METODE PENELITIAN
tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang penyakit menular seksual.
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
yang menekankan pada waktu pengukuran data hanya satu kali pada satu waktu
(Notoatmodjo, 2010)
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2011
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek peneliti atau objek yang akan diteliti
(Arikunto, 2006, p.130). Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA N 1
Geyer Kabupaten Grobogan kelas XII sebanyak 198 Orang siswi dalam 5 kelas
2. Sampel Penelitian
28
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagaian jumlah dan
2007, p. 62)
n1 = ;n
n1 = ,
n1= 100
n2 =
Keterangan :
50%)
q : 100%- p
N : Jumlah populasi
3. Teknik Sampling
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling digunakan adalah
systematic random sampling. Jumlah populasi 198, sampel 67, maka intervalnya
198 : 67= 2,9 = 3. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap
1. Variabel
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010, p.103)
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja tentang
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja tentang penyakit
menular seksual.
2. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Cara ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
1 Pengetahu Kemampua Kuesione Skala Skor ordina
an n responden r Guttman. untuk l
untuk a)jika penyajian,
menjawab pernyataan dikatagori
mengenai positif kan
penyakit penilainya menjadi:
menular skor 1 a)pengetah
seksual untuk uan
meliputi: jawaban baik:76-
pengertian, benar, skor 100%
jenis 0 untuk b)pengeta
penyakit, jawaban huan
gejala, cara salah. cukup:56-
penularan, b)jika 75%
cara pernyataan c)pengetah
pencegahan negatif uan
penyakit penilainya kurang
menular skor 1 untuk >56%
seksual jawaban (Arikunto,
salah, skor 2006)
0 untuk
jawaban
benar
Muhammadiyah Semarang.
Kabupaten Grobogan.
kepada responden.
dan diteliti oleh peneliti, apabila terdapat ketidak lengkapan data maka saat itu
Dalam penelitian ini data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara
mengisi kuesioner.
b. Data sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data BPS Kota Semarang
2. Alat Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah lembar yang berisi sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh
setiap responden .
3. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam
menggumpulkan data agar perkerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang
diketahui.
dengan sikap remaja tentang penyakit menular seksual yang ditujukan pada
ended item). Kuesioner diisi pada hari yang sama pula serta pada waktu mengisi
dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan diuji validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2007).
Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan di SMA N 1 Toroh
yang sama yaitu sama–sama di SMA Negeri dan tempatnya berdekatan. Teknik
korelasi yang dipakai penelitian ini adalah korelasi pearson product moment
(Arikunto, 2006).
N = Jumlah sampel
dahulu melakukan uji validitas terhadap kuesioner yang akan dijadikan instrument
penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apa yang akan diukur, maka
perlu diuji dengan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skor
total kuesioner tersebut. Uji validitas korelasi “Pearson Product Moment”. Uji
tabel diketahui dengan rumus df= N-2= (30-2)=28, sehingga r tabel diketahui sebesar
Kemudian untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengubah atau
menghilangkan item yang tidak memenui tarif signifikan sampai semua item yang ada
mempunyai validitas.
Keputusan Uji :
a. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid
b. Bila r hitung (r person) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan tidak
valid
Tabel 1.1 Uji validitas pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual.
No r hitung r hasil
1 0,014 Tidak Valid
2 0,784 Valid
3 0,754 Valid
4 0,742 valid
5 0,668 Valid
6 0,760 valid
7 0,755 Valid
8 0,695 Valid
9 0,014 Tidak Valid
10 0,804 Valid
11 0,014 Tidak valid
12 0,689 Valid
13 0,811 Valid
14 0,258 Tidak valid
15 0,804 Valid
16 0,787 Valid
17 0,668 Valid
18 0,698 Valid
19 0,119 Tidak valid
20 0,787 Valid
Tabel 1.2 uji validitas sikap remaja tentang penyakit menular seksual
No r hitung r hasil
1 0,197 Tidak Valid
2 0,753 Valid
3 0,520 valid
4 0,713 Valid
5 0,197 Tidak valid
6 0,561 Valid
7 0,881 Valid
8 0,031 Tidak Valid
9 0,731 Valid
10 0,400 Valid
11 0,669 Valid
12 0,197 Tidak valid
13 0,810 valid
14 0,744 Valid
15 0,108 Tidak Valid
2. Reliabilitas
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto, 2011).
b. Bila nilai r alpha < konstanta (0,6) maka pertanyaan tidak reliabel (Riyono,
2011)
Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa dengan
rumus:
∑
ri = 1−
Keterangan:
Uji reliabelitas dengan menggunakan cronbach alfa hasil dari variabel pengetahuan
sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha sebesar 0,716 variabel sikap nilai alpha
sebesar 0,665 Ketentuannya bila r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut
reliabel.
1. Data pengetahuan
Data pengetahun diperoleh dengan kuesioner yng terdiri dari 20 pertanyaan pada
remaja.setiap jawaban yang benar di beri skor 2 dan bila salah di beri skor 1.
2. Data sikap
Data sikap diperoleh dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan remaja
Setuju :3
Ragu-Ragu :2
Tidak Setuju :1
b. Pernyataan negatif
Setuju :1
Ragu-Ragu :2
Tidak Setuju :3
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah dengan tujuan
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah
data terkumpul.
b. Coding (pengodean)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa katagori. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar
kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat
c. Scoring
1 untuk jawaban “benar” dan skor 0 untuk jawaban “salah” dan untuk
c. Tabulating (tabulasi)
d. Entry data
e. Cleaning
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
diteliti. Bentuk data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
b. Analisis Bivariat
Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara dua variabel, maka di uji
moment. Taraf kesalahan ditetapkan 5% atau taraf kepercayaan 95%. Uji ini
(∑ ) [(∑ )(∑ )]
rxy =
[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]
Keterangan:
N = Jumlah sampel
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus
1. Informed consent
Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta
consent antara lain: Partisipasi, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasian