Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGETAHUAN BAHAN PANGAN

Disusun :

Fauzan Gymnastiar

B.1810645

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS ILMU PANGAN HALAL
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian klasifikasi secara ilmiah ( makhluk hidup ) adalah suatu cara
memilah atau mengelompokkan makhluk hidup menjadi beberapa golongan atau
unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkatan tertinggi ke tingkatan
terendah, Kingdom; Phylum; Devisio; Classis; Ordo; Family; Genus dan Spesies.
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk
mengenali, membedakan, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup.
Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat-sifat atau ciri-ciri
makhluk hidup. Tanaman Hortikultura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai
Sumber bahan makanan, hiasan/keindahan, dan juga pekerjaan. Hortikultura terbagi
atas 3 bagian yaitu : sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Ilmu
hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik
budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penyusun dapat
merumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana ciri-ciri produk hortikultura?


2. Bagaimana pengelompokkan tanaman hortikultura?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu
:
1. Untuk mengetahui ciri-ciri produk hortikultura.
2. Untuk mengetahui pengelompokkan tanaman hortikultura.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 CIRI-CIRI PRODUK HORTIKULTURA


Tanaman-tanaman yang digolongkan ke dalam tanaman hortikultura sangat luas
dan beragam, namun bila dilihat ciri-ciri produknya terdapat kesamaan pokok, yakni :
 Produk hortikultura cepat rusak (perishable) bila di simpan tanpa perlakuan khusus,
misalnya dengan perlakuan suhu rendah (4◦C) atau pelapisan lilin, karena di panen
dalam bentuk segar.
 Komponen utama mutu produk di tentukan oleh kandungan air (water content), dan
bukan oleh kandungan lahan kering (dry matter) karena konsumsinya dalam
keadaan segar.
 Ketersediaan produk, terutama dari kelompok buah-buahan, bersifat musiman dan
meruah (volmuminuous atau bulky) pada saat panen, terutama panen raya, sehingga
mempersulit penanganan dan pengangkutannya. Hal ini pula mengakibatkan
jatuhnya harga pada saat panen raya, namun harga akan mahal di luar musim.
 Harga produk ditentukan oleh kualitas, bukan oleh kuantitas. Misalnya, harga 1 kg
jeruk yang berukuran besar dan/atau manis lebih mahal daripada harga 1 kg jeruk
yang berukuran kecil dan/atau masam.
 Berbeda dengan konsumsi tanaman pangan, tubuh manusia membutuhkan
konsumsi tanaman hortikultura dalam jumlah yang sedikit, namun apabila tidak
dipenuhi akan berakibat buruk pada kesehatan.
 Produk hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral, dan bukan diutamakan
sebagai sumber protein dan karbohidrat.
 Di samping untuk pemenuhan kebutuhan jasmani, produk hortikultura juga
berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan rohani, misalnya tanaman hias, baik sebagai
bunga pot, bunga potong maupun sebagai elemen lunak di dalam taman.
Dari ciri-ciri produk di atas, terlihat bahwa pembudidayaan tanaman hortikultura
harus secara intensif, mulai dari pemanenan, pengangkutan, sampai pada pemasaran.
Oleh karena itu, budi daya tanaman hortikultura bersifat padat modal dan pada karya.

3
2.2 PENGELOMPOKAN TANAMAN HORTIKULTURA
Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dapat dikelompokkan menjadi
tanaman hortikultura yang dikonsumsi, yakni sayuran, buah-buahan, dan tanaman
hortikultura yang tidak dikonsumsi, yaitu tanaman hias. Tetapi kali ini kita akan
membahas pengelompokan buah-buahan saja.

A. KLASIFIKASI BUAH-BUAHAN
Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu bunga
dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga tersebut. Oleh
karena itu, buah terdiri atas bagian-bagian seperti dinding ovari atau oricarp (yang
berdiferensiasi menjadi eksocarp, endocarp, dan mesocarp), biji, jaringan plasenta,
partisi, rsesptakel, dan sumbu tangkai bunga. Berdasarkan jumlah ovari
penyusunnya, buah dapat diklasifikasikan atas beberapa kelompok, yaitu:

