4. Tunawisma/ Gelandangan
a. Definisi Homeless atau tunawisma menggambarkan seseorang yang tidak memiliki
tempat tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja dibuat untuk tidur.
d) Umur Umur yang semakin rentan serta kemampuan fisik yang menurun,
membuat seseorang lebih sulit mendapatkan pekerjaan. Hal ini menyebabkan
mereka sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Menjadi tunawisma merupakan
alternatif terakhir mereka untuk bertahan hidup.
e) Cacat Fisik Kondisi fisik yang tidak sempurna membuat seseorang sulit
mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan seserang yang memiliki cacat fisik
memilih menjadi tunawisma untuk dapat bertahan hidup. Menurut Kolle
(Riskawati dan Syani ( 2012 ) kondisi kesejahteraan seseorang dapat diukur
melalui kondisi fisiknya seperti kesehatan.
g) Masalah sosial budaya Ada beberapa faktor sosial budaya yang menagkibatkan
seseorang menjadi gelandangan dan pengemis. Antara lain:
1. Rendahnya harga diri. Rendahnya harga diri kepada sekelompok orang,
mengakibatkan mereka tidak memiliki rasa malu untk meminta-minta. Dalam
hal ini, harga diri bukanlah sesuatu yang berharga bagi mereka. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya tunawisma yang berusia produktif.
2. Sikap pasrah pada nasib. Mereka manggap bahwa kemiskinan adalah kondisi
mereka sebagai gelandangan dan pengemis adalah nasib, sehingga tidak ada
kemauan untuk melakuan perubahan.
3. Kebebasan dan kesenangan hidup mengelandang.
i) Letak Geografis Kondisi wilayah yang tidak dapat diharapkan potensi alamnya
membuat masyarakat yang tinggal di daerah tersebut mengalami kemiskinan dan
membuat masyarakat harus meninggalkan tempat tersebut untuk mencari
peruntungan lain.