Anda di halaman 1dari 4

Terjadinya faktor Disintegrasi Nasional

Kata disintegrasi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu
“Disintegration”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi dari kata
disintegrasi yaitu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan yang terpecah belah atau
hilangnya persatuan atau keutuhan. Disintegrasi sendiri sepadan dengan kata perpecahan.
maka dari itu dapat disimpulkan arti dari disintegrasi nasional yaitu tidak bersatu padunya
suatu bangsa atau perpecahan di antara suatu bangsa.

Ketika terjadi disintegrasi nasional, bukan tidak mungkin terjadi pelepasan wilayah dari suatu
negara. tentu hal ini tidak dapat dibiarkan terjadi di Indonesia. Sudah banyak contoh
disintegrasi nasional yang berakibat luar biasa buruknya bagi suatu bangsa. Lihat saja bangsa
Semenanjung Korea sana, karena terjadi perbedaan ideologi dan tidak dapat dipersatukan
lagi, mereka terpecah menjadi dua negara, yaitu negara Korea Selatan yang menganut paham
demokrasi dan negara Korea Utara yang berhaluan komunis.

Disintegrasi nasional dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab. Dengan mengetahui
penyebab dari disintegrasi nasional tersebut, kita dapat memahami lebih baik bagaimana cara
menghindarinya agar tidak terjadi perpecahan sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga.
Di bawah ini merupakan uraian lebih lanjut dari penyebab terjadinya disintegrasi nasional:

1. Maraknya Penyebaran Ideologi Selain Pancasila

Ideologi atau pandangan hidup rakyat Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi
selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain
Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan karena selain mengikis pengamalan Pancasila
dari rakyat Indonesia, ia juga dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup
masyarakat. Contoh dari ideologi selain Pancasila yang tengah diperangi perkembangannya
yaitu komunisme, leninisme, marxisme, dan neoliberalisme.

2. Ketimpangan di Bidang Demografi

Jumlah penduduk Indonesia sangatlah besar. 261.6 Juta jiwa tinggal di Indonesia. ratusan juta
jiwa penduduk Indonesia ini penyebarannya tidak selalu merata. Ada daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi dan ada daerah yang mengalami hal sebaliknya. Perbedaan
kondisi ini akan melahirkan perbedaan kebutuhan. Namun, ketika pemenuhan kebutuhan
tidak seimbang dengan banyaknya kebutuhan yang ada, maka rakyat akan berlomba-lomba
memenuhi kebutuhannya dan perpecahan bukanlah hal yang mustahil untuk terjadi.

3. Kesenjangan Kekayaan Alam di Antara Daerah

Rasanya hampir seluruh rakyat Indonesia menyadari bahwa dari 34 provinsi yang ada di
Indonesia tentunya memiliki kekayaan alam yang berbeda. Hal ini menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam pemasukan ke dalam kas daerah dan mungkin saja dapat menimbulkan rasa
iri hati dari daerah lain. Banyaknya kekayaan alam di daerah dapat mengakibatkan suatu
daerah ingin melepaskan diri baik dari wilayah provinsi atau wilayah negara Indonesia. hal
ini tentu saja harus dihindari dengan cara memberlakukan otonomi daerah di Indonesia secara
berimbang.

4. Iklim Politik yang Kurang Sehat

Saban hari kita dapat menemui berita yang kurang mengenakkan dari dunia perpolitikan di
Indonesia. hal ini mengakibatkan rakyat menjadi antipati terhadap politik dan pemerintahan.
Kita tidak dapat memungkiri bahwa banyak partai politik yang berkuasa ternyata kurang
memperhatikan kepentingan rakyat dan mempermainkan politik untuk kepentingannya
sendiri. Akibatnya, banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika
membahas masalah politik ini.
5. Lambannya Kemajuan Ekonomi

Dunia perekonomian Indonesia banyak diwarnai oleh investor asing yang memiliki modal
besar. Meskipun usaha kerakyatan berupa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
terus digalakkan, nyatanya kemajuan ekonomi di Indonesia maju secara lambat. Akibatnya,
terjadi kesenjangan yang besar di antara si kaya dengan si miskin di tengah masyarakat.
Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambannya kemajuan ekonomi.
Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk
Indonesia.

6. Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Dahulu kita diajarkan untuk saling hormat menghormati segala perbedaan, tidak
membedakan perlakuan kita terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi
ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun, seiring
berlangsungnya era globalisasi, nyatanya tingkat toleransi di tengah masyarakat malah
semakin menurun. Perbedaan dijadikan faktor untuk beradu pendapat. Mungkin hal ini sering
kita temui di dunia media sosial. Namun, banyak juga perpecahan yang disebabkan oleh
konflik antar etnis, konflik antar agama, maupun konflik adat.

https://guruppkn.com/penyebab-terjadinya-disintegrasi-nasional

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Untuk mengatasi kurangnya kesadaran terhadap ancaman dari luar negeri misalnya dengan
cara menanamkan nilai-nilai kepada masyarakat tentang pentingnya meningkatkan
pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh rakyat demi menjaga keutuhan negara.

Upaya mengatasi kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap ancaman dari luar
perlu adanya penguatan di bidang ideologi dan sosial budaya masyarakat.
Berikut alternatif penyelesaian disintegrasi nasional dalam kasus tersebut di bidang ideologi
dan sosial budaya.

1) Dalam bidang politik, upaya mengatasi ancaman dapat dilakukan dengan cara
penguatan ideologi Pancasila. Pancasila merupakan falsafah hidup negara Indonesia,
sehingga penguatan Pancasila wajib dilakukan. Penguatan ideologi Pancasila dapat
dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sebisa mungkin, nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila diamalkan oleh seluruh
warga negara Indonesia. Selain penguatan Pancasila, konsep Bhinneka Tunggal Ika
juga perlu dikuatkan. Agar persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia tetap
terjaga.

2) Dalam bidang sosial budaya ancaman dapat diatasi dengan cara:


• Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman
dan taqwa.
• Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal.
Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.
• Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila.

Dengan demikian, kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan


gangguan dari luar dapat diatasi bahkan lebih baik dicegah agar tidak terjadinya disintegrasi
di Indonesia

Sumber: https://www.kompas.com/skola/komentar/2020/11/03/182859369/upaya-mengatasi-
ancaman-integrasi-nasional-di-berbagai-bidang

Anda mungkin juga menyukai