Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan kompetensi bidan dalam kesehatan reproduksi

tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang penyakit menular seksual.

Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

hipotesis tanpa adanya intervensi atau rekayasa dari peneliti. Sedangkan

rancangan/desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu pendekatan

yang menekankan pada waktu pengukuran data hanya satu kali pada satu waktu

(Notoatmodjo, 2010)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Di SMA N 1 Geyer Kabupaten Grobogan.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2011

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek peneliti atau objek yang akan diteliti

(Arikunto, 2006, p.130). Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA N 1

Geyer Kabupaten Grobogan kelas XII sebanyak 198 Orang siswi dalam 5 kelas

2. Sampel Penelitian
28
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagaian jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam penelitian kebidanan. (Sugiono,

2007, p. 62)

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sejumlah 67 siswa-siswi,

sesuai dengan rumus berikut:

n1 = ;n

n1 = ,

n1= 100

n2 =

n2= 66,44 = 67 Responden

Keterangan :

n1:Jumlah sampel awal

n2: Jumlah sampel sebenarnya

P : Sifat suatu keadaan dalam % ( jika tidak tahu dianggap

50%)

q : 100%- p

L : Derajat ketepatan yang dipergunakan (0,1)

N : Jumlah populasi
3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling digunakan adalah

systematic random sampling. Jumlah populasi 198, sampel 67, maka intervalnya

198 : 67= 2,9 = 3. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap

elemen yang mempunyai nomor kelipatan 3, 6, 9, 11, 14 dan seterusnya sampai

mencapai jumlah 67 anggota sampel. Di SMA N 1 Geyer Kabupaten Grobogan

terdapat 5 kelas, jadi pengambilan sampel setiap kelasnya 13 atau 14 responden.

(Notoatmodjo, 2005, p.85)

D. Variabel dan Definisi Operasional (DO)

1. Variabel

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang

berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010, p.103)

penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja tentang

penyakit menular seksual

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja tentang penyakit

menular seksual.
2. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Cara ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
1 Pengetahu Kemampua Kuesione Skala Skor ordina
an n responden r Guttman. untuk l
untuk a)jika penyajian,
menjawab pernyataan dikatagori
mengenai positif kan
penyakit penilainya menjadi:
menular skor 1 a)pengetah
seksual untuk uan
meliputi: jawaban baik:76-
pengertian, benar, skor 100%
jenis 0 untuk b)pengeta
penyakit, jawaban huan
gejala, cara salah. cukup:56-
penularan, b)jika 75%
cara pernyataan c)pengetah
pencegahan negatif uan
penyakit penilainya kurang
menular skor 1 untuk >56%
seksual jawaban (Arikunto,
salah, skor 2006)
0 untuk
jawaban
benar

2 Sikap Sikap Kuesione Skala likert a) Ordin


remaja r a)jika Mendukun al
tentang pernyataan g bila skor
penyakit bernilai total >
menular positf mean dari
seksual penilaianny total
adalah a skor responden
tanggapan 3untuk b) Tidak
atau jawaban mendukun
pendapat setuju,skor g bila
remaja 2 untuk skor total
terhadap jawaban < mean
pernyataan ragu-ragu, dari total
yang dan skor 1 skor
menunjukan untuk responden
perasaan jawaban ( Aswar,
setuju, ragu- tidak setuju 2011)
ragu atau b)jika
tidak setuju pernyataan
negatif
penilainya.
Skor
3untuk
jawaban
tidak setuju,
skor 2 untuk
jawaban
ragu-
ragu,skor 1
untuk
jawaban
setuju
E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan penelitian

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin untuk pengambilan data kepada

bagian adminitrasi dan Ketua Program Studi Kebidanan Universitas

Muhammadiyah Semarang.

b. Peneliti menyerahkan surat pengantar pengambilan data kepada kepala

sekolah SMA N 1 Geyer Kabupaten Grobogan.

c. Melakukan studi pendahuluan pada 10 siswa-siswi di SMA N 1 Geyer

Kabupaten Grobogan.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Setelah mendapatkan responden, kemudian responden diminta persetujuan

(Inform Consent) sebagai sampel penelitian dan menjelaskan tujuan penelitian

kepada responden.

b. Pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Juli-Agustus 2011.

c. Membagikan kuesioner diisi oleh responden.

d. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner, kemudian dikumpulkan

dan diteliti oleh peneliti, apabila terdapat ketidak lengkapan data maka saat itu

juga ditanyakan kembali pada responden.

e. Data hasil penelitian dikumpulkan, kemudian dilakukan pengecekan.

f. Data yang telah dicek, kemudian diolah dengan program komputer.

g. Pada tahap akhir dilakukan pembuatan laporan hasil penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Cara pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:


a. Data primer

Dalam penelitian ini data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara

mengisi kuesioner.

b. Data sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data BPS Kota Semarang

dan PILAR PKBI Jawa Tengah.

2. Alat Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah lembar yang berisi sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh

setiap responden .

3. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam

menggumpulkan data agar perkerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik

sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner, yaitu sejumplah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang

diketahui.

Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan

dengan sikap remaja tentang penyakit menular seksual yang ditujukan pada

responden. Kuesioner berbentuk pilihan, dimana jawaban telah disediakan (closed

ended item). Kuesioner diisi pada hari yang sama pula serta pada waktu mengisi

kuesioner responden didampingi oleh peneliti. Kuesioner sebelum digunakan,

dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan diuji validitas dan reliabilitas.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan di SMA N 1 Toroh

Kabupaten Grobogan. Uji validitas akan dilakukan kepada 30 responden siswa-

siswi, alasan saya mengambil di SMA tersebut karena mempunyai karateristik

yang sama yaitu sama–sama di SMA Negeri dan tempatnya berdekatan. Teknik

korelasi yang dipakai penelitian ini adalah korelasi pearson product moment

(Arikunto, 2006).

Rumus korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut:

rxy : n (Σxy)-(Σx) (Σy)


√[nΣx2 – (Σx)2 ] [nΣy2 – (Σy)2]
Keterangan :

rxy = Korelasi product moment

X = Sebagian data-data dari variabel bebas (independent variabel)

Y = Sebagian data-data dri variabel terikat (dependent variabel)

N = Jumlah sampel

XY = Data variabel X dikalikan Y

Untuk mengetahui apakah Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu melakukan uji validitas terhadap kuesioner yang akan dijadikan instrument

penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apa yang akan diukur, maka

perlu diuji dengan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skor

total kuesioner tersebut. Uji validitas korelasi “Pearson Product Moment”. Uji

validitas telah dilakukan pada 30 siswa di SMA N 1 Toroh Kabupaten, menyamakan r

tabel diketahui dengan rumus df= N-2= (30-2)=28, sehingga r tabel diketahui sebesar

0.361. pengolahan uji validitas menggunakan komputerisasi dengan program 16.00.

Kemudian untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengubah atau

menghilangkan item yang tidak memenui tarif signifikan sampai semua item yang ada

mempunyai validitas.

Keputusan Uji :

a. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid

b. Bila r hitung (r person) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan tidak

valid

Tabel 1.1 Uji validitas pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual.

No r hitung r hasil
1 0,014 Tidak Valid
2 0,784 Valid
3 0,754 Valid
4 0,742 valid
5 0,668 Valid
6 0,760 valid
7 0,755 Valid
8 0,695 Valid
9 0,014 Tidak Valid
10 0,804 Valid
11 0,014 Tidak valid
12 0,689 Valid
13 0,811 Valid
14 0,258 Tidak valid
15 0,804 Valid
16 0,787 Valid
17 0,668 Valid
18 0,698 Valid
19 0,119 Tidak valid
20 0,787 Valid
Tabel 1.2 uji validitas sikap remaja tentang penyakit menular seksual

No r hitung r hasil
1 0,197 Tidak Valid
2 0,753 Valid
3 0,520 valid
4 0,713 Valid
5 0,197 Tidak valid
6 0,561 Valid
7 0,881 Valid
8 0,031 Tidak Valid
9 0,731 Valid
10 0,400 Valid
11 0,669 Valid
12 0,197 Tidak valid
13 0,810 valid
14 0,744 Valid
15 0,108 Tidak Valid

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto, 2011).

Setalah semua pertanyaan sudah valid, analisis selanjutnya dengan uji

reliabilitas menggunakan analisis cronbach alfa, caranya adalah membandingkan r

alpha dengan nilai konstanta (0,6) yaitu:

a. Bila nilai r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan reliabel

b. Bila nilai r alpha < konstanta (0,6) maka pertanyaan tidak reliabel (Riyono,

2011)
Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa dengan

rumus:


ri = 1−

Keterangan:

ri = Koefisien reabilitas yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan (soal)

∑si2 = Varians butir-butir pertanyaan (soal)

Uji reliabelitas dengan menggunakan cronbach alfa hasil dari variabel pengetahuan

sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha sebesar 0,716 variabel sikap nilai alpha

sebesar 0,665 Ketentuannya bila r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut

reliabel.

