Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
2019
1
Daftar Isi
Timbang Terima
A. Pengertuan Timbang Terima/Overan ......................................................................... 3
B. Komponen Overan ..................................................................................................... 5
C. Pedoman Overan ........................................................................................................ 5
D. Pedoman Pre Confrens .............................................................................................. 6
E. Pedoman Post Confrens ............................................................................................. 6
Ronde Keperawatan
A. Pengertian Ronde Keperawatan ................................................................................ 8
B. Tahapan Ronde Keperawatan .................................................................................... 9
C. Hal yang Dipersiapkan dalam Ronde Keperawatan ................................................. 10
D. Komponen Terlibat dalam Ronde Keperawatan ...................................................... 10
E. Prosedur Pelaksanaan Ronde Keperawatan ............................................................. 11
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 17
2
Timbang Terima
A. Pentingnya timbang terima / overan dinas di bidang kesehatan
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik
2. Akan terjalin suatu kerjasama antar anggota
3. Menyampaikan tindakan yang sudah dan belum dilakukan
4. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti
5. Sebagai sumber informasi
6. Melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dapat dilaporkan
7. Menyusun rencana kerja untuk selanjutnya
8. Sebagai forum diskusi
Pengertian supervisi
Secara etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-
masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis supervisi berarti
penglihatan dari atas. Pengertian semacam itu merupakan arti kiasan yang
3
menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi daripada yang
dilihat.
1. Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara
terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana (Kron, 1987).
2. Supervisi adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahannya sesuai dengan rencana,
perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan (Mc Farland, 1988 dalam
Harahap, 2004).
3. Supervisi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka pemantauan disertai dengan
pemberian bimbingan, penggerakan atau motivasi dan pengarahan (Depkes,
2008).
4. Supervisi klinik tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapi
lebih kepada pengawasan partisipatif, mendahulukan penghargaan terhadap
pencapaian hasil positif dan memberikan jalan keluar terhadap hal yang masih
belum dapat dilakukan. Perawat tidak sekedar merasa dinilai akan tetapi
dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar (Keliat, 2006).
5. Supervisi menurut Nursalam (2015) merupakan suatu bentuk dari kegiatan
manajemen keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan dan peningkatan
pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan,
dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Jadi Supervisi adalah suatu proses yang menunjang manajemen dimana sebagian
besar kegiatan merupakan bimbingan dan sebagian kecil pengawasan. Supervisi
mempunyai pengertian yang luas, yaitu segala bantuan dari pemimpin atau
penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat
dan staf lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi
berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan untuk pertumbuhan keahlian dan
ketrampilan perawat.
4
Kesimpulan: Timbang terima adalah proses transfer informasi dari seorang tenaga
kesehatan ke tenaga kesehatan yang lain tentang laporan yang berkaitan dengan
pasien saat pergantian shift.
B. Komponen Operan
Menurut Lardner et.all ( 1996 ) operan jaga atau handover memiliki 3 komponen yaitu :
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggung jawab.
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga
Dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan pertukaran
informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran informasi yang
memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift sebelumnya
kepada perawat shift yang datang
3. Pengecekan ulang informasi
Dilakukan oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan tugas yang
dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan untuk
melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien
langsung.
C. Pedoman Operan
5
Tempat :Nursing Station / Konter Perawat
Kegiatan :
Pre-Conference
• diskusi tentang aspek klinik setelah operan dan sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien.
Post-Conference
• diskusi tentang aspek klinik sebelum operan dan sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien.
Pre-Conference
Post-Conference
6
Syarat Pelaksanaan Conference
Pre conference
Pelaksanaan conference
7
Ronde Keperawatan
8
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antarapengajar dan perawat atau
siswa perawat di mana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau had nurse dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan.
a. Pra ronde
Tahap awal sebelum dilakukan ronde keperawatan perawat harus menentukan
kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka), menentukan
tim ronde, mencari sumber atau literatur, membuat proposal, mempersiapkan pasien:
informed concent dan pengkajian dan yang terakhir diskusi tentang diagnosis
keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan yang dilakukan, dan
hambatan selama perawatan.
b. Pelaksanaan ronde
9
c. Pasca ronde
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan
sebagai berikut:
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
d. Membuat proposal.
Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer
dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1. Peran Ketua Tim (Perawat Primer) dan Anggota Tim (Perawat Associate)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
- Memberikan justifikasi.
- Memberikan reinforcement.
10
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
2. Tujuan khusus :
1. Meningkatkankemapuanvalidasidatapasien
2. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
3. Menjustifikasi maslaah-masalah yang belum teratasi
4. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan memberi kepuasan kepada konsumen
sehingga melebihi apa yang diharapkannya dan menjadi perawat yang profesional
6. Menemukan masalah dan merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai
dengan masalah pasien
7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
8. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
9. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
3.Manfaat
11
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan denagn tepat dan benar
4.Kebijakan
Tahap persiapan
5.Prosedur pelaksanaan
1. Menentukan topic karena kasus yang akan dibahas dalam ronde keperawatan harus
ditetapkan paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan
a. Memeberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
12
c. Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan
3. Langkah-langkah kegiatan
• Tahap orientasi
b. Menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh ketua tim atau perawat
primer
• Tahap kerja
• Tahap terminasi
13
a. Evaluasi perasaan klien
g. Dokumentasi
14
pasien dan keluarga konselor
kepada tim ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan serta
menetapkan prioritas
yang perlu
didiskusikan
Validasi data
1. Menjaga privasi
klien
2. Mencocokkan dan
menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan
3. Diskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut
4. Pemberian justifikasi
oleh perawat primer
atau konselor atau
kepala ruangan
tentang masalah
pasien serta rencana
tindakan yang akan
dilakukan
5. Menentukan
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah ditetapkan
6. Mengevaluasi
perasaan klien
7. Buat rencana tindak
lanjut setelah
kegiatan ronde
keperawatan
15
8. Kontrak pertemuan
selanjutnya
10 menit Pasca ronde 1. Simpulkan kegiatan Karu, Nurse station
ronde keperawatan supervisor,
tidak didepan pasien perawat
2. Beri reinforcement konselor
positif kepada tim
3. Menutup kegiatan
ronde keperawatan
4. Dokumentasi
5. Catat dalam motulen
ronde keperawatan
penutup
DAFTAR PUSTAKA
16
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007.Jakarta : Depkes RI
Jakarta.
Kozier, B., et al. 2004. Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. (7thed).
New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Kron, T & Gray. A. (1987). The Management of Patient Care. Philadelphia: WB. Saunders
Company.
17