PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan berbeda dengan manusia dan hewan, yaitu pada selnya. Sel
tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kuat dan kaku, sedangkan sel manusia dan
hewan tidak dilindungi oleh dinding sel, tetapi dibungkus oleh membran plasma yang
bersifat selektif permeabel. Karena sifatnya tersebut, tidak sembarang zat atau
senyawa dapat masuk ke dalam sel. Melalui membran plasma terjadi dua proses
transport atau perpindahan, yaitu transport aktif dan transport pasif. Transpor pasif
merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi dari sel, sedangkan
ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antar larutan. Transpor aktif melalui
peristiwa endositosis dan eksositosis. Transport aktif melalui peristiwa difusi dan
osmosis.
Difusi memiliki arti sebgai proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membrane
dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana, difusi melalui
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran, dan difusi difasilitasi. Pada
hakikatnya osmosis adalah difusi. Para ahli kimia menyatakan bahwa osmosis adalah
difusi dari tiap-tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeable secara diferensial.
Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul yang
54
lain dikatakan permeabel secara diferensial. Secara sederhana osmosis dapat
dikatakan difusi air atau perpindahan suatu zat melalui selaput permeabel secara
berkonsentrasi rendah
Terjadinya proses difusi dan osmosis dapat diamati dari uji coba yang
sederhana. Zat yang ada di dalam dan di luar sel akan melakukan perpindahan untuk
mencapai keseimbangan. Tanpa disadari, proses osmosis dan difusi berlangsung pada
manusia menghirup nafas yang menjadi kebutuhan paling mendasar manusia untuk
B. Tujuan
Praktikum difusi dan osmosis ini bertujuan untuk mempelajari terjadinya proses
55
II. TINJAUAN PUSTAKA
transpor materi dan energi. Sistem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan
hewan yang berkaitan dengan massa organisme. Pada tumbuhan dan hewan yang
masih sederhana atau belum memiliki struktur organisme rumit, transpot materi
(nutrien dan zat hara) dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel. Transportasi
tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif. Transportasi pasif berlangsung
antara lain secara osmosis. Protoplasma sel mempunyai plasma (pada tumbuhan) atau
selaput sel (pada hewan) yang mampu mengatur secara selektifaliran cairan dari
lingkungan suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya. Terdapat dua proses fisiokimia
yang penting yaitu difusi dan osmosis (Volk dan Wheeler, 2008).
Campbell (2010) mengatakan bahwa difusi adalah gerakan pasif molekul dalam
memiliki energi kinetik intrinsik yang disebut gerak termal (kalor). Suatu akibat
gerak termal ialah difusi, kecenderungan molekul setiap zat untuk menyebar ke
seluruh ruangan yang ada. Menurut Prasaja (2012), Difusi adalah gerakan molekul
suatu cara dimana zat bergerak masuk, melalui dan keluar sel. Dalam
dalam tubuhnya atau antarsel dilingkungan eksternal sel. Jika pertikel suatu zat dapat
56
bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu
partikel-pertikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi
merata seperti itu terjadi akan terdapat banyak partikel yang bergerak dari daerah
tempat partikel lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, dan secara
yaitu difusi sederhana, difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada
membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut
dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut
dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter
tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti
asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus
untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan
57
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup
tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari
udara melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari
dalam tanah, salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke
dalam tubuh tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi
daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO 2 di udara masuk ke dalam tubuh
tumbuhan karena konsentrasi CO2di udara lebih tinggi daripada di dalam sel
O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel (Loveless,
2010).
dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit. Osmosis sangat
ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan
kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air
akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah
kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram
molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut
kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi
cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
58
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada
sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi
karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
potensial kimia air yang merupakan suatu konsep mendasar dalam fisiologi
proses difusi. Potensial kimia zat terlarut sebanding dengan potensial kimia
pelarutnya. Sehingga, zat terlarut berdifusi dari daerah yang memiliki gradient
merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak
dari satu sel ke sel yang lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-
molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi
59
rendah. Proses osmosis akan berhenti konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut
60
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum difusi adalah gelas piala dan pasteur
pipet serta bahan yang diperlukan adalah larutan metilin biru pekat, kristal tembaga
sulfat (CuSO4), dam akuades. Alat yang digunakan dalam praktikum osmosis adalah
erlenmeyer dan timbangan serta bahan yang diperlukan adalah kentang, sukrosa 21%,
dan akuades.
B. Prosedur Kerja
- Difusi
1. Larutan metilin biru pekat diteteskan ke dalam gelas piala yang berisi air.
2. Kristal tembaga sulfat dimasukkan ke dalam gelas piala yang berisi air.
4. Percobaan dengan metilin biru dan Kristal tembaga sulfat diulangi, tetapi setelah
- Osmosis
panjang 5 cm.
61
2. Potongan kentang ditimbang dan hasilnya dicatat.
4. Beker glass kedua diisi dengan 75 ml air mineral lalu ditambahkan 10 ml air
5. Satu potongan kentang dimasukkan ke dalam air mineral dan yang satu ke dalam
ke dalam larutan.
62
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kesimpulan :
Jadi, proses difusi paling cepat terjadi pada perlakuan air 200ml + metilin blue 1 tetes
dengan pengadukan. Pada air 200ml + tembaga sulfat (CuSO 4) lebih lambat karena
63
2. Larutan sukrosa 20% 75ml +
potongan kentang
Kesimpulan :
luar kentang lebih kecil dari air di dalam kentang. Pada perlakuan 2 (larutan sukrosa
potongan kentang menjadi berkurang karena konsentrasi air didalam kentang lebih
B. Pembahasan
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
perbedaan konsentrasi Contoh-contohnya adalah difusi zat warna dalam air tenang,
difusi glukosa dan teknik tomografi, difusi zat melalui membran, difusi oksigen
64
dalam membran polimer. Bahkan difusi tidak hanya terjadi pada skala mikro tetapi
juga skala makro, seperti difusi gas dalam galaksi. Model dasar yang digunakan
dalam penelitian tentang difusi biasanya adalah hukum Fick, namun bentuknya akan
bervariasi sesuai dengan asumsi-asumsi peneliti. Difusi larutan gula sangat penting
dalam dunia biologi, contohnya adalah fenomena transport gula dalam tanaman (Siti,
2016). Sedangkan menurut Rachmadiarti (2013) difusi merupakan proses fisik yang
dapat diamati dengan beberapa tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna di
tempatkan dalam air molekul zat warna dan molekuair bergerak dalam berbagai arah,
yang arahnya dari daerah dengan konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat warna larut
difusi, yaitu:
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
5. Jaarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi semakin lambat kecepatan
difusinya.
65
6. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,
larutan berkadar tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler
permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian
tubuh sama. Membran semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui air, namun
membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses
osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau
perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi ke potensial yang
permeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan molekul-
membran semipermeabel adalah molekul-molekul asam amino, asam lemak dan air,
sedangkan molekul zat yang berukuran besar misalnya polisakarida(pati) dan protein
sebaliknya. Setiap sel hidup merupakan sistem osmosis. Jika sel ditempatkan dalam
larutan yang lebih pekat (hipertonis) terhadap cairan sel maka air dalam sel akan
66
terisap keluar. Hal itu akan menyebabkan plasma menyusut. Jika air sel terus terisap
keluar akan menyebabkan plasma terlepas dari sel-sel dan sel akan mengerut.
Sebaliknya jika sel berada dalam larutan hipotonis (lebih encer daripada cairan sel),
air dari luar sel akan masuk ke dalam sel sehingga sel mengembang. Contoh peristiwa
osmosis,antara lain :
semakin cepat.
osmosis.
3. Luas permukaan membran, kadar resapan menjadi lebih cepat jika luaspermukaan
4.Suhu, pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akanmenjadi lebih
yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk
ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan
yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel.
Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya
67
Menurut Riandom (2007) transport aktif merupakan perpindahan zat dari larutan
molekul membrane selektif permiabel. Dengan kata lain transport aktif terjadi dengan
cara melawan gradient konsentrasi untuk itu diperlukan energy berupa ATP contoh
transport aktif antara lain pada pompa ion Na+ dan K+. Pada pompa ion-ion
Na+ yang dalam sel dapat hidup normal karena konsentrasinya lebih tinggi diluar sel
ion-ion Na+ dari dalam sel dengan cara transport aktif. Pada transport aktif
diperlukan energy dari dalam sel. Transport aktif sangat diperlukan untuk memelihara
Transpor zat aktif, transport zat cara ini disebut aktif karena membutuhkan
energi dalam bentuk ATP. Transport aktif melawan gradientkonsentrasi suatu zat.
Berarti zat itu merembes dari ruangan yang mengandung zat A yang berkonsentrasi
rendah ke ruang yang berkonsentrasi tinggi. Perembesan zat ke dalam sel secara
bentuk gugus fosfat yang ditransfer ATP, mengubah bentuk transporter. Perubahan
68
disebut difusi terfasilitasi. Pergerakan zat terlarut tertentu dengan transpor
pasif cendrung menuju sisi membran yang memiliki kadar zat yeng lebih rendah. Hal
ini disebabkan karena molekul atau ion bertumbukan dengan transporter lebih sering
di sisimembran yang memiliki kadar zat terlarut yang lebih tinggi (Prasaja, 2012).
Menurut Wilkina (1992) tranpor pasif yaitu transportasi lintas membran tidak
dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis. Difusi yaitu
rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein
pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain.
Sedangkan osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi
membran semipermiabel.
Menurut Setiawati (2012) transpor pasif senyawa yang larut lipid dapat melalui
didalam membran ini adalah senyawa yang bagaikan mengalir begitu saja. Transpor
pasif ini terutama sangat dipengaruhi oleh kelarutan senyawa dalam lipid pada saah
pasif (difusi dan osmosis) sangatlah penting. Misalnya untuk menentukan dosis
pupuk dan obat-obatan yang aman bagi tanaman. Jika dosis terlalu pekat, tanaman
bisa mati karena terjadi plasmolisis. Selain itu, dengan memahami transpor pasif, kita
69
dapat mengetahui bahwa macam zat yang diberikan pada tanaman sebagai nutrien
hendaknya berupa ion-ion yang mudah masuk ke dalam sel-sel tanaman. Zat-zat
organik seperti gula dan protein tidak akan masuk ke dalam sel tanaman karena
membran sel impermeabel terhadap zat-zat tersebut. Zat-zat tersebut justru akan
plasma menyebabkan tanaman mampu memilih zat-zat yang dapat masuk ke dalam
Pada percobaan proses difusi digunakan CuSO4 dan metilin blue yang
digunakan sebagai pewarna. Menurut Volk (1993) tujuannya untuk melihat adanya
proses difusi pada larutan, dan untuk melihat perbandingan waktu antara CuSO4 dan
metilin blue.
karena memiliki sifat jumal higroskopis. Pentingnya proporsi sukrosa bagi sari buah
sangat berpengaruh terhadap kualitas dari sari buah. Hal tersebut dikarenakan
proporsi sukrosa berpengaruh nyata terhadap parameter total padatan terlarut dan
total gula.
Percobaan difusi menggunanan larutan metilen biru dengan air yang diaduk dan
larutan metilen biru dengan air yang tidak diaduk terjadi perbedaan waktu yang
berbeda jauh. Setelah metilen biru dicampurkan air, metilen biru tersebut membentuk
biru yang sedang mengalami proses difusi yaitu peristiwa menyebarnya metilen biru
70
yang mempunyai konsentrasi tinggi ke air yang mempunyai konsentrasi yang lebih
Berdasarkan hasil yang didapat pada percobaan difusi menggunakan air 200 ml
dan metilin blue 1 tetes dengan air 200 ml ditambah tembaga sulfat (CuSO4)
dinyatakan bahwa proses difusi pada air 200ml ditambah metilin blue lebih cepat
dibandingkan dengan air yang ditambah tembaga sulfat. Sedangkan dalam perlakuan
diaduk dan tidak diaduk didapatkan bahwa perlakuan yang diaduk lah yang lebih
cepat larut. Hal ini seesuai dengan pernyataan Trihandaru (2012) yang menyatakan
difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya ukuran partikel karena semakin
kecil partikel maka akan cepat bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Selain itu faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu Ketebalan membran.
Pada percobaan osmosis didapatkan bahwa pada kentang yang direndam air 75
ml dengan kentang yang direndam larutan sukrosa, bobot kentang yang direndam
oleh air bertambah sedangkan pada perendaman kentang dengan sukrosa bobot
kentangnya berkurang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wirawan (2013) yang
menjelaskan bahwa dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis yaitu kadar air
dan materi terlarut yang ada di dalam sel dan kadar air dan materi terlarut yang ada di
luar sel. Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung
jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Sedangkan
71
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
72
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proses difusi terjadi dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju larutan
metilin blue lebih cepat larut daripada campuran yang mengandung tembaga sulfat
B. Saran
data yang didapat lebih akurat dan sebaiknya semua praktikan mencoba setiap
73
DAFTAR PUSTAKA
Anthara, Made suma. 2011. Homeostasis Cairan Tubuh pada Anjing dan Kucing.
Arumaningrum, et al. 2015. Pengaruh Sukrosa dan Lama Osmosis Sari Buah Naga.
Badriyah dan Prasetyani. 2010. Kinetika Adsorpsi Cangkang Telur pada zat Warna
Kustiyah. 2011. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Mursidi, Raden. 2015. Desain Perajang Serbaguna Dengan Tipe Blade Shading dan
Sistem Transfer Tenaga Semi Mekanis dan Mekanis. Jurnal Agroindustri. 3(2).
74
Prasaja, Y. 2012. Biologi: Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup Edisi 12.
Siti, Nur. 2016. Proses Difusi Molekul KMnO4 atau CuSO4 Di dalam Aquades dan
Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa
Wirawan, Kompiang. 2013. Analisis Permeasi Air Pada Dehidrasi Osmosis Pepaya.
Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
75
LAMPIRAN
Gam
bar 3.1 Mengambil Gambar 3.2 Larutan Gambar 3.3 Difusi tanpa
Gambar 3.4 Difusi Gambar 3.5 Hasil proses Gambar 3.6 Massa
direndam
kentang dalam air kentang dengan sukrosa metilin blue pada air
76