Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
KOMPONEN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
OLEH :
KELOMPOK 15
1. SYANE NJURUHAPA
2. SITI NURBAITI
KUPANG
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah dapat menyusun
makalah yang berjudul Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Kesehatan. Selain itu penulisan makalah ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengerti dan
memahami mengenai sistem informasi kesehatan yang ada di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan agar dapat menyempurnakan makalah ini dan
dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi
Semoga penulisan makalah ini menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi masyarakat lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional yang dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah bagi dunia
pendidikan.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai
salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu
sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi
rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit.
Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan
penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data
maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penuliasan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Sistem
System didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari
berbagai unsure yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan dalam suatu
batas lingkungan tertentu. System juga didefinisikan sebagai kelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi
merupakan area sebuah system karena terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja
menuju tercapainya suatu tujuan tertentu. System sebagai suatu elemen yang saling
berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa
system berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu maksud dan tujuan yan jelas yang
mempunyai komponen-komponen dan bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling
berhubungan.
a. Masukan (input). Masukan adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam
system yang diperlukan untuk dapat berfungsinya system tersebut.
b. Proses. Proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c. Keluaran (output). Keluaran adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam system.
d. Umpan balik. Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan elemen atau bagian
yang merupakan keluaran dari system dan sekaligus sebagai masukan bagi system tersebut.
e. Dampak. Dampak adalaha akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu system.
f. Lingkungan. Lingkungan adalah dunia luar system yang tidak dikelola oleh system tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap system.
2. Pengertian Informasi
3
Informasi menurut sauerborn dan Lippeveld (2010) adalah kumpulan dari fakta atau data
yang mempunyai arti. Jadi data yang terkumpul yang mempunyai arti, dengan kata lain
informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti bagi penerima informasi.
Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan
kebutuhan tertentu. Pengolahan data menjadi informasi yang antara lain berbentuk laporan,
model deskriptif dan bentuk statistic. Dalam pengolahan data menjadi informasi dapat terjadi
kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh metode pengukuran dan pengumpulan data yang
salah, tidak mengikuti prosedur penolahan dengan benar, data hilang atau tidak terolah,
kesalahan dalam prosedur pengolahan atau akibat kesalahan yang disengaja. Informasi dalam
lingkup system informasi memiliki cirri benar atau salah, baru, tambahan informasi yang
telah ada, sebagai koreksi atas informasi yang salah, dan dapat pula mempertegas informasi
yang telah ada.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
4
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub
sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana
sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi
kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan
di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan
adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi yang dapat secara selektif menjaring
data dari tingkat paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung pengambilan keputusan
ditingkat atas pada bidang kesehatan (Depkes RI, 2010).
Dalam peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan sistem Informasi Kesehatan
adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat,
teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan
kesehatan.
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan
mempunyai beberapa manfaat antara lain:
2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya:
3. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola
program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang
administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
5
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke
pusatmelalui berbagai jalan.Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing
Unit di Departemen Kesehatan.
· Validitas diragukan.
· Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulitdioah
dan dianalisis.
· Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan
6
· Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, wal
aubeberapa masih terfragmentasi).
· Data disagregat
· Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bangk data dipusat
(e-Helath).
· Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
1. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber
(resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
7
1. Sistem informasi yang mempunyai derajat intergritasi internal yang tinggi
· Mendukung pertukaran data secara elektronik dan pemanfaatan data secara bersama-sama
(data sharing)
Manfaat teknologi informasi dalam rekam kesehatan elektronik yang paling tinggi adalah
mengurangi medical error dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety). Salah satu
peranan kecil teknologi informasi dalam tindakan pencegahan medical error, yakni dengan
melakukan pengaturan rekam medis pada suatu sistem aplikasi manajemen rekam medis.
Dengan adanya sistem aplikasi manajemen rekam medis, maka medical error dalam
pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi karena setiap pengambilan
keputusan akan berdasarkan rekam medis pasien yang telah ada. b. Sistem informasi
managemen dokumen
Sistem informasi manajemen dokumen yang akan dibahas adalah sistem informasi
manajemen dokumen elektronik, yaitu suatu sistem aplikasi pengelolaan dokumen hardcopy
(dalam bentuk laporan paper based) yang sudah diubah ke dalam format digital ataupun
8
softcopy berupa file tipe doc, ppt, xls, 3gp, avi, mkv, dll, kemudian diupload ke dalam
software tertentu. Dokumen yang sudah diupload tersebut kemudian dapat diakses, dicari,
ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen melalui sistem ini.
· Tingkat ketepatan yang tinggi, karena menggunakan sistem indeks, pencatatan tempat
penyimpanan secara fisik dan mempunyai dokumen bayangan dalam bentuk CD-ROM.
· Tingkat keamanan yang tinggi. Sistem ini terproteksi dengan adanya password, dan
mempunyai salinan data (backup) yang disimpan dalam lokasi atau media berbeda
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu
sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data
yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi
umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan
analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG
dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk
menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
a. Telemedicine
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Sistem informasi kesehatan di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan
nasional, di tingkat merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat
kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota. SIKNAS
dibangun dari himpunan atau jaringan sistem sistem Informasi kesehatan kabupaten atau
kota. Disetiap tingkat, sistem informasi kesehatan juga merupakan jaringan yang memiliki
pusat jaringan dan anggota anggota jaringan. Pengembangan jaringan komputer sistem
kesehatan informasi nasional (SIKNAS) online ini telah ditetapkan melalui keputusan mentri
kesehatan (KEPMENKES) no 837 tahun 2007.
B. Saran
Sudah selayaknya dimanfaatkan dengan maksimal apa yang dilakukan oleh Depkes dengan
menyediakan jaringan beserta kelengkapannya kepada dinas kesehatan provinsi dan
kabupaten atau kota diseluruh indonesia. Banyak manfaat yang bisa di raih dengan adanya
fasilitas tersebut. Komunikasi dan informasi yang makin intensif dan lancar tentunya antara
Depkes pusat dengan dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten atau kota juga antara dinas
kesehatan di seluruh indonesia mari manfaatkan seluruh fasilitas itu dengan harapan dapat
meningkatkan jaringan dan komunikasi data terintegrasi dibidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/PPNomor46Tahun2014.pdf.
11
Diakses 17 Maret 2018
12