Anda di halaman 1dari 38

Mikrobiologi Lingkungan

Mikrobiologi tanah
Mikrobilogi udara
Mikrobiologi air dan limbah
Ekologi Mikroba

• Ekologi mikroba : studi tentang mikroba dng lingkungan


alamiahnya.
• Di dlm suatu ekosistem tertentu mikroba merupakan organisme
paling banyak jumlahnya dan memiliki kemampuan yg tinggi utk
menyebabkan perubahan  bagian penting dari ekosistem
• Mikroba di alam hidup bersama saling berinteraksi dng yg lain.
Banyak mikroba berasosiasi dng organisme yg lebih tinggi, di
laboratorium cenderung utk berkompetisi, bertahan di tanah &
air
• Kondisi lingkungan yg ekstrim menekan mikroba utk bertahan
dan berfungsi  krn faktor fisik : temperatur, pH, tekanan atau
salinitas.
• Banyak mikroba ditemukan pd lingkungan yg ekstrim dan dpt
bertahan hidup dan berfungsi dng kondisi seperti itu
Interaksi Mikroba
Beberapa ciri ekosistem mikroba
1. Keanekaragaman spesies mikroba
Mikroba dlm lingkungan alamiahnya jarang terdpt sebagai biakan
murni.
2. Dinamika populasi
Selama kondisi lingkungan baik dan menguntungkan, setiap species
mikroba akan tumbuh dng baik. Ketika terjadi perubahan
lingkungan, maka akan terjadi perubahan naik dan turunnya
populasi.
3. Adaptasi dan mutasi
Kemampuan mikroba utk bertahan hidup dan utk menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan.
 Adaptasi fenotipik : respons mikroba terhdp lingkungan yg
bersifat sementara. perubahan aktivitas metabolik pada suhu
yang berbeda
 Adaptasi genotipik : perubahan dlm genotip akibat dari mutasi
menghasilkan mutan.
4. Hubungan antar mikroba dalam ekosistem
 Mikroba dlm suatu ekosistem memperlihatkan bermacam- macam
tipe asosiasi dan interaksi antar spesies.
 Tipe – tipe hubungan/simbiosis antar mikroba dlm ekosistem 
Positif (komensalisme,mutualisme), Negatif (kompetisi,
parasitisme, antagonisme) dan Netral
 Netralisme : anggota-anggota asosiasi tdk terpengaruh meskipun tumbuh di
dlm lingkungan yg sama
 Mutualisme : kedua anggota asosiasi memperoleh keuntungan
 Komensalisme : salah satu anggota asosiasi menerima keuntungan yaitu dpt
tumbuh lebih cepat, dpt mencapai populasi total yg besar dan pd umumnya
tumbuh “lebih baik”. Anggota yg lain tdk terpengaruh
 Antagonisme, kompetisi atau parasitisme : salah satu anggota asosiasi
dihambat atau dimatikan, sedangkan anggota yg lain mendapat keuntungan
Mikrobiologi Tanah
• Secara langsung atau tidak langsung, bahan buangan dari
manusia, hewan, jasad hidup, tumbuhan akan dibuang /
dikubur dlm tanah  setelah beberapa lama berubah
menjadi komponen organik dan beberapa anorganik 
terjadi karena adanya mikroba.
• Kegiatan mikroba di dlm tanah :
• Membawa perubahan kimiawi, terutama pengubahan
persenyawaan organik yg mengandung karbon, nitrogen, sulfur,
dan fosfor menjadi persenyawaan anorganik  proses
mineralisasi.
• Siklus N, S, C dan P
Siklus Nitrogen
 Udara mengandung 79% gas N2 dan merupakan reservoir terbesar.
 Mikroba menghidrolisis protein secara enzimatik menjadi asam amino
yg akan dimetabolisme lebih lanjut dan dibebaskan sbg amonia (NH3)
dng reaksi deaminasi : asam amino → asam α keto + NH3.
 Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dlm tanah berupa amonia
(NH3), ion nitrit (N02-), urea (NH2)2CO2 dan ion nitrat (N03-).
 Kebanyakan organisme tdk dpt menggunakan nitrogen dlm bentuk
unsur (sebagai gas N2). Agar tumbuhan dpt membuat protein maka
tumbuhan harus memperoleh nitrogen dlm bentuk terikat (terfiksasi).
 Nitrogen bebas dpt bereaksi dng hidrogen atau oksigen dng bantuan
kilat/ petir. Nitrogen oksida yg terbentuk yg larut dlm hujan akan
membentuk nitrat.
 Untuk memecahkan molekul nitrogen agar atom-atomnya dpt
bergabung atom-atom lain diperlukan energi.
Fiksasi N
• Reaksi : N2 + 3 H2  2 NH3  berlangsung dgn bantuan kompleks enzim
nitrogenase, memerlukan cukup banyak energi dlm bentuk ATP dan koenzim.
• Dilakukan oleh beberapa bakteri yg hidup bebas maupun bersimbiosis dng akar
tanaman, misal: Clostridium pasteuranium, Klebsiella, Rhodobacter, Rhizobium
• Fiksasi berlangsung bila di lingkungan konsentrasi ammonia menurun/rendah.
• Pada habitat terrestrial : simbiosis mutualisme Rhizobium dng akar tanaman
kacang-kacangan Leguminosae merupakan donor terbesar dari senyawa N. Bakteri
membentuk sel menjadi tdk beraturan dan menginfeksi akar dng bentuk bintil akar.
Di dlm bintil, bakteri akan menambat N dari udara utk tanaman dan bakteri
menerima hara utk metabolismenya..
• Pada habitat perairan : dilakukan oleh kelompok cyanobacteria (Anabaena,
Nostoc, Gloeotrichia, Oscillatoria, Lyngbya, dll)
Amonifikasi

• Amonifikasi dilakukan oleh tumbuhan, hewan dan


mikroorganisme.
• Pada lingkungan asam atau netral, NH3 ada dlm bentuk ion
NH4+.
• Pada lingkungan basa, NH3 akan dilepas ke atmosfir
• Ion NH4+ merupakan bentuk N yg dpt digunakan oleh
berbagai organisme termasuk mikroorganisme.
Nitrifikasi
• Nitrogen yg diikat biasanya dlm bentuk amonia  amonia diperoleh dari
hasil penguraian jaringan yg mati oleh bakteri.
• Amonia dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan
Nitrosococcus shg menghasilkan nitrat yg akan diserap oleh akar tumbuhan.
• Bakteri autotrof mendapatkan energi dari oksidasi NH3 menjadi nitrit (NO2-)
dan kemudian nitrit dioksidasi menjadi nitrat (NO3-)
2NH4+ + 3O2  2NO2- + 4H+ + 2H2O
(oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus secara aerob)
2NO2- + O2  2NO3- (oleh bakteri Nitrobacter secara aerob)
 Mikroorganisme yg berperan: Arthrobacter, Aspergillus, Nitrosomonas
 Proses nitrifikasi penting krn perubahan ion NH4+ menjadi NO2- & NO3-
membuat muatan ion menjadi negatif, yg memungkinkan N bergerak bebas
di dlm air tanah
Reduksi Nitrat & Denitrifikasi

• Ion NO3- dpt digunakan oleh organisme melalui reduksi nitrat asimilatif.
• Selain itu, ion NO3- dpt berfungsi sbg akseptor elektron terakhir bila di lingk
tdk terdpt oksigen. Fenomena ini disebut respirasi nitrat atau reduksi nitrat
disimilatif.
• Reduksi nitrat ada 2 jenis:
• ion NO3- menjadi NO2- (oleh bakteri fakultatif anaerob : Alcaligenes, Escherichia,
Enterobacter)
• ion NO3- menjadi NO dan N2O (oleh genus-genus Paracoccus, Thiobacillus)
• Jadi oleh bakteri denitrifikan, nitrat (NO3) diubah menjadi nitrit dan ada yg
dpt mengubah nitrit menjadi nitrogen kembali yg dilepaskan ke udara, dng
cara ini siklus nitrogen akan berulang dlm ekosistem.
• Denitrifikasi → reduksi nitrat menjadi nitrit, nitro oksida :
NO3- + CH2O + H+  ½ N2O + CO2 + 1½ H2O
(oleh bakteri Pseudomonas dan Thiobacillus denitrificans)
Siklus Sulfur

• Sulfur dpt ditemukan dlm bentuk sulfur, sulfit dan sulfat yg di hasilkan
oleh bermacam-macam mikroorganisme.
• Bakteri berperan penting  perombakan sulfur di udara termasuk
pembusukan protein yg menghasilkan sulfat (SO4=) pd pH 3-4.
• Pada keadaan anaerob, bakteri menghasilkan H2S dan dimetil sulfida
(CH3SCH3) yg berwujud gas  jika memasuki atmosfer maka gas
tercuci dari udara krn adanya hujan.
• Ada sebagian sulfur di daratan terbawa oleh air sungai ke laut. Proses
pengembalian ke darat melalui perubahan senyawa menjadi gas H2S
dan SO2  atmosfer dan tercuci diudara krn adanya hujan.
• Ada sebagian SO2 yg berasal dari tumbuhan.
• Pada perubahan H2S → S maka H2S berfungsi sebagai reduktan. Ada
sekelompok bakteri kemooutotrof (anaerob) yg memanfaatkan energi
dari perubahan ini.
• Thiobacillus ferooxidans, mendapatkan energi dng mengoksidasi
ion ferro/ sulfida yg dpt menimbulkan masalah ditambang
batubara yg banyak mengandung ferrosulfida (FeS). Jika para
penambang berhubungan dng udara dan air maka bakteri
Thiobacillus ferooxidans akan mengoksidasi FeS dng reaksi :
Fe2(SO4)3 + 6 H2O → 2 Fe(OH)3 + 3 H2SO4.
• H2SO4 mencemari air sungai. Pada pH rendah dpt mematikan dan
menghalangi perombakan limbah dng meningkatkan kebutuhan
oksigen hayati.
• Pada keadaan anaerob, SO4= direduksi oleh kelompok
desulfovibrio menjadi H2S.
• S pada keadaan anaerob direduksi menjadi H2S oleh kelompok
bakteri desulforomonas.
Siklus Sulfur

SO4 2-
Oksidasi sulfur

SO3 2-
Reduksi sulfat
(assimilatory) Desulfovibrio
Alteromonas
Clostridium
Desulfovibrio
Desulfotomaculum
Reduksi sulfat
(dissinilatory)
Elemen S

Sulfur organik

Reduksi sulfur

mineralisasi Oksidasi sulfur

Aerobik:
H2S Thiobacillus
Beggiatoa
Thiotrix

Anaerobik:
Chlorobium
Chromatium
Siklus Karbon dan Air
• Di atmosfer, kandungan CO2 = 0,03%. Sumber-sumber CO2 di udara :
respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan
asap pabrik.
• CO2 di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan utk fotosintesis dan
menghasilkan O2 yg nantinya digunakan oleh manusia dan hewan utk
respirasi  menghasilkan panas dan membuang CO2 ke atmosfer.
• Hewan dan tumbuhan yg mati  dioksidasi oleh mikroba dekomposer
(terutama bakteri) menghasilkan panas dan CO2 ke lingkungan dan dlm
waktu yg lama membentuk batubara di dlm tanah. Batubara dimanfaatkan
lagi sbg bahan bakar yg juga menambah kadar C02 di udara.
• Di ekosistem air, pertukaran C02 dng atmosfer berjalan secara tdk langsung.
Karbon dioksida berikatan dng air membentuk asam karbonat yg terurai
menjadi ion bikarbonat  sumber karbon bagi alga yg memproduksi
makanan utk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
• Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yg mereka keluarkan menjadi
bikarbonat. Jumlah bikarbonat dlm air adalah seimbang dng jumlah C02 di air.
SIKLUS FOSFOR
• Fosfor merupakan bahan yg penting bagi tumbuhan dan binatang, dan biasanya
dlm bentuk ion PO43- dan HPO4=. Di alam senyawa fosfat terdpt dlm dua bentuk :
organik (pd tumbuhan dan hewan) dan anorganik (pd air dan tanah).
• Proporsi fosfor dlm bahan hidup relatif kecil, namun mempunyai peran yg penting
sbg penyusun asam nukleat (yg menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik.).
Selain itu fosfor sbg dasar ikatan ATP yg berenergi tinggi utk fotosintesis dan
respirasi.
• Kelimpahan fosfat dpt menyebabkan pertumbuhan ganggang di air terlalu cepat
shg ganggang dpt menghabiskan semua oksigen di dlm air dan membunuh
makhluk hidup air disekitarnya → eutrophication.
• Binatang memperoleh fosfor dari tumbuhan yg mereka makan, dan fosfor ini
merupakan komponen tulang, gigi dan kulit kerang.
• Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yg mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yg terlarut di air tanah atau
air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
• Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air
tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan
lagi.
• Burung-burung mengambil ikan di laut (mengandung fosfor) dan
mengembalikannya ke darat melalui tahi burung yg digunakan tumbuhan sebagai
pupuk.
Mikrobiologi Udara
• Udara : campuran gas yg tidak terlihat, tdk ada kandungan nutrisi
• Mikroba yg ada hanya tinggal sementara (melayang) atau bersama
partikel debu
• Jumlah dan macam mikroba berdasarkan : lokasi, kondisi cuaca dan
jumlah manusia
• Pada daerah berdebu, jumlah mikroba meningkat.
• Pada daerah basah jumlah mikroba sedikit  krn banyak mengendap
bersama partikel air ke tanah
• Pada dataran tinggi jumlah mikroba rendah krn kelembaban tinggi.

Sumber kontaminasi udara


• Organisme saluran pernafasan : kontak langsung atau tdk langsung
• Orang dewasa : terlalu aktif
• Penyakit menular : virus (cacar, influensa), bakteri (difteri, ISPA),
jamur (histoplasmosis)
Identifikasi keberadaan mikroba udara
• Menangkap dng cawan hara pd waktu tertentu
• Menyaring melalui membran steril
• Sejumlah volume udara tertentu ditiup pd medium steril

Perlunya pencegahan
• Mengurangi penularan penyakit
• Mencegah pembusukan makanan
• Mencegah tersebar/masuknya mikroba kontaminan
Pencegahan dan pengendalian
• Imunisasi : pd persentase yg cukup dr jml penduduk shg orang yg
rentan (sisanya) akan lebih sedikit.
• Mengurangi kandungan mikroba
• Sirkulasi udara luar dan dalam : mengatur aliran udara
• Penyaringan udara : dng penyaring halus
• Sterilisasi : dng sinar UV di saluran ventilasi atau udara atas
• Mengatur tekanan udara : misalnya ruang bedah diberi tekanan lebih tinggi
agar mikroba tidak masuk
Mikrobiolgi Air dan Limbah
Air dikelompokkan dlm :
• Air terkontaminasi: mengandung bahan kimia beracun atau
organisme patogen
• Air tercemar: tdk terkontaminasi tetapi mempunyai penampilan atau
rasa yg tdk dikehendaki
• Air minum: bebas dari substansi berbahaya atau tdk menyenangkan

Flora mikroba air


• Bakteri yg umum terdpt di air : Bakteri S, Fe, pembentuk spiral,
berpigmen atau tidak, pembentuk spora (bacillus)
• Air berbahaya bila terkontaminasi oleh sumber dari luar.
• Kontaminan penyebab penyakit infeksi adalah  faeces manusia.
• Organisme indikator:Escherichia coli
• Terdapat hanya pd faeces manusia
• Tidak pernah ada bebas di alam
Pengujian kemurnian air
• Cawan standar : menggunakan medium hara
• Jumlah perkiraan terdekat (Most Probable Number): Uji perkiraan, Uji
pasti, Uji jadi

Jumlah perkiraan terdekat (JPT/MPN)


• Uji perkiraan
Pd medium laktosa, bila terjadi gas dan berubah warna setelah 24 –
48 jam (35oC) dianggap (+). Dihitung dng tabel atau perhitungan.
• Uji pasti
Utk meyakinkakn bahwa gas yg terbentuk hasil fermentasi laktosa oleh
organisme enterik. Bila terbentuk gas 48 jam menunjukkan pasti
coliform
Pada medium empedu + zat warna yg menggahambat pertumbuhan
Gram (+)
• Uji jadi
Pd medium EMB/Endo Agar, 24 jam ada koloni kilap hijau/merah
jambu  (+)
Diferensiasi E. coli dan enterobacter
• Medium Laktosa : 24 jam 44,5oC
• Uji IMVIC : Indol, Metil Red, Voges Proskauer, Citrat
• Penyaringan membran : melalui membran selulosa asetat, kemudian
ditumbuhkan dlm medium khusus. Dihitung berdasarkan jumlah
koloni yg terbentuk

Uji indol
Medium pepton yg kaya triptofan
Bila terbentuk indol : +  krn E coli mempunyai triptofanase yg
menyebabkan terbentuknya indol, asam piruvat dan amoniak

Uji metil merah


Dlm medium ini E. coli memfermentasi glukosa menghasilkan asam
organik (+), sedangkan E. aerogenes memfermentasi 2,3 butilen glikol
(-)
Uji Voges-Proskauer
Deteksi adanya asetoin  2,3 butilen glikol
E. coli (-), E. aerogenes (+)

Uji Sitrat
• Sitrat sbg satu-satunya sumber C, dpt digunakan sebagai
medium
• E. coli : (-) krn sitrat tdk dpt melewati membran sel, shg
bukan sebagai sumber C
• E. aerogenes : (+) krn sitrat mampu lewat membran sel, shg
dpt sebagai sumber C
Peran bakteri dlm pemurnian anak sungai dan sungai
• Sungai merupakan tempat pembuangan sampah.
Perombakan bahan organik dilakukan oleh bakteri aerob
dan anaerob.
• Perombakan sempurna hanya dilakukan oleh bakteri aerob
 menjadi CO2 dan H2O

Pengendalian penyakit yg terbawa air


• Pemurnian air
• Pembuangan limbah
• Pengujian air
Diagram pemurnian air
Sedimentasi Reservoir air mentah Air disimpan sementara partikel mengendap di dasar

Stasiun pompa

Tawas Tangki pencampur Proses sedimentasi dipercepat


m.o + bahan halus

Koagulasi Kolam Pengendapan Mengendap

Filtrasi Saringan Pasir 99% m.o disingkirkan

Kimia Klorinasi Mematikan m.o

Penyimapan Air aman untuk diminum


Reservoir

konsumen
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
• Di dlm industri fermentasi, melalui suatu proses bahan mentah
dikonversikan menjadi berbagai macam produk dan sejumlah
limbah yg bermacam-macam tergantung proses yg digunakan.
• Setiap proses industri menghasilkan produk dan limbah 
bentuk padat dan cair, dpt berupa senyawa organik dan
anorganik.
• Bila limbah tdk diolah terlebih dulu (dibuang ke lingkungan) 
pencemaran.
• Biasanya industri fermentasi tdk mengandung material toksik,
tetapi limbahnya banyak mengandung senyawa organik yg
mudah didegradasi oleh mikrobia  kandungan oksigen terlarut
dlm limbah akan menghambat pertumbuhan organisme
lingkungannya
• Maka limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan perlu
diolah terlebih dahulu baik secara fisik, kimia dan secara hayati
menggunakan mikrobia.
Pengolahan limbah
• Primer : menghilangkan sebagian benda padat
• Sekunder : menghilangkan kebutuhan O2 hayati dng
mengoksidasi semua bahan organik. Perombakan aerob
oleh mikroba alami limbah. Kendala :
- Mikroba tidak cukup
- Laju difusi O2 tidak cukup cepat
• Tersier : utk mengubah Nitrogen sisa menjadi amoniak
dan Fosfor diendapkan menjadi kalsium fosfat
Metode sekunder:
• Lumpur aktif : limbah dan endapan lumpur yg diberi
udara terus menerus.
• Saringan tuangan: limbah disemprotkan dlm kerikil,
dibiarkan beberapa waktu sampai mikroba aerob
membentuk koloni pd batuan. Digunakan sebagai
penyaring dengan mengoksidasi bahan organik.
BAHAN MENTAH
LIMBAH

PRODUK

BAHAN ORGANIK
BAHAN ANORGANIK • Masa sel dan padatan tersuspensi
•Air : air cucian, pendingin, air limbah

DIBUANG
DITAMPUNG

POLUSI LINGK.

DIPERLUKAN

MEDIA UTK PROSES PAKAN EFFLUEN


LAIN TERNAK BERSIH
Faktor-faktor Yang Diamati Daya Buang
Penanganan dan Pada Air Limbah
Pembuangan Limbah Industri

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

Strategi Proses
Pengolahan Limbah Penanganan Limbah

Strategi Uji Laboratoris


Penanganan Limbah
-Effluen dibuang langsung ke lingkungan
Penanganan dan tanpa perlakuan.
Pembuangan Limbah -Efluen dibuang ke tanah, lagoon, sumur.
-Sebagian effluen diperlakukan sebelum dibuang
-Effluen dikirim ke penampungan limbah.
-Effluen ditangani oleh industri itu sendiri.

-Kecepatan alir limbah.


-Kekeruhan/warna.
-Padatan tersuspensi.
Faktor-faktor Yang -Oksigen terlarut, BOD, COD
Diamati Pada Air Limbah -pH dan temperatur.
-Kandungan toksik; logam, Cl-, sulfida,sianida,
fenol dan detergent.
-Bau dan rasa.
-Radioaktivitas.
Penanganan dan pembuangan limbah
• Effluen dibuang ke sungai atau laut tanpa perlakuan
terlebih dahulu
• Effluen dibuang ke tanah, lagoon, dimasukkan ke sumur.
• Sebagian effluen dibuang langsung tanpa perlakuan dan
sebagian diperlakukan terlebih dahulu sebelum dibuang
• Semua effluen dikirim ke penampungan limbah utk
diperlakukan
• Semua effluen ditangani terlebih dahulu di industri itu
sendiri.

Proses penanganan limbah  limbah industri sebelum


dibuang ke lingkungan perlu diolah terlebih dahulu baik
secara fisik, kimia dan secara hayati (biologi)
menggunakan mikrobia.
• Penangan limbah secara fisik : dng menyisihkan limbah
padat secara fisik dari bagian cairan.
• Kalau secara kimiawi partikel diendapkan atau dikonjugasi
/flokulasi menggunakan ferrous atau ferisulfat, almunium
sulfat atau calcium hidroksida sbg koagulan.
• Penanganan limbah secara hayati, dpt menggunakan cara
aerob dan anaerob oleh kumpulan mikrobia (lumpur aktif
atau activity sludge).
• Parameter mikrobiologis meliputi kandungan E coli,
streptococcus dari mikrobia patogen
• Kadar oksigen terlarut
• Esensial utk pertumbuhan beberapa jasad renik
• Konsentrasi oksigen terlarut : 4 mg/dm-3 atau 90% konsentrasi jenuh.
• Dipengaruhi oleh partikel-partikel bahan organik terlarut
• Metoda pengukuran : BOD dan COD

• Keperluan oksigen biokimia (BOD):


• Ukuran kuantitas oksigen yg diperlukan utk oksidasi bahan organik
didlm air, oleh mikrobia yg terkandung di dlmnya pd inteval waktu
dan suhu tertentu.
• Kadar oksigen effluen ditentukan dng memasukkan larutan limbah ke
dlm botol berwarna gelap, sebelum dan setelah diinkubasi pada suhu
200C selama 5 hari.
• Penurunan oksigen dpt dihitung dng satuan O2 yg dikonsumsi per
dm3 sampel.
• Pengukuran ini digunakan hanya utk menentukan bahan yg dpt
didegradasi.
• Pada umumnya BOD diukur setelah 5 hari inkubasi.
• Keperluan oksigen kimia (COD)
• Uji dilakukan dng memperlakukan sampel dng sejumlah larutan
Potasium dikromat asam yg mendidih selama 2,5 sampai 4 jam,
kemudian sisa dikromat dititrasi dng ferro sulfat atau fero-
ammonium sulfat.
• Bahan organik teroksidasi sebanding dng potasium dikromat yg
digunakan.
• Metode ini digunakan utk mengukur semua kandungan bahan
organik yg mudah dan sukar terdegradasi, baik yg rekalsiran
maupun yg bersifat toksik.
• Perbandingan BOD : COD yg ideal utk buangan antara 0,2-0,5 :
1
• Beberapa buangan industri yg komposisinya bervariasi
mempunyai rasio BOD : COD bervariasi pula
Strategi 1. Survey ke industri.
Pengolahan Limbah 2. Mengidentifikasi sumber air tercemar.
3. Pemisahan limbah pekat menjadi berguna
4. Pengendapan padatan dalam limbah cair.

1. Reduce : mengurangi pembentukan


Strategi limbah dengan memperbaiki proses pengolahan.
Pengolahan Limbah 2. Re-use : Pemanfaatan limbah untuk bahan bakar.
3. Re-cycling : pengolahan kembali sebagai bahan
dasar proses produksi  sebagai makanan,
pakan ternak, pembenah tanah dan bahan bakar.
Strategi utk pengolahan limbah industri

• Perlu survey ke pabrik-pabrik khususnya utk pelaksanaan


program penanganan limbah yg ekonomis.
• Mengidentifikasi sumber-sumber air yg tak terkontaminasi
dan yg terkontaminasi  yg kemungkinan digunakan
kembali.
• Limbah yg pekat agar disendirikan utk diolah 
menghasilkan bahan yg lebih berguna.
• Penanganan limbah pekat lebih ekonomis bila dibandingkan
dng effluent yg lebih encer.
• Effluent yg lebih encer memerlukan pompa dan
penampung utk mengendapkan bahan yg terkandung di
dlmnya.
Proses 1. Perlakuan fisik
Penanganan Limbah 2. Perlakuan kimia
3. Perlakuan biologi

• BOD 40.000-70.000 mg/l : limbah yg


Daya Buang mengandung miselium jamur.
Industri • BOD 10.000-25.000 mg/l limbah industri
alkohol

• Beberapa persyaratan : parameter-


parameter yg diamati.
Uji Laboratoris • Mencari teknik :
- menurunkan kadar garam
- mengkoagulasi partikel tersuspensi,
koloid dan memecah emulsi.

Anda mungkin juga menyukai