Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FACHRY HAJI MAKKIYAH

NIM : 042480337

LEMBAR SOAL
TUGAS TUTORIAL
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4214 /MSDM
Penulis Soal/Institusi : Yun Iswanto /UT
Penelaah soal//institusi : Andi Sylvana /UT
Tahun Penulisan : 2020
Skor Maks. : 100

Capaian Pembelajaran :
1. Dapat menggambarkan keterkaitan manajemen SDM dalam implemenatsi strategi organisasi/
perusahaan
2. Dapat menjelaskan Langkah-langkah analisis jabatan pada suatu organisasi.

Indikator :
1. Menggambarkan dan menjelaskan keterkaitan manajenem SDM dengan perencanaan strategik
organisasi/ perusahaan.
2. Menjelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas.

Soal:

1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauh mana fungsi-
fungsi manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi.
Dalam proses perencanaan strategik tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara
fungsi manajemen SDM dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan
masing-masing keempat level integrasi tersebut! (Skor 50)
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis
untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan
tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi
analisis jabatan menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan
berbasis kompetensi. Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis
tugas! (Skor 50)
Jawab :

1. Dalam Noe et al (2000), membagi derajat integrasi SDM dan strategi organisasi ke dalam
empat level yaitu administrative linkage, one way linkage, two way linkage dan integrative
linkage.

a. Administrative Linkage : Pada level ini, departemen SDM berfokus pada kegiatan
sehari-hari sdm. Departemen SDM memainkan peran tradisionalnya. Perencanaan
strategi organisasi tidak memasukkan input dari departemen SDM. Bagian SDM hanya
berurusan dengan kegiatan administrasi. Perencanaan strategik organisasi tidak
melibatkan peran SDM.

b. One Way Linkage : Di level ini sudah terjalin hubungan antara strategi organisasi dan
fungsi-fungsi SDM, meskipun peran SDM masih diabaikan oleh organisasi.
Departemen SDM hanya menjalankan program atau menerapkan sistem untuk
mendukung perencanaan strategik organisasi.

c. Two Way Linkage : Pada level ini, eksekutif organisasi mengetahui bahwa strategi
organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh fungsi-fungsi SDM. Departemen SDM
proaktif dalam merespon dan membantu memformulasikan strategi organisasi. Ada tiga
langkah dalam proses integrasi ini : (1) tim perencana strategi organisasi
menginformasikan pada bagian SDM mengenai strategi yang akan dilakukan; (2)
kemudian bagian SDM menganalisis implikasi dari perencanaan dan mempresentasikan
kepada tim perencana, dan (3) setelah perencanaan dibuat lalu diserahkan pada bagian
SDM untuk diimplementasikan.

d. Integrative Linkage : Hubungan antara perencanaan strategik dan SDM sangat dinamis.
Bagian SDM sudah menjadi bagian integral tim perencana strategi organisasi. Manager
SDM sudah dilihat sebagai partner bisnis yang strategik oleh top eksekutif dan
dilibatkan dalam perencanaan strategis organisasi.

2. Mathis and Jackson (2000), mengembangkan lima tahapan dalam proses analisa jabatan
yang harus diadakan dengan suatu cara yang efektif, yaitu :
a. Planning the Job Analysis
Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan, adalah penting untuk
melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan. Permaslaahan utama dalam
perencanaan analisis pekerjaan adalah menjawab dan mengidentifikasi sasaran dan
analisis pekerjaan itu. Selanjutnya perencana meminta persetujuan dan dukungan dari
manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan resistensi manajerial
dan karyawan.
b. Preparing and Communication the Job Analysis
Pada tahap ini, pegawai yang akan dilibatkan dalam melakukan analisis pekerjaan dan
metode yang akan digunakan harus diidentifikasi. Apakah mereka yang dilibatkan itu
termasuk kelompok pegawai harian, untuk salah satu divisi atau seluruh pegawai yang
ada dalam organisasi. Kegiatan lain dalam tahap ini adalah mengkaji dokumentasi
pekerjaan yang ada, baik menyangkut struktur organisasi maupun sumber daya yang
tersedia. Terakhir adalah mengkomunikasikan proses kepada para manajer dan pegawai
untuk menghindari keresahan tadi.

c. Conducting the Job Analysis


Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang diperlukan
dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan sebuah surat yang
menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan mengembalikan angket analisis
pekerjaan itu. Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah melakukan
pemilahan (sortir) menurut kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk mencocokan data
perlu digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan.

d. Developing Job Description and Job Specification


Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya menyiapkan draft
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft tersebut selesai diisi,
selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah selesai ditinjau oleh manajer, uraian
pekerjaan kemudian didistribusikan oleh bagian SDM ke para manager, supervisor, dan
pegawai.

e. Maintaning and Updating Job Description and Job Specification


Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan telah selesai dan ditinjau ulang oleh
semua individu yang sesuai, sebuah sistem harus dikembangkan untuk menjaga
keakuratannya. Satu cara efektif untuk menjamin terjadinya tinjauan ulang yang akurat
adalah menggunakan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam aktivitas SDM
lainnya. Misalnya, setiap kali terjadi kekosongan, uraian dan spesifikasi pekerjaan
harus ditinjau ulang dan direvisi secara tepat sebelum kegiatan perekrutan dan seleksi
dimulai.

Sumber : Yusuf,Adie.(2011).Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi Kedua.Tangerang


Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai