Anda di halaman 1dari 18

LKS

LKS I
Membuktikan Fotosintesis Menghasilkan Oksigen
(Percobaan Ingenhousz)

Tujuan
Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.

Alat dan Bahan


1.      Gelas piala
2.      Korek api
3.      Corong kaca
4.      Tumbuhan air Hydrilla verticillata
5.      Tabung reaksi
6.      Air
7.      Kawat

Urutan Kerja

1.      Susunlah perangkat percobaan seperti gambar.


2.      Letakkan perangkat percobaan tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari.
3.      Amatilah apa yang terjadi dalam beberapa menit kemudian.
4.      Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan.

Pertanyaan
1.      Apakah tujuan perangkat percobaan diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari?
2.      Adakah gelembung-gelembung udara yang muncul?
3.      Apakah sebenarnya gelembung-gelembung udara itu?
4.      Bagaimana cara membuktikan bahwa gelembung-gelembung udara tersebut
merupakan jawaban pertanyaan nomor 2?
5.      Dari manakah asal gelembung udara tersebut?
6.      Apa kesimpulan yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini?
LKS II

Membuktikan Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat


(Percobaan Sachs)

Tujuan:
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat.

Alat dan bahan:


1.      Gelas kimia
2.      Pipet tetes
3.      Tripod (kaki tiga)
4.      Gunting
5.      Pembakar spiritus
6.      Kertas timah atau kertas karbon
7.      Tabung reaksi
8.      Larutan yodium (lugol)
9.      Cawan petri
10. Alkohol 70%
11. Pinset
12. Daun tumbuhan

Urutan kerja:
1.      Tutuplah sebagian daun tanaman yang kamu pilih (misal daun pacar air) di kedua
sisinya dengan kertas timah (atau dapat juga menggunakan kertas karbon), sehari
sebelum percobaan.

2.      Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari. Kertas karbon/kertas timah
menghalangi cahaya matahari sehingga bagian itu merupakan bagian yang tidak
terkena cahaya matahari.
3.      Petiklah daun tersebut pada saat akan melakukan percobaan.
4.      Bukalah kertas timah/kertas karbon yang menutup daun.
5.      Masukkan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air panas dan tunggulah
sampai daun layu.
6.       Masukkan daun yang telah layu ke dalam tabung reaksi dan berilah alkohol 70%
secukupnya, lalu masukkan tabung reaksi itu ke dalam gelas kimia yang berisi air.
7.      Panaskan air di atas tripod hingga mendidih. Gantilah alkohol bila sudah berwarna
hijau (lakukanlah kerja ini sampai daun tidak berwarna hijau lagi).
8.      Angkatlah daun dengan pinset, kemudian letakkan di atas cawan petri. Tetesilah daun
tersebut dengan larutan yodium (lugol) dan amatilah perubahan warna yang terjadi.

Pertanyaan:
1.      Sebutkan fungsi air panas, alkohol, dan larutan yodium (lugol) dalam percobaan ini!
2.      Setelah ditetesi lugol, warna apakah yang timbul pada bagian daun yang tidak terkena
cahaya matahari? Membuktikan apakah hal tersebut?
3.      Warna apakah yang timbul pada bagian daun yang terkena cahaya matahari?
Membuktikan apakah hal tersebut?

LKS Tentang Fotosintesis


Judul Percobaan : Uji Iodine untuk mengetahui hubungan fotosintesis dalam transformasi
energi dalam bentuk karbohidrat

Tujuan Percobaan :

1. Peserta didik mampu membedakan karbohidrat dari hasil fotosintesis pada erbagai
jenis daun (pucukdaun, daun muda, daun tua dan daun sudah layu/kuning).  
2. Peserta didik mampu melakukan pengamatan kandungan karbohidrat pada berbagai
jenis daun (pucuk daun, daun muda, daun tua dan daun sudah layu/kuning 
3. Peserta didik mampu melakukan praktikum tentang transformasi energi berupa
karbohidrat dalam proses fotosintesis

I. Dasar Teori

Fotosintesis berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).

Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat
autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-
molekul organik kaya energi dari prekursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan
manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplai senyawa-senyawa organik dari
lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat.
Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof
(http://metabolismelink.freehostia.com).
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid.
Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan hijau rumput
(green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a
ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-
kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak
terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau, dan beberapa bakteri autotrof.

Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya


kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai
inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana
intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil,terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil
yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim
klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin,
sifatnya hidrofil (suka akan air) (Dwidjoseputro, 1994:18).