H. Pengolahan dan Analisis Data

Azwar (2003) menyatakan bahwa setelah data terkumpul melalui kuesioner

kemudian data dioleh secara menual dan perhitungan melalui langkah-langkah:

1. Data pengetahuan

Data pengetahun diperoleh dengan kuesioner yng terdiri dari 20 pertanyaan pada

remaja.setiap jawaban yang benar di beri skor 2 dan bila salah di beri skor 1.

Total skor pengetahuan kemudian di persenkan dan dikatagorikan,dengan

ketentuan : (a) pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh 76-100%,(b)

pengetahuan cukup, apabila skor yang diperoleh 56-75%,(c) pengetahuan kurang,

apabila skor yang diperoleh > 56% (Arikunto, 2006).

2. Data sikap

Data sikap diperoleh dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan remaja

yang merupakan pernyataan positif (favourable) maupun yang bersifat negatif

(unfavourable) dinyatakan dengan skala likert. Jawaban diukur dengan skor:


a. Pernyataan positif

Setuju :3

Ragu-Ragu :2

Tidak Setuju :1

b. Pernyataan negatif

Setuju :1

Ragu-Ragu :2

Tidak Setuju :3

I. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Metode pengolahan data

Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Data statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, antara nya:


a. Editing (mengedit)

Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah

data terkumpul.

b. Coding (pengodean)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa katagori. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar

kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. >

1) Pada pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual

Kode 1: pengetahuan 76-100%

Kode 2: pengetahuan 56-75%

Kode 3: pengetahuan < 56%

2) Pada sikap remaja tentang penyakit menular seksual

Kode 1: Tidak mendukung bila skor total > rata-rata

Kode 2: Mendukung bila skor total < rata-rata

c. Scoring

Memberi skor pada masing-masing item yang terdapat pada pertanyaan

a. Pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual

Menggunakan pertanyaan tertutup dimana pertanyaan Favourable diberi skor

1 untuk jawaban “benar” dan skor 0 untuk jawaban “salah” dan untuk

Unfavorable skor 1 untuk jawaban “salah” dan 0 untuk jawaban “benar”

b. Sikap remaja tentang penyakit menular seksual

Menggunakan pertanyaan tertutup dimana pertanyaan Favourable nilai 3 untuk

jawaban “setuju” , nilai 2 untuk jawaban “ragu-ragu” dan nilai 1 untuk


jawaban “tidak setuju” dan untuk Unfavourable skor 3 untuk jawaban “tidak

setuju”, nilai 2 untuk jawaban “ragu-ragu” dan 1 untuk jawaban “setuju”

c. Tabulating (tabulasi)

Tabulasi dilakukan dengan memasukan data kedalam tabel yang tersedia

sehingga sifat data akan tampak.

d. Entry data

Merupakan kegiatan memasukan data yang sudah dilakukan pengodean

kedalam progran komputer SPSS.

e. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis Univariat (deskriptif) adalah analisis yang digunakan untuk

memberikan gambaran tentang karakteristik masing-masing variabel yang

diteliti. Bentuk data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

acuan yang menggambarkan masing-masing variabel penelitian.

b. Analisis Bivariat

Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara dua variabel, maka di uji

kalmogorov smirnov menunjukan semua data memiliki distribusi normal,

berdasarkan data tersebut analisis menggunakan uji korelasi product pearson

moment. Taraf kesalahan ditetapkan 5% atau taraf kepercayaan 95%. Uji ini

digunakan untuk mengukur tingkatan atau eratnya hubungan antara dua

variabel yang berskala ordinal, dengan rumus:

(∑ ) [(∑ )(∑ )]
rxy =
[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]
Keterangan:

rxy = Korelasi product moment

X = Sebagian data-data dari variabel bebas (independent variabel)

Y = Sebagian data-data dri variabel terikat (dependent variabel)

N = Jumlah sampel

XY = Data variabel X dikalikan Y

J. ETIKA PENELITIAN KEBIDANAN

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sanngat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan hubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan persetujuan antara penelitian dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan.

Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta

menggetahui dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed

consent antara lain: Partisipasi, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,

manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah di hubungi dan lain-lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasian

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai