LAPORAN KASUS
3.1. Identifikasi
26
27
Status Generalis
Kepala :Normochepali, rambut rontok (-)
Status lokalis
Leher
- Inspeksi : atropi (-), scar (-), torticolis (-), pembesaran trakea (-),
pembesaran nodus limfe(-), pembesaran gld. Parotis (-), inflamasi (-),
dilatasi vena jugularis (-), dilatasi arteri karotis (-), kelainan kulit (-).
- Palpasi : KGB (-), tiroid (-), trakea ditengah
Thorax :
Paru-paru
- Inspeksi : Normochest, pergerakan dada simetris (+),
Retraksi (-).
- Palpasi : Tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri
tekan (-), vokal fremitus sama simetris bilateral.
- Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
- Auskultasi : Vesikular (+/+) normal, Ronkhi (-/-),Wheezing(-/-)
Jantung
- Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi :Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : BJ I & II (+) normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
29
Pemeriksaan laboratorium
6. BT :3 Nilai Normal :
7. CT :9 Nilai Normal : 10-15
8. Hitung Jenis : 0/0/2/68/27/3 Nilai Normal : Basofil : 0-1%
Eosinofil : 1-3%
Batang : 2-6%
Segmen : 50-70%
Limfosit : 20-40%
Monosit : 2-8%
9. Gol Darah
- ABO group [Type] in Blood O
- Rh [Type] in Blood Positif (+)
3.5. Resume
Pasien datang dengan keluhan susah menelan sejak ± 30 tahun SMRS yang
semakin memberat sejak 1 bulan SMRS. Awalnya ketika pasien makan makanan
padat harus dibantu dengan minum agar makanan bisa masuk. Lalu pasien hanya
bisa makan makanan lunak. Namun, satu bulan terakhir pasien hanya bisa menelan
cairan. Pasien menyatakan dadanya terasa penuh seperti makanan terhambat di
dadanya dan nyeri pada ulu hatinya. Pasien juga mengeluh sering muntah isi apa
yang dimakannya. Pasien mengatakan selama ± 1 bulan mengalami penurunan
berat badan sebanyak 8 kg. Pasien merasa lesu dan lemas. Pasien pertama kali
berobat satu bulan yang lalu dan dirawat dirumah sakit. Dari pemeriksaan vital sign
TD: 100/70 N: 72x/menit RR: 20x/menit dan Temp: 36,80C.
Pemeriksaan fisik pada leher:
Leher
- Inspeksi : atropi (-), scar (-), torticolis (-), pembesaran trakea (-),
pembesaran nodus limfe(-), pembesaran gld. Parotis (-), inflamasi (-),
dilatasi vena jugularis (-), dilatasi arteri karotis (-), kelainan kulit (-).
- Palpasi : KGB (-), tiroid (-), trakea ditengah
Pemeriksaan penunjang :
1) Leukosit : 22,900/ ul Nilai Normal : 5.000-10.000/ ul
31
3.8. Tatalaksana
Non-Medikamentosa
1. Istirahat
2. Diet cair/lunak dan hangat
3. Edukasi mengenai akalasia esofagus, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi
dan penatalaksanaan pada akalasia esofagus.
Medikamentosa
- IVFD RL gtt xx/menit
- Inj, Omeprazole 2x1 amp
- Nifedipin 2 x 1 tab subilingual
Tindakan:
a. Forced dilatation:
Di lakukan pada akalasia ringan sedang. Ada 3 macam dilatator:
- Mekanik
- pneumatik
- hidrostatis
b. Tindakan bedah yaitu operasi Heler, melakukan esofagomiotomi.