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bakteria
berwarna coklat, merah, dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping
klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotinoid yang berwarna kuning, merah atau ungu
dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah,1985: 99).

Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis daun
harus tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan
difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan
epidermis. Kloroplas jumlah besar dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan
fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun
untuk melakukan difusi gas. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas menyediakan
pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal bersifat transparan epidermis
atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.

II. Alat dan Bahan


5.1 Alat
- Gelas Kimia (Beker) - Cawan Petri -
Lilin
- Kaki Tiga - Penjepit - Korek

5.2  Bahan
- Etanol/Alkohol - Daun Tanaman/Pohon
- Iodine (Betadine) - Air
III. Langkah Kerja
1. Masukkan air dalam gelas kimia, lalu panaskan hingga mendidih.
2. Lalu masukkan keempat jenis daun (pucuk daun, daun muda, daun tua dan daun sudah
layu/kuning) ke dalam air yang telah mendidih tersebut.
3. Kemudian ambil (angkat) daun tersebut dan letakkan diatas selembar kertas.
4. Selanjutnya didihkan alkohol dalam gelas kimia, kemudian celupkan daun yang telah
dimasukkan dalam air mendidih tadi.
5. Langkah selanjutnya, angkat daun dari dalam alkohol dan cuci dengan air agar alkoholnya
bersih.
6. Selanjutnya letakkan daun-daun tersebut didalam cawan petri, lalu tetesi larutan Iodine
(Betadine) beberapa tetes diatas permukaan masing-masing daun.
7. Amati dan catat hasil yang diperoleh dari pengamatan tersebut.

Catatan : berhati-hatilah dalam mempergunakan gelas kimia, karena rawan pecah.

Sumber : http://www.dunia-mulyadi.com/2016/02/lks-ipa-smp-tentang-
fotosintesis.html#ixzz4mg00imtX

IV. Hasil Pengamatan

A. Sebelum perlakuan

Nama bahan Warna


Pucuk Daun
Daun Muda
Daun Tua
Daun sudah layu/kuning

B. Sesudah perlakuan
Nama bahan Warna
Pucuk Daun
Daun Muda
Daun Tua
Daun sudah layu/kuning

V. Aplikasi dan Analisis 


Untuk apa daun dimasukkan dalam air mendidih sebelum dicelupkan ke dalam alkohol?

.............................................................................................................................................. 
Apa fungsi atau kegunaan dari alkohol dalam melakukan percobaan ini?
..........................................................................................................................................
.... 
Apakah ada perbedaan warna dari keempat jenis daun sebelum dan setelah dilakukan
percobaan? Mengapa? 
.............................................................................................................................................. 
Warna apa yang muncul/terlihat pada daun yang menandakan bahwa pada bagian daun
tersebut mengandung karbohidrat atau tidak mengandung karbohidrat setelah diteteskan
Iodine (Betadine)
..........................................................................................................................................
.... 
Dari keempat jenis daun yang diuji, buatlah urutan jenis daun yang mengadung karbohidrat
(dari yang paling banyak sampai yang paling sedikit)! Mengapa demikian
..........................................................................................................................................
....

VI. Kesimpulan 
.................................................................................................................................................

Penilaian Kinerja (Kelompok) Kelas : VII-

Aspek Yang Diamati Ket


Kemampuan Kebersihan
Ketepatan Kemampuan
dalam /Kerapian
Nama dalam dalam
No merancang dan
Kelompok menemukan komunikasi
instrument ketelitian
data ilmiah
pengujian
B C K B C K B C K B C K
1. Kelompok 1
2. Kelompok 2
3. Kelompok 3
4. Kelompok 4
5. Kelompok 5

Catatan
*) Beri tanda check list (√) pada kolom yang disediakan
**) B = Baik, C = Cukup, K = Kurang

Sumber : http://www.dunia-mulyadi.com/2016/02/lks-ipa-smp-tentang-
fotosintesis.html#ixzz4mg0FFYxl

PENGELOLAAN LABORATORIUM

Selasa, 27 Mei 2014


ADMINISTRASI LABORATORIUM
Pengadministrasian di laboratorium adalah proses mencatat atau menginventarisis fasilitas yang ada
dan aktivitas yang berlangsung di laboratorium. Dengan adanya pengadministasian yang tepat,
semua fasilitas dan activitas laboratoriun dapat terorganisir.

Nilai postif yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi laboratorium, antara lain :

1. Memudahkan penggadaan dan pengecek bahan dan alat.


2. Meefisiensikan pengguna budget.

3. Memperlancar pelaksanaan praktikum.

4. Memudahkan membuat laporan pertanggung-jawaban.

Untuk mengetahui tentang keadaan dan keberadaan alat/bahan maka diperlukan perangkat seperti:

a) Buku inventaris.

b) Buku/kartu stock alat/bahan.

c) Buku/kartu daftar alat rusak/bahan habis.

d) Buku daftar usulan penggadaan alat/bahan (apakah dengan cara dibeli sendiri atau dropping dari
pemerintah).

e) Buku daftar peminjam alat.

Demi untuk memperlancar proses aktivitas di laboratorium sangat diperlukan :

a) Program kerja di laboratorium.

b) Jadwal kegiatan laboratorium.

c) Buku catatan harian kegiatan laboratorium.

d) Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja siswa.

Adapun tugas postingan pada minggu ini adalah :

1.      Administrasi stock bahan

2.      Administrasi stock alat

3.      Buku penggunaan laboratorium

4.      Struktur organisai

1.Administrasi stock bahan dan alat

Buku inventarisir
Keterangan:

No: diisi no urut alat dan bahan yang diinventarisir

Nama alat/bahan: diisi oleh nama dagang atau nama resmi alat dan bahan yang dibeli. Syaratnya
pengisian nama alat dan bahan harus konsisten.

Kode: diisi dengan kode alat dan bahan yang kita beli. Untuk kode bisa  mengikuti kode yang dibuat
perusahaan tempat pembelian alat dan bahan tersebut atau membuat kode sendiri (lihat SOP) yang
saya buat).

Produsen: diisi dengan nama perusahaan yang membuat alat dan bahan, bukan dengan nama toko.

Kondisi: diisi dengan jumlah barang yang dalam keadaan baik, rusak atau hilang.

Keterangan: berisi informasi tambahan. Misalnya kenapa alat tersebut hilang, dll.

contoh :

Selain buku inventarisir kita juga perlu membuat kartu inventarisir yang nantinya ditempel di depan
lemari tempat menyimpan alat dan bahan. Tujuan dari kartu inventarisir adalah untuk
memepermudah laboran dalam menyimpan alat dan bahan agar tetap rapi. Selain itu kartu
inventarisir berfungsi sebagai sarana peringatan dini terhadap alat atau bahan lab yang hilang.

Formatannya hampir sama dengan buku inventarisir. Silakan lihat contoh di bawah ini:
Aturan Penggunaan Buku Inventarisir

1.      Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang dipakai dan ada
hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.

2.      Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.

Kartu Stok

Keterangan:

Spesifikasi: berisi ciri khas utama dari alat atau bahan yang kita masukkan ke dalam kartu stok.
Misalnya nama alatnya neraca empat lengan. Spesifikasinya: ketelitian 0,1 gram, skala maksimum
311 gram, terbuat dari besi tahan karat.

Tanggal: diisi dengan tanggal pengecekan barang tersebut

Keadaan Masuk: diisi dengan jumlah barang yang masuk atau dibeli untuk laboratorium

Keadaan Keluar: diisi dengan jumlah barang yang dipakai di dalam laboratorium

Keadaan Persediaan: diisi dengan jumlah alat/bahan yang disimpan di gudang atau yang tidak
dipakai (hanya sebagai cadangan)

Contoh:
Aturan penggunaan kartu stok

1.      Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu bahan yang terdapat di
dalam lab.

2.      Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang bersangkutan.

3.      Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.

Kartu Peminjaman Alat/Bahan

Keterangan:

Praktikum Ke: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester (diisi siswa)

Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan sesuai LKS (diisi siswa)

Kelompok: diisi dengan nama kelompok (diisi siswa)

Nama Anggota: diisi dengan nama anggota kelompok (diisi siswa)

*Kode: opsional dan diisi oleh laboran

**Ditandatangai oleh ketua kelompok dan laboran

Contoh:
Aturan penggunaan kartu peminjaman alat dan bahan

1.      Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh suatu kelompok
atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum dan ditujukan kepada laboran.

2.      Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan melakukan praktikum.

