Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DASAR BIOLOGIS PRILAKU


(GEN, EVOLUSI & LINGKUNGAN)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah Pengantar Psikologi
Dosen Pengampu : Asep Mu`mar Fauzi M.A

Oleh :
Farha Naily Syafa`ah
Iwan Sutiawan

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA ALFARABI
PANGANDARAN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”Gen, Evolusi & Lingkungan” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata
kuliah Pengantar Psikologi Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang perlunya manusia mengenal gen, evolusi & lingkungan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Asep Mumar, selaku dosen mata kuliah
Pengantar Psikologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pangandaran, 18 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHSAN
A. Apakah pengertian gen, evolusi, dan lingkungan?
B. Bagaimanakah pengaruh gen terhadap perkembangan psikologi manusia?
C. Bagaimanakah psikologi perkembangan evolusi?
D. Faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi perkembanganintelektual dan
kemampuan mental?
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gen adalah unit dasar dari hereditas (keturunan), tersusun atas DNA dan menentukan
struktur dari protein-protein. Gen terletak dalam kromosom. Evolusi merupakan suatu
perubahan frekuensi munculnya gen dalam suatu populasi, suatu perubahan yang secara
umum berlangsung pada banyak generasi. Sedangkan lingkungan adalah istilah yang
mencakup segala mahluk hidup dan takhidup di alam yang ada dibumi atau bagian dari
bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Dengan mempelajari makalah ini maka kita akan lebih mengetahui tentang gen, evolusi
dan lingkungan. Untuk lebih memperdalam tentang gen, evolusi dan lingkungan maka
dalam makalah ini kami paparkan tentang gen, evolusi dan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1.   Apakah pengertian gen, evolusi, dan lingkungan?
2.   Bagaimanakah pengaruh gen terhadap perkembangan psikologi manusia?
3.   Bagaimanakah psikologi perkembangan evolusi?
4.   Faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi perkembanganintelektual dan
kemampuan mental?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dengan membaca makalah ini maka diharapkan:
1.      Dapat mengetahui tentang gen, evolusi dan lingkungan.
2.      Pengaruh gen terhadap perkembaangan psikologi manusia.
3.      Dapat lebih memperluas wawasan dan pengetahuan.
BAB  II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Gen, Evolusi, dan Lingkungan


