Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Ilmiah Keimigrasian merupakan media ilmiah bidang kebijakan keimigrasian

berupa hasil penelitian dan kajian, tinjauan, wacana ilmiah dan artikel. Terbit dua kali
setahun pada bulan Maret dan Oktober

Pelindung : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI


Penasehat : Direktur Jenderal Imigrasi
Pembina : Kepala BPSDM Hukum dan HAM
Penanggung Jawab : Direktur Politeknik Imigrasi
Redaktur : Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Mitra Bestari : Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., L.L.M., Ph.D.
Prof. Dr. M. Iman Santoso, S.H., M.H., M.A.
Prof. Dr. Faisal Santiago, S.H., M.M.
Dr. Muhammad Indra, S.H., M.H.
Dr. Taswem Tarib, S.H., M.H.
Dr. Asep Kurnia, S.H., M.M.
Dr. M. Akbar Adinugroho, S.H., M.H.
Dr. Ir. Edy Santoso, S.T., M.ITM., M.H.
Dr. Arisman, S.T., M.M.
Agus Majid, M.P.A., Ph.D.
Fidelia Fitriani, M.P.A.
Akhmad Khumaidi, M.P.A.
Editor Pelaksana : Andry Indrady, M.P.A., Ph.D.
M. Alvi Syahrin, S.H., M.H., C.L.A.
Ridwan Arifin, S.S., M.Hum.
Intan Nurkumalawati, M.P.A.
Agung Purnomo S, M.P.A
Sri Kuncoro Bawono, M.P.A.
Alih Bahasa : Mila Rosmaya, S.S., M.Hum.
Design Grafis : Wilonotomo, S.Kom., M.Si.
Sekretaris Redaksi : Nurul Vita, S.Sos., M.Si.
Rasona Sunara Akbar, S.P.d, M.M.
Bobby Briando, S.E., M.S.A.

Alamat Redaksi
Jalan Raya Gandul Cinere Nomor 4 Kota Depok
Telepon / Faximile : (021) 753 00001
Email : jurnal.keimigrasian@gmail.com
DAFTAR ISI

2. PERMASALAHAN SISTEM HUKUM PENGAWASAN IZIN TINGGAL


KEIMIGRASIAN TERHADAP TENAGA KERJA ASING ILLEGAL YANG
BEKERJA PADA PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DI
INDONESIA
TONY MIRWANTO........................................................................................................HAL 13 – 24
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala nikmat, rahmat, karunia dan
perlindungan yang telah diberikan kepada Tim Redaksi untuk menyelesaikan penerbitan jurnal ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Uswatun Hasanah, Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wa sallam, beserta keluarga, sahabat yang telah menyampaikan ajaran tauhid,
sehingga membawa umat manusia beranjak dari zaman jahiliyah ke zaman hijriyah.

Politeknik Imigrasi kembali menerbitkan Jurnal Ilmiah Kajian Keimigasian (JIKK) dalam
Volume 1 Nomor 2 Agustus 2018. JIKK merupakan media ilmiah yang diterbitkan Politeknik Imigrasi
secara berkala yang bertujuan sebagai sarana pengembangan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat bagi dosen, peneliti, maupun praktisi keimigrasian.

Dalam edisi pertama ini, JIKK memuat 15 (lima belas) tulisan yang mengutamakan karya-karya
ilmiah berupa hasil penetlitian / pemikiran ilmiah dari berbagai kalangan keimigrasian. Tema yang
dibahas meliputi bidang keimigrasian yang bersifat multidimensional. Diharapkan dari hasil
penerbitan JIKK ini dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan sebagai bahan hukum regulasi dan
non regulasi berupa kebijakan dalam pengembangan hukum dan penyusunan peraturan perundang-
undangan keimigrasian.

Kami menyampaikan terima kasih kepada para penulis yang telah memberikan kepercayaan
kepada JIKK untuk menerbitkan hasil karyanya. Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Direktur Politeknik Imigrasi yang telah berkenan membantu dalam penerbitan JIKK ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah bersedia membantu memeriksa dan
mengoreksi tulisan dari para penulis dalam penerbitan ini.

Salam Takzim,
Depok, Desember 2018

Tim Redaksi
PERMASALAHAN SISTEM HUKUM PENGAWASAN IZIN TINGGAL KEIMIGRASIAN
TERHADAP TENAGA KERJA ASING ILLEGAL YANG BEKERJA PADA
PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA
(The Problem of The Supervision of Immigration Stay Licenses on Illegal Foreign Labor
Working in Foreign Capital Investment Companies in Indonesia)

Tony Mirwanto
Politeknik Imigrasi
Komplek BPSDM Kementerian Hukum dan HAM Jalan Raya Gandul, Cinere, Depok
E-mail: tony.mirwanto@politeknikimigrasi.ac.id

ABSTRACT
Abuse of Residence Permits by foreigners with the mode of using tourist visit visas often occurs, generally
used in the context of working as a Foreign Worker in a Foreign Investment Company in Indonesia. This has
led to a reduction in employment opportunities for Indonesian Migrant Workers in the country and a reduction
in State income in terms of the use of Foreign Workers. Based on the facts in the field, the problem of misuse
of Tourism Visit Stay Permits generally comes from the policy of Free Visa for Tourist Visits, this is a problem
that over time is increasingly difficult to resolve, even more difficult to detect by law enforcement officials.
The involvement of Indonesia in various international agreements that accommodate the ease of investment
and the use of foreign labor, has made Indonesia increasingly fulfilled by investors and foreign workers. The
problem of the use of foreign workers needs to be taken seriously by the government, especially in monitoring
its activities while in Indonesia, so that the use of foreign labor can be beneficial for Indonesia. Giving ease
of Visa Free in order to increase foreign exchange in tourism to foreigners who will enter Indonesia, of course,
must be accompanied by supervision of their residence permit as a consequence of the ease of granting the
Visa Free. In order for the practice of using foreign workers illegally by foreign investment companies, it can
be minimized as early as possible
Keywords: Visa, Abuse of Residence Permit, Foreign Workers