Catatan:
Terdapat dua versi kartu peminjaman alat dan bahan
Versi 1: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh siswa untuk diajukan ke laboran
Versi 2: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh guru mata pelajaran untuk diajukan ke
laboran

2.Buku penggunaan laboratorium

Buku Catatan Harian Laboratorium

Keterangan:

No.: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester

Hari/Tanggal: diisi dengan hari/tanggal dilaksanakannya praktikum

Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan

Kelas: diisi dengan nama kelas yang melakukan praktikum

Jam: diisi dengan jam pelaksanaan praktikum


Paraf: diisi dengan paraf laboran

Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan

Contoh:

Aturan penggunaan buku catatan harian laboratorium

1.      Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan praktikum yang dilakukan di
dalam lab.

2.      Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari.

Kartu Reparasi

Keterangan:

No. Kartu: diisi dengan no. surat kartu reparasi. Contoh: 001/Lab. Fisika/SMA Rofa Yulia
Azhar/IV/2014

Jenis Kerusakan: diisi dengan jenis kerusakan yang diperbaiki

Komponen: diisi jika memang terdapat penggantian komponen

Harga: diisi dengan biaya reparasi dan biaya komponen yang diganti

Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan

*dilampirkan pula kuitansi perbaikan dan pergantian komponen

**Ditandatangani oleh teknisi (atau laboran) dan koordinator lab. IPA


Contoh:

Aturan penggunaan kartu reparasi

1.      Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan atau reparasi suatu
alat

2.      Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan terhadap barang
yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab.

Program Semester Laboratorium

Keterangan:

No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum

Agustus, September, dst.: diisi dengan bulan dalam satu semester

1, 2, 3, 4: merupakan angka untuk menunjukkan minggu dalam satu bulan

*Ditandatangani oleh laboran, ketua lab dan kepala sekolah

Contoh:
Aturan penggunaan program semester laboratorium

1.      Program semester laboratorium berisi daftar praktikum yang akan dilakukan di dalam laboratorium
dalam kurun waktu satu semester.

2.      Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran minimal A2 dan ditempel secara strategis di
dalam ruang laboratorium.

Laporan Bulanan

Keterangan:

No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum

Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum

Kelas: diisi dengan kelas yang melaksanakan praktikum

Demonstrasi atau Praktikum: diisi dengan tanda ceklis demonstrasi atau praktikum

Nama Guru: diisi dengan nama guru mata pelajaran yang membimbing praktikum

*Ditandatangani oleh laboran, ketua lab dan kepala sekolah


**Dilaporkan setiap akhir bulan

Contoh:
Aturan penggunaan laporan bulanan

1.      Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan di laboratorium
setiap bulannya.

2.      Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek kurikulum, wakasek
sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.

3.      Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.

3.Sturuktur organisasi

Ketua Jurusan

Ketua jurusan adalah pimpinan jurusan pendidikan kimia yang berwenang dan bertanggungjawab
terhadap penyelenggaraan jurusan. Sebagai ketua jurusan, dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
sekretaris jurusan, ketua prodi pendidikan kimia, ketua prodi kimia, kepala laboratorium, dan para
koordinator, serta tatausaha jurusan. Ketua jurusan bertanggungjawab melaksanaan program
akademik pada tingkat jurusan yang meliputi:

 Peningkatan mutu akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan kerjasama pada
tingkat jurusan.
 Pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, kesejahteraan dan pemberdayaan divisi usaha
akademik, serta fasilitas pendidikan pada tingkat jurusan.
 Pembinaan kemahasiswaan, hubungan alumni, kehidupan beragama, sosial budaya, dan
komunikasi pada tingkat jurusan.
 Merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) jurusan.
 Perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi pada tingkat jurusan.
 Melaksanakan penjaminan mutu akademik pada tingkat jurusan.

Sekretaris Jurusan
Sekretaris jurusan bertugas membantu ketua jurusan dalam:

 Pelaksanaan administrasi akademik dan administrasi umum.


 Menjalankan kegiatan Ketua Jurusan apabila ketua jurusan berhalangan atau tidak dapat
melaksanakan tugasnya karena suatu alasan.

Ketua Program Studi


Ketua Program Studi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam :

 Peningkatan mutu akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat pada tingkat program
studi pendidikan kimia.
 Pembinaan keilmuan dan profesi pendidikan kimia.
 Melaksanakan kegiatan penjaminan mutu akademik di tingkat prodi.
 Merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) program studi.

Koordinator Penelitian dan Skripsi Mahasiswa

 Menginformasikan sumber-sumber dana penelitian yang ditawarkan oleh lembaga pemerintah


maupun lembaga swasta.
 Mengkoordinir kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa (Proposal dan Laporan hasil
penelitian).
 Mendokumentasikan penelitian dosen dan skripsi mahasiswa yang akan, sedang, dan telah
dilakukan.
 Mengkoordinir kegiatan yang mendorong produktivitas kegiatan penelitian dosen dan
mahasiswa.

Koordinator Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)

 Menginformasikan sumber-sumber dana pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan


oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.
 Mengembangkan model PPM yang berbasis hasil-hasil penelitian.
 Mengkoordinir kegiatan PPM (Proposal dan Laporan).
 Mendokumentasikan kegiatan PPM yang akan, sedang dan telah dilaksanakan.

Koordinator Program Latihan Profesi (PLP)

 Mengembangkan model pelaksanaan PLP yang lebih fleksibel dan efisien (Reguler/
Internasional).
 Mengkoordinir pelaksanaan PLP di tingkat Program Studi.
 Mengkomunikasikan pelaksanaan PLP kepada dosen pembimbing PLP.
 Memantau pelaksanaan PLP.

Koordinator Kemahasiswaan

 Memberikan masukan atau saran kepada Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) baik diminta
ataupun tidak diminta berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan.
 Memfasilitasi kegiatan Program Studi yang terkait dan sinergis dengan kegiatan
kemahasiswaan.
 Mengkoordinir dosen-dosen yang akan menjadi pembimbing pada setiap kegiatan
kemahasiswaan.

Koordinator PPG

 Mengembangkan Prosedur Operasional Baku (POB) pelaksanaan PPG.


 Mengembangkan bahan ajar untuk perkuliahan matrikulasi pogram PPG.
 Mengembangkan model evaluasi workshop dan peer teaching.
 Mengembangkan kurikulum matrikulasi.
 Melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanan PPG.

Koordinator Laboratorium

 Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium di Jurusan Kimia.


 Mengorganisasikan keperluan alat dan bahan kimia dari setiap laboratorium.
 Bertanggungjawab terhadap pengadaan alat dan bahan kimia untuk praktikum dan penelitian
mahasiswa.
 Mengkoordinir pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium.

Ketua Laboratorium

 Mengkoordinir kegiatan di laboratorium masing-masing.


 Mengorganisasikan keperluan alat dan bahan kimia di laboratorium masing-masing setiap
awal semester.
 Menyusun rencana kegiatan laboratorium yang layak dijadikan sumber pendapatan jurusan.
 Membuat jadwal praktikum atau kegiatan laboratorium di setiap awal semester.
 Bertanggungjawab dalam pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium.
 Mengarahkan kegiatan bagi laboran/teknisi pada laboratorium masing-masing.

Penanggungjawab Praktikum

 Mengorganisasi kebutuhan praktikum yang bersangkutan.


 Menyusun rencana kegiatan praktikum.
 Melaporkan kebutuhan alat/bahan kepada ketua lab.
 Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan prkatikum yang bersangkutan.

Laboran/Teknisi Laboratorium

 Mempersiapkan keperluan praktikum.


 Menginventarisasi alat dan bahan praktikum.
 Bertanggungjawab terhadap penggunaan alat dan bahan Kimia di laboratorium kimia masing-
masing.
 Menjaga kebersihan dan kerapihan laboratorium masing-masing.
Tata Usaha (TU)
1. Mendokumentasikan data mahasiswa :

 Data akademik mahasiswa seperti dosen pembimbing, jalur masuk UPI, nilai matakuliah tiap
semester, matakuliah yang sedang dikontrak, dan kemampuan akademik lainnya.
 Data pribadi mahasiswa seperti data keluarga, kemampuan finansial orang tua, beasiswa yang
diterima, dan alamat yang dapat dihubungi.
 Membuat dan mendokumentasikan surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan
akademik mahasiswa dan surat-surat untuk keperluan yang terkait dengan kelancaran
perkuliahan.

2. Mendokumentasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan :

 Pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi dosen.


 Data yang berkaitan dengan administrasi dosen (CV, Ijazah, SK, karya dosen).
 Data administrasi serta sarana dan prasarana yang berkaitan dengan perkuliahan (Infocus,
komputer, laptop, kamera, dan telepon).
 Surat keluar dan masuk yang berkaitan dengan administrasi jurusan dan program studi.
 Mengelola kebutuhan Rumah Tangga Jurusan.

3. Bertanggung jawab dalam :

 Menjaga kebersihan dan keindahan ruang jurusan, ruang tata usaha, dan ruang rapat dosen.
 Membantu kelancaran tata usaha di Jurusan secara umum seperti penggandaan surat, kertas
ujian, dan soal-soal ujian.

Anda mungkin juga menyukai