RESIKO (KETIDAKBERDAYAAN)
OLEH:
20501066
PRESEPTOR AKADEMIK
MASA PRAKTIK
A. Pengertian Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku
atau tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang
diharapkan atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan,
sehingga klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan
situasi yang akan terjadi (NANDA, 2011).
Ketidakberdayaan adalah kondisi dimana seseorang merasakan kehilangan
kekuatan, kehilangan otoritas untuk melakukan sesuatu, merasakan tidak
memiliki kekuatan fisik, tidak memiliki energi, tidak mempunyai harapan, tidak
memiliki motivasi, tidak memiliki pengetahuan, tidak memiliki harga diri, tidak
mempunyai kekuatan psikologis, dan tidak memiliki sistem pendukung sosial
(Miller, 2000).
Menurut NANDA (2012) mendefinisikan ketidakberdayaan sebagai
persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi
hasil, persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan
segera terjadi. Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika
individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap sejumlah
kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan gaya hidupnya
(Carpenito, 2009).
B. Patofisiologi Ketidakberdayaan
Patofisiologi masalah psikososial pada individu yang mengalami
ketidakberdayaan saat ini belum diketahui secara pasti, namun jika dianalisa dari
proses terjadinya berasal dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi masalah
sehingga menimbulkan stres yang diawali dengan perubahan respon otak dalam
menafsirkan perubahan yang terjadi. Stres akan menyebabkan korteks serebri
mengirimkan sinyal menuju hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan
C. Karakteristik Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan merupakan respon individu terhadap penilaian stressor
dan bagaimana menyelesaikan stressor tersebut. Individu yang dihadapkan pada
suatu kondisi yang dianggap stressor maka akan bereaksi terhadap stressor
tersebut , namun bila tidak bisa mengatas stressor tersebut dapat mengakibatkan
masalah ketidakberdayaan. Menurut National Association Nursing Diagnoses of
American (NANDA, 2012), adanya karakteristik dari ketidakberdayaan antara
lain ketidakberdayaan ringan, sedang dan berat . Karakteristik ketidakberdayaan
ringan antara lain mengekspresi ketidakpastian tentang kemampuan dalam
mengatasi tingkat energi.
Karakteristik ketidakberdayaan sedang antara lain ketergantungan pada
orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, tidak melakukan pemenuhan
perawatan diri ketika dibutuhkan, tidak memantau kemajuan, ekpresi
ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan melakukan aktifitas sebelumnya,
ekspresi keraguan bahkan berakibat menjadi marah. Karakteristik
ketidakberdayaan berat antara lain apatis, depresi terhadap kondisi buruk secara
fisik, menyatakan tidak memiliki kendali misalnya terhadap perawatan diri,
situasi dan hasil.
Menurut Winasis (2009) dalam konsep diri penderita diabetes menyebutkan
adanya perubahan sikap sering ditunjukan pada penderita diabetes melitus dengan
prilaku mudah marah, kurang mampu melakukan kemandirian, merasa sedih, dan
putus harapan karena tak bisa melakukan aktifitas secara normal lagi di
masyarakat.
b. Objektif
2. Diagnosa keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Intervensi keperawatan
a. Mengenali ketidakberdayaan yang di alaminya
b. Mengontrol ketidakberdayaannya dengan latihan berfikir positif
c. Mengontrol ketidakberdayaannya dengan berpastisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berkenaan dengan perawatan diri
d. Mengontrol ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan
mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan
d. Pelaksanaan
1) Pra Interaksi
a) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik internal
yang dapat mempengaruhi proses terapi)
b) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan aman
2) Interaksi
Orientasi
a) Menyapa pasien sesuai kultus/social budaya setempat
b) Memperkenalkan diri
5. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA