Anda di halaman 1dari 25

APIKASI TURUNAN

Dosen Pengampu : Fevi Rahmawanti Suwanto, S.Pd.

dan Dr. Hamidah Nasution, M.Si

Disusun Oleh :

Grup 2

KELOMPOK 5,6,7

Kelas : PSM 20A

PRODI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

4
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
atas berkat dan rahmatnya kita diberi kesehatan, kekuatan dan kesempatan
sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Terimakasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada orang tua kami
yang selalu mendukung segala kegiatan kami dalam jalan menuju kesuksesan
kami, kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kalkulus
Deferensial yaitu Ibu Fevi Rahmawanti Suwanto, S.Pd. dan Dr. Hamidah
Nasution, M.Si yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.

makalah ini berisi tentang materi maksimum/minimum suatu fungsi; naik


turunnya suatu fungsi; teorema nilai rata-rata; titik ekstrim suatu fungsi;
kecekungan dan kecembungan suatu fungsi; sketsa grafik suatu fungsi. Pembuatan
makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami
sebagai mahasiswa Jurusan Matematika di Universitas Negeri Medan.

Melalui Pelaksaan Tugas ini diharapkan dapat memberi ilmu atau


informasi yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun
kami juga menyadari bahwa makalah kami ini belum sempurna. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas kami
ini, kami juga meminta maaf atas kekurangan yang terdapat pada makalah ini.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan.................................................................................................................1

1.4 Manfaat...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1 Maksimum dan Minimum..................................................................................2

2.2 Kemotongan dan Kecengkungan........................................................................5

2.3 Ekstrim Lokal dan Ekstrim pada Interval Terbuka........................................11

2.4 Penggambaran Grafik......................................................................................14

2.5 Teorema Nilai Rataan untuk Turunan.............................................................17

BAB III PENUTUP....................................................................................................21

3. 1 Kesimpulan...........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari
kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun
1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai
masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton (1642 - 1727) , ahli
matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 -
1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan
kembali kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan
beberapa cabang ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai
suatu alat bantu yang utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja apliksi turunan yang ada dalam ilmu matematika?

1.3 Tujuan
1. Menerapkan konsep turunan dalam pemecahan masalah maksimum/
minimum suatu fungsi;
2. Menyelesaikan soal tentang teorema nilai ratarata; titik ekstrim suatu
fungsi; kecekungan dan kecembungan suatu fungsi
3. Menggambar sketsa grafik suatu fungsi.

1.4 Manfaat
Mahasiswa mampu menerapkan turunan memecahkan masalah:
maksimum/minimum suatu fungsi; naik turunnya suatu fungsi; teorema nilai rata-
rata; titik ekstrim suatu fungsi; kecekungan dan kecembungan suatu fungsi; sketsa
grafik suatu fungsi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Maksimum dan Minimum

Definisi

Misalkan S, daerah asal f, mengandung titik c. Kita katakan bahwa

i) f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S
ii) f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;
iii) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau
nilai minimum.
iv) fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah fungsi
objektif.

Teorema A Teorema Keberadaan Maks-Min


Jika f kontinu pada interval tertutup [a, b], maka f mencapai nilai maksimum dan
nilai minimum di sana.
Di mana Terjadinya Nilai-nilai Ekstrim?
Biasanya fungsi objektif akan mempunyai suatu interval I sebagai daerah
asalnya. Tetapi interval ini boleh berupa sebarang dari sembilan tipe yang dibahas
dalam Subbab 0.2. Beberapa di antaranya memuat titik-titik ujungnya; beberapa
tidak. Misalnya, I = [a, b] memuat kedua titik ujungnya; [a, b) hanya memuat titik
ujung kiri; (a, b) sama sekali tidak memuat titik ujung. Nilai-nilai ekstrim dari
fungsi yang didefinisikan pada interval tertutup seringkali terjadi pada titik-titik
ujung (lihat Gambar dibahwah ini).

2
Jika c sebuah titik tempat f(x) = 0, kita sebut c titik stasioner. Nama itu diturunkan
dari fakta bahwa pada titik stasioner, grafik f mendatar, karena garis singgung
mendatar Nilai-nilai ekstrim seringkali terjadi pada titik stasioner (lihat Gambar
dibawah ini).

