Anda di halaman 1dari 2

Imbalan Bunga Atas Keputusan Keberatan yang dikabulkan

Apabila pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus
dibayar sebagaimana dimaksud dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang telah
dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud dikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan dengan ketentuan sebagai berikut:

untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dihitung
sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali, atau

untuk Surat Ketetapan Pajak Nihil dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dihitung sejak tanggal
penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.

Pencabutan Pengajuan Keberatan

Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan kepada Direktur Jenderal
Pajak sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan Untuk Hadir oleh Wajib Pajak. Pencabutan
pengajuan keberatan dilakukan melalui penyampaian permohonan dengan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dapat mencantumkan alasan
pencabutan

surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak dan dalam hal surat permohonan tersebut
ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak, surat permohonan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa
khusus

surat permohonan harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Pajak dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang
merupakan atasan Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

Atas permohonan pencabutan pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud di atas, Direktur Jenderal
Pajak wajib memberikan jawaban berupa surat persetujuan atau surat penolakan

Apabila Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan Wajib Pajak tidak dapat mengajukan permohonan
pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar. Kemudian, bila Wajib Pajak
mencabut pengajuan keberatan yang terkait dengan Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
2008 dan sesudahnya, pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan yang tidak disetujui dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan surat
ketetapan pajak.

Ketentuan lain-lain

Dalam hal pengajuan keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. Sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) tidak dikenakan dalam hal:

Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan,

pengajuan keberatan Wajib Pajak tidak dipertimbangkan karena tidak memenuhi persyaratan pengajuan
keberatan, atau

Wajib Pajak mengajukan permohonan banding atas Surat Keputusan Keberatan.

III. Penutup

Wajib Pajak yang merasa tidak puas atas ketetapan pajak yang dikenakan dan berpendapat bahwa
jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, Wajib
Pajak dapat mengajukan keberatan. Permohonan keberatan yang diajukan harus memenuhi syarat
sesuai ketentuan perpajakan berlaku. Dalam proses keberatan Wajib Pajak juga perlu memperhatikan
ketentuan terkait pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain yang digunakan, untuk
dapat dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan. Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu
paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal

Anda mungkin juga menyukai