1.  Pengertian Gen
Gen adalah unit dasar dari hereditas (keturunan), tersusun atas DNA dan menentukan
struktur dari protein-protein. Gen terletak dalam kromosom, yaitu suatu struktur yang
bentuknya seperti tongkat dan terletak di tengah-tengah (nukleus) setiap sel tubuh.
Pengaruh Gen Terhadap Perkembangan Psikologi Manusia
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi manusia adalah faktor
keturunan (gen) yang merupakan pembawaan sejak lahir, seperti konstitusi dan struktur fisik,
kecakapan potensial (bakaat dan kecerdasan) berbeda dengan faktor lingkungan, faktor
keturunan pada umumnya ceenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.
Seberapa kuat pengaruh keturunan sangat bergantung pada besarnya kualitas gen yang
dimiliki oleh orang tuanya. Berdasarkan percobaannya dengan cara mengawinkan bunga
merah dengan bunga putih, Gregor Mendel mengemukakan pandangannya bahwa: 1) tiap-
tiap sifat makhluk hidup itu dikendalikan oleh keturunan 2) tiap-tiap pasangan faktor
keturunan menetukan bentuk alternatif sesamanya, dan satu daripada pasangan alternatif itu
memegang pengaruh besar daan 3) pada waktu proses pembentukan sel-sel kelamin,
pasangan faktor keturunan itumemisah, dan tiap-tiap sel kelaminnya menerima salah satu
faktor dari pasangan keturunan itu.
Hasil percobaan mendel ini menjelaskan kepada kita bahwa faktor keturunan
memegang peranan penting bagi perilaku dan pribadi individu. Beberapa asa keturunan di
bawah ini akan memberikan gambaran pembanding kepada kita tentang apa-apa yang
diturunkan dari orang tua kepada anaknya:
a)  Asas Reproduksi
Menurut asas ini bahwa kecakapan dari masing-masing ayah atau ibunya tidak dapat
diturunkan kepada anak-anaknya. Sifat-sifat atau cir-ciri perilaku yang diturunkan orang tua
kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memumnculkan kembali mengenai apa
yang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku oarang
tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
b)  Asas Variasi
Menurut asas ini, penurunan siifat pembawaan dari orang tua kepada anak-anaknya akan
bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada
waktu terjadinya pembuahan komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah
maupun ibu. Oleh karena itu, akan didapati beberpa perbedaan sifat dan ciri-ciri perilaku dari
orang yang bersaudara, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama, sehingga mungkin
saja kakaknya lebih banyak menyerupai sifat dan cir-ciri perilaku ayahnya sedangkan
adiknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri ibunya atau sebaliknya.
c)  Asas Regresi Fillial
Terjadi penurunan sifat atau peerilaku dari kedua orang tua pada anaknya yang disebabkan
oleh gaya tarik-menarik dalam perpaduan pembawaan ayah dan ibunya sehingga akan
didapati sebagian kecil dari sifat-sifat ayahnya dan sebagian kecil pula dari sifat-sifat ibunya.
Sedangkan perbandingannya mana yang lebih besar antara sfat-sifat ayah dan ibunya sangat
tergantung kepada daya kekuatan tarik-menarik dari masing-masing sifat keturunan tersebut.
d) Asas Jenis Menyilang
Menurut asas ini bahwa apa yang diturunkan oleh masing-masing orang tua kepada anak-
anaknya mempunyai sasaran jenis menyilang. Seorang anak perempuan akan lebih banyak
memiliki sifat-sifat dan tingkah laku ayahnya, sedangkan bagi anak lak-laki akan lebih
banyak memiliki sifat dari ibunya.
e)  Asas Konformitas
Berdasarkan asas konformitas ini bahwaseoranganak akan lebih banyak memiliki sifat-sifat
dan ciri-ciri tingkah laku yang diturunkan oleh kelompok rasnya atau  suku bangsa.[6]
2. Pengertian Evolusi
Evolusi merupakan suatu perubahan frekuensi munculnya gen dalam suatu populasi,
suatu perubahan yang secara umum berlangsung pada banyak generasi.[2]Evolusi mengacu
pada proses yang telah mengubah bentuk kehidupan di atas bumi sejak bentuknya yang
paling awal sampai membentuk keanekaragaman yang sangat luas seperti apa yang bisa
ditemui saat ini.
Pada awalnya banyak orang yang menertawakan pendapat Darwin yang menyatakan bahwa
manusia memiliki nenek moyang yang sama dengan primata lain. Pada abad ke-19, terdapat
gambar Darwin yang mirip monyet sedang menunjukkan betapa miripnya seekor monyet
dengan manusia. Kini prinsip-prinsip evolusi, yang telah lama mengarahkan ilmu biologi,
telah berkembang dan mempengaruhi pula ilmu psikologi.
Psikologi Perkembangan Evolusi
Darwin telah memperkenalkan teori evolusi melalui seleksi alam di tahun 1859,
gagasan-gagasannya baru digunakan akhir-akhir ini untuk menjelaskan perilaku. Bidang
psikologi evolusi menekankan pentingnya adaptasi, dan reproduksi dalam menjelaskan
perilaku. Karena evolusi menyukai organisme yang dapat beradaptasi paling baik untuk dapat
mempertahankan hidupnya danbereproduksi di lingkunagn tertentu. Psikologi evolusi
berfokus pada kondisi-kondisi yang memungkinkan individu untuk bertahan hidup atau
musnah. Menurut pandangan ini, proses seleksi alam menyukai perilaku-perilaku yang dapat
meningkatkan keberhasilan reproduksi organisme dan pada akhirnya mampu menghasilkan
keturunannya sendiri.
Gagasan dari David Buss mengenai psikologi evolusi telah berpengaruh dalm
merangsang minat baru mengenai bagaimana evolusi dapat menjelaskan perilaku manusia. Ia
berkeyakinan bahwa seperti halnya evolusi membentuk ciri-ciri fisik kita, seperti bentuk dan
tinggi tubuh, evolusi juga mempengaruhi bagaimana cara kita dalam mengambil keputusan,
seberapa agresifnya kita, dan seberapa besar rasa takut kita.
Para ahli menggunakan konsep perkembangan psikologi evolusi dalam upaya
memahami perkembanganpsikologi manusia. Berikut ini adalah beberapa gagasan yang
diajukan oleh para psikolog perkembangan evolusi:

a) Periode anak muda berlangsung lama karena manusia membutuhkan waktu untuk
mengembangkan otak yang besar dan mempelajari kompleksitas komunitas sosial
manusia. Manusia membutuhkan waktu lebih lama untuk secara reproduktif matang
dibandingkan hewan mamalia lainnya. Selama periode remaja ini, mereka
mengembangkan otak yang besar dan pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan
untuk menguasai masyarakat manusia yang kompleks.

b) Banyak aspek dari masa kanak-kanak berfungsi sebagai persiapan untuk masa
dewasa dan diseleksi melalui serangkaian evolusi. Bermain adalah salah satu
contohnya.Pada awal masaa prasekolah, anak laki-laki diseluruh budaya lebih banyak
meelakukan permainan kasar dibandingkan anak perempuan. Permainan kasar ini
mungkin mempersiapkan anak laki-laki untuk berkelahi dan berburu ketika dewasa.
Sebaliknya, anak perempuan melakkan permainan yang lebih banyak melibatkan
imitasi orang tua, seperti merawat bayi dan kurang bersifat fisik. Menurut psikolog
evolusi, ini merupakan tendensi yang mempersiakan perempuan untuk menjadi
pengasuh utama bagi keturunannya.

c) Beberapa karakteristik di masa kanak-kanak diseleksi karena karakteristik-


karakteristik itu bersifat adaptif untuk saat-saat tertentu dalam perkembangan, bukan
karena mempersiapkan anak-anak untuk masa dewasa.  Sebagai contoh, beberapa
aspek bermain mungkin tidak berfungsi untuk mempersiapkan mereka menjadi
dewasa, namun untuk membantu anak-anak beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya.

d)  Ada banyak mekanisme psikologis yang berkembang, yang bersifat spesifik untuk
bidang-bidang tertentu. Artinya mekanisme itu hanya diterapkan untuk aspek tertentu
yang membentuk seseorang. Meurut psikologi evolusi, pemrosesan informasi yang
bersifat spesifik untuk bidaang- bidang tertentu itu berkembang ketika nenek moyang
kita menangani persoalan-persoalan tertentu yang selalu muncul berulang kali.

e)  Mekanisme yang berkembang tidak selalu adaptif dalam masyarakat kontemporer.


Sejumlah perilaku yang adaptif untuk nenek moyang kita di zaman prasejarah
mungkin tidak dapat berguna di zaman sekarang. Sebagai contoh, zaman dulu
lingkungan yang tidak banyak menyediakan makanan mungkin akan menyebabkan
kecendrungan untuk rakus pda saat makanan tersedia dan untuk mengonsumsi
makanan berkaolori tinggi, sebua sifat yang mungkin akan menyebabkan timbulnya
wabah obesitas ketika makanan berlimpah.

f) Perilaku yang berkembang tidak perlu bersifat adaptif dalam masyarakat


kontemporer. Beberapa perilaku yang adaptif untuk nenek moyang kita di zaman
prasejarah ada kemungkinan tidak diperlukan lagi untuk menjaga kelangsungan hidup
di zaman sekarang. Sebagai contoh, sifat dominan dan agresif secara fisik diperlkan
untuk memeprtahankan hidup bagi nenek moyang laki-laki, namun perilaku itu tidak
dapat membantu kehidupan seseorang di zaman sekarang. Ditinjau dari pandangan
evolusi, karakteristik ini mungkin alamiah. Namun tidak berarti bahwa ekspersi dari
karakteristik itu dapat dielakkan atau secara moral dapat diterima oleh orang-orang
yang hidup di zaman sekarang.
3. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah istilah yang mencakup segala mahluk hidup dan takhidup di alam
yang ada dibumi atau bagian dari bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan
manusia yang berlebihan. Lingkungan adalah semua kondisi didalam dan di
luar  organisme yang berpengeruh terhadap perilaku kita, perkembangan atau proses hidup
kecuali gen dan bahkangen dapat dipertimbangakan untuk menyediakan lingkungan untuk
gen lain. Lingkungan terbagi menjadi dua,yaitu :
a) Lingkungan internal , terdiri dari kondisi organ dan material dalam diri seseorang,
seperti:gizi,vitamin, susu, sistem urat saraf,motivasi, kemauan, dan sebagainya.
b) Lingkungan eksternal ialah lingkungan alam (natural environment) meliputi
suhu,iklim,geografis, waktu pagi dan siang,serta lingkungan sosial (social environment)
dapat berupa orang atau pribadi seseorang, sekumpulan orang seperti
keluarga,masyarakat,teman sepermainan dan organisasi.
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual dan Kemampuan Mental
a) Kurangnya perawatan dalam kandungan
        Jika seorang wanita yang sedang mengandung kekurangan gizi, terserang infeksi,
mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, sering minum alkohol, atau kerap terpapar
padapolusi, maka anaknya memiliki risiko mengalami ketidakmampuan belajar dan ber-IQ
rendah.
b) Kurang gizi
        Kesenjangan rata-rata IQ` antara anak-anak yang kurang memperoleh gizi dengan yang
cukup gizi dapat mencapai 20 poin.
c) Kontak dengan bahan beracun
        Secara khusus, timah dapat membahayakan sistem saraf, menyebabkan masalah atensi,
menurunkan skor IQ, dan menurunkan prestasi sekolah. Banyak anak di  Amerika Serikat
terkena populasi timah yang bercampur dengan debu, cat yang mengandung timah, dan pipa-
pipa tua dari timah. Sementara kandungan konsentrasi timah dalam anak-anak kulit hitam
ternyata 50% lebih tinggi daripada anak-anak kulit putih. Polusi udara, yang tidak dapat
dikendalikan secara langsung, juga tampak sebagai faktor risiko yang serius. Penelitian
longitudinal belum lama ini, pada wanita bukan perokok yang tinggal di tengah kota,
menemukan hubungan antara tertundanya perkembangan kognitif anak mereka dengan
tingkat populasi dari bahan bakar kendaraan yang dihirup sang ibu ketika mengandung
bayinya. Yang bertanggung jawab tampaknya kandungan kimiawi yang terdapat dalam asap
kendaraan dan peembangkit tenaga listrik. Bahkan setelah menghilangkan pengaruh faktor
lain, seperti terpapar ada kandungan logam, peneliti menemukan bahwa pada usia 3 tahun,
anak dari ibu yang sangat terkena dampak polusi dua kali lebih mungkin mengalami
hambatan perkembangan dibandingkan denga anak-anak yang lain.
4.  Lingkungan keluarga yang memancing munculnya stres
Faktor-faktor yang dapat meramalkan berkurangnya kompetensi intelektual antar lain
adalah: ayah yang tidak tinggal serumah dengan keluarga, ibu yang memiliki sejarah
gangguan mental, orang tua dengan keterampilan kerja rendah, dan sejarah, seperti kekrasan
keluarga, di awal kehidupan. Secara umum, setiap faktor risiko menurunkan skor IQ
sebesar`4 poin. Anak-ank yang memiliki tujuh faktor risiko, IQ-nya biasanya lebih rendah 30
poin daripada anak-anak tanpa faktor resiko.
Sebaliknya, lingkungan yang sehat dan mendukung dapat meningkatkan fungsi
mental. Dalm sebuah studi longitudinal yang disebut dengan Abecedarian Project, anak-anak
yang tinggal di tengah kota dan mendapatkan banyak pengayaan lingkungan di rumah, di
tempat penitipan anak, atau di sekolah, dan masuk sekolah sejak kecil, memperlihatkan
prestasi sekolah yang lebih baik dibandinkan denganank-anak yang menjadi kelompok
kontrol.
Meskipun tidak ada satupun aktivitas tunggal yang dapat mengubah seseorang
menjadi genius, beberapa pengalaman tertentu tampaknya memberikaan kontribusi pada
keseluruhan inteligensi. Secara umum, kemampuan mental anak akan meningkat bila orang
tuanya berbicara kepadanya mengenai banyak topik, mendeskripsikan hal-hal secara jelas dan
utuh, mendorongnya untuk berpikir cerdas, membacakan sesuatu untuknya, serta
mengharapkan ia mengerjakan sesuatu dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gen adalah unit dasar dari hereditas (keturunan), tersusun atas DNA dan menentukan
struktur dari protein-protein. Gen terletak dalam kromosom. Evolusi merupakan suatu
perubahan frekuensi munculnya gen dalam suatu populasi, suatu perubahan yang secara
umum berlangsung pada banyak generasi. Sedangkan lingkungan adalah istilah yang
mencakup segala mahluk hidup dan takhidup di alam yang ada dibumi atau bagian dari bumi,
yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena saya
adalah hamba alloh yang tidak luput dari salah dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
http://enirosita014.blogspot.com/2015/12/v-behaviorurldefaultvmlo_92.html?m=1
https://petiusang.wordpress.com/2010/12/16/gen-evolusi-dan-lingkungan-2/

Anda mungkin juga menyukai