4311418037
Kimia
Kimia
24 September 2020
5
Metoda Percobaan
BAB 3
Eksperimen 1 Reaksi
asam nitrat dengan
tembaga
Terdapat Reaksi Cu +HNO3 encer :
1. Cu + HNO3 encer
gelembung gas Cu(s) + HNO3(aq) encer. →
Larutan bening Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) +
menjadi biru 4H2O(l)
Keping tembaga
larut
2. Cu + HNO3 pekat
Larutan bening
Reaksi Cu + HNO3 pekat :
menjadi hijau
Cu(s) + 4HNO3(aq) →
Menghasilkan
Cu(NO3)2(aq) + 2H2O(l) +
gas berwarna
2NO2(g)
coklat pada
dinding tabung
Keping Cu
sedikit larut
Eksperimen
2 Pemanasan garam
nitrat
Larutan bening Reaksi Pemanasan KNO3(s) :
1. Pemanasan
KNO3(s) → KNO2(l ) + ½ O2 (g)
KNO3
Reaksi pemanasan
Serbuk biru
2. Pemanasan Cu(NO3)2 :
menjadi larutan
Cu(NO3)2 Cu(NO3)2(s) → CuO(l) + 2
hijau pekat
NO2(g) + ½ O2(g)
Eksperimen 3 Reduksi
nitrat dalam larutan basa
1. Campuran HNO3
larutan bening Reaksi HNO3 2 M dan NaOH
2 M dan NaOH
0,1 M :
0,1 M
HNO3(aq) + NaOH(aq) →
NaNO3(aq) + H2O(l)
NaNO3(aq) → Na+(aq) + NO3-
(aq)
2. Dimasukkan
logam AI dan 8Al(s) + 3NO3-(aq) + 5OH-(aq) +
Timbul
dipanaskan 18H2O(l) → 8[Aℓ(OH)4]-
gelembung -
gelembung gas (aq) + NH3(g)
kepingan logam
AI mengapung
Kertas lakmus
menjadi biru
Eksperimen
4 Pembentukan dan
Reaksi Redoks Asam
Nitrit :
Padatan NaNO3 Reaksi H2SO4 encer dingin +
1. Campuran H2SO4
larut dan larutan NaNO3
encer dingin
berwarna bening. H2SO4(aq) + 2NaNO2(s) →
dengan NaNO3
HNO2(aq) +
Na2SO4(aq)
2. Bagