Anda di halaman 1dari 7

c  




à  
 

NAMA : RENALDI KURNIAWAN

KELAS : XI IPA RSBI


÷    

À| Sifat Larutan Penyangga


À| m  nen Larutan Penyangga
À| ¦ara merja Larutan Penyangga
À| „enghitung  Larutan Penyangga
À| àungsi Larutan Penyangga



Sifat Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga
ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah
dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut
sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-
komponen pembentuknya.

Komponen Larutan Penyangga

Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

À|        !"     "# " $ #
%
À|       & !"     "# " $ # %


Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

[  
 
    

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natrium, kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

  
 
     

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara
lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.

¦ara kerja larutan penyangga

Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa larutan penyangga mengandung komponen
asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+
maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-
nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:

[  
  

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

À| Pada enaahan asa

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-() + H+() ĺ CH3COOH()

À| Pada enaahan asa

Õika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion
H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga
konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Õadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya
komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan
asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH() + OH-() ĺ CH3COO-() + H2O()

  
   

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

À| Pada enaahan asa

Õika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa
(NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion
NH4+.
NH3 () + H+() ĺ NH4+ ()

À| Pada enaahan asa

Õika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen
asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ () + OH-() ĺ NH3 () + H2O()

[menu]

„enghitung pH Larutan Penyangga

[  
  

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:

[H+]  ma x a/g
atau
pH  pma - log a/g

dengan, ma  tetapan ionisasi asam lemah


a  jumlah mol asam lemah
g  jumlah mol basa konjugasi

V  
  

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:

[OH-]  mb x b/g
atau
pH  pmb - log b/g

dengan, mb  tetapan ionisasi basa lemah


b  jumlah mol basa lemah
g  jumlah mol asam konjugasi

àungsi Larutan Penyangga

Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan
konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga
utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu
asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir
konstan yaitu sekitar 7,4.
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada obat tetes mata.

àungsi Larutan Penyangga

Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya dalam analisis kimia, biokimia,
bakteriologi, zat warna, fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan
bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh
manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH darah manusia di atas 7,8
akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya
dengan larutan penyangga.

1.| ?arah Sebagai Larutan Penyangga

Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga
karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat.

a. Penyangga Karbonat

Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2 CO 3 ) dengan basa konjugasi
bikarbonat (HCO 3 ).

H 2 CO 3 (aq) --> HCO 3(aq) + H + (aq)


Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat
mengalami kondisi    , yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang
tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat
mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare. Orang yang
mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita   , yaitu peningkatan pH darah.
Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat,
sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air
menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat
mengakibatkan     (bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan
histeris).

b. Penyangga Hemoglobin

Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke
seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:

HHb + O 2 (g) x HbO 2 - + H +

Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin

Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga pH
darah juga dipengaruhi olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin yang telah
melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H + yang
dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO 2 yang terlarut
dalam air saat metabolisme.

c. Penyangga Fosfat

Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah.
Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 - ) dengan monohidrogen fosfat
(HPO 3 2- ).

H 2 PO 4 - (aq) + H + (aq)  H 2 PO 4(aq)


H 2 PO 4 - (aq) + OH - (aq) --> HPO 4 2- (aq) ) + H 2 O (aq)

Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit
jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.

1.| Êir Ludah sebagai Larutan Penyangga

Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat
menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang
terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.

1.| „enjaga keseimbangan pH tanaman.

Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca
dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan  . Setiap
tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan
larutan penyangga agar pH dapat dijaga.

1.| Larutan Penyangga pada Obat-Obatan

Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang
rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan
pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat;
sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO
yang dapat mentransfer kelebihan asam.

Anda mungkin juga menyukai