Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana strategi pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah kemiskinan?

Strategi ini diharapkan dapat mengakselerasi penurunan angka kemiskinan sesuai target
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 yakni sebesar 8,5%-9,5%.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kelima


strategi tersebut dilakukan lintas kementerian/lembaga (K/L). Pertama, mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Di tataran makro, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga


stablilitas makro ekonomi, stablilsasi harga, menclptakan lapangan kerja produktif,
menjaga iklim investasi, menjaga regulasi perdagangan, meningkatkan produktivitas
sektor pertanian, dan mengembangkan infrastruktur wilayah tertinggal,” jelasnya di
Kantor Bappenas, Kamis (19/7/2018).

Dalam tataran mikro, masyarakat di bawah garis kemiskinan nasional (GKN) diberikan
bantuan pangan (rastra) dan bantuan pangan non tunai (BPNT), program keluarga
harapan (PKH), serta bantuan iuran jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan rentan
dengan akses permodalan, meningkatkan kualitas produk dan akses pemasaran,
mengembangkan keterampilan layanan usaha, serta mengembangkan kewirausahaan,
kemitraan, dan keperantaraan.

Kedua, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa untuk


memperkuat infrastruktur, konekivitas yang menghubungkan antara pusat ekonomi dan
wilayah penunjang, sekaligus memperkuat pengembangan produk lokal.

Ketiga, reformasi anggaran subsidi. Alokasi untuk subsidi BBM dialihkan menjadi
transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) guna mengurangi ketimpangan.

Keempat, peningkatan anggaran perlindungan sosial. Penurunan subsidi yang signifikan,


dari 3,4% menjadi 0,8% PDB pada periode 2015 dan 2018 dialokasikan untuk
perlindungan sosial melalui premi asuransi kesehatan masyarakat miskin serta perluasan
program bantuan sosial.

Kelima, perkuatan ekonomi domestik dan tata kelola impor. Penguatan ekonomi
domestik diwujudkan melalui peningkatan kemudahan berusaha di daerah yang dipantau
dengan ketat dan kemudahan izin berusaha melalui Online Single Submission (OSS).

https://ekonomi.bisnis.com/read/20180720/9/818739/ini-5-langkah-pemerintah-
percepat-penurunan-kemiskinan
2. Bagaimana solusi islam mengatasi kemiskinan?

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas ‫حفظه هللا‬


1) Bekerja
Mencari nafkah merupakan senjata utama untuk mengatasi kemiskinan. Ia adalah
sarana pokok untuk memperoleh kekayaan serta merupakan faktor dominan
dalam memakmurkan dunia. Dalam Islam, seorang buruh tidak boleh dihalang-
halangi untuk menerima upah kerjanya. Bahkan ia harus menerima upah sebelum
keringatnya kering. Islam memberikan motivasi yang mendorong gairah kerja dan
berusaha, serta menggugah kesadaran untuk bepergian di atas permukaan bumi
ini.

2) Mencukupi keluarga yang lemah


Islam mewajibkan orang-orang kaya agar memberikan nafkah kepada
keluarganya yang miskin. Ini berarti Islam telah meletakkan modal pertama bagi
terciptanya jaminan sosial. Nafkah itu bukan hanya sekedar anjuran yang baik,
tapi merupakan satu kewajiban dari Allah Azza wa Jalla untuk dilakasanakan.

3) Zakat
Islam tidak bersikap acuh tak acuh dan membiarkan nasib fakir miskin terlantar.
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menetapkan bagi mereka suatu hak
tertentu yang ada pada harta orang-orang kaya, dan suatu bagian yang tetap dan
pasti yaitu zakat.

4) Keharusan memenuhi hak selain zakat


Di samping zakat, masih ada hak-hak material yang lain, yang wajib dipenuhi
oleh orang Islam, karena berbagai sebab dan hubungan. Hak bertetangga.

5) Sedekah sukarela dan kebajikan individu muslim


Pribadi yang mulia dan Muslim sejati adalah insan yang suka memberikan lebih
dari apa yang diminta, suka mendermakan lebih dari apa yang diminta. Ia suka
memberikan sesuatu, kendati tidak diminta. Ia suka berderma (memberikan infak)
di kala senang maupun susah, secara diam-diam maupun secara terang-terangan.
Ia melakukannya bukan karena cinta kemegahan atau kepopuleran dan bukan pula
karena takut adanya hukuman dari pihak penguasa.

6) Wakaf social
Di antara sedekah yang dicintai Islam adalah sedekah jâriyah, sebab kekal
penggunaannya dan abadi manfaatnya. Karena itu, kekal pula pahala yang
mengalir kepada si pemberinya, selama sedekah itu masih dimanfaatkan, meski
pemberinya sudah meninggal dunia.

Referensi: https://almanhaj.or.id/13676-syariat-islam-memberikan-solusi-
dalam-mengentaskan-kemiskinan-2.html

Anda mungkin juga menyukai