Anda di halaman 1dari 10

KEUANGAN

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.1 Januari 2009, hal. 78 – 87
Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007

PENGARUH FREE CASH FLOW,


PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN
LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEN
Muhammad Asril Arilaha
Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate
Jl. Kampus 2 Gambesi, Unkhair Ternate

Abstract: The objective of the study was to provide empirical evidence about the effect of
free cash flow, profitability, liquidity and leverage toward dividend policy. The population of
this study was manufacture companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2004 – 2007. The
sampling technique used purposive sampling and the analysis method used was multiple
regressions. The result of this study proved that the profitability of a company affected the
dividend policy. The bigger company profit was, the bigger dividend share was. A company
which had profit stability could settle on dividend payment rate certainly and signal the quality
of their profit. While, free cash flow, liquidity and leverage had no effect toward dividend.
Key words: free cash flow, profitability, liquidity, leverage, dividend policy

Tujuan para investor menginvestasikan dananya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena
kepada suatu perusahaan adalah untuk itu, investor dan investor potensial memiliki
memaksimalkan return tanpa mengabaikan risiko kepentingan untuk mampu memprediksi berapa
yang akan dihadapinya. Return (tingkat besar tingkat pengembalian investasi mereka.
pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain Kebijakan dividen suatu perusahaan akan
ataupun dividen, untuk investasi pada saham, dan melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan
pendapatan bunga, untuk investasi pada surat saling bertentangan, yaitu kepentingan
hutang. Return tersebut yang menjadi indikator pemegang saham yang mengharapkan dividen,
untuk meningkatkan wealth dari para investor, dengan kepentingan perusahaan terhadap laba
termasuk di dalamnya para pemegang saham. ditahan. Besar kecilnya dividen yang akan
Dividen merupakan salah satu bentuk dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada
peningkatan wealth pemegang saham (Suharli, kebijakan dividen dari masing-masing
2004). Investor akan sangat senang apabila perusahaan. Para investor biasanya lebih senang
mendapatkan tingkat pengembalian investasinya membayar dengan harga yang lebih tinggi bagi

Korespondensi dengan Penulis:


Muhammad Asril Arilaha: Telp. +62 921 311 0903.
E-mail: jkpunmer@yahoo.co.id

78 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 78 – 87


KEUANGAN

saham yang akan dapat memberikan dividen yang Megawati (2005), serta Yunita (2008). Penelitian
tinggi. Sehingga pembayaran dividen yang tinggi yang dilakukan oleh Suharli dan Megawati (2005)
dapat menarik para investor untuk menanamkan tidak menggunakan variabel free cash flow
modalnya kepada perusahaan. pengaruhnya terhadap Dividen Payout Ratio,
Penelitian mengenai free cash flow dengan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yunita
kebijakan dividen di Indonesia dilakukan oleh (2008) tidak menggunakan variabel likuiditas
Nurdiana (2007), Yunita (2008) menemukan pengaruhnya terhadap Dividen Payout Ratio.
bahwa free cash flow, memiliki pengaruh yang Penelitian Suharli dan Megawati (2005) mengamati
signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan perusahaan manufaktur yang pernah membagikan
hasil penelitian Endang dan Minaya (2004) dividen pada periode penelitian, sedangkan
menemukan bahwa bahwa free cash flow tidak penelitian ini mengamati perusahaan manufaktur
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yang membagikan dividen secara berturut-turut
kebijakan dividen. pada periode pengamatan. Penelitian Yunita
(2008) hanya mengamati perusahaan yang
Penelitian tentang kebijakan dividen
membagikan dividen dari tahun 2004 sampai tahun
dengan profitabilitas, likuiditas dan utang
2005, sedangkan periode pengamatan penelitian
dilakukan oleh Suharli dan Oktorina (2005)
ini dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Penelitian
menunjukkan bahwa profitabilitas, dan likuiditas
ini bertujuan: (1) untuk memberikan bukti empiris
memiliki hubungan yang positif dengan
bagaimana pengaruh free cash flow terhadap
kebijakan dividen dan tingkat leverage memiliki
kebijakan dividen; (2) untuk memberikan bukti
hubungan negatif dengan kebijakan dividen.
empiris bagaimana pengaruh profitabilitas
Suharli (2007) menyatakan bahwa profitabilitas
terhadap kebijakan dividen; (3) untuk memberikan
memiliki korelasi positif dengan kebijakan
bukti empiris bagaimana pengaruh likuiditas
dividen. Prihantoro (2003) menyatakan bahwa
terhadap kebijakan dividen; serta (4) untuk
rasio utang dan modal (DER) memiliki hubungan
memberikan bukti empiris bagaimana pengaruh
yang negatif signifikan terhadap DPR. Megginson
leverage terhadap kebijakan dividen.
(1997) dalam Mahadwarta (2002) menyatakan
bahwa kebijakan hutang mempengaruhi
kebijakan dividen dengan hubungan yang
negatif. Ismiyati dan Hanafi (2003) menemukan FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN
bahwa variabel utang memiliki hubungan negatif DIVIDEN
dan signifikan terhadap DPR.
Sedangkan penelitian Hartono (2000) Pembayaran dividen merupakan arus kas
menemukan bahwa kebijakan utang tidak keluar. Semakin kuat posisi kas perusahaan, berarti
mempengaruhi kebijakan dividen. Sunarto dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk
Kartika (2003) menunjukkan bahwa Return On membayar dividen kepada pemegang saham. Kas
Investment dan Debt to Total Assets tidak memiliki tersebut biasanya menimbulkan konflik
pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas. kepentingan antara manajer dan pemegang
Yunita (2008) menemukan bahwa profitabilitas saham. Manajer lebih menginginkan kas tersebut
yang diukur dengan Return on invesment (ROI), diinvestasikan kembali pada aset-aset perusahaan
dan Debt to Equty (DER) tidak memiliki pengaruh untuk meningkatkan insentif yang diterima dan
terhadap dividen payout ratio (DPR). meningkatkan omzet penjualan, sedangkan
Penelitian ini merupakan pengembangan pemegang saham lebih menginginkan kas
dari penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan tersebut dibagikan sebagai dividen.
PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE 79
TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Muhammad Asril Arilaha


KEUANGAN

Menurut free cash flow hypothesis ketika peningkatan laba bersih perusahaan akan
perusahaan memiliki kelebihan kas, maka yang meningkatkan tingkat pengembalian investasi
dibutuhkan adalah mendanai proyek yang berupa pendapatan dividen bagi investor.
memiliki Net Present Value (NPV) positif. Tetapi Menurut Partington (1989) dalam Suharli
lebih baik bagi manajer untuk mengembalikan dan Oktorina (2005) rasio profttabilitas
kelebihan kas kepada pemegang saham dalam menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
bentuk dividen guna memaksimumkan kekayaan menghasilkan keuntungan. Stabilitas keuntungan
pemegang saham. Hal tersebut menunjukkan adalah penting untuk mengurangi risiko apabila
bahwa dividen dapat mengurangi agency cost terjadi penurunan laba yang memaksa
karena mengurangi free cash flow yang tersedia manajemen untuk memotong dividen.
bagi manajer. Perusahaan yang memiliki stabilitas keuntungan
Penelitian mengenai free cash flow dengan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividen
kebijakan dividen di Indonesia dilakukan oleh dengan yakin dan mensinyalkan kualitas atas
Nurdiana (2007) dan Yunita (2008) yang keuntungan mereka. Oleh karena itu, semakin
menemukan bahwa free cash flow, memiliki tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen yang dibagikan kepada investor.
dividen. Penelitian Suharli dan Oktorina (2005)
menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki
hubungan yang positif dengan kebijakan dividen.
PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN Suharli (2007) menyatakan bahwa profitabilitas
DIVIDEN memiliki korelasi positif dengan kebijakan
dividen.
Profitabilitas perusahaan adalah salah satu
cara untuk menilai secara tepat sejauhmana
tingkat pengembalian yang akan didapat dari LIKUIDITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
aktivitas investasinya. Investor memiliki sejumlah
harapan atas sejumlah pengembalian atas Likuiditas perusahaan menunjukkan
investasinya di saat ini. Pengembalian itu tentunya kemampuan perusahaan mendanai operasional
tergambar jelas pada performa perusahaan. Jika perusahaan dan melunasi kewajiban jangka
dari tahun ke tahun perusahaan memiliki pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang
keuntungan yang signifikan tentu pula investor memiliki likuiditas baik maka kemungkinan
cenderung memiliki harapan yang cukup optimis pembayaran dividen lebih baik pula. Penelitian
atas pengembalian yang pasti didapatnya, Suharli (2004) sebelumnya sudah memberikan
sementara jika perusahaan pada tahun-tahun pemikiran awal mengenai pengaruh likuiditas
terakhir mengalami kerugian maka secara otomatis perusahaan terhadap kebijakan jumlah
terbayang disejumlah benak investor kerugian pembagian dividen. Likuiditas perusahaan dapat
yang dihitungnya. Hermi (2004) mengungkapkan diukur melalui rasio keuangan seperti : current
laba diperoleh dari selisih antara harta yang masuk ratio, quick ratio dan cash acid-ratio.
(pendapatan dan keuntungan) dan harta yang
Likuiditas perusahaan diasumsikan dalam
keluar (beban dan kerugian). Laba perusahaan
penelitian ini mampu menjadi alat prediksi tingkat
tersebut dapat ditahan (sebagai laba ditahan) dan
pengembalian investasi berupa dividen bagi
dapat dibagi (sebagai dividen). Sehingga
investor. Current ratio seringkali dijadikan sebagai

80 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 78 – 87


KEUANGAN

ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan negatif. Ismiyati dan Hanafi (2003) menemukan
kontrak kredit. Penelitian Suharli dan Oktorina bahwa Variabel utang memiliki hubungan negatif
(2005) menunjukkan bahwa likuiditas memiliki dan signifikan terhadap DPR.
hubungan yang positif dengan kebijakan dividen.
Kerangka Pemikiran
Leverage dan Kebijakan Dividen
Berdasarkan uraian teoritis dan hasil-hasil
Menurut Rozef (1982) dalam Suharli dan penelitian maka kerangka pemikiran dari
Oktorina (2005) perusahaan yang leverage operasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
atau keuangannya tinggi akan memberikan
dividen yang rendah. Struktur permodalan yang
lebih tinggi dimiliki oleh utang menyebabkan
pihak manjemen akan memprioritaskan pelunasan
kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan
dividen. Perusahaan yang memiliki rasio utang
lebih besar seharusnya membagikan dividen lebih
kecil karena laba yang diperoleh digunakan
untuk melunasi kewajiban.
Utang jangka panjang diikat oleh sebuah
perjanjian utang untuk melindungi kepentingan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
kreditor. Kreditor biasanya membatasi pembayaran
dividen, pembelian saham beredar, dan
penambahan utang untuk menjamin pembayaran
pokok utang dan bunga. Untuk itu, semakin HIPOTESIS
tinggi rasio utang/ekuitas, maka semakin ketatnya
perusahaan terhadap perjanjian utang. Kaitannya H1 : free cash flow berpengaruh terhadap
dengan pembayaran dividen, maka dapat kebijakan dividen
dikatakan semakin tinggi rasio utang/ekuitas,
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
pembayaran dividen akan semakin kecil.
Kebijakan Dividen
Perusahaan dengan tingkat hutang yang
H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Kebijakan
tinggi akan berusaha untuk mengurangi agency
Dividen
cost of debt-nya dengan mengurangi hutang,
sehingga untuk membiayai investasinya H3 : Leverage berpengaruh terhadap kebijakan
digunakan pendanaan dari aliran kas internal. Dividen
Pemegang saham akan merelakan aliran kas
internal yang sebelumnya dapat digunakan untuk
pembayaran dividen untuk membiayai investasi. METODE
Prihantoro (2003) menyatakan bahwa rasio
utang dan modal (DER) memiliki hubungan yang Populasi dalam penelitian ini adalah
negatif signifikan terhadap DPR. Megginson perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
(1997) dalam Mahadwarta (2002) menyatakan Efek Indonesia pada tahun 2004-2007. Tehnik
bahwa kebijakan hutang mempengaruhi pengambilan sampel menggunakan purposive
kebijakan dividen dengan hubungan yang sampling, dengan kriteria: (1) mempublikasikan