Akhirnya, jika c adalah titik-dalam dari I di mana f' tidak ada, kita sebut c sebagai
titik singular. Pada titik ini grafik f memiliki sudut yang tajam, garis singgung
vertikal atau berupa loncatan, atau di dekatnya grafik bergoyang sangat buruk.
Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular (Gambar 6), walaupun
dalam masalah-masalah praktis hal ini jarang terjadi.,

titik-titik kunci dari teori maks-min. Sebarang titik dalam daerah asal fungsi f
yangKetiga jenis titik ini (titik ujung, titik stasioner, dan titik singular)
merupakantermasuk salah satu dari tiga tipe ini disebut titik kritis f.
3 2 −1
Contoh Cari titik-titik kritis dar f ( x )=−2 x +3 x pada[ ,2]
2

3
−1
Penyelesaian. Titik-titik ujung adalah dan 2. Untuk mencari titik stasioner kita
2
pecahkan f ' ( x )=−6 x 2 +6 x=0 untuk x, diperoleh 0 dan 1. Tidak ada titik-titik

−1
singular. Jadi titik-titik kritisnya adalah , 0,1 dan 2
2

Teorema B Teorema Titik Kritis


Misalkan f didefinisikan pada interval I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah nilai
ekstrim, maka c haruslah berupa suatu titik kritis; dengan kata lain, c adalah salah
satu dari
(i) titik ujung dari ;
(ii) titik stasioner dari f; yakni titik di mana f(c) = 0; atau
(iii) titik singular dari f; yakni titik di mana f(c) tidak ada.

Bukti
Lihatlah kasus pertama di mana f(c) adalah nilai maksimum f pada I dan misalkan
bahwa c bukan titik ujung atau pun titik singular. Kita harus membuktikan bahwa
c adalah titik stasioner.
Sekarang, karena f(c) adalah nilai maksimum, maka f(x) s f(c) untuk
semua x dalam I; yaitu
f ( x )−f ( c ) ≤ 0
Jadi juka x < c, sehingga x – c < 0 maka
f ( x )−f ( c )
≥0
x−c
Sedangkan juka x > c maka
f ( x )−f ( c )
≤0
x−c

Tetapi f'(c) ada, karena c bukan titik singular. Akibatnya, ketika kita
misalkan x→c−¿ ¿ dalam (1) dan x→c +¿¿ dalam (2), kita peroleh masing-masing
f'(c) ≥0 dan f(c) ≤ 0. Kita simpulkan bahwa f'(c) = 0, seperti yang diinginkan.
Kasus di mana f(c) nilai minimum dapat dikerjakan dengan cara serupa.

4
Dalam bukti yang baru saja diberikan, kita menggunakan fakta bahwa
pertidaksamaan ≤ tidak berubah pada operasi pengambilan limit.
Apakah Nilai Ekstrim itu?
Dari Teorema A dan B, sekarang kita dapat menyatakan suatu prosedur
yang sangat sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum
suatu fungsi kontinu f pada interval tertutup I.
Langkah 1: Carilah titik-titik kritis f pada I.
Langkah 2: Hitunglah f pada setiap titik kritis. Yang terbesar di antara nilai-nilai
ini adalah nilai maksimum, yang terkecil adalah nilai minimum.

CONTOH
Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari f(x) = x 3 pada [-2, 2]
PENYELESAIAN
Turunannya adalah f(x) = 3 x 2, yang terdefinisi pada (-2, 2) dan nol hanya ketika
x= 0. Maka titik kritisnya adalah x = 0 serta titik-titik ujung x =-2 dan x = 2.
Penghitungan f pada titik-titik kritis menghasilkan f(-2) =-8, f(0) =0 dan f(2) = 8.
Jadi nilai maksimum f adalah 8 (tercapai di x = 2) dan nilai minimum adalah-8
(tercapai di x =-2).

2.2 Kemotongan dan Kecengkungan


Perhatikan grafik dalam Gambar 1. Tak seorang pun akan terkejut jika kita
mengatakan bahwa f turun di kiri c dan naik di kanan c. Tetapi untuk meyakinkan
bahwa kita sepakat mengenai istilah, kita berikan definisi yang presisi.

5
Definisi
Misalkan f terdefinisi pada interval I (terbuka, tertutup, atau tak satupun). Kita
katakan bahwa:
(i) f naik pada / jika, untuk setiap pasang bilangan x 1, dan x 2 dalam I,
x < x → f ( x 1 )< f ( x 2 )
(ii) f turun pada I jika, untuk setiap pasang bilangan x 1, dan x 2dalam I,
x < x → f ( x 1 )> f ( x 2 )
(iii) f monoton murni pada / jika f naik pada I atau turun pada I.
Turunan Pertama dan Kemonotonan
Ingat kembali bahwa turunan pertama f’(x) memberikan kita kemiringan dari garis
singgung pada grafik f di titik x. Jadi, jikaf’(x)> 0, maka garis singgung menaik
ke kanan, yang berarti bahwa f menaik (lihat Gambar 2). Demikian pula, jika f’(x)
< 0, maka garis singgung menurun ke kanan, yang berarti bahwa f menurun. Kita
dapat juga melihat ini dalam bentuk gerakan di sepanjang garis.

Misalkan sebuah benda berada di posisi s() pada saat t dan kecepatannya
selalu positif yaitu s’(t) = ds/dt ≥ 0. Maka nampak beralasan bahwa benda akan
terus bergerak ke kanan selama turunan tetap positif. Dengan perkataan lain, s(t)
adalah fungsi naik dari t. Pengamatan ini tidak membuktikan Teorema A, tetapi
membuat teorema hasil jelas.

Teorema A Teorema Kemonotonan

6
Misalkan f kontinu pada interval I dan terdiferensial pada setiap titik-dalam dari I.

(i) Jika f’(x) >0 untuk semua titik-dalam I, maka f naik pada I.

(ii) Jika f’(x) <0 untuk semua titik-dalam I, maka f turun pada I

CONTOH 1 Jika f (x) :2 x 3−3 x 2−12 x+ 7 , cari di mana f naik dan di mana f
turun.

PENYELESAIAN

Kita mulai dengan mencari turunan f.

f (x)=6 x2−6 x−12=6( x+1)(x−2)

Kita perlu menentukan nilai x yang memenuhi

( x +1)( x −2)>0

dan juga yang memenuhi

( x +1)( x −2)<0

Masalah ini dibahas secara rinci dalam Subbab 0.2, subbab yang sekarang
perlu ditelaah ulang. Titik-titik pemisah adalah -1 dan 2; titik-titik ini membagi
sumbu-x atas tiga interval: (∞, -1), (-1, 2) dan (2, ∞). Dengan menggunakan titik-
titik uji -2, 0, dan 3. kita simpulkan bahwa f’(x) > 0 pada interval pertama dan
terakhir dan bahwa f’(x)<0 pada interval tengah (Gambar 3). Jadi menurut
Teorema A, f naik pada (-∞,-1) dan (2,∞ ); turun pada (-1, 2). Perhatikan bahwa
teorema tersebut membolehkan kita menyertakan titik-tik ujung dari interval-
interval ini, walaupun f’(x)=0 pada titik-titik itu. Grafik f diperlihatkan dalam
Gambar 4.

7
Turunan Kedua dan Kecekungan

Suatu fungsi mungkin menaik dan tetap mempunyai grafik yang sangat bergoyang
(Gambar 6). Untuk menganalisis goyangan, kita perlu mempelajari bagaimana
garis singgung berbelok saat kita bergerak dari kiri ke kanan di sepanjang grafik.
Jika garis singgung berbelok secara tetap dalam arah yang berlawanan arah
putaran jarum jam, kita katakan bahwa grafik cekung ke atas, jika garis singgung
berbelok searah putaran jarum jam, maka grafik cekung ke bawah. Kedua definisi
lebih baik dinyatakan dalam istilah fungsi dan turunan-turunannya.

Definisi

Misalkan /terdiferensiasi pada interval terbuka I. Kita katakan bahwa f(dan


grafiknya) cekung ke atas pada / jika f’ menaik pada I dan kita katakan bahwa f’
cekung ke bawah pada I jika f' menurun pada I.

Diagram-diagram dalam Gambar 7 akan membantu memperjelas gagasan ini


Pershatikan bahwa kurva yang cekung ke atas berbentuk seperti sebuah cangkir.
Sehubungan dengan Teorema A, kita mempunyai kriteria sederhana untuk
memutuskan di mana kurva cekung ke atas dan di mana cekung ke bawah. Kita
cukup mengingat bahwa turunan kedua dari fadalah turunan pertama dari f’. Jadi
f’ naik jika f” positif, ia turun jika f” negatif.

8
Teorema B Teorema Kecekungan

Misalkan f terdiferensikan dua kali pada interval terbuka I.

(i) Jika f’(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke atas pada I.

(ii) Jika f”(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke bawah pada l.

Untuk kebanyakan fungsi, teorema ini mengubah masalah penentuan kecekungan


menjadi masalah menyelesaikan pertidaksamaan.

1 3 2
CONTOH 3. Di mana f (x)= x −x −3 x + 4 menaik, menurun, cekung ke atas,
3
dan cekung ke bawah?

PENYELESAIAN

f ' ( x )=x 2−2 x−3=( x+ 1 )( x−3 )

f (x) =2x -2= 2(x-1

Dengan menyelesaikan pertidaksamaan (x + 1)(x- 3) >0 dan lawannya, (x+1)(x-3)


<0, kita simpulkan bahwa f menaik pada (-∞, -1] dan [3, ∞) (Gambar 8).

9
Demikian pula, dengan menyelesaikan 2(x-1) > 0 dan 2(x- 1) < 0 memperlihatkan
bahwa f cekung ke atas pada (1, ∞), cekung ke bawah pada (∞, 1). Grafik f
diperlihatkan dalam Gambar 9.

Titik Belok

Misalkan f kontinu di c. Kita sebut (c, f(c)) suatu titik belok (inflections point)
dari grafik f jika f cekung ke atas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi
lainnya dari c. Grafik dalam Gambar 10 menunjukkan sejumlah kemungkinan.

Seperti yang mungkin Anda sudah duga, titik-titik di mana f’(x) = 0 atau di mana

f”(x) tidak ada adalah calon-calon untuk titik belok. Kita sengaja menggunakan
kata calon. Sama halnya seperti calon untuk jabatan politik yang mungkin gagal
terpilih. sehingga, sebagai contoh, titik dengan f”(x) = 0 mungkin gagal menjadi
suatu titik belok. Tinjau f ”(x )=x 4, yang mempunyai grafik yang diperlihatkan
dalam Gambar 11. Benar bahwa f”(0) = 0; tetapi titik asal bukan titik belok.
Karenanya, dalam pencarian titik belok, kita mulai dengan mengenali apakah
titik-titik dengan sifat f’(x)= 0 (dan titik di mana f”(x) tidak ada). Kemudian kita
memeriksa apakah titik-titik tersebut benar-benar merupakan titik-titik belok.

10
CONTOH 4. Cari semua titik belok untuk F ( x )=x 1 /3 +2

PENYELESAIAN

1
F ' (x)= F (C) = {1} over {9 {x} ^ {5/3}}
3 x 2/ 3

Turunan kedua, F’(x), tidak pernah 0; namun gagal untuk ada di x= 0. Titik (0,2)
adalah titik belok karena F(x)> 0 untuk x <0 dan F"(x) < untuk x> 0. Grafik
diberikan dalam Gambar 12.

2.3 Ekstrim Lokal dan Ekstrim pada Interval Terbuka

Kita ingat bahwa nilai maksimum(jika ada) dari suatu fungsi f pada
himpunan S adalah nilai f terbesar yang dicapai pada keseluruhan himpunan
S.Kadang dilihat sebagai nilai maksimum global,atau nilai maksimum absolut dari
f. Jadi untuk fungsi f dengan daerah asal S = [a,b] yang grafiknya diberikan dalam
Gambar 1,f(a) adalah nilai maksimum global.Tetapi bagaimana tentang f(c)?
Mungkin saja ia bukan raja,tetapi paling tidak ia adalah kepala dari lingkungan
sekitarnya .Kita sebut f(c) suatu nilai maksimum lokal,atau nilai maksimum
relatif. Nilai maksimum global berarti juga nilai maksimum lokal.Gambar 2
melukiskan sejumlah kemungkinan.Nilai maksimum lokal hanyalah yang terbesar
di antara nilai-nilai mamksimum lokal.Demikian pula,nilai minimum global
adalah yang terkecil di antara nilai-nilai minimum lokal.

11
Defenisi

Misalkan S, daerah asal f,memuat titik c.Kita katakana bahwa:

i. f(c) nilai maksimum local f jika terdapat interval (a,b) yang memuat c
sedemikian rupa sehingga f(c) adalah nilai maksimum f pada (a,b) ∩ S;
ii. f(c) nilai minimum local f jika terdapat interval (a,b) yang memuat c
sedemikian rupa sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada (a,b) ∩ S;
iii. f(c) nilai ekstrim local f jika ia berupa nilai maksimum lokal atau nilai
minimum lokal.

Teorema titik kritis berlaku dengan ungkapan nilai ekstrim diganti oleh nilai
ekstrim lokal,bukti pada dasarnya sama.Jadi titik-titik kritis (titik ujung,titik
stationer dan titik singular) adalah calon untuk titik tempat kemungkinan
terjadinya ekstrim lokal.Dikatakan calon karena kita tidak menuntut bahwa setiap
titik harus merupakan ekstrim lokal. Bagian kiri grafik dalam Gambar 3 membuat
ini jelas.Tetapi,jika turunan adalah positif pada satu pihak dari titik kritis dan

12
negative pada pihak lainnya,maka kita mempunyai ekstrim lokal,seperti
diperlihatkan dalam grafik tengah dan kanan Gambar 3.

Teorema A Uji Turunan Pertama

Misalkan f kontinu pada interval terbuka (a,b) yang memuat sebuah titik kritis c.

i. Jika f ' ( x ) >0 untuk semua x dalam (a,c) dan f ' ( x ) <0 untuk semua x dalam
(c,b),maka f(c) adalah nilai maksimum lokal f.
ii. Jika f ' ( x ) <0 untuk semua x dalam (a,c) dan f ' ( x ) >0 untuk semua x dalam
(c,b),maka f(c) adalah nilai minimum lokal f.
iii. Jika f ' ( x ) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim
lokal f.

Bukti (i) karena f ' ( x ) >0 untuk semua x dalam (a,c),maka menurut Teorema
Kemonotonan f menarik pada (a,c).Lagi-lagi, karena f ' ( x ) <0 untuk semua x dalam
(c,b),maka f menurut pada (c,b). Jadi, f ( x ) < f (c ) untuk semua x dalam (a,b),
kecuali tentu saja di x = c.Kita simpulkan bahwa f(c) adalah maksimum lokal.
Bukti-bukti (ii) dan (iii) serupa

Terdapat uji lain untuk maksimum dan minimum lokal yang kadang-kadang lebih
mudah diterapkan daripada Uji Turunan Pertama.Uji ini melibatkan perhitungan
turunan kedua pada titik-titik stasioner,tapi tidak berlaku pada titik-titik singular.

Teorema B Uji Turunan Kedua

13
Misalkan f ' dan f ' ' ada pada setiap titik interval terbuka (a,b) yang memuat c,dan
misalkan f ' ( c )=0.

i. Jika f ' ' ( c )< 0,maka f ' ( c ) adalah nilai maksimum lokal f.
ii. Jika f ' ' ( c )> 0,maka f ' ( c ) adalah nilai minimum lokal f.

Bukti (i) Kita cenderung mengatakan bahwa karena f ' ' ( c )< 0,maka f cekung ke
bawah dekat c dan menyatakan bahwa ini membuktikan (i).Namun, agar yakin
bahwa f cekung ke bawah di lingkungan c,kita memerlukan f ' ' ( c )< 0 di lingkungan
tersebut (tidak hanya di c),dan tidak ada dalam hipotesis kita yang menjamin itu.
Kita harus lebih hati-hati sedikit. Menurut defenisi dan hipotesis.

'' f ' ( x )−f ' ( c) f ' ( x )−0


f ( x ) =lim =lim <0
x→ c x−c x →c x−c

sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat interval (α, β) (mungkin


pendek) di sekitar c di mana

f ' (x)
<0 , x ≠ c
x−c

Tetapi pertidaksamaan ini mengaplikasikan bahwa f ' ( x ) >0 untuk α < x < c dan

f ' ( x ) <0 untuk c < x < β. Jadi menurut Uji Turunan Pertama, f(c) adalah nilai
maksimum lokal. Bukti (ii) serupa.

Ekstrim pada Interval Terbuka

Masalah-masalah ya dipelajari dalam subbab ini kerap kali dengan asumsi


bahwa himpunan tempat fungsi yang kita ingin maksimumkan atau minimumkan
adalah sebuah interval tertutup.Namun,interval yang muncul dalam tidaklah selalu
tertutup,kadang-kadang terbuka,atau bahkan terbuka pada satu ujung dan tertutup
pada ujung lainnya.Ingatlah bahwa maksimum (minimum) tanpa keterangan
tertentu berarti maksimum (minimum) global.

14
2.4 Penggambaran Grafik

Kalkulus menyediakan alat ampuh untuk menganalisis struktur grafik secara


baik khususnya dalam mengenali titik-titik tempat terjadinya perubahan ciri-ciri
grafik. Kita dapat melokasikan titik-titik maksimum lokal, titik-titik minimum
lokal, dan titik-titik belok; kita dapat menentukan secara persis tempat grafik
menaik atau tempat cekung ke atas . Pengikutsertaan semua gagasan ini dalam
prosedur penggambaran grafik kita merupakan program untuk subbab ini.

Fungsi Polinomial

Polinomial derajat I atau 2 mudah digambar grafiknya; yang berderajat 50


hampir mustahil. Jika derajatnya sedang, misalnya 3 sampai 6, kita akan sangat
terbantu oleh alat-alat dari kalkulus.

3 x 5−203
CONTOH 1 Sketsakan grafik f ( x )=
32

PENYELESAIAN

Karena f(-x) =-f(x), maka / adalah fungsi ganjil, oleh karena itu gratiknya
simetri terhadap titik asal. Dengan menetapkan (x)= 0, kita temukan perpotongan
sumbu-x adalah 0 dan ±√ 20/3 = ±12,6. Kita dapat melangkah sejauh ini tanpa
kalkulus.

Ketika kita diferensiasi f, kita peroleh

2
15 x 4−60 x 2 15 x (x−2)( x+2)
f ( x )= =
32 32

15
Jadi titik-titik kritis adalah -2, 0, dan 2; secara cepat kita temukan (Gambar
1) bahwa f(x) >0 pada (-∞,-2) dan (2, ∞) dan bahwa f(x) <0 pada (-2, 0) dan (0,
2). Fakta-fakta ini memberitahu kita tempat f naik dan turun; juga ditegaskan
bahwa f(-2) = 2 adalah nilai maksimum lokal dan bahwa f(2) =-2 adalah nilai
minimum local.

Dengan mendiferensiasikan lagi, kita peroleh

60 x 3−120 15 x ( x− √2)(x+ √2)


f ( x )= =
32 8

Dengan mempelajari f”(x) (gamabr 2), kita simpulkan bahwa f cekung ke atas
pada (−√ 2 , 0 ) dan( √ 2 , ∞) dan cekung ke bawah pada(−∞,−√ 2 ) dan( 0 , √2). Jadi
terdapat 3 titik balok, yaitu

2
(−√ 2 ; 7 √2 /8 ) ≈ (−1,4 ; 1,2 ) , ( 0,0 ) dan( √ 2 ,−7
√ 8
) ≈(1,4 ;−1,2).

Dapat digambarkan seperti gambar 3 dibawah ini.

16
Dalam menggambarkan grafik fungsi, tidak terdapat pengganti untuk akal sehat.
Tetapi, dalam banyak hal prosedur berikut akan sangat membantu.

Langkah 1: Analisis prakalkulus

a) Periksa daerah asal dan daerah hasil fungsi untuk melihat apakah ada daerah dí
bidang yang dikecualikan.

(b) Uji kesimetrian terhadap sumbu-y dan titik asal. (Apakah fungsi genap atau
ganjil).

(c) Cari perpotongan dengan sumbu-sumbu koordinat.

Langkah 2: Analisis kalkulus.

(a) Gunakan turunan pertama untuk mencari titik-titik kritis dan mengetahui
tempat-tempat grafik menaik dan menurun.

b) Uji titik-titik kritis untuk maksimum dan minimum local

(c) Gunakan turunan kedua untuk mengetahui tempal-tempat grafik cekung ke


atas dan cekung ke bawah dan untuk melokasikan titik balik.

(d) Cari asintot-asintot.

Langkah 3: Gambarkan beberapa titik (termasuk semua titik kritis dan titik belok).

Langkah 4: Sketsakan grafik.

2.5 Teorema Nilai Rataan untuk Turunan

Teorema mengatakan bahwa jika grafik sebuah fungsi kontinu mempunyai garis
singgung tak tegak pada setiap titik antara A dan B,maka terdapat paling sedikit
satu titik C pada grafik di antara A dan B sehingga garis singgung di titik C sejajar
tali busur AB.Dalam Gambar 1,hanya terdapat satu titik C yang demikian;dalam
Gambar 2,terdapat beberapa.

17
Teorema A Teorema Nilai Rataan untuk Turunan

Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan terdiferensiasikan pada titik
dalamnya (a,b),maka terdapat paling sedikit satu bilangan c dalam (a,b) di mana

f ( b ) −f (a) '
=f (c )
b−a

atau,secara

f ( b )−f ( a )=f ' (c)( b−a)

Bukti

Pembuktian kita berdasarkan analisis seksama dari fungsi s(x) = f(x) – g(x), yang
diperkenalkan dalam Gambar 3.

Di sini y = g(x) adalah persamaan garis yang melalui (a,f(a)) dan (b,f(b)).Karena
garis ini mempunyai kemiringan [f(b) – f(a)]/(b –a) dan melalui titik
(a,f(a)),bentuk kemiringan- titik untuk persamaan adalah

18
f ( b ) −f ( a )
g ( x )−f ( a )= (x−a)
b−a

Ini kemudian menghasilkan rumus untuk s(x):

f ( b )−f ( a )
s ( x )=f ( x )−g ( x )=f ( x )−f ( a )− (x−a)
b−a

Perhatikan dengan segera bahwa s(b) = s(a) = 0 dan bahwa untuk x dalam (a,b)

f ( b )−f (a)
s' ( x )=f ' ( x ) −
b−a

Sekarang kita membuat suatu pengamatan penting.Jika kita ketahui bahwa


terdapat suatu bilangan c dalam (a,b) yang memnuhi s' ( c )=0,kita akan
selesai.Karena persamaan yang terakhir mengatakan bahwa

f ( b )−f (a)
0=f ' ( c )−
b−a

yang setara terhadap kesimpulan teorema tersebut.

Untuk melihat bahwa s' ( x ) = 0 untuk suatu c dalam (a,b), alasannya sebagai
berikut.Jelas s kontinu pada [a,b],karena merupakan selisih dua fungsi
kontinu.Jadi menurut Teorema Keberadaan Maks-Min,s harus mencapai baik nilai
maksimum ataupun minimum pada [a,b].Jika kedua nilai ini kebetulan adalah
0,maka s(x) secara identik adalah 0 pada [a,b],akibatnya s' ( x ) = 0 untuk semua x
dalam (a,b),jauh lebih banyak dari pada yang kita perlukan.

Jika salah satu nilai maksimum atau nilai minimum berlainan dengan 0,maka nilai
tersebut dicapai pada sebuah titik dalam c,karena s(a) = s(b) = 0.Sekarang s
mempunyai turunan di setiap titik dari (a,b),sehingga menurut Teorema Titik
Kritis, s' ( c ) = 0

Teorema B

19
Jika F ' ( x )=G ' ( x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat konstanta C
sedemikian rupa sehingga

F ( x )=G ( x )+ C

untuk semua x dalam (a,b)

Bukti

Misalkan H ( x ) =F ( x )−G ( x ) .Maka

H ' ( x)=F ' (x)−G ' (x )=0

untuk semua x dalam (a,b).Pilih x 1 sebagai suatu titik (tetap) dalam (a,b) dan
misalkan x seberang titik lain di sana. Fungsi H memenuhi hipotesis Teorema
Nilai Rataan pada interval tertutup dengan titik-titik ujung x 1 dan x. Jadi terdapat
sebuah bilangan c di antara x 1 dan x sedemikian rupa sehingga

H ( x ) −H ( x 1 ) =H ' ( c ) ( x−x 1)

Tetapi menurut hipotesis H’(c) = 0 . Karena itu H ( x ) −H ( x 1 ) =0 atau


H ( x ) =H ( x 1) untuk semua x dalam (a,b).Karena H ( x ) =F ( x )−G ( x ) ,kita

simpulkan bahwa F ( x )−G ( x )=H (x 1).Sekarang misalkan C=H ( x 1) , dan kita


mempunyai kesimpulan F ( x )=G ( x )+ c

20
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Aplikasi turunan yaitu :
1. Maksimum dan Minimum
2. Kemotongan dan Kecengkungan
3. Ekstrim Lokal dan Ekstrim pada Interval Terbuka
4. Penggambaran Grafik
5. Teorema Nilai Rataan untuk Turunan

21
DAFTAR PUSTAKA
Purcell,E.J.,Dale Varberg.,Steven E.Ringdon.2003.Calculus 9th.Southern illinois
University Edwardsville

22

Anda mungkin juga menyukai