a. Buah sederhana, yaitu buah yang berkembang dari satu ovari. Buah sederhana
dikelompokkan lagi menjadi:
1) Buah sederhana berdaging (pericarp nya berdaging). Tipe buah demikian
dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a) Tipe berry, misalnya buah tomat dan anggur (Vitis vinifera).
b) Tipe drupe, misalnya buah zaitun, peach, cherry (Prunus sp.), dan plum.
c) Tipe pome, misalnya buah apel (Malus dometica).
d) Tipe hesperidium, misalnya buah jeruk (Citrus sp.).
e) Tipe pepo, misalnya buah tanamanan yang tergolong ke dalam famili
Cucurbitaceae.
2) Buah sederhana tidak berdaging (pericarp nya kering), yang dapat
digolongkan menjadi:
a) Golongan dehiscent (membuka dan menyebarkan biji pada saat matang),
yang dikelompokkan lagi menjadi:
1) Tipe legume (polong), misalnya buah kacang-kacangan.
2) Tipe follicle, misalnya buah peony dan Hekea.
3) Tipe capsule, misalnya buah Eucalyptus sp.
4) Tipe silique, misalnya buah mustard (Brassica nigra).

4
b) Golongan indenhiscent (tidak membuka dan menyebarkan biji pada saat
matang), yang dapat dikelompokkan lagi menjadi:
1) Tipe achene, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annuus).
2) Tipe caryopsis (biji-bijian), misalnya buah jagung.
3) Tipe nut, misalnya buah hazel nut.
4) Tipe samara, misalnya buah maple.
b. Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga yang
sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada satu reseptakel,
yang kemudian bmenyatu menjadi satu buah. Contoh buah tipe ini misalnya pada
tanaman stroberi (Fragaria vesca)

Gambar Buah Strawberry

c. Buah majemuk, yaitu buah yang bersal dari beberapa ovari dari beberapa bunga,
lalu menyatu menjadi satu massa. Contoh buah tipe ini misalnya pada tanaman
nanas (Ananas comosus).

Gambar 2.10 Tanaman Nanas

5
B. PENGGOLONGAN BUAH-BUAHAN BERDASARKAN TIPE
PERTUMBUHAN
Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman buah-buahan dapat
dikelompokkan atas :
a. Buah-buahan pohon, misalnya angga (Mangifera indica), jeruk (Citrus sp),
duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium
lappaceum), manggis (Mangosiana mangosteen), dan lain-lain.
b. Buah-buahan semak, misalnya salak (Salacca edulis) dan nanas (Ananas
comous).
c. Buah-uahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp) dan pepaya
(Carica papaya)
d. Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus vulgarie),
melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida).

C. BUAH KLIMAKTERIK DAN NONKLIMAKTERIK


Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan buah,
buah dapat dikelompokkn menjadi buah klimakterik dan buah nonklimaterik. Pada
buah-buahan yang tergolong klimaterik, lahu respirasi meningkat dengan tajam
selama periode pemalangandan pada senesen. Beberapa contoh buah klimaterik
misalnya apel, pisang, avokad, pepaya, tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada
buah tergolong nonklimaterik, tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir periode
pematangan. Buah-buah yang tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp),
nanas (Ananas comous), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius),
rambutan (Nephelium lappaceum), dan sebagainya.

6
BAB III
PENUTUP

C.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah yang penyusun bahas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Produk hortikultura mudah rusak (perishabel)
2. Komponen utama mutu produk ditentukan oleh kandungan air(water conten),
dan bukan oleh kandungan bahan kering(dry meter)
3. bersifat musiman atau meruah (voluminous atau bulky) pada saat panen
terutama panen raya, sehingga mempersulit penanganan dan pengangkutanya.
4. Harga produk di tentukan oleh kualitas, bukan kuantitas.
5. Tubuh manusia membutuhkan konsumsi tanaman hortikultura dalam jumlah
yang sedikit, namun bila tidak di penuhi akan berakibat buruk pada kesehatan.
6. Produk hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral, dan bukan di
utamakan sumber protein dan karbohidrat.
Pada buah dapat di kelompokan menjadi 3 berdasarkan ovari penyusun nya yaitu
buah sederhana berdaging dan tidak berdaging, buah agregat dan yang terakhir
adalah buah majemuk. Adapun penggolongan berdasarkan tipe pertumbuhannya
yaitu buah-buahan pohon, buah-buahan semak, buah-buahan terna atau berbatang
basah dan buah-buahan berbatang merambat. Sedangkan klasifikasi buah
berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan buah ada 2
yaitu buah klimakterik dan buah nonklimakterik.

Anda mungkin juga menyukai