ABSTRAK
Penyalahgunaan Izin Tinggal oleh orang asing dengan modus menggunakan visa kunjungan wisata kerap kali
terjadi, umumnya digunakan dalam rangka bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing pada Perusahaan Penanaman
Modal Asing di Indonesia. Hal ini menyebabkan menjadi berkurangnya kesempatan kerja bagi Tenaga Kerja
Indonesia di dalam negeri dan berkurangnya pendapatan Negara dari sisi penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Berdasarkan fakta di lapangan, masalah penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Wisata umumnya berasal
dari kebijakan Pemberian Bebas Visa Kunjungan Wisata hal ini merupakan permasalahan yang lama
kelamaan semakin sulit diselesaikan, bahkan semakin sulit terdeteksi oleh aparat penegak hukum. Keterlibatan
Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional yang mengakomodir tentang kemudahan dibidang
penanaman modal dan penggunaan tenaga kerja asing, menyebabkan Indonesia semakin dipenuhi oleh para
Pemodal dan Tenaga Kerja Asing. Masalah penggunaan tenaga kerja asing perlu mendapat perhatian serius
pemerintah khususnya dalam pengawasan kegiatannya selama berada di Indonesia, agar penggunaan tenaga
kerja asing dapat bermanfaat bagi Indonesia. Pemberian kemudahan Bebas Visa dalam rangka meningkatkan
devisa negara di bidang pariwisata terhadap orang asing yang akan memasuki Indonesia, tentunya harus
dibarengi dengan pengawasan terhadap izin tinggalnya sebagai konsekuensi kemudahan pemberian Bebas
Visa tersebut.
Kata kunci: Visa, Penyalahgunaan Izin Tinggal, Tenaga Kerja Asing

13
A. PENDAHULUAN imigrasi yang melakukan pengawasan dilapangan
terhadap orang asing menemukan banyak
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
pelanggaran izin tinggal. Sebagaimana keterangan
transportasi saat ini, berpengaruh terhadap
yang diberikan oleh Mirza Iskandar (Direktur
semakin mudahnya mobilitas manusia dari suatu
Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian) pada
negara ke negara lain. Mobilitas manusia antar
tahun 2015, yakni: ”Setiap tahun imigrasi
negara tentunya memiliki tujuannya masing-
mendeportasi sekitar 13.000 orang asing ke negara
masing sesuai dengan keperluannya, salah satu
asalnya. Dari jumlah itu, warga China selalu
keperluan yang umum saat ini adalah dalam rangka
paling banyak. Mereka bekerja di berbagai bidang
bekerja dan menetap di negara lain atau lebih
dan tempat tanpa izin kerja. Sedangkan
dikenal dengan istilah Tenaga Kerja Asing (TKA).
ketentuannya, orang asing yang bekerja di
Terjadinya perpindahan penduduk yang berprofesi
Indonesia harus ada penjamin dan prosedurnya
sebagai TKA di suatu negara disebabkan
melalui ketentuan yang dikeluarkan Kementerian
kebutuhan host country itu sendiri karena masih
Tenaga Kerja”2.
terbatasnya atau belum tersedianya Tenaga Kerja
yang mampu dan menguasai pekerjaan yang Pada tahun 2016 menurut keterangan dari
diduduki oleh Tenaga Kerja Asing (TKA), Kementerian Ketenagakerjaan menemukan 800
disamping kebutuhan pertukaran wawasan ilmu TKA illegal yang sebagian besar berasal dari
pengetahuan dan teknologi. Tiongkok dan bekerja di perusahaan konstruksi3.
Fenomena ini sering kali terjadi dengan modus
Salah satu fenomena menarik yang terjadi
menggunakan Bebas Visa Kunjungan Wisata
hingga pertengahan tahun 2015 adalah masih
(BVKW) untuk keperluan kunjungan wisata tapi
maraknya orang asing yang melakukan
kemudian malah disalahgunakan dengan bekerja
penyalahgunaan izin tinggal wisata untuk bekerja
secara tidak resmi (illegal).
pada Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA),
tanpa diketahui pihak berwajib atau Selain itu masih lemahnya pengawasan izin
menyalahgunakan/ melakukan kegiatan yang tidak tinggal orang asing di Indonesia menyebabkan
sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian Izin fenomena ini yang lama kelamaan, justru
Tinggal keimigrasian yang diberikan kepadanya. mengurangi kesempatan bekerja bagi Tenaga
Mengutip pernyataan dari Menteri Kerja dalam negeri dan pemasukan negara. Mulai
Ketenagakerjaan Hanif Dhakhiri yang mengatakan dari masih lemahnya koordinasi, kemampuan dan
bahwa hingga akhir tahun 2017 tercatat sebanyak mentalitas petugas, serta belum terintegrasinya
sekitar 85.947 orang TKA bekerja di Indonesia. data orang asing secara online antar instansi.
Sementara 21.271 diantaranya berasal dari Menyebabkan terhambatnya kegiatan pengawasan
China”1. terhadap orang asing yang berprofesi sebagai
Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia. Dalam
Dengan adanya penggunaan Tenaga Kerja
hal orang asing yang bermaksud bekerja sebagai
Asing (TKA) di Indonesia ini, diharapkan posisi
tenaga ahli di Indonesia, tentunya memiliki
jabatan yang sebelumnya sebagian besar diduduki
persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi
oleh TKA tersebut dapat beralih kepada Tenaga
mulai dari orang asing tersebut:
Kerja Indonesia (TKI). Namun, hal ini justru
menjadi permasalahan dimana seringkali pihak

1
Chs/chs, CNN Indonesia, 27 April 2018 “ Menaker: tiongkok-pelanggar-imigrasi-terbanyak.html,
Jumlah TKA di Indonesia Masih Proporsional,” diakses, 1 Oktober 2018.
3
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180427 Pramdia Arhando Julianto, “Kemenaker Temukan
035106-20-293984/menaker-jumlah-tka-di- 800 Tenaga Kerja Asing Ilegal Selama
indonesia-masih-proporsional diakses 1 Oktober 2016,” Kompas,12Januari2017,http://bisniskeuang
2018. an.kompas.com/read/2017/01/12/222253726/keme
2
RED, “WN Tiongkok Pelanggar Imgrasi naker.temukan.800.tenaga.kerja.asing.ilegal.selam
Terbanyak,” a.2016, diakses pada 1 Oktober 2018.
http://www.suarakarya.id/2015/06/01/wn-
14
1. Bermohon RPTKA (Rencana Penggunaan Asing (TKA) dari luar Indonesia diharapkan dapat
Tenaga Kerja Asing); ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
Hal ini sejalan dengan pembukaan Undang-
2. Permohonan IMTA (Izin Mempekerjakan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Tenaga Asing);
pada paragraf ke IV, yang mengatakan bahwa:
3. Bermohon Visa (VITAS/ Visa Tinggal “...dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
Terbatas) pada perwakilan Republik dan mencerdaskan kehidupan bangsa”5.
Indonesia di luar negeri;
Berdasarkan penjelasan yang telah
4. Diberikan VITAS untuk masuk ke wilayah dipaparkan, maka kegiatan pengawasan sangat
Indonesia; diperlukan terutama untuk mengamati,
5. Pemeriksaan Orang Asing tersebut di mendeteksi, mencegah, dan menindak apabila
Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di terdapat orang asing yang melakukan pelanggaran
pelabuhan udara/laut/darat; Izin Tinggal atau melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan pemberian Izin Tinggal yang
6. Pemberian Izin Keimigrasian (ITAS/ Izin diberikan kepadanya selama berada di wilayah
Tinggal Terbatas); Indonesia. Sebagaimana diatur dalam Undang-
7. Selama berkegiatan di Indonesia; Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian, dalam Bab VI pasal 66-73 yang
8. Meninggalkan wilayah Indonesia.
mengatur Tentang Pengawasan Keimigrasian.
Berdasarkan kebijakan Selektif (Selective Kegiatan Pengawasan merupakan inti untuk
Policy) yang dijabarkan pada paragaf ke VIII mengadakan evaluasi dan penerapan tindakan
penjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 korektif dalam mencapai sasaran hasil yang telah
Tentang Keimigrasian, yang menyebutkan bahwa direncanakan atau rencana yang telah ditetapkan
“...hanya Orang Asing yang memberikan manfaat terlebih dahulu6. Karena apabila suatu peraturan
serta tidak membahayakan keamanan dan perundang-undangan yang diberlakukan, namun
ketertiban umum diperbolehkan masuk dan berada tidak dilakukan pengawasan yang efektif maka
di wilayah Indonesia”4. Dengan adanya prosedur dikhawatirkan akan terjadi penyimpangan atau
pengawasan yang ketat dan selektif mulai dalam tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga
pemberian Visa (VITAS/ Visa Tinggal Terbatas) Pengawasan menjadi seperti pengawal dan
pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, pendeteksi apabila terjadi penyimpangan atau
hingga orang asing meninggalkan wilayah pelanggaran.
Indonesia maka diharapkan akan memberikan
Dalam rangka tertib hukum administrasi dan
saringan dan pengawasan yang efektif terhadap
kelancaran pelayanan kepada Tenaga Kerja Asing
orang asing, sesuai dengan sistem hukum yang
(TKA) di Indonesia secara cepat dan tepat,
berlaku di Indonesia.
keberadaan dan kegiatan orang asing yang berada
Dengan membuka pintu dan memberikan di wilayah Indonesia, haruslah sesuai dengan
fasilitas terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) yang peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
akan bekerja di Indonesia, maka diharapkan di Indonesia atau memperhatikan aspek sistem
penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) pada hukum yang berlaku di Indonesia.
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dapat
Sebagaimana dari segi sifatnya, hukum itu
tepat guna sesuai dengan kompetensi yang
sendiri memaksa (hukum imperatif, dwingen
diperlukan. Sehingga kedatangan Tenaga Kerja
recht) ialah peraturan hukum yang tidak boleh

4
Prosedur Tetap Imigrasi UU Keimigrasian Nomor Tahun 1945, Jakarta: CV Novindo Pustaka Mandiri,
6 Tahun 2011 (Indonesia-Inggris). Cetakan ke II, 2009, hlm. 99.
6
Jakarta: Pustaka Yustisia, 2012, hal 71. Hendra Karianga, Partisipasi Masyarakat Dalam
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Pengelolaan Keuangan Daerah Perspektif Hukum
Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara (Dilengkapi dan Demokrasi, Bandung: PT Alumni, 2011, hlm.
Perubahan Pertama.Kedua.Ketiga.Keempat 91.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

15
dikesampingkan atau di simpangi oleh orang- namun tetap berlandaskan dengan hukum dan
orang yang berkepentingan. Peraturan hukum perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sesuai
mana mau tidak mau harus ditaati yang pengertian dari negara hukum, dimana negara yang
berkepentingan.7 Sebagaimana disebutkan dalam berlandaskan atas hukum dan keadilan bagi
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Dasar Negara warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan
Republik Indonesia Tahun 1945 yang dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau
menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau
negara hukum” dan pada Pasal 27 ayat 1 Undang- dengan kata lain diatur oleh hukum8.
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Berdasarkan latar belakang diatas,
1945 yang menyebutkan bahwa “Segala warga
Permasalahan Sistem Hukum Pengawasan Izin
negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
Tinggal Terhadap Tenaga Kerja Asing Illegal
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
yang Bekerja pada perusahaan Penanaman Modal
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
Asing di Indonesia sangatlah penting untuk
kecualinya.” Sehingga dimaknai bahwa setiap
diketahui terutama untuk mencegah dampak
orang yang berada dan berkegiatan di Indonesia
negatif dengan adanya Tenaga Kerja Asing (TKA)
harus melaksanakan sistem hukum yang berlaku di
yang berada pada perusahaan Penanaman Modal
Indonesia, sehingga pembangunan dapat terus
Asing (PMA), serta menjadikan masyarakat
berjalan dengan meminimalisir dampak negatif
setempat dan warga negara asing khususnya dalam
yang ditimbulkan dari keberadaan Tenaga Kerja
Wilayah Kerja Unit Pelayanan Teknis (UPT) pada
Asing (TKA).
Kantor Imigrasi, tertib terhadap tata hukum yang
Sebagai negara berkembang yang masih berlaku.
terus melakukan pembangunan, penulis tidak
Melihat betapa pentingnya upaya untuk
semata-mata menyatakan bahwa Indonesia tidak
meminimalisir dampak negatif dari keberadaan
memerlukan bantuan asing dalam hal pengelolaan
TKA di Indonesia, maka dirasakan perlu mengkaji
kekayaan alamnya. Karena tidak dapat dipungkiri
Sistem Hukum Pengawasan Izin Tinggal Terhadap
bahwa di Indonesia sendiri masih memiliki
Tenaga Kerja Asing Illegal yang Bekerja pada
beberapa keterbatasan seperti dalam hal teknologi,
perusahaan Penanaman Modal Asing di Indonesia.
sumber daya manusia, dan modal. Dengan adanya
Untuk mengetahui bagaimana sistem Pengawasan
bantuan pihak asing, seharusnya dapat
TKA pada perusahaan PMA berdasarkan sistem
mempercepat pembangunan dan mengurangi
hukum yang berlaku di Indonesia.
jumlah pengangguran. Bahkan ke depan
diharapkan dapat menjadikan Bangsa Indonesia
menjadi Bangsa yang mandiri dengan dapat B. PEMBAHASAN
mengolah kekayaan alam yang terdapat di
Indonesia dengan kemampuannya sendiri. B.1. Sistem Hukum Pengawasan Izin Tinggal
Keimigrasian Tenaga Kerja Asing Pada
Dengan mengetahui sistem hukum Perusahaan Penanaman Modal Asing Di
pengawasan tenaga kerja asing di Indonesia. Indonesia
Diharapakan para aparat penegak hukum dapat
mengidentifikasi, mendeteksi, dan mengambil Sistem adalah seperangkat komponen
langkah tepat dalam rangka pengawasan yang yang saling berhubungan dan saling
lebih efektif dan untuk penegakan hukum itu beraksi9. Apabila digabungkan dengan kata
sendiri. Baik dengan melakukan peningkatan “Hukum” maka menjadi Sistem Hukum.
ataupun merubah sistem tata cara pengawasan, Adapun, definisi Sistem Hukum yang

7 9
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. G.R. Terry dan L.W. Rue, Dasar-Dasar
Cetakan ke V. Bandung: PT CITRA ADITYA Manajemen, Cetakan Kelima, Jakarta: Bumi
BAKTI, 2011, hlm. 77. Aksara, 1996, hlm.6
8
Abdul Aziz Hakim, Negara Hukum dan Demokrasi
di Indonesia. Cetakan ke I. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2011, hlm. 8.

