Anda di halaman 1dari 9

Laporan Standar Pelayanan Minimal

Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

A. LATAR BELAKANG

Kota Singkawang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor


12 Tahun 2001 dengan maksud mengoptimalkan penyelenggaraan
pemerintahan, meningkatkan pelayanan agar lebih efektif dan efisien,
serta memperluas jangkauan mutu pelayanan publik demi
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam ketentuan umum Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal, Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Jika dilihat dalam konteks
pembangunan nasional, maka percepatan penerapan SPM adalah
salah satu kebijakan prioritas nasional. Dalam hal ini, SPM ditetapkan
oleh Pemerintah dan diberlakukan untuk seluruh Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Di mana penerapan SPM oleh
Pemerintah Daerah merupakan bagian dari penyelenggaraan
pelayanan dasar nasional. Untuk mengimplementasikan peraturan
tersebut, Kota Singkawang telah menetapkan haluan pembangunan
daerah yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Singkawang Tahun 2018 – 2022
sebagai bagian tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah RPJPD Tahun 2005 – 2025. RPJMD dan RPJPD ini
juga merupakan penjabaran dari RPJMD Propinsi maupun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Untuk melaksanakan
pembangunan di Kota Singkawang, dalam RPJMD 2018 – 2022 yang

Halaman 1
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

telah disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 telah


ditetapkan bahwa Visi Pemerintah Kota Singkawang untuk pencapaian
pembangunan yaitu : “Singkawang Hebat 2022”.
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota
Singkawang Tahun 2018 – 2022, dirumuskan 7 (tujuh) misi sebagai
berikut :
1. Mewujudkan dan memelihara harmonisasi dalam keberagaman
agama, etnis dan budaya;
2. Mewujudkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang handal,
kreatif dan mandiri;
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengendalian potensi sumber
daya alam, dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat;
4. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, tegas, amanah dan efektif
yang berorientasi pada pelayanan publik yang prima berbasis
teknologi komunikasi dan informasi;
5. Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas;
6. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terarah dan
berkesinambungan;
7. Mewujudkan Kota Singkawang sebagai Kota perdagangan, jasa dan
pariwisata;

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota


Singkawang;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;

Halaman 2
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor


01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan
Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2012 (sub bidang Pemeliharaan, Ketertiban Umum, Ketentraman
Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat; dan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
10. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kota/Kota;
11. Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Singkawang
Tahun 2005 – 2025;
12. Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah;
13. Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Singkawang

Halaman 3
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

Tahun 2018 – 2022;


14. Peraturan Walikota Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan;
15. Peraturan Walikota Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana;
16. Peraturan Walikota Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
17. Peraturan Walikota Nomor 59 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan;
18. Peraturan Walikota Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak;
19. Peraturan Walikota Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja.

C. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan Umum APBD Kota Singkawang Tahun 2019


merupakan kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang yang dituangkan
dalam Nota Kesepakatan, sebagai penjabaran dari Tahun pertama
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Singkawang Tahun 2018 – 2022 dan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kota Singkawang Tahun 2019, yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) APBD Kota Singkawang Tahun Anggaran 2019. KUA-
PPAS juga disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan APBD Tahun

Halaman 4
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

2018 baik pada aspek pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Ketersediaan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah (APBD) Tahun 2019, diprioritaskan dalam mencapai target-target
pembangunan Kota Singkawang Tahun 2019, serta akan digunakan
dalam mendukung jalannya pemerintahan dan pemberian pelayanan
kepada masyarakat. Harapan dari hal tersebut adalah agar pelaksanaan
pembangunan pada Tahun 2019 dapat semakin mengarah pada
meningkatnya kepuasan dan kesejahteraan masyarakat serta pada
pencapaian misi dan visi Kota Singkawang.

Prinsip dan kebijakan umum APBD adalah landasan filosofis


untuk merumuskan kebijakan dan sasaran program/kegiatan dalam
satu Tahun anggaran, untuk dipedomani seluruh perangkat daerah
dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran dalam rangka
penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD.

D. ARAH KEBIJAKAN

Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Singkawang


(RKP) Tahun 2019 menetapkan bahwa tema pembangunan nasional
adalah “Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan
Pemerataan“. Tema ini mengindikasikan adanya upaya secara nasional
untuk memperluas basis pertumbuhan baik secara sektoral maupun
wilayah dan memperkuat perekonomian nasional demi tercapainya
percepatan pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Berdasarkan RPJPD Kota Singkawang Tahun 2005-2025, Tahun 2019
merupakan Tahun pertama dalam periode RPJMD ke-3 (2018-2022).
Pada Tahun pertama RPJMD 2018-2022, dan disinergikan dengan
rancangan RKP 2019, maka kebijakan ekonomi daerah lebih diarahkan
pada : peningkatan usaha agribisnis terpadu untuk menunjang
pengembangan agroindustri; peningkatan produksi pangan;

Halaman 5
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

peningkatan kemampuan permodalan dan pemasaran produk UMKM;


peningkatan kemampuan pasar bagi industri kecil dan menengah;
peningkatan daya saing industri kecil dan menengah; pengembangan
ekonomi kreatif; peningkatan ekonomi kerakyatan; peningkatan
infrastruktur perdagangan; Penataan kawasan perdagangan;
peningkatan pengelolaan pariwisata; peningkatan pengelolaan sektor
jasa; perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja;
peningkatan keterampilan tenaga kerja; percepatan pembangunan
Bandar Udara Singkawang; dan pemenuhan kebutuhan air bersih
(perpipaan, non perpipaan, PAH).

1) Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2019 dan Perkiraan Tahun


2020
Secara umum kondisi perekonomian Kota Singkawang pada Tahun
2019 dan Tahun 2020 diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh
stabilitas perekonomian nasional.
Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Singkawang
pada Tahun 2018 dan 2019 yang masing-masing tumbuh sebesar
5,17 dan 5,38 persen, sepanjang Tahun 2019 dan 2020 angka
pertumbuhan ekonomi Kota Singkawang diperkirakan akan
mengalami perlambatan dengan nilai pertumbuhan ekonomi
masing-masing sebesar 5,12 persen dan 4,80 persen.
Pada Tahun 2019 tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Singkawang
diperkirakan berada pada kisaran angka sebesar 5,12 persen
dengan tingkat pertumbuhan sektoral yang mengalami peningkatan
dominan/ paling tinggi adalah pada sektor pengadaan listrik dan
gas sebesar 8,04 persen, sektor informasi dan komunikasi sebesar
6,66 persen dan sektor kontruksi sebesar 5,79 persen. Sementara
pada Tahun 2020, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota
Singkawang yang diperkirakan berada pada kisaran angka sebesar
4,80 persen, ketiga sektor dominan yakni sektor pengadaan listrik

Halaman 6
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

dan gas, sektor informasi dan komunikasi serta sektor kontruksi


masih mencatatkan angka pertumbuhan yang relatif lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektoral pada sektor
ekonomi lainnya.

2) Tantangan dan Prospek Perekonomian Tahun 2020


Berdasarkan perkembangan perekonomian Kota Singkawang
hingga Tahun 2019, proyeksi Tahun 2020 dan beberapa fenomena
ekonomi global pada Tahun berjalan, diperoleh sebuah gambaran
dinamika pengaruhnya terhadap ekonomi lokal. Telaahan terhadap
kondisi eksisting menemukan beberapa poin penting perkiraan
berkaitan dengan tantangan dan prospek perekonomian pada
Tahun 2020 mendatang.
A. Tantangan Perekonomian Daerah Tahun 2020 :
Pada Tahun 2020 mendatang, diperkirakan perekonomian Kota
Singkawang masih akan menghadapi sejumlah tantangan
yakni diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Secara makro, perekonomian Kota Singkawang yang
tergambar pada peningkatan PDRB ADHK dan PDRB
ADHB meskipun mengalami peningkatan dari sisi nilainya
namun ditinjau dari sisi pertumbuhannya menunjukkan
terjadinya perlambatan
2. Meskipun jenis laju inflasi di Kota Singkawang tergolong
merupakan inflasi ringan (kenaikan harga berada di bawah
angka 10 persen seTahun), namun laju inflasi di Kota
Singkawang memiliki pola yang cenderung tidak stabil dan
sulit untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan karena
karakteristik inflasi Kota Singkawang yang masih
didominasi oleh volatile food’s inflation (inflasi bahan
makanan).
3. Banyaknya komoditi perdagangan, pertanian maupun

Halaman 7
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

produk industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


sejenis yang dihasilkan daerah lain menyebabkan
terjadinya kompetisi kualitas dan harga produk yang ketat
dan berpotensi mengancam kelangsungan produksi
komoditi lokal yang pada umumnya masih memiliki daya
saing yang rendah baik dari sisi permodalan, produksi,
pengolahan maupun dari aspek pemasaran. Salah satu
akibat yang mungkin terjadi dari kondisi tersebut adalah
terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Kota
Singkawang yang mencerminkan kondisi perekonomian
yang tidak stabil.

B. Prospek Perekonomian Tahun 2020


Kondisi ekonomi global selain berpengaruh terhadap ekonomi
secara nasional juga akan berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian Kota Singkawang dalam artian luas.
Berdasarkan pada kondisi perekonomian Tahun 2012-2019
dan perkiraan Tahun 2020 serta tantangan yang dihadapi pada
Tahun 2020 mendatang maka terdapat pula prospek
perekonomian pada Tahun 2020 yang diharapkan dapat
bersinergi pada upaya Pemkot Singkawang dalam mengatasi
permasalahan dan tantangan perekonomian yang akan
dihadapi pada Tahun 2020
Kaitan dengan hal tersebut, maka usaha-usaha yang harus
dilakukan dalam pembangunan ekonomi daerah sebagai
berikut :
1. Memaksimalkan upaya pembangunan dan penataan
wilayah interland Kota Singkawang yang masih
memerlukan banyak fasilitas perkotaan menuju sistem
pelayanan perkotaan (SPP) yang makin mantap.
2. Memaksimalkan upaya pembangunan terkait dengan

Halaman 8
Laporan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2019

penciptaan iklim investasi yang kondusif, penguatan


regulasi hukum, serta mengembangkan sentra ekonomi
yang dapat menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya
industri produktif yang semakin pesat.
3. Mengoptimalkan fasilitas hasil kemajuan teknologi yang
dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kinerja dan proses
pelayanan publik.
4. Memanfaatkan peluang dukungan pemerintah yang cukup
besar terhadap isu–isu kemiskinan, pendidikan, dan
kesehatan.
5. Memanfaatkan terhadap permintaan lokal, regional,
nasional maupun internasional atas produk–produk
agribisnis menuju tercapainya produsen unggul.
6. Mengoptimalkan upaya memperoleh alokasi dana
pemerintah yang masih tersedia dalam pembiayaan
pembangunan, baik Dana Alokasi Khusus (DAK), Tugas
Pembantuan (TP) maupun jenis bantuan dana pemerintah
lainnya.

3) Kondisi Keuangan Daerah Kota Singkawang.


Secara umum arah kebijakan keuangan daerah baik dari sisi
kebijakan pendapatan, belanja maupun pembiayaan daerah pada
prinsipnya mengacu pada prioritas pembangunan nasional dan
program prioritas pembangunan daerah Tahun 2020. Arah
kebijakan keuangan daerah difokuskan untuk mengatasi
permasalahan mendasar yang menjadi prioritas pembangunan
Tahun 2020.

Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai