Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GRACIELLA NATASYA PESIK

NIM : 17021105067
MATA KULIAH : DASAR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JUDUL TUGAS : PROSES PERENCANAAN KOTA DAN WILAYAH

Perencanaan dapat diartikan sebagai aktivitas dasar yang meliputi perilaku manusia pada
tingkatan individu dan sosial. Perencanaan merupakan suatu proses pemikiran dan tindakan
manusia berdasarkan pada pemikiran. Selain itu, perencanaan adalah semua yang menyangkut
pembuatan keputusan tentang pengalokasian dan pendistribusian sumber-sumber publik.
Jika mempertimbangkan perencanaan sebagai suatu proses yaitu suatu kerangka kerja yang
mengklaim sebaagai suatu disiplin dan berorientasi pada keputusan social dan kebijakan public,
maka perbedaan kegiatan perencanaan dan non perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan bukan kegiatan individu yang murni, melainkan dilakukan individu untuk
mempengaruhi tindakan kelompok atau organisasi atau pemerintah
2. Perencanaan tidak berorientasi pada masa kini melainkan berorientasi pada masa depan
melalui proyeksi dan prediksi dan pengawasan hasil
3. Perencanaan tidak dapat dibuat rutin
4. Perencanaan bukan merupakan kegiatan trial and error dalam pemecahan masalah
melalui strategi
5. Perencanaan bukan kegiatan utopia yang mengkhususkan pada cara pencapaian dalam
menuju tujuan di masa depan
6. Perencanaan bukan hanya kegiatan membuat suatu rencana
7. Perencanaan harus berhubungan dengan masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah aktivitas social atau organisasi
dalam penyusunan atau pengembangan strategi (rencana) tindakan masa depan yang optimal dan
sistematis untuk mencapai tujuan yang diinginkan secaara rasional, terstruktur, efisien dan
keberlanjutan.
Kemudian bagaimana proses penyusunan rencana tersebut? Proses disini merupakan
pengawasan dan evaluasi terhadap dampak perencanaan atau program yang dapat menimbulkan
masalah baru yang menjadi stimulus bagi proses perencanaan yang baru sehingga bersifat
kontinu. Komponen utama dalam proses perencanaan secara komprehensif adalah sebagai
berikut:
1. Diagnosis Masalah
Perencanaan dimulai dengan mengidentifikasi terhadap masalah-masalah yang
muncul. Diagnosis permasalahan yang kompleks dapat memlalui tahap pengumpulan
data masa lalu, analisis dan identifikasi persoalan.

2. Artikuasi Tujuan
Perencanaan berorientasi pada pengembangan kondisi masa kini menuju kondisi
akhir yang diinginkan dengan pencapaian tujuan tertentu. Tujuan dari perencanaan itu
sendiri sangat sulit diterjemahkan dan sering tidak menyatu dengan tujuan operasional.
Hal ini mengakibatkan adanya disfungsi yang sering diidentifikasi sebagai
pengembangan sarana teknis untuk artikulasi tujuan.

3. Prediksi dan Proyeksi


Pengembangan solusi alternatif memerlukan proyeksi masa depan untuk
memperkirakan/prediksi kondisi, kebutuhan dan hambatan. Keberhasilan prediksi
bergantung pada jumlah informasi yang tersedia dan kontinuitas fenomena yang
dianalisa.

Metode yang digunakan dalam proyeksi dasarnya adalah pengamatan kuantitatif terhadap
kecenderungan masa lalu dan kemudan memperhitungkannya. Metode yang dapat
digunakan berupa analisis shift share dan penyesuaian kurva. Sedangkan metode yang
didasarkan pada pengamatan kualitatif melibatkan proses historis seperti analisis faktor
laten dan teknik konsultasi Delphi.
Dalam perencanaan, prediksi dan proyeksi memiliki dua aspek utama yaitu:

 Prediksi masa depan untuk memperkirakan permintaan fasilitas dan pelayanan


serta menilai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan yang diperhitungkan.
 Peramalan hasil dan dampak dari alternatif yang dapat dilakukan dengan metode
ekstrapolasi dan model interaksi.
4. Desain Alternatif
Desain diperlukan untuk abstraksi pemberian bentuk respon terhadap kebutuhan
atau permasalahan sebagai sarana memahami ide dan mempersiapkan diskripsi sistem
yang diusulkan atau artifak. Abstraksi ini merupakan tahapan proses pembuatan
keputusan yang bertujuan melakukan perubahan situasi yang ada kedalam situasi yang
diinginkan. Desain alternatif penting dalam perencanaan karena merupakan bagian
integral dari pembuatab keputusan.

5. Uji Perencanaan
Uji perencanaan dilakukan untuk menganalisi apakah alternatif tersebut dapat
diimplementasikan berdasarkan hambatan dan potensi yang telah diperhitungkan.
Hambatan tersebut dapat berupa hambatan ekonomi dan fisik, kekuasaan hukum dan
politik, serta kepentingan pribadi tertentu. Semua faktor tersebut harus dinilai dalam
pengujian alternatif apakah realistis atau tidak.

6. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap memilih pilihan alternatif yang akan diambil melalui
estimasi dampak dari alternatif tersebut. Kriteria evaluasi menentukan alternatif yang
akan diambil. Kriteria tersebut berupa efisiensi alternatif jika diterapkan. Metode yang
dilakukan berupa analisis untung rugi, analisis efektifitas, dan analisis dampak. Analisis
untung dikaitkan antara output dengan nilai uang. Sedangkan analisis efektifitas
mengaitkan biaya dalam evaluasi progam alternatif antara output progam dengan output
progam yang serupa. Serta analisis dampak menggunakan matrik dan beberapa sistem
penilaian untuk mengindikasi nilai relatif, manfaat, atau kerugian dari setiap output dan
dampak tertentu dalam konteks evaluasi khusus.

7. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan kebijakan dasar/perencanaan.

Dapat disimpulkan mengenai proses perencanaan, bahwa proses perencanaan terdiri dari
beberapa komponen yaitu diagnosis masalah, artikulasi tujuan, “desain” alternatif, prediksi dan
proyeksi, uji perencanaan, evaluasi dan implementasi tersebut adalah saling berhubungan
membentuk suatu siklus yang tidak pernah berhenti.

Anda mungkin juga menyukai