16
diberikan oleh Sudikno Mertokusumo, datangnya orang asing yang akan bekerja
adalah Sistem Hukum adalah suatu kesatuan sebagai tenaga kerja asing di Indonesia.
yang terdiri dari unsur-unsur yang
Berdasarkan sistem hukum yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan
berlaku di Indonesia pengaturan
bekerja sama untuk mencapai tujuan
penggunaan Tenaga Kerja Asing dan Izin
kesatuan tersebut10.
Tinggal Tenaga Kerja Asing pada
Berkaitan dengan Pengaturan Perusahaan Penanaman Modal Asing yang
Ketenagakerjaan, dalam hal penggunaan saling berkaitan satu dengan lainnya terdiri
Tenaga Kerja Asing (TKA) pada dari beberapa tahapan yang mengacu pada 2
Perusahaan Penanaman Modal Asing (dua) Undang-Undang, yakni Undang-
(PMA) di Indonesia dalam sistem hukum Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
yang berlaku di Indonesia, mengacu kepada Ketenagakerjaan dan Undang-Undang
beberapa peraturan perundang-undangan Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
sebagaimana diatur dalam: Keimigrasian. Apabila dijelaskan
berdasarkan kedua peraturan perundangan
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun
tersebut maka sistem penggunaan Tenaga
2013 dan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Asing dan Izin Tinggal Tenaga Kerja
Kerja dan Transmigrasi Nomor 16
Asing pada Perusahaan Penanaman Modal
Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Asing, terdiri dari beberapa tahap
Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
kepengurusan, diantaranya:
b. Terkait dengan Visa dan Izin Tinggal
1. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Asing (RPTKA);
2011 tentang Keimigrasian;
2. Visa Tinggal Terbatas (VITAS);
c. Terkait dengan perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) 3. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja
dapat menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA);
Asing (TKA) diatur dalam Undang -
4. Izin Tinggal Terbatas (ITAS) Kerja.
Undang Nomor 25 Tahun 2007
Tentang Penanaman modal. Jika telah memenuhi segala persyaratan
yang telah ditentukan dan tidak tercantum
Kebutuhan akan Tenaga Kerja Asing
dalam daftar pencegahan dan penangkalan
(TKA) tidak dapat dipungkiri khususnya
(cekal) maka orang asing tersebut akan
bagi profesi-profesi tertentu yang belum
diberikan Visa Tinggal Terbatas (VITAS),
banyak dikembangkan di Indonesia. Oleh
yang kemudian setelah orang asing masuk
karena itu, mempekerjakan tenaga kerja
wilayah Indonesia akan diberikan Izin
yang berasal dari luar negeri sebagai ahli
Tinggal Terbatas (ITAS) berupa Kartu Izin
menjadi solusi untuk menjalankan dan
Tinggal Terbatas (KITAS) dan diterakan
mengembangkan perusahaan, khususnya
cap nomor register ITAS pada dokumen
bagi yang berbentuk PT Penanaman Modal
perjalanan orang asing tersebut. Beberapa
Asing (PMA). Oleh karenanya maka
tahapan diatas dilaksanakan dari Orang
diperlukan suatu perangkat aturan hukum
Asing sebelum masuk ke Indonesia, berada
yang mengatur secara jelas tentang sistem
dan berkegiatan di Indonesia, serta keluar
pengaturan penggunaan TKA yang
dari Indonesia.
bertujuan untuk memberikan dampak positif
bagi Negara Indonesia, serta untuk Pengawasan terhadap lalu lintas
mengantisipasi dampak negatif dari manusia merupakan salah satu fungsi

10
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum,
Cetakan ke V, Bandung: PT.Citra Aditya
Bakti:2011, hlm. 159.

17
keimigrasian yang diemban dan menjadi melalui penelitian surat-surat atau
bagian yang penting serta strategis dalam dokumen, berupa pencatatan,
rangka meminimalisasikan dampak negatif pengumpulan, pengolahan data,
dari kedatangan orang asing sejak masuk, dan penyajian maupun penyebaran
berada, dan melakukan kegiatan di informasi secara manual dan
Indonesia hingga keluar wilayah Indonesia elektronik, tentang lalu lintas
dan sekaligus mempunyai dampak positif keberdaaan dan kegiatan orang
dalam menciptakan kesinambungan asing12. Adapun bagian/ seksi yang
11
pembangunan nasional . Pengawasan khusus melakukan kegiatan
kegiatan orang asing di Indonesia tidak lain pengawasan di UPT dilakukan oleh
merupakan pelaksanaan dari selective seksi Intelijen dan Penindakan
policy (Kebijakan Selektif), yakni kebijakan Keimigrasian.
yang mengamanatkan hanya Orang Asing
Dalam implementasinya
yang memberikan manfaat serta tidak
masih terdapat kelemahan,
membahayakan keamanan dan ketertiban
utamanya terhadap penggunaan
umum diperbolehkan masuk dan berada di
daripada sistem informasi
Wilayah Indonesia. Untuk dapat
keimigrasian. Dimana data yang
melaksanakan kebijakan selektif tersebut,
bersifat administratif tersebut belum
maka perlu diadakan kegiatan pengawasan
dapat digunakan secara maksimal,
terhadap kegiatan orang-orang asing yang
dalam pelaksanaan pengawasan.
berada dan berkegiatan di wilayah Indonesia
Seperti dengan adanya profiling
sesuai dengan peraturan perundang-
data tentang orang asing yang kerap
undangan menurut sistem hukum yang
kali masuk ke wilayah Indonesia
berlaku di Indonesia. Adapun pelaksanaan
dengan menggunakan Bebas Visa
Pengawasan terhadap Orang Asing di
Kunjungan Wisata (BVKW) dalam
Indonesia berdasarkan Pasal 66 ayat 2 huruf
waktu singkat dari negara-negara
b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
tertentu, yang dicurigai menjadi
Tentang Keimigrasian, meliputi:
tenaga kerja illegal di Indonesia.
a. Masuk dan keluarnya orang asing Hal ini terkadang menjadi dilematis
Wilayah Indonesia. dimana Fungsi Pelayanan yang
lebih dikedepankan.
b. Keberadaan dan kegiatan Orang
Asing di di Wilayah Indonesia. Selain itu berkaitan dengan
pemberian Izin Tinggal di kantor
Berdasarkan bentuknya kegiatan
imigrasi data pada server
Pengawasan Orang Asing yang
keimigrasian belum terintegrasi
dilaksanakan sebagaimana dijabarkan pada
dengan semua instansi yang ada di
Pasal 180 dan 181 Peraturan Pemerintah
Indonesia. Hal ini sangatlah
Nomor 31 Tahun 2013 Tentang Peraturan
diperlukan mengingat apabila masih
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
menggunakan cara cetak manual
Tahun 2011 Tentang Kemigrasian, terdiri
maka dengan adanya kemajuan
atas:
teknologi komputer, bentuk/ format
a. Pengawasan Administratif. dalam surat-surat tertentu yang
Pengawasan Administratif bersifat tulisan dan cap dapat
adalah pengawasan yang dilakukan

11 12
Agung Sampurno, Keimigrasian Di Wilayah Sihar Sihombing, Hukum Keimigrasian Dalam
Perbatasan, Jakarta : Direktorat Jenderal Imigrasi, Hukum Indonesia, Cetakan ke I. Bandung: Nuansa
2007, hlm. iii. Aulia , 2013, hlm. 57.

18
dengan mudah untuk di manipulasi orang asing, yang dimulai semenjak
atau bahkan dipalsukan. orang asing tersebut:
b. Pengawasan Lapangan 1. Bermohon Visa
Pengawasan Lapangan 2. Masuk Wilayah Indonesia
adalah pengawasan yang dilakukan
3. Pemberian izin Tinggal
dengan mendatangi langsung
tempat dimana teradapat orang 4. Berada dan Melakukan
asing berada dan berkegiatan. Kegiatan di Wilayah
Pengawasan ini dapat dilakukan Indonesia
secara terbuka (menunjukkan 5. Keluar Wilayah Indonesia
identitas petugas) atau secara
tertutup (tidak menunjukkan Apabila ditinjau dari segi
identitas petugas/ penyamaran). sifat pelaksanaannya pengawasan
Baik Pengawasan Administratif terhadap izin tinggal TKA pada
maupun Lapangan dilaksanakan PMA, bersifat koordinasi antar
oleh bagian/ seksi Intelijen dan instansi. Sebagaimana dimaksud
Penindakan Keimigrasian. dalam Pasal 41 Undang-Undang
nomor 9 Tahun 1992 Tentang
Orang asing yang berada di Keimigrasian (Pendahulu Undang-
Indonesia yang akan melakukan Undang 6 Tahun 2011 tentang
kegiatan berupa aktifitas haruslah Keimigrasian),yakni: “Pelaksanaan
sesuai dengan tujuan pengawasan terhadap orang asing
kedatangannya di Indonesia. Dalam yang berada di wilayah Indonesia
melakukan kegiatannya, dilakukan yang dilakukan Menteri dengan
pengawasan apakah kegiatannya di berkoordinasi bersama Badan atau
Indonesia sesuai dengan peraturan Instansi terkait”14. Hal ini
yang berlaku atau apakah orang diperlukan karena luasnya cakupan
asing tersebut melakukan kegiatan kegiatan orang asing di Indonesia
yang merugikan negara dan dan terdapat kewenangan beberapa
pemerintah, serta masyarakat intansi yang berkaitan dengan
dengan menyalahgunakan perizinan keberadaan dan kegiatan orang
yang diberikan13. Agar tujuan asing di Indonesia. Misalnya Intansi
kebijakan tersebut dapat terlaksana Kepolisian, Dinas Ketenagakerjaan
maka diperlukannya suatu sistem (Disnaker), Dinas Kependudukan
pengawasan terhadap Izin Tinggal Catatan Sipil (Dukcapi), dan
yang jelas, terpadu, dan sinergis sebagainya.
agar penyalahgunaan terhadap Izin
Tinggal dapat terdeteksi dan Kegiatan pengawasan yang
ditangani sejak dini. sifatnya koordinasi tersebut dalam
implementasinya dilaksanakan pada
Berdasarkan Pasal 172 angka tingkat kabupaten/ kota dan
4 Peraturan Pemerintah Nomor 31 kecamatan dilaksanakan dengan
tahun 2013 tentang Peraturan berkoordinasi dengan instansi
Pelaksanaan Undang-Undang terkait atau lebih dikenal dengan
nomor 6 tahun 2011 tentang istilah Tim Pengawasan Orang
Keimigrasian, berikut tahapan Asing (TIMPORA). Anggota
kegiatan pengawasan terhadap

13 14
Moh.Arif, Komentar Undang-Undang Euginia Liliwati Muljono, Peraturan Pelaksanaan
Keimigrasian Beserta Peraturan Pemerintah, Undang-Undang Keimigrasian, Harvarindo, 2006,
Jakarta: N.V. Tjengkir Mas, 1997, hlm. 69. hlm. 15.

19
TIMPORA bertugas memberikan Tinggal yang diberikan oleh Instansi
saran dan pertimbangan kepada Keimigrasian, dengan menjadi TKA
instansi tekait berkaitan dengan Illegal. Hal ini juga dinyatakan oleh
pengawasan Orang Asing dan juga Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh
dapat melaksanakan operasi Daulay, yang mengatakan bahwa
gabungan, dimana apabila “...tidak terdapat pendapatan
ditemukan tindak pidana dalam (income) dari segi pariwisata, malah
operasi gabungan tersebut maka justru Indonesia kehilangan income
akan diserahkan kepada instansi dari adanya kebijakan Bebas Visa”15.
terkait untuk dapat ditindak sesuai Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi
dengan kewenangannya masing- petugas pengawas di lapangan,
masing. dimana jumlah orang asing yang
diawasi terlalu banyak.
Belum lagi semenjak adanya
B.2. Permasalahan Yang Terdapat Dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Kegiatan Pengawasan Izin Tinggal
Transmigrasi Republik Indonesia
Tenaga Kerja Asing Yang Bekerja Pada
Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata
Perusahaan Penanaman Modal Asing di
Cara Penggunaan Tenaga Kerja
Indonesia.
Asing, dimana menghapuskan syarat
Apabila ditinjau dari segi substansi TKA harus memiliki kemampuan
hukum, bahwasanya kegiatan pengawasan berbahasa Indonesia. Hal ini
orang asing sudah termasuk baik. Akan memang lebih mempermudah untuk
tetapi dalam implementasinya masih Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk
terdapat beberapa permasalahan masuk ke Indonesia, namun terdapat
diantaranya: kendala dimana TKA tersebut harus
a. Substansi hukum yang terkesan mentransfer (transfer skill) Tenaga
dipaksakan. Kerja Indonesia yang menjadi
pendampingnya karena tidak
Indonesia pada saat ini masih memiliki kemampuan berbahasa
sangata gencar terhadap promosi Indonesia.
pariwisat dalam negerinya. Dengan
adanya Peraturan Presiden Nomor 21 Hal ini tentunya tidak sesuai
Tahun 2016 Tentang Bebas Visa dengan Kebijakan Selektif (Selective
Kunjungan Singkat, semakin Policy) yang menjadi Politik Hukum
memperbanyak orang asing yang daripada amanat Undang-Undang
masuk ke Wilayah Indonesia. Namun Nomor 6 Tahun 2011 tentang
demikian tidak semua orang asing Keimigrasian. Sehingga sudah
yang masuk ke Indonesia bena-benar seharusnya, dilakukan Revisi
hendak melakukan wisata, namun terhadap kedua peraturan tersebut
justru digunakan untuk melakukan karena menimbulkan potensi
kegiatan sebagaimana Visa datau Izin kerawanan yang sangat tinggi utnuk
Tinggal yang diberikan kepadanya. disalahgunakan. Terutama kepada
Bahkan hingga saat sekarang ini subjek pemberian fasilitas Bebas Bisa
masih mencantumkan negara yang terhadap Negara Cina dimana warga
dimana warga negaranya seringkali negaranya seringkali ditemukan
kedapatan melakukan melakukan penyalahgunaan Izin
penyalahgunaan terhadap Izin Tinggal. Juga mencabut Izin

15
tvOneNews, Dialog Apa Kabar Indonesia Pagi - https://www.youtube.com/watch?v=KRGAkte7Pm
Serbuan TKA China Ilegal (23/12/2016), w, diakses 11 Oktober 2018.

20
Operasional bagi Perusahaan yang tertentu, misalnya saja petugas
dengan sengaja membiarkan atau pengawasan. Apabila dibandingkan
melakukan kegiatan illegal tersebut. dengan intansi seperti kepolisian,
Juga mencantumkan kembali maka akan terdapat pegawai yang
kewajiban berbahasa Indonesia memiliki keahlian tertentu dan
dalam Peraturan Penggunaan TKA memang lebih berpengalaman lama
tersebut. di bidangnya. Seperti misalnya saja
sebagai Intelijen dan Penyidik yang
b. Sumber Daya Manusia.
memang dirintis dari petugas yang
Organisasi Direktorat Jenderal memiliki latar belakang Intelijen dan
Imigrasi meliputi 1 (satu) Kantor Penyidik. Terdapat pola karir yang
Pusat, 33 (tiga puluh tiga) Divisi jelas dari mulai penerimaan hingga
Imigrasi pada Kantor Wilayah penempatan kerja yang menjadi ke
Departemen Hukum dan Hak Asasi khususannya.
Manusia Republik Indonesia,115
Maka dari itu sudah
(seratus lima belas) Kantor Imigrasi,
seharusnya, Ditjen Imigrasi melalui
13 (tiga belas) Rumah Detensi
kepanjangannya pada Unit Pelaksana
Imigrasi16. Hal ini tidak sebanding
Teknis (UPT) merubah paradigma
dengan jumlah orang asing yang
yang terkesan hanya mengurusi
harus diawasi di Indonesia, dimana
bidang pelayanan yang sifatnya
tidak semua petugas betugas pada
rutinitas semata di bidang pelayanan,
bagian pengawasan orang asing.
seperti hanya berfokus di bidang
Kurangnya jumlah dan kompentensi
penerbitan dokumen keimigrasian.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
Tetapi juga lebih memaksimalkan
melakukan pengawasan terhadap
fungsi Urusan Kepegawaiannya
orang asing juga menjadi
utamanya terhadap jenjang pola karir
permasalahan tersendiri. Mengutip
yang jelas dan berkesinambungan.
pernyataan dari Anggota Komisi III
Selain itu juga perlu diadakan
dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Dasco Ahmad mengatakan "Saat ini
(Diklat) yang berkesinambungan agar
jumlah pegawai Ditjen Imigrasi
dapat meningkatkan kompetensi
hanya sekitar 7000 orang. Kita bisa
pegawai sesuai dengan bidangnya
bandingkan dengan Malaysia yang
masing-masing.
wilayahnya jauh lebih kecil dari kita
pegawai imigrasinya 12.000 orang,
bahkan Singapura dengan wilayah
c. Sarana dan Prasarana.
sekecil itu memiliki 6000 orang
pegawai"17. Dalam kegaiatan pelaksanaan
pengawasan terhadap orang asing
Selain itu dalam pola mutasi
selain membutuhkan SDM juga harus
pegawai tidak terdapat pola karir
didukung oleh Sarana dan Prasarana
yang jelas. Maksudnya disini adalah
(Sarpras) yang memadai. Pada
seiring dengan bertambahnya masa
pelaksanaan pengawasan di baik
kerja seorang pegawai tidak
secara administratif maupun
diarahkan kepada spesialisasi bidang
lapangan masih terdapat kendala.

16 17
Wikipedia Bahasa Indonesia, Direktorat Jenderal Astri Novaria, Pemerintah Harus Tambah Petugas
Imigrasi, Imigrasi, (Jum'at, 6 May 2016 23:08 WIB),
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_Jenderal_I http://mediaindonesia.com/news/read/44016/pemer
migrasi, di akses 17 Oktober 2018. intah-harus-tambah-petugas-imigrasi/2016-05-06,
diakses 12 Oktober 2018

21
Seperti misalnya saja kurangnya unit jawab dan tugas imigrasi. Singkatnya,
komputer, bandwith yang rendah, untuk mengawasi WNA di Indonesia
tidak adanya alat beladiri bagi semua pihak mesti menanggalkan
petugas dalam pelaksanaan tugas di ego-ego sektoral masing-masing.
lapangan, belum tersedianya alat Mari bergotong royong, bersama-
transportasi untuk daerah yang sulit sama dengan imigrasi mengawasi
dijangkau, belum tersedianya mobile WNA”18. Belum lagi adanya kesan
unit pengawasan lapangan, dan lain terjadinya tumpang tindih
sebagainya. Hal ini tentu mengurangi kewenangan dalam hal pengawasan
efektivitas daripada kegiatan orang asing di Indonesia. Dimana
pengawasan dan bahkan cenderung salah satu intansi merasa paling
membahayakan petugas pelakasana berkewenangan dalam mengurusi
di lapangan. Belum lagi masih masalah orang asing.
kurangnya anggaran perihal
Selain itu juga masih
mendukung kegiatan operasional Tim
kurangnya pemahaman baik dari
Pengawasan Orang Asing
intansi terkait dan masyarakat perihal
(TIMPORA).
Fungsi Pengawasan dan Penindakan
Maka dari itu sudah seharusnya terhadap pelanggaran Undang-
Ditjen Imigrasi sebagai pusat Undang Keimigrasian, karena
komando daripada Unit Pelaksana Imigrasi sendiri saat ini terkesan lebih
Teknis di daerah untuk dapat lebih dikenal dengan Fungsi
merumuskan standarisasi terkini Pelayanannya daripada Fungsi
Sarpras untuk mendukung tugas Penegakkan Hukumnya.
pengawasan baik secara administratif
dan lapangan, didukung dengan
anggaran yang ada. C. PENUTUP
Dari uraian tersebut di atas, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
d. Mekanisme Kerja.
a. Sistem Hukum Pengawasan Izin Tinggal
Permasalahan selanjutnya
Orang Asing di Indonesia merujuk pada
adalah mengenai mekanisme kerja
ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
yang masih dirasakan kurang
2011 Tentang Keimigrasian. Pengawasan
maksimal terutamanya dalam hal
dilaksanakan oleh Intansi Keimigrasian,
koordinasi. Meskipun sudah di
sehingga kewenangan pengawasan terhadap
bentuk Tim Pengawasan Orang Asing
Izin Tinggal Orang Asing terdapat pada
(Timpora), namun terkadang tidak
Intansi Keimigrasian. Namun, karena
dapat dipungkiri masih terkendala
luasnya cakupan pengawasan periahal
pada permasahan ego sektoral. Selain
keberadaan dan kegiatan orang asing di
itu, seringkali apabila terdapat
Indonesia, pengawasan juga dilaksanakan
permasalahan orang asing selalu
secara bersama dengan intansi lainnya atau
terkesan dibebankan kepada intansi
dikenal dengan Tim Pengawasan Orang
Keimigrasian semata. Hal ini
Asing (TIMPORA).
sebagaimana dikatakan oleh Dirjen
Imigrasi “Di sini yang sering orang b. Sistem Pengawasan Izin Tinggal TKA pada
lupa, begitu bicara orang asing, perusahaan PMA di Indonesia sudah baik.
seolah-olah semua itu tanggung Namun demikian masih memiliki beberapa

18
MT.com, Pengawasan WNA di Indonesia indonesia-tanggung-jawab-semua.html, diakses 22
Tanggung Jawab Semua, Oktober 2018.
http://www.majalahtrias.com/pengawasan-wna-di-

22
permasalahan baik dari segi pemberian DAFTAR PUSTAKA
kebijakan yang memberi kemudahan orang
Buku- Buku
asing untuk masuk dan berkegiatan di
Indonesia dalam rangka wisata yang justru Abdul Aziz Hakim, Negara Hukum dan
banyak disalahgunakan, hingga Demokrasi di Indonesia. Cetakan ke I.
permasalahan implementasi kegiatan Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011.
pengawasan terhadap kegiatan orang asing Agung Sampurno, Keimigrasian Di Wilayah
di lapangan. Perbatasan, Jakarta : Direktorat Jenderal
Adapun beberapa saran yang dapat Imigrasi, 2007.
diberikan atas permasalahan yang ada, yakni: Euginia Liliwati Muljono, Peraturan Pelaksanaan
a. Berbagai permasalahan dan luasnya Undang-Undang Keimigrasian,
cakupan kegiatan Orang Asing di Indonesia Harvarindo, 2006.
memerlukan kerjasama yang baik antar G.R. Terry dan L.W. Rue, Dasar-Dasar
intansi pemerintah dalam melakukan Manajemen, Cetakan Kelima, Jakarta: Bumi
pengawasan orang asing, maka sudah Aksara, 1996.
seharusnya Ditjen Imigrasi mapun instansi
terkait lainnya menanggalkan sifat ego
sektoralnya, karena tanggung jawab Hendra Karianga, Partisipasi Masyarakat Dalam
permasalahan Orang Asing merupakan Pengelolaan Keuangan Daerah Perspektif
tanggung jawab bersama. Hukum dan Demokrasi, Bandung: PT
b. Mengingat semakin banyaknya orang asing Alumni, 2011.
yang masuk dan berkegiatan di Indonesia. Moh. Arif, Komentar Undang-Undang
Agar segera dibentuk Badan Pengawasan Keimigrasian Beserta Peraturan
Orang Asing (BPOA), sehingga kegiatan Pemerintah, Jakarta: N.V. Tjengkir Mas,
Pengawasan terhadap orang asing di 1997.
Indonesia lebih terkoordinir dengan baik
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu
dan mengurangi pemasalahan/ kendala yang
Hukum. Cetakan ke V. Bandung: PT CITRA
ada.
ADITYA BAKTI, 2011.
c. Dalam pemberian kebijakan kemudahan
Sihar Sihombing, Hukum Keimigrasian Dalam
bagi orang asing di Indonesia dalam rangka
Hukum Indonesia, Cetakan ke I. Bandung:
wisata seharusnya diiringi dengan
Nuansa Aulia , 2013.
instrument yang selektif dan ketat, mulai
dari pra kedatangan sampai orang asing
keluar wilayah Indonesia. Misalnya saja Peraturan Perundang-undangan
dengan menerapkan kebijakan dimana
hanya biro perjalanan resmi tertentu yang Undang-Undang Dasar Negara Republik
bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, Indonesia Tahun 1945
yang mendapatkan fasilitas kebijakan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
kemudahan Bebas Visa untuk masuk ke Keimigrasian
Indonesia. Hal ini sudah dilakukan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
sebagaimana biro perjalanan Umroh/Haji
Ketenagakerjaan
jamaah Indonesia ke Arab Saudi. Sehingga
orang asing yang masuk/ keluar Indonesia Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
lebih dapat diawasi dan apabila terjadi Penanaman modal
permasalahan terhadap orang asing yang Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013
melanggar, maka biro perjalanan ikut Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
bertanggung jawab. Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Kemigrasian

23
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015
tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga
Kerja Asing

Sumber Internet
Astri Novaria, Pemerintah Harus Tambah Petugas
Imigrasi, (Jum'at, 6 May 2016 23:08 WIB),
http://mediaindonesia.com/news/read/4401
6/pemerintah-harus-tambah-petugas-
imigrasi/2016-05-06, diakses 12 Oktober
2018
Chs/chs, CNN Indonesia, 27 April 2018 “
Menaker: Jumlah TKA di Indonesia Masih
Proporsional,”
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20
180427035106-20-293984/menaker-
jumlah-tka-di-indonesia-masih-
proporsional diakses 1 Oktober 2018.
MT.com, Pengawasan WNA di Indonesia
Tanggung Jawab Semua,
http://www.majalahtrias.com/pengawasan-
wna-di-indonesia-tanggung-jawab-
semua.html, diakses 22 Oktober 2018.
Pramdia Arhando Julianto, “Kemenaker Temukan
800 Tenaga Kerja Asing Ilegal Selama
2016,” Kompas,12Januari2017,http://bisnis
keuangan.kompas.com/read/2017/01/12/22
2253726/kemenaker.temukan.800.tenaga.k
erja.asing.ilegal.selama.2016, diakses pada
1 Oktober 2018.
RED, “WN Tiongkok Pelanggar Imgrasi
Terbanyak,”
http://www.suarakarya.id/2015/06/01/wn-
tiongkok-pelanggar-imigrasi-
terbanyak.html, diakses, 1 Oktober 2018.
tvOneNews, Dialog Apa Kabar Indonesia Pagi -
Serbuan TKA China Ilegal (23/12/2016),
https://www.youtube.com/watch?v=KRGA
kte7Pmw, diakses 11 Oktober 2018.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Direktorat Jenderal
Imigrasi,
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_Je
nderal_Imigrasi, di akses 17 Oktober 2018.

24
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
JURNAL ILMIAH KAJIAN KEIMIGRASIAN

Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian merupakan majalah ilmiah yang telah terakreditasi oleh Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jurnal ini memfokuskan pada bidang Keimigrasian. Terbit sebanyak 2
(dua) nomor dalam setahun (Maret dan Oktober). Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian menerima naskah
karya tulis Imiah hasil Penelitian di bidang dan tinjauan keimigrasian yang belum pernah
dipublikasikan di media lain dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Redaksi menerima naskah/karya ilmiah bidang Keimigrasian dari dalam dan luar lingkungan
Politeknik Imigrasi;
2. Jurnal Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian mengunakan sistem Peer- Review dan Redaksi. Dewan
redaksi dan Mitra Bestari akan memeriksa naskah yang masuk ke Redaksi dan berhak menolak
naskah yang dianggap tidak memenuhi ketentuan;
3. Naskah Tulisan dapat berupa : Artikel hasil Penelitian (penelitian empiris maupun penelitian
normatif atau studi dokumenter); Artikel hasil Kajian; Artikel Konseptual (tulisan lepas/Karya tulis
pendek) di bidang Kajian Keimigrasian, baik dalam lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia maupun dari luar;
4. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, dikirim dalam bentuk soft
file melalui e-mail menggunakan program aplikasi office MS-Word atau dalam bentuk print-
out (hard copy) yang dikirimkan ke alamat redaksi dan di sertai Curriculum Vitae;
5. Jumlah halaman naskah minimal 10 halaman dan maksimal 20 halaman, termasuk abstrak gambar,
table dan daftar pustaka, bila lebih dari 20 halaman, redaksi berhak menyunting ulang dan apabila
dianggap perlu akan berkonsultasi dengan penulis.
6. Sistematika artikel hasil Penelitian / Kajian harus mencakup : Judul; Judul di tulis dalam 2 bahasa,
Bahasa Indonesia mengunakan huruf kapital 12 untuk bahasa Indonesia, judul bahasa inggris
mengunakan huruf kecil Times New Roman 11.5. Judul ditulis maksimal 14 kata.
7. Nama Penulis (diketik dibawah judul ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar. Jika penulis terdiri
lebih dari satu orang maka harus ditambahkan kata penghubung “dan” (bukan lambang ‘&’). Nama
Instasi Penulis (tanpa menyebutkan jabatan atau pekerjaan di instasi) ditulis mengunakan huruf
kecil font Times New Roman 11.5.

Sistematika Penulisan:
A. NASKAH ARTIKEL HASIL PENELITIAN EMPIRIS:
ABSTRAK
Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris disertai kata kunci minimal 3 (tiga) kata
dan maksimal 5 (lima) kata. Abstak berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Kegunaan,
Metode, Isi Pembahasan, Analisis, Kesimpulan dan Saran Temuan ditulis dalam satu spasi; 150
kata (10-30 baris/ satu (1) paragraf) diketik menggunakan huruf Times New Roman; font 11.5
italic; ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah, tujuan, kegunaan, kerangka Teori/Konsep,
Metode (metode penelitian yang digunakan, di antaranya meliputi jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data).
PEMBAHASAN
Berisi, pembahasan terhadap masalah yang diteliti.
ANALISIS
Berisi analisis dari semua pokok pembahasan.
PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran ditulis dalam bentuk uraian bukan dalam
bentuk angka.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Pustaka : ditulis berdasarkan abjad, dengan urutan : Nama pengarang. Judul buku. Kota
penerbit : nama penerbit, tahun penerbitan.
Contoh..... Hamzah. Andi, Bantuan Hukum suatu Tinjauan Yuridis. Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1983.

B. NASKAH ARTIKEL ULASAN HASIL PENELITIAN NORMATIF (STUDI


DOKUMENTER), PEMIKIRAN DAN INFORMASI LAIN YANG BERSIFAT ILMIAH:
JUDUL AKTUAL
Menggambarkan isi naskah dan maksimal 14 kata ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
NAMA PENULIS
Tanpa gelar akademik, jabatan, kepangkatan, alamat lembaga/instansi dan e-mail.
ABSTRAK
Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Kegunaan, Metode, Isi Pembahasan, Analisis,
Kesimpulan dan Saran Temuan ditulis dalam satu spasi; 150 kata (10-30 baris/ satu (1) paragraf)
diketik menggunakan huruf Times New Roman; font 11 italic; ditulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
KATA KUNCI
Mengandung yang di indekskan ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris minimal 3 kata
maksimal 5 kata.
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah dan rumusan masalah.
PEMBAHASAN
Berisi, pembahasan terhadap masalah yang dikaji.
ANALISIS
Berisi analisis dari semua pokok pembahasan.
PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan Saran. Ditulis dalam bentuk uraian bukan dalam bentuk angka.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Pustaka : ditulis berdasarkan abjad, dengan urutan : Nama pengarang. Judul buku. Kota
penerbit : nama penerbit, tahun penerbitan. Contoh..... Hamzah. Andi, Bantuan Hukum suatu
Tinjauan Yuridis. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983.
C. PERSYARATAN LAINNYA:
1. Naskah dilengkapi dengan indeks;
2. Naskah diketik rapi 1.15 spasi di atas kertas A4; menggunakan huruf Times New Roman; Font
11.5; antara 10-20 halaman; Ukuran margin kanan, kiri, atas dan bawah 2.25 cm; di print-
out atau soft-copy;
3. Penulisan kutipan sumber rujukan dengan sistem bodynote, yaitu menuliskan nama pengarang
(tanpa gelar akademik); tahun penerbitan dan no halaman, yang ditulis dalam kurung; diletakan
dibelakang kutipan. Contoh : ........................(Hamzah, 2007: 15);
4. Isi tulisan di luar tanggungjawab redaksi. Dan redaksi berhak mengedit redaksional tanpa
merubah arti;
5. Naskah yang belum memenuhi syarat akan dikonfirmasikan atau dikembalikan untuk
diperbaiki;
6. Naskah yang diusulkan wajib dikirim melalui email ke: jurnal.keimigrasian@gmail.com ;
7. Komunikasi terkait Karya Tulis Ilmiah yang diusulkan dapat menghubungi redaksi Jurnal
Ilmiah Kajian Keimigrasian melalui email : jurnal.keimigrasian@gmail.com ;

Selanjutnya, Naskah yang di print-out dapat dikirim atau diserahkan secara langsung kepada :
Redaksi Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian
Politeknik Imigrasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Jalan Raya Gandul Cinere Nomor 4 Kota Depok
Telepon / Faximile : (021) 753 00001
Email : jurnal.keimigrasian@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai