Anda di halaman 1dari 12

Resume Bab II Buku Mardiasmo

Akuntansi Manajemen Sektor Publik

A. Pendahuluan
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem
pengendalian manajemen yang integral.
Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai
suati proses identifikasi, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpestasian
dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk
perencanaan, evaluasi dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber
daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi sedangkan akuntan keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk perencanaan di masa yang akan
datang, sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi bersifat laporan historis dan
retorspektif yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.

B. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi.
Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis dan melibatkan aspek
operasional. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan yang akan datang. Turbulansi pada sektor publik ini semakin tinggi seiring
perkembangan tekhnologi dan globalisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Informasi sifatnya rutin atau ad hoc
2) Informasi kuantitatif atau kualitatif
3) Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal

C. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Untuk menjamin bahwa strategi mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisien dan efektif maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian setiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Untuk organisasi sektor publik yang bersifat tidak mengejar laba serta pengaruh
politik yang kuat, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan dengan akuntansi
sebagai alat pengendali organisasi. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau
sistem aliran uang dalam organisasi khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki
likuiditas dan solvabilitas yang baik. Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait
dengan pengintergrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan.
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak
menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian
organisasi memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan.
Untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek
ekonomi,social,dan politik dari investasi yang diajukan.

D. Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik


Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang
yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Perencanaan
dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu
tahap akap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam organisasi.
Joanes dan Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada sektor publik menjadi lima tahap, yaitu : perencanaan tujuan dan sasaran
dasar, perencanaan operasional, penganggaran, pengendalian dan pengukuran dan
pelaporan analisis dan umpan balik. Jika kelima proses tersebut digambarkan sebagai
sebuah siklus maka akan menjadi sebagai berikut :
E. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor
publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategik sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas. Peran akuntansi manajemen dalam
organisasi sektor publik meliputi :
1) Perencanaan strategik
2) Pemberian informasi biaya
3) Penganggaran
4) Penentuan biaya pelayanan
5) Penilaian kinerja

1) Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-
alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program tersebut diseleksi
dan dipilih yang paling sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya
program dan berapa biaya suatu aktivitas sehingga berdasarkan informasi akuntansi
tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan
sumber daya yang dimiliki.

2) Pemberian informasi biaya


Akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk
pengambilan keputusan biaya. Akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak
internal dan pihak eksternal. Peran akuntansi manajemen dalam pemberian informasi biaya
meliputi klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori biaya rutin, modal,
controllable dan uncontrollable, biaya tetap dan variabel . Proses penentuan biaya meliputi
lima aktivitas yaitu : cost finding, cost recording, cost analysing, strategic cost reduction dan
cost reporting.
Penilaian investasi dalam organisasi sektor publik dilakukan dengan menggunakan
analisis cost benefit . dalam prakteknya terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan
manfaat dari suatu investasi yang akan dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat
yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus
mencakup biaya sosial dan manfaat sosial . Untuk memudahkannya, kemudian digunakan
analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis).

3) Penganggaran
Terdapat tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat
distribusi dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk
proses pengalokasian dan mendistribusi sumber dana publik secara ekonomis, efisien,
efektif, adil dan merata.

4) Penentuan Biaya Pelayanan


Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan
biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan merupakan satu rangkaian yang keduanya
sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen,
sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat di deteksi dan dihilangkan.

5) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur
untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
BAB III
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

A. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu : perencanaan,
koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, komunikasi informasi, pengembalian
keputusan, memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi, pengendalian, dan penilaian kinerja.
Struktur organisasi harus sesuai dengan design sistem pengendalian manajemen,
karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan basis
perencanaan, pengendalian, dan kinerja. Manajemen sumber daya manusia harus dilakukan
sejak proses seleksi dan rektrutmen, training, pengembangan, dan promosi hingga
pemberhentian karyawan.

B. Tipe Pengendalian Manajemen


Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Pengendalian prefentif. Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan
perumusan strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program
– program.
2) Pengendalian operasional. Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan
pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa
anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan
pengendalian.
3) Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi
kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.

C. Struktur Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang
baik. Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Tujuan
dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut adalah :
1) Sebagai basis perencanaan,pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2) Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
3) Memfasilitasi terbentuknya good congrvence
4) Mendelagasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat
5) Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6) Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7) Sebagai alat pengendalian anggaran.

Suatu organisasi besar, seperti pemerintah daerah, dapat dianggap sebagai suatu
pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban besar tersebut dapat dipecah-pecah
lagi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level pelayanan
atau program, misalnya dinas-dinas dan subdinas-subdinas. Pusat pertanggungjawaban
memperoleh sumber daya input berupa tenaga kerja, material, dan lain sebagainya yang
dengan input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output dalam bentuk barang atau
pelayanan pada tingkat kuantitas dan kualitas tertentu. Pengendalian anggaran meliputi
meliputi pengukuran terhadap output dan belanja yang riil dilakukan dibandingkan dengan
anggaran. Adanya perbedaan atau varians antara yang dicapai dengan yang dianggarkan
kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya dan dicari siapa yang bertanggungjawab
atas terjadinya varians tersebut sehingga dapat segera dilakukan tindakan korektif.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja yang
telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama anggaran. Informasi yang relevan adalah
informasi yang dapat membedakan dengan jelas antara biaya dapat dikendalikan dengan
biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban. Untuk
biaya-biaya sifatnya controllable pengendaliannya dapat dilakukan dengan menetapkan
standar biaya yang tepat. Sementara itu, untuk biaya yang sifatnya uncontrollable yang
biaya berupa discretionary expense maka pengendaliannya dilakukan melalui perencanaan
anggaran yang ketat.
Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak
diketahui oleh bagian department anggaran. Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut :
1) Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran
2) Mengkoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar anggaran
3) Membantu mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi
4) Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgetee dan
manajer pusat pertanggungjawaban
5) Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterprestasikan hasil dan
menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
6) Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi


orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi.
Pengendalian organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui sistem
pengendalian dan manajemen informasi yang rancang secara formal.
Dalam suatu organisasi setiap orang memiliki tujuan personal. Untuk menyikapi hal
tersebut perlu adanya suatu jembatan yang mampu mengantarkan organisasi mencapai
tujuannya, yaitu tercapainya keselarasan antara individual goal dengan organisation goal.
Faktor – faktor yang mempengaruhi goal congruence tersebut dapat dikategorikan dalam
dua kelompok, yaitu faktor pengendalian formal dan faktor informal.
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi,misi,tujuan, sasaran,
target,arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Hasil perumusan strategi lebih bersifat
permanen dan berjangka panjang, bisa berjangka 4,5,10 atau bahkan 20 tahun. Dalam suatu
organisasi baik swasta maupun pemerintahan sangat jarang dilakukan perubahan
visi,misi,dan tujuan organisasi.
Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan
organisasi. Salah satu penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah proses perumusan strategi.

Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oleh
perkembangan sektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta, tahap paling awal dari
manajemen strategik pada sektor publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari
perumusan strategi. Berikut adalah model perumusan strategi pada organisasi sektor publik.
Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik. Perencanaan
strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang akan
dilakukan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan
dibutuhkan. Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan strategi ke dalam
bentuk program-program. Berikut adalah proses perencanaan strategik.
Perencanaan strategik sangat penting bagi organisasi. manfaat perencanaan strategik
bagi organisasi antara lain :
1) Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif
2) Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah
dilakukan
3) Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal
4) Sebagai rangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek
5) Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara
lebih jelas
6) Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi

Perencanaan strategik dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi dan


memberikan arahan perubahan. Perencanaan strategik bukan merupakan hasil akhir
yang final. Perencanaan strategik perlu ditranlasikan dalam bentuk tindakan-tindakan
konkret. Untuk itu, perencanaan strategik harus didukung oleh hal-hal berikut:
1) Struktur pendukung, baik secara manajerial maupun political will
2) Proses dan praktek implementasi di lapangan
3) Kultur organisasi

Apabila tahap perencanaan strategik telah selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah
menentukan anggaran. Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor
publik merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor publik
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta.
Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.
Tahap akhir dari proses pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja.
Pengendalian manajemen melalui sistem kinerja dilakukan dengan cara menciptakan
punishment and reward. Sistem ini harus didukung dengan manajemen kompensasi yang
memadai.

Anda mungkin juga menyukai