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE 81


TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Muhammad Asril Arilaha


KEUANGAN

laporan keuangan selama periode penelitian; (2) Laba Setelah Pajak


memiliki variabel-variabel yang terkait dengan ROI =
Total Aktiva
penelitian ini yaitu: Free Cash Flow, profitabilitas,
likuiditas, dan leverage; dan (3) perusahaan
konsisten membagikan dividen berturut-turut Likuiditas
selama periode 2004-2007. Likuiditas perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan mendanai operasional
Definisi dan Pengukuran Variabel perusahaan dan melunasi kewajiban jangka
Variabel Dependen pendeknya. Variabel ini diukur dengan Current
Ratio, dengan formulasi sebagai berikut:
Kebijakan Dividen adalah keputusan
manajemen tentang besar kecilnya jumlah dividen Aktiva Lancar
Current Ratio =
yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Utang Lancar
Variabel ini diukur dengan Dividend Payout Ratio
(DPR), formulasinya sebagai berikut:
Leverage
Dividen Perlembar Saham
Dividen Payout Ratio = Ratio Leverage merupakan rasio yang
Laba Per Lembar Saham menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman
jangka panjang dengan jumlah modal sendiri.
Variabel Independen Variabel ini diukur dengan Debt Equity Ratio
Free cash flow (DER), dengan formulasi sebagai berikut:
Free cash flow merupakan kelebihan yang Utang Jangka Panjang
DER =
diperlukan untuk mendanai semua proyek yang Total Ekuitas
memiliki net present value positif. Variabel ini
menggunakan formulasi sebagai berikut: Metode Analisis
FCFit = AKOit - PMit - NWCit Untuk membuktikan kebenaran hipotesis
Keterangan: yang diajukan maka digunakan regresi linier
FCFit = Free cash flow berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
AKOit = Aliran kas operasi perusahaan i pada DPR= a + bFCF + b2ROI + b3CR + b4DER+ e…
tahun t
PMit = Pengeluaran modal perusahaan i pada Keterangan:
tahun t DPR = Dividend Payout Ratio
NWCit = Modal kerja bersih perusahaan i pada FCF = Free Cash Flow/ Aliran Kas Bebas
tahun t
ROI = Return On Investment
CR = Current Ratio
Profitabilitas
DER = Debt to Equity Ratio
Profitabilitas merupakan rasio yang
a = konstanta
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Variabel ini diukur dengan b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
Return On Invesment (ROI), dengan formulasi e = error
sebagai berikut:

82 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 78 – 87


KEUANGAN
K E U A N G A N

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa


HASIL
variabel free cash flow memiliki koefisien regresi
positif tetapi tidak signifikan, karena nilai
signifikansi (p = 0,982) lebih besar dari 0,05. Untuk
Uji Asumsi Klasik
itu hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Fee
Uji Normalitas menunjukkan besarnya nilai Cash Flow berpengaruh terhadap kebijakan
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,553 dan tidak dividen tidak dapat diterima.
signifikan pada 0,05 (karena p = 0,920 > dari 0,05), Variabel profitabilitas yang diukur dengan
jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi return on invesment memiliki koefisien regresi
terdistribusi normal. Hasil uji Multikolinieritas positif dan signifikan pada taraf 5 %, karena nilai
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas signifikansi lebih kecil (p = 0,008) dari 0,05. Hal ini
antara variabel independen dalam model regresi. berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
Hasil uji autokorelasi dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap
tidak terjadi autokorelasi antar variabel kebijakan dividen dapat diterima.
independen dalam model. Hasil uji
Variabel likuiditas yang diukur dengan
heterokedastisitas ini disimpulkan bahwa tidak
current ratio memiliki koefisien regresi positif
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
tetapi tidak signifikan, karena nilai signifikansi (p
sehingga model regresi layak dipakai untuk
= 0,883) lebih besar dari 0,05. Untuk itu hipotesis
memprediksi model.
pertama yang menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh terhadap kebijakan dividen tidak
Pengujian Hipotesis
dapat diterima.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis Variabel leverage memiliki koefisien regresi
yang diajukan digunakan analisis regresi negatif tetapi tidak signifikan, karena nilai
berganda, hasil analisisnya dapat dilihat pada signifikansi (p = 0,313) lebih besar dari 0,05. Untuk
tabel 4 berikut ini: itu hipotesis pertama yang menyatakan bahwa

Tabel 4. Ringkasan Hasil Pengujian Model


Regresi Berganda
Variabel Koefisien t-hitung Sig. Keterangan
Independen Regresi
Constant 27,067 4,331 0,000
FCF 5.21E-015 0,023 0,982 Tidak Signifikan
ROI 0,668 2,734 0,008* Signifikan
CR 0,183 0,148 0,883 Tidak Signifikan
DER -1,925 -0,018 0,313 Tidak Signifikan
Multiple R = 0.355
R.Squares = 0,126
Adjust R. Squares = 0,067
F hitung = 2,217
Sig. = 0,089
N = 64
*Signifikan pada Level 0,05.

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE 83


TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Muhammad Asril Arilaha


KEUANGAN

leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen mengemukakan bahwa perusahaan cenderung


tidak dapat diterima. mengutamakan pendanaan internal guna
Pengaruh variabel independen terhadap membayar dividen bila kebutuhan dana kurang
variabel dependen secara simultan diperoleh nilai maka digunakan dana eksternal sebagai
F sebesar 2,217 dengan tingkat signifikansi (p) < tambahannya.
0,10 yaitu sebesar 0,089. Hal ini berarti bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan
pengaruh yang signifikan pada level signifikansi Dividen
10%. Nilai adjusted R square sebesar 0,067, dapat Profitabilitas perusahaan berpengaruh
diartikan bahwa keseluruhan variabel positif terhadap kebijakan dividen. Hasil
independen mempunyai pengaruh dalam penelitian ini mendukung penelitian yang
menentukan variabel dependen sebesar 6,7%, dilakukan oleh Suharli dan Megawati (2005),
sedangkan sebesar 93,3% dipengaruhi oleh Suharli (2007) yang menemukan bahwa
variabel yang lain. profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap
kebijakan dividen perusahaan. Penelitian ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
PEMBAHASAN oleh Sunarto dan Kartika (2003), Yunita (2008)
yang menenumkan bahwa profitabilitas yang
diukur dengan ROI tidak memiliki pengaruh
Pengaruh Free Cash Flow terhadap terhadap dividen payout ratio.
Kebijakan Dividen Adanya pengaruh tersebut menunjukkan
bahwa besar kecilnya laba perusahaan akan
Free cash flow perusahaan tidak
mempengaruhi besar kecilnya pembagian
berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil
dividen. Apabila laba perusahaan besar berarti
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
dividen yang dibagikan akan semakin besar pula,
yang dilakukan oleh Endang dan Minaya (2005)
demikian pula sebaliknya. Perusahaan yang
yang juga menemukan bahwa free cash flow tidak
memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan
memiliki pengaruh terhadap dividen payout ratio
tingkat pembayaran dividen dengan yakin dan
(DPR). Penelitian ini bertentangan dengan
mensinyalkan kualitas atas keuntungan mereka.
penelitian yang dilakukan oleh Nurdiana (2007),
Pembayaran dividen dapat menunjukkan signal
Yunita (2008) yang menemukan bahwa free cash
bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik.
flow memiliki pengaruh terhadap dividen payout
Jika perusahaan mengumumkan peningkatan
ratio (DPR).
dividen, maka investor akan menganggap kondisi
Penelitian ini menemukan bahwa besar perusahaan saat ini dan akan datang relatif baik
kecilnya arus kas bebas tidak mempengaruhi tinggi dan sebaliknya. Pada sisi lain penambahan dividen
rendahnya pembagian dividen. Apabila memperkuat posisi perusahaan untuk mencari
perusahaan menginginkan untuk tambahan dana dari pasar modal sehingga kinerja
memaksimumkan kekayaan pemegang saham perusahaan dimonitor oleh tim pengawas pasar
dengan membagikan dividen sedangkan kondisi modal. Pengawasan ini menyebabkan manajer
arus kas bebas tidak memungkinkan, perusahaan berusaha mempertahankan kualitas kinerja dan
dapat menggunakan pendanaan eksternal. Sesuai tindakan ini menurunkan konflik keagenan.
dengan konsep Pecking Order Theory yang

84 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 78 – 87


KEUANGAN

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Perusahaan yang memiliki struktur


Dividen permodalan terdiri dari kreditor dan pemegang
saham, dimana pihak manajemen tidak hanya
Likuiditas perusahaan tidak berpengaruh
memperhatikan kepentingan debtholder berupa
terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini
pelunasan kewajiban tetapi juga memperhatikan
tidak berhasil mendukung penelitian sebelumnya
kepentingan shareholder dengan membagikan
yang dilakukan oleh Suhali dan Megawati (2005)
dividen. Perspektif efficiency contracting
yang menemukan bahwa likuiditas perusahaan
menyatakan bahwa manajer cenderung memilih
yang diukur dengan current ratio memiliki
kebijakan yang dapat meminimkan agency cost,
pengaruh terhadap dividen payout ratio.
sehingga kebijakan yang diambil dapat diterima
Likuiditas perusahaan menunjukkan
pemegang saham, dan manajemen. Putri dan
kemampuan perusahaan mendanai operasional
Nasir (2006) salah satu cara yang dapat digunakan
perusahaan dan melunasi kewajiban jangka
untuk menurunkan agency cost yaitu dengan
pendeknya. Hasil analisis menunjukan bahwa
peningkatan dividen pay out. Untuk itu tinggi
tinggi rendanya likuiditas perusahaan tidak berarti
rendahnya hutang tidak memiliki pengaruh
mempengaruhi besar kecilnya pembayaran
terhadap besar kecilnya pembagian dividen.
dividen. Untuk itu, perusahaan yang memiliki
likuiditas yang baik tidak berarti pembayaran
dividen lebih baik pula.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan
Dividen
Kesimpulan
Leverage perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini Penelitian ini bertujuan: (1) untuk
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh memberikan bukti empiris bagaimana pengaruh
Hartono (2000) menemukan bahwa kebijakan free cash flow terhadap kebijakan dividen; (2)
utang tidak mempengaruhi kebijakan dividen. untuk memberikan bukti empiris bagaimana
Sunarto dan Kartika (2003) yang menemukan pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen;
bahwa Debt to total assets tidak berpengaruh (3) untuk memberikan bukti empiris bagaimana
terhadap dividen kas. Selanjutnya penelitian ini pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen;
bertentangan dengan hasil penelitian yang serta (4) untuk memberikan bukti empiris
dilakukan oleh Megginson (1997) dalam bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan
Mahadwarta (2002), Ismiyati dan Hanafi (2003) dividen. Hasil penelitian menemukan bahwa free
menemukan bahwa variabel utang memiliki cash flow perusahaan tidak berpengaruh terhadap
hubungan negatif dan signifikan terhadap DPR. kebijakan dividen. Besar kecilnya arus kas bebas
Prihantoro (2003), Suharli dan Megawati (2005), tidak mempengaruhi besar kecilnya pembagian
Yunita (2008) yang menemukan bahwa rasio dividen. Apabila perusahaan menginginkan untuk
leverage berpengaruh negatif terhadap dividen memaksimumkan kekayaan pemegang saham
payout ratio. Penelitian ini tidak berhasil dengan membagikan dividen sedangkan kondisi
mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh arus kas bebas tidak memungkinkan, perusahaan
Rozeff (1982) dalam Suharli dan Megawati (2005) dapat menggunakan pendanaan eksternal.
bahwa perusahaan yang leverage operasi atau Profitabilitas perusahaan berpengaruh
keuangannya tinggi akan memberikan dividen terhadap kebijakan dividen. Besar kecilnya laba
yang rendah.
PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE 85
TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Muhammad Asril Arilaha


KEUANGAN

perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya


DAFTAR PUSTAKA
pembagian dividen. Apabila laba perusahaan
besar berarti dividen yang dibagikan akan semakin
besar pula, demikian pula sebaliknya. Perusahaan Endang & Minaya. 2003. Pengaruh Insider
yang memiliki stabilitas keuntungan dapat Ownership, Dispersi Of Ownership, Free Cash
menetapkan tingkat pembayaran dividen dengan Flow, Collaterizable Assets dan Tingkat
yakin dan mensinyalkan kualitas atas keuntungan Pertumbuhan terhadap Kebijakan Dividen.
mereka. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol,14, No.21.
Likuiditas perusahaan tidak memiliki
Fitri, I. & Hanafi, M.M. 2003. Kepemilikan
pengaruh terhadap kebijakan dividen. Tinggi
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko,
rendanya likuiditas perusahaan tidak berarti
Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen:
mempengaruhi besar kecilnya pembayaran
Analisis Persamaan Simultan. Simposium
dividen. Untuk itu, perusahaan yang memiliki
Nasional Akuntansi VI. Solo.
likuiditas yang baik tidak berarti pembayaran
dividen lebih baik pula. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate
Leverage perusahaan tidak memiliki pengaruh dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Badan
terhadap kebijakan dividen. Perusahaan yang Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
memiliki struktur permodalan terdiri dari kreditor dan
Hartono, J. 2000. An Agency-Cost Explanation for
pemegang saham, dimana pihak manajemen tidak
Dividen Payments. Working Paper Gadjah
hanya memperhatikan kepentingan debtholder
Mada University.
berupa pelunasan kewajiban tetapi juga
memperhatikan kepentingan shareholder dengan Hermi. 2004. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas
membagikan dividen. Operasi terhadap Dividen Kas pada
Perusahaan Perdagangan Besar Barang
Saran Produksi di BEJ pada Periode 1999-2002.
Pemilihan sampel tidak dilakukan dengan Media Riset Akuntansi, Auditing, dan
acak tetapi dengan purposive sampling, yaitu Informasi Vol.4 No.3. Universitas Trisakti.
hanya pada perusahaan pemanufakturan saja Jakarta
sehingga temuan penelitian ini tidak dapat Mahadwartha, P. A. 2003. Uji Teori Keagenan
digeneralisasi. Sehingga perlu dilakukan dalam Hubungan Interdependensi antara
penelitian yang obyeknya berupa jenis Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen.
perusahaan lain. Simposium Nasional Akuntansi V. Ikatan
Penelitian ini hanya menguji free cash flow, Akuntansi Indonesia.
profitabilitas, likuiditas dan leverage dalam
kaitannya terhadap kebijakan dividen, sehingga Nurdiana, N. 2007. Analisis Pengaruh Free Cash
perlu dipertimbangkan penambahan variabel- Flow, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
variabel baru untuk penelitian dimasa mendatang. Utang, dan Return On Asset terhadap
Kebijakan Dividen. Skripsi. Jurusan
Tidak signifikannya beberapa hasil
manajemen. Universitas Brawijaya. Malang.
penelitian mungkin disebabkan adanya
keterbatasan dalam jumlah sampel. Penelitian Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividen Payout
selanjutnya diharapkan dapat menggunakan Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia.
jumlah periode yang lebih panjang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.14. No.1.

86 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 78 – 87


KEUANGAN

Putri, I, F. & Nasir, M. 2007. Analisis Persamaan __________. & Megawati, O. 2005. Memprediksi
Simultan Kepemilikan Manajerial, Tingkat Pengembalian Investasi pada Equity
Kepemilikan Institucional, Risiko, Kebijakan Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Utang, dan Kebijakan Dividen Dalam Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan
Perspektif Teori Keagenan. Simposium Publik di Jakarta. Simposium Nasional
Nasional Akuntansi IX. Padang. Akuntansi VIII Solo.

Suharli, M. 2007. Pengaruh Profitabilitas dan Sunarto & Kartika, A. 2003. Analisis Faktor-faktor
Invesment Opportunity Set terhadap yang Mempengaruhi Dividen Kas. Jurnal
Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Ekonomi dan Bisnis, Vol.8, No.1.
sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi
Yunita, N. S. 2008. Pengaruh Aliran Kas Bebas,
dan Keuangan. Vol.9, No.1, hal 9-17.
Profitabilitas, dan Utang terhadap Dividen
Payout Ratio. Skripsi. Jurusan Akuntansi.
Universitas Brawijaya. Malang.

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE 87


TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Muhammad Asril Arilaha

Anda mungkin juga menyukai