Strategi ini diharapkan dapat mengakselerasi penurunan angka kemiskinan sesuai target
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 yakni sebesar 8,5%-9,5%.
Dalam tataran mikro, masyarakat di bawah garis kemiskinan nasional (GKN) diberikan
bantuan pangan (rastra) dan bantuan pangan non tunai (BPNT), program keluarga
harapan (PKH), serta bantuan iuran jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan rentan
dengan akses permodalan, meningkatkan kualitas produk dan akses pemasaran,
mengembangkan keterampilan layanan usaha, serta mengembangkan kewirausahaan,
kemitraan, dan keperantaraan.
Ketiga, reformasi anggaran subsidi. Alokasi untuk subsidi BBM dialihkan menjadi
transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) guna mengurangi ketimpangan.
Kelima, perkuatan ekonomi domestik dan tata kelola impor. Penguatan ekonomi
domestik diwujudkan melalui peningkatan kemudahan berusaha di daerah yang dipantau
dengan ketat dan kemudahan izin berusaha melalui Online Single Submission (OSS).
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180720/9/818739/ini-5-langkah-pemerintah-
percepat-penurunan-kemiskinan
2. Bagaimana solusi islam mengatasi kemiskinan?
3) Zakat
Islam tidak bersikap acuh tak acuh dan membiarkan nasib fakir miskin terlantar.
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menetapkan bagi mereka suatu hak
tertentu yang ada pada harta orang-orang kaya, dan suatu bagian yang tetap dan
pasti yaitu zakat.
6) Wakaf social
Di antara sedekah yang dicintai Islam adalah sedekah jâriyah, sebab kekal
penggunaannya dan abadi manfaatnya. Karena itu, kekal pula pahala yang
mengalir kepada si pemberinya, selama sedekah itu masih dimanfaatkan, meski
pemberinya sudah meninggal dunia.
Referensi: https://almanhaj.or.id/13676-syariat-islam-memberikan-solusi-
dalam-mengentaskan-kemiskinan-2.html