Anda di halaman 1dari 3

https://aceh.tribunnews.

com/2019/09/24/belum-diaspal-karena-tidak-ada-izin-pt-kai-warga-
tanami-pohon-pisang-di-jalan-bekas-rel-kereta-api?page=2

Tanggal : 24 Oktober 2019

Waktu : 17.15

Berdasarkan permasalah diatas mengenai keluhan warga terhadap pihak PT Kereta Api Indonesia (PT
KAI) mengenai belum adanya pemberian izin dari Pihak PT KAI untuk pemakaian tanah bekas rel
kereta api yang akan digunakan untuk dilakukan  pengasapalan oleh pemerintah setempat. Hal
tersebut membuat warga kecewa terhadap PT KAI. Maka selaku pihak Humas dari PT KAI sangat
berperan penting dalam menjaga dan mempertahankan citra baik PT KAI dimata masyarakat agar
senantiasa dipercaya dan bisa diandalkan oleh masyarakat.

Berdasarkan opini publik dalam berita diatas, maka akan menimbulkan permasalahan dalam
kelangsungan PT KAI. Berikut ini adalah masalah-masalah yang memiliki peluang besar yang akan
timbul yaitu :

 Munculnya opini negatif dimata masyarakat mengenai PT KAI


 Munculnya berita kurang baik yang menyudutkan pihak PT KAI dimedia massa
 Hilangya kepercayaan masyarakat terhadap PT KAI

Masalah-masalah diatas muncul karena disebabkan karena hal berikut:

 Pihak PT KAI selaku pemegang kuasa aset tanah dijalan bekas rel kereta api belum
memberikan izin pembangunan pengaspalan jalan kepada pemerintah setempat.
 Pihak PT KAI belum memberikan alasan yang jelas mengenai kenapa pihak PT KAI belum
memberikan izin mengenai pembangunan pengaspalan jalan kepada masyarakat sekitar.

Maka dari itu selaku Humas PT KAI perlu melakukan tindakan-tindakan nyata agar permasalahan
tersebut dapat teratasi dengan bailk.
Scott M. Cultip & Allen H.Center ( Prentice-Hall, Inc.1982:139), menyatakan bahwa proses
perencanaan program kerja humas melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah
pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja dalah sebagai
berikut.

1. Penelitian dan mendengarkan ( Research-listening)


Pada tahap ini, akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung
dengan kepentingan organisasi. Penemuan fakta dilakukan untuk mengetahui
apakah opini, sikap dan reaksi (situasi dan pendapat) dalam masyarakat menunjang
atau justru menghambat organisasi, instansi atau perusahaan yaitu  what’s our
problem? ( apa yang akan menjadi problem kita) .
Berdasarkan teori diatas maka selaku Humas PT KAI harus turun langsung
kelapangan dengan cara bertemu warga sekitar untuk mendengarkan keluhan yang
sedang mereka rasakan dan dampaknya bagi warga sekitar terhadap PT KAI yang
belum memberikan izin.
2. Perencanaan dan Mengambil Keputusan (Planning – Decision)
Perencanaan merupakan tahap yang cukup penting, karena menghubungkan
kegiatan komunikasi dengan kepentingan organisasi/perusahaan.
Setelah mendengarkan langsung keluhan yang dihadapi warga dan meninjau
langsung ke lokasi, maka Humas PT KAI harus bisa merencanakan mengenai cara
agar Pemko setempat bisa mendapatkan izin dari pihak PT KAI. Humas bisa
melakukannya dengan cara melakukan koordinasi bersama pihak-pihak yang terkait
didalam pemberian izin tersebut didalam PT KAI agar pemberian izin tersebut bisa
segera diberikann.
3. Komunikasi – Pelaksanaan (Communication – Action)
Tahapan komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana
mengkomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan sehingga menimbulkan kesan-
kesan yang secara efektif mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan
berpotensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya.
Jika perencanaan dan pengambilan keputusan telah dilakukan dengan berkoordinasi
oleh pihak pihak terkait didalam perizinan pengaspalan jalan tersebut maka
selanjutnya humas harus melaksanakan tindakan tersebut. Apabila pihak PT KAI
bisa memberikan izin, maka humas bisa langusung memberitakan hal tersebut
kepada warga agar warga tidak semakin lama menungu keputusan perizinan
tersebut. Selanjutnya apabila pihak PT KAI tidak memberikan izin kepada Pemko
setempat maka selaku Humas PT KAI bisa langsung mendatangi masyarakat sekitar
dan memberikan alasan kenapa pihak PT KAI tidak memberikan izin tersebut.
4. Evaluasi (Evaluation).
Setelah komunikasi dan tindakan dilaksanakan, maka sesuatu organisasi tentu ingin
mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap publik atau khalayak. Jika PT KAI
memberikan izin, maka Humas bisa mengevaluasi pengaruh yang dirasakan warga
ketika izin tersebut terlah dikeluarkan. Apabila pihak PT KAI tetap tidak memberikan
izin maka Humas harus bisa mengevaluasi apa permasalahan yang akan timbul dari
tidak diberikannya izin tersebut dan memberikan solusi terhadap masalah tersebut
agar tidak terulang kembali.
http://www.himikomunib.org/2015/12/perencanaan-program-kerja-humas-public.html

Anda mungkin juga menyukai