Mikrobiologi Pangan
Mikrobiologi Pangan
Mikrobiologi Industri
ICE-211
Keberadaan mikroba pada makanan
• Pangan bahan baku pangan maupun yg sudah diolah, mengandung protein,
karbohidrat dan lemak medium pertumbuhan mikroba
• Dalam pertumbuhannya mikroba dpt membusukkan protein, menfermentasi
karbohidrat dan membuat minyak dan lemak berbau tengik
• Pangan yg mengalami kerusakan mengalami perubahan warna, bau, rasa, tekstur,
kekentalan, dan lain-lain.
• Perubahan tsb mungkin disebabkan oleh benturan fisik, reaksi kimia, atau aktivitas
organisme
• Kerusakan pangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
1.Tingkat pencemaran mikroba semakin tinggi tingkat pencemaran mikroba
maka pangan semakin mudah rusak.
2.Kecepatan pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh aw, pH, kandungan gizi,
senyawa antimikroba, suhu, oksigen, dan kelembaban.
3.Proses pengolahan pencucian, pemanasan, pendinginan, pengeringan, dan
lain-lain.
Mikroba
• Terdapat dimana-mana air, tanah, udara, tanaman, hewan, dan
manusia.
• Organisme yg sering ditemukan pd pangan : Bakteri, Kapang, Kamir
dan Virus
• Mikroba dpt masuk ke dlm pangan :
Melalui air yg digunakan utk menyiram tanaman (mencuci bahan
pangan), terutama bila air tercemar oleh kotoran hewan/manusia.
Melalui tanah selama penanaman atau pemanenan sayuran
bakteri pembentuk spora yg sangat tahan terhadap keadaan kering.
Melalui debu dan udara
Melalui hewan dan manusia (dari luka / infeksi kulit, baru sembuh
dari sakit tifus, kolera, disenteri) menyebabkan keracunan pangan.
Pencemaran selama penanganan dan pengolahan pangan.
Bakteri (1)
• Makhluk bersel tunggal yg berkembang biak dng cara membelah diri dari satu sel
menjadi dua sel, dan terdpt dimana-mana
• Banyak yg tdk berbahaya bagi kesehatan, tetapi jika tumbuh dan berkembang
biak sampai mencapai jumlah yg sangat tinggi kerusakan pangan (bau busuk,
lendir, asam, perubahan warna, pembentukan gas) bakteri perusak pangan
pangan yg kandungan protein tinggi : ikan, susu, daging, telur dan sayuran.
• Bakteri yg menyebabkan gejala sakit / keracunan bakteri patogenik atau
patogen menimbulkan gejala sakit perut, diare, muntah, mual, gejala lain.
• Bakteri patogen tergolong bakteri koli (Escherichia coli patogenik), Salmonella
dan Shigella.
• Bakteri patogen juga dpt menyebabkan gejala lain keracunan pangan akibat
tertelannya racun (toksin) yg diproduksi bakteri sakit perut, diare, mual,
muntah, atau kelumpuhan.
Bakteri (2)
• Keuntungan • Kerugian
Dalam pembuatan Mengubah rasa, bau, warna
pangan khusus
Menurunkan berat dan volume
Peningkatan nilai gizi
Menurunkan Nilai gizi/nutrisi
Menambah rasa dan bau yg
khas Mengubah bentuk/senyawa
Perubahan warna Menghasilkan toksin
Jenis racun yg dihasilkan mikroba
(dari sifat kimia)
• Endotoksin
Terdiri dari lipopolisakarida (dinding sel bakteri gram
negatif). Toksin akan dikeluarkan jika ada kerusakkan pd sel
bakteri atau bakteri mati.
• Eksotoksin
Terdiri dari protein yg dibuat dan dikeluarkan oleh bakteri.
Umumnya enterotoksin mempunyai efek pd saluran
pencernaan
Faktor yg mempengaruhi populasi mikroba
• Karakteristik pangan :
• Aktivitas air (aW)
• Kandungan gizi (Nutrien)
• Nilai pH (keasaman)
• Senyawa antimikroba (Inhibitor)
• Kondisi Lingkungan
• Suhu
• Oksigen
• Kelembaban
• Potensial oksidasi-reduksi
Ekologi mikroba pada bahan pangan
Lemak
• Mikroba lipolitik.
• Menguraikan lemak menjadi asam lemak bebas dan keton sehingga
memberi bau tengik.
• Lemak susu rusak oleh bakteri P. fragii dan P. fluorensis, khamir C.
lipopolitica dng membebaskan asam kaproat dan butirat (volatil).
Khamir ini dpt tumbuh dipermukaan mentega.
Protein dan Peptida
• Mikroba yg menghasilkan enzim proteolitik ekstraseluler.
• Tidak dominan pd bahan pangan krn setelah memecah protein, dikalahkan oleh
mikroba lain yg tumbuh pd produk yg telah terdegradasi.
Air
• Air merupakan komponen utama di dlm bahan pangan.
• Kandungan air sangat berpengaruh terhadap mutu bahan pangan dan sangat
berpengaruh terhadap konsistensi bahan pangan.
• Kadar air bahan makanan berperan dlm pertumbuhan mikroorganisme, sebagai
sumber oksigen utk bahan organik sel dan respirasi ataupun sebagai pelarut dan
sebagai alat pengangkut di dalam metabolisme kadar air sangat menentukan
kualitas dan masa penyimpanan.
• Jadi air sangat penting utk pertumbuhan mikroba krn merupakan komponen sel
mikroorganisme dan juga berfungsi sebagai reaktan, misalnya dalam reaksi hidrolisis.
Mineral
• Mineral merupakan bagian dari sel dan mempunyai fungsi : pengatur
tekanan osmosa, kadar ion hidrogen, permeabilitas dan tekanan
oksidasi-reduksi medium.
• Konstituen utamanya : nitrogen, fosfor, karbon, oksigen dan hidrogen.
• Unsur-unsur lain : K, Ca, Mg, Na, S, Cl. Sedangkan Fe, Mn, Cu, I, Co, Mo,
Zn dan Al diperlukan dlm jumlah yg sangat kecil.
• Mineral yg penting di dlm bahan pangan : kalsium, fosfor, magnesium,
mangan, kobalt, besi, tembaga, natrium, khlor, kalium, yodium dan
flour.
• Jadi mineral berperanan sebagai konstituen utama bagian sel mikroba
Tabel : Fungsi fisiologik dari elemen-elemen bahan pangan
Faktor pertumbuhan (growth factor)
• Berupa senyawa organik tertentu yg sangat diperlukan utk pertumbuhan sel krn tdk
dpt disintesis sendiri oleh sel mikroba.
• Growth factor dibutuhkan oleh sel dlm jumlah sedikit dan berperan dlm proses
biosintesis.
• Ada tiga macam Growth factor yaitu :
• Purin dan pirimidin : dibutuhkan utk sintesis DNA dan RNA
• Asam amino : dibutuhkan utk sintesis protein
• Vitamin : dibutuhkan sebagai koenzim
Vitamin
• Vitamin merupakan komponen penting di dlm bahan pangan walaupun terdpt dlm
jumlah sedikit.
• Berbagai mikroba tdk dpt tumbuh selain dlm keadaan optimal kecuali bila tersedia
satu/lebih vitamin dari kelompok vitamin B kompleks dlm jumlah yg cukup. Vitamin B
kompleks dlm jumlah yg cukup akan memacu pertumbuhan mikroba.
• Beberapa mikroba seperti spesies Lactobacillus perlu penambahan beberapa vitamin
utk pertumbuhannya.
• Produk buah-buahan cenderung kekurangan vitamin B namun mudah dirusak oleh
khamir dan kapang yg dpt mensintesis vitamin tsb.
Senyawa antimikroba (Inhibitor)
• Bahan pengawet disebut juga senyawa antimikroba dibedakan atas tiga golongan
berdasarkan sumbernya, yaitu:
1. Senyawa antimikroba yg terdpt secara alami dlm pangan : asam pada buah-
buahan, dan beberapa senyawa pada rempah-rempah.
2. Bahan pengawet yg ditambahkan dng sengaja ke dlm pangan:
Nitrit utk menghambat bakteri pada kornet sapi dan sosis
Garam natrium klorida utk menghambat mikroba pd ikan asin
Asam benzoat utk menghambat kapang dan kamir pd selai dan sari buah
Asam cuka (asam asetat) utk menghambat mikroba pd asinan
Asam propionat utk menghambat kapang pd roti dan keju
Sulfit utk menghambat kapang dan kamir pd buah-buahan kering dan anggur.
3.Senyawa antimikroba yg terbentuk oleh mikroba selama proses fermentasi pangan.
Asam laktat, hidrogen peroksida (H202), dan bakteriosin senyawa antimikroba yg
dibentuk oleh bakteri asam laktat selama pembuatan produk susu fermentasi seperti
yogurt, yakult, susu asidofilus, dan lain-lain, serta dalam pembuatan sayur asin.
Struktur biologis
• Struktur biologis seperti lapisan kulit telur dan kutikula pd bagian tanaman dpt
mencegah masuknya mikrobia kedlm bahan pangan.
Faktor-faktor kimia
• Bahan kimia yg bersifat bakteriostatik atau fungistatik bahan
kimia yg dipergunakan utk menghambat pertumbuhan bakteri
atau kapang (fungi).
• Bakterisidal dan fungisidal : bahan kimia yg dpt membunuh
bakteri atau fungi.
• Berbagai logam, asam, halogen, fenol, alkohol, detergen dan
antibiotika mempunyai efek antimikroba yg dipergunakan dlm
industri pengolahan bahan pangan utk desinfeksi dan sanitasi
peralatan serta ruangan pabrik.
• Efektifitas setiap bahan antimikroba tergantung pada jumlah yg
digunakan, waktu penggunaan serta faktor-faktor lingkungan
lainnya seperti pH.
Faktor Pengolahan
• Pada makanan olahan jumlah dan jenis mikroba dipengaruhi proses pengolahan :
pemanasan, irradiasi, pengeringan, pasteurisasi, penggilingan, pembekuan,
penambahan garam, penambahan gula dan penambahan bahan pengawet.
• Proses pemanasan dan irradiasi dpt membunuh sebagian atau seluruh mikroba yg
tdk tahan terhadap pemanasan atau irradiasi.
• Proses pengolahan lainnya mungkin hanya memperlambat kecepatan pertumbuhan
mikroba.
• Populasi mikroba yg mengalami proses pengeringan akan berbeda dengan populasi
mikroba yg mengalami pembekuan.
• Penggunaan alat-alat pengolahan yg tdk dicuci serta proses pengolahan yg kurang
baik dpt menambah jml dan jenis mikroba penggilingan daging dpt menambah
kontaminasi mikroba yg berasal dari udara atau sekeliling tempat penggilingan.
• Pencampuran dan penambahan makanan dng bahan lain yg terkontaminasi dpt juga
menambah kontaminasi mikroba pada makanan
Faktor pengolahan
a. Pemanasan, pasteurisasi
b. Pengeringan
c. Radiasi
d. Penggilingan
e. Pembekuan
f. Penambahan zat tertentu (gula, garan, pengawet)
Pembekuan
• Menghentikan pertumbuhan
• Beberapa bakteri membentuk spora
Pengeringan
• Jumlah air dalam bahan pangan menentukan jenis mikroba
yang memiliki kesempatan untuk tumbuh
Penambahan zat tertentu
• Garam : NaCl plasmolisis, mempunyai tekanan osmotik tinggi, higroskopis
sehingga menyerap air aw rendah → mengurangi kelarutan O2 bakteri
aerob mati
• Asam : anti mikroba
• Gula : aw bahan menjadi rendah mikroba mati
• Bahan kimia : dlm jumlah kecil tdk ganggu kesehatan, bakteriostatik. (as.
benzoat, as. sorbat, SO2 dan garam sulfit)
Asam benzoat
• Asam benzoat : as. benzoat, ester parahidroksibenzoat ph < 4,5 ; 0,1%
• Mekanisme : permeabilitas membran sel terhadap molekul asam yg tdk
terdisosiasi, sehingga di dlm sel banyak ion H+, pH sel rendah, rusak isi sel.
Asam Sorbat
• Asam sorbat, Na/K sorbat
• Mencegah pertumbuah kapang
• Mekanisme sama seperti asam benzoat
SO2 dan garam sulfit
• Sulfur dioksida
• Garam sulfit (Na2SO3, K2SO3, NaHSO3, Na2S2O5, K2S2O5)
• Mencegah pertumbuhan khamir, kapang, reaksi browning
• Mekanisme:
• Reaksi antara SO2 dng gugus karbonil (C=0) dari karbohidrat. Sehingga
karbohidrat tdk dpt menjadi sumber energi.
• SO2 dpt mereduksi ikatan disulfida (-S=S-) dari molekul enzim, shg dpt
menghambat aktifitas enzim
Faktor ekstrinsik (lingkungan)
• Salmonella sp
Batang, gram negatif, anaerob fakultatif
Masuk ke usus, lisis, hasilkan endotoksin tifus
• Clostridium perfringens
Batang, gram positif
Banyak mikroba masuk, di usus bentuk endospora sambil
menghasilkan toksin diare
• Vibrio parahaemolyticus
Vibrio, pada makanan laut, diare
Mikrobiologi air susu
• Susu : mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral,
pH 6,8 merupakan medium pertumbuhan yg baik bagi mikroba
patogen maupun non patogen.
• Air susu steril sampai keluar dari sapi, kontaminasi mulai terjadi mulai
pd peralatan industri air susu.
• Yoghurt : L. bulgaricus + S thermophilus asam laktat
• Susu asidofil : L. bulgaricus
• Kummis dan kefir : Lactobacillus dan khamir
• Keju : S. lactis + Leuconostoc citrovorum pH turun, enzim rennet
menggumpalkan susu. Bakteri membentuk diasetil, asetoin, asam
laktat, asam asetat
Bakteri yg berperan :
kelompok bakteri asam laktat