or compression waves atau
density waves. Gelombang ini digenerate dalam gas, liquid dan juga padatan (solid)
Gelombang transversal
Di dalam gelombang transversal, partikel berosilasi di sudut kanan atau melintang terhadap arah
perambatan. Perambatan Gelombang ini efektif di material solid secara akustik dan tidak efektif
di liquid dan gas. Gelombang transversal relatif lebih lemah dibandingkan longitudinal
Properties of acoustic waves
diantara sifat-sifat dari perambatan gelombang di meterial padat yang isotopic adalah
wavelength, frecuency dan velocity. Hubungan ketikanya direpresentasikan dari rumus berikut
Kecepatan suara di medium tertentu udah fixed (tetap) yang merupakan karakteristik dari
medium tersebut. Dari rumus di atas, kenaikan frekuensi akan menghasilkan penurunan panjang
gelombang.
Kecepatan bunyi
Kecepatan bunyi (suara) di dalam material merupakan fungsi dari properties material tsb dan
independent terhadap amplitudo gelombag suara (bunyi). Hukum newton ke-2 mengatakan
bahwa gaya yang diberikan ke parttikel akan diseimbangkan dengan masa dan akselerasi dari
partikel tsb ( F = m.a). Kemudian hukum hooke mengatakan bahwa gaya tersebut akan
diseimbangkan dengan gaya dalam arah yang berlawanan yang bergantung pada perpindahan
dan konstanta pegas. Dengan demikian, karena gaya yang diberukan dan restoring force adalah
sama maka m.a = k.x
m dan k adalah konstanta dari material, yang menjadi variable adalah a dan x. Dari sini terlihat
bahwa a dan x akan proportial, sebagai contof ketika x (displacement of particle) increase maka
begitupun dengan akselerasi. Itu membuktikan bahwa waktu yang dibutuhkan partikel untuk
bergerak dan kembali ke kondisi setimbangnya tidak bergantung dengan gaya yang diberikan.
Sehinggga, di dalam material yang diberikan, suara selalu berjalan dengan kecepatan yang
sama tidak peduli seberapa banyak gaya yang diberikan ketika variable (ex : temperatur)
lainya konstan.
Persamaan diatas mungkin memiliki beberapa perbedaan bentuk tergantung kepada jenis
gelombang (longitudinal atau transversal) dan konstanta elastis mana yang digunakan. Di dalam
material yang isotropic, konstanta elastisnya akan sama pada semua arah. Namun, dalam
material yang anisotropic konstanta elastisnya akan berbeda pada masing-masing arahnya.
Pertemuan 3 :
Untuk gelombang longitudinal, kecepatan suara di dalam solid adalah :
Jenis-Jenis transducer
Transducer ultrasonik dimanufaktur untuk berbagai aplikasi dan dapat difabrikasi secara custom
bila dibutuhkan. hal yang harus diperhatikan adalah menyesuaika jenis transducer yang
dugunakan dengan aplikasinya. Penting untuk memilih transducer dengan frequensi, bandwith
dan focusing yang diinginkan agar kapasistas inspection menjadi lebih oprimal. Pemilihan
transducer dilakukan untuk meningkatkan baik sensitivitas ataupun resulasi hasil pengujian.
Berdasarkan aplikasinya, transducer dibagi menjadi 2 grup besar yaitu :
1. contact transducer
Contact transducer digunakan untuk pemeriksaan kontak langsung dan secara umum hand
manipulated. Material coupling seperti air, grease, minyak atau material” komersial dibutuhkan
untuk menghilangkan gap antara transducer dan komponen yang sedang di inspeksi
2. immersion transducer
Transducer jenis ini tidak berkontak dengan componen. Trasducer jenis ini didesain untuk
beroperasi di dalam lingkungan liquid dan kedap air.
Couplant
Couplan adalah material yang memfasilitasi transimisi energi ultrasonik dari transducer ke dalam
sepsimen. Couplant dibutuhkan karena ketidakcocokan impedansi akustik antara udara dan solid
besar. Dengan demikian, hampir seluruh energi dipantulkan dan sangat sedikit yang ditransmisikan
ke dalam material uji. couplan menggantikan udara dan membuat energi suara masuk ke dalam
spesimen. Terdapat beberapa zat yang digunakan sebagai couplan, Kriteria utama untuk dijadikan
couplan adalah memiliki kecocokan yang baik dan tidak menghasilkan reaksi kimia yang merugiakan
antara couplan dan logam.Di dalam pengujian ultrasonk kontak, lapisan tipis (couplan) minyak,
gycerin, atau air biasanya digunakan antara transducer dan spesimen uji. di dalam pengujian
perendaman (immersion), couplant yang dugunakan biasanya adalah air. Couplan yang paling bagus
adalah glycerin karena mengizinkan sekitar 15% energi yang masuk atau bertransmisi ke dalam
steel.
Berikut merupakan beberapa contoh couplan yang umum digunakan: air, minyak tanah, minyak,
grease, wallpaper paste, gliserin, gel khusus
Dalam immersion ultrasonic testing, transducer dan part direndam di dalam couplan yang biasany
adalah air
Impedansi akustik
Bunyi (suara) merambat melalui material di bawah pengaruh tekanan suara. Karena molekul atau atom”
di solid berikatan secara elastis satu sama lain, tekanan berlebih mengakibatkan gelombang merambat
melalui material. Impedansi akustik material didefinisikan sebagai :
Penentuan tranmisi dan refleksi akustik di batas 2 material yang memiliki impedansi akustik
berbeda
Mendesain trandsducer
Assesment penyerapan suara di dalam suatu medium
Carbide
Istilah M23C6 adalah notasi umum untuk Cr23C6 (kromium karbida) yang unsur logam yang lain seperti
Fe, Mo, V, W dan Ni sering kali menggantikan sebagain Cr. Ini adalah presepitat utama di dalam
kebanyakan grade dari austenitic stainless steel
Sumber : Precipitation Study in a High Temperature Austenitic Stainless Steel using Low Voltage Energy
Dispersive X-ray Spectroscopy
Sumber : https://materialsproject.org/materials/mp-723/
Sumber : https://www.researchgate.net/publication/314488887_Looking_for_New_Polycrystalline_MC-
Reinforced_Cobalt-Based_Superalloys_Candidate_to_Applications_at_1200C
Teknik pulse-echo gelombang longitudinal bisanya diterapkan menggunakan transducer krital tunggal
ataupun ganda yang mengarahkan energi ultrasonik tegak lurus atau hampir tegak lurus (near
perpendikular) dengan permukaan benda uji. teknik ini sering disebut sebagai teknik “straight beam
testing”.
Sumber : handbook
Characterization of microstructure of H13 tool steel using ultrasonic measurements
Comparison of magnetic Barkhausen noise and ultrasonic velocity measurements for microstructure
evaluation of SAE 1040 and SAE 4140 steels
The propagation rate of the ultrasonic waves in the bulk material depends on the elastic
modulus and the density which are affected by the microstructure through changes in the elastic
modulus of the individual grains, the orientation of the grains, and the phases present
It was reported that sound velocity decreases with increasing prior austenitic grain size [18]. The
phase composition and the distortion of the lattice have the strongest influence on sound
velocity; in other words, the velocity of surface waves in steel reduces sharply after hardening,
whereas they increase respectively to tempering time and temperature [19
The sound velocity of steel castings was lower in the hardened condition compared to the
annealed and normalized steel; however, it was noted to be higher after tempering
Measurements in the velocities of both longitudinal and transversal waves on some medium
carbon low alloy steels have shown that the martensite has the lowest sound velocity compared
to coarse pearlite–ferrite that has the highest
The pulse echo technique was used for sound velocity measurements
Machine oil was chosen for coupling at the interface of the specimen and the probe. Using a 20
MHz straight-beam probe the repetitive backwall signals were obtained from each sample. The
time-of-flight (TOF) between the subsequent signals was measured by using the Panametrics-
5052UAX50 analyzer and Philips-PM3365A oscilloscope. The sound velocity was calculated by
dividing the sound path (i.e., two times thickness) by TOF between the subsequent backwall
echoes
the main microstructural parameters affecting the nondestructive measurements of the ferritic-
pearlitic samples are the volume fraction of phases and the size of the proeutectoid ferrite
grains and the layer thicknesses of pearlite
Grain size, relative amounts of phases and lattice distortions affect the propagation rate of
sound waves in steels
Wave velocity varies from grain to grain due to the misorientation of grains which is related to
the variation in the elastic constant in the same direction
Generally, an inverse relationship exists between ultrasonic velocity and hardness. Since the
hardness of the phases increases in the order of ferrite, coarse pearlite, fine pearlite, cementite
and martensite, a corresponding reduction in the sound velocity is expected
the microstructure having the lowest sound velocity is the as-quenched martensite.
The morphology of martensite changed after tempering at 600 °C. Formation of carbide particles
and the reduction of dislocation density resulted in a less distorted lattice, and therefore, a
higher sound velocity than that of the as-quenched structure
Due to the inverse relation between velocity and density, the increase in the sound velocity is
related to increasing elastic moduli rather than increasing density
The study has shown that, for both types of steels, the sound velocity of fine pearlite–ferrite has
been lower than that of coarse pearlite–ferrite due to the fact that the content and size of
ferrite in fine pearlite–ferrite is low and the lamellae spacing is short compared to the coarser
one. Detailed discussion on the effect of phases on sound velocity may also be found in the
previous study [23].
Notulensi
Image analyzer
Frekuensi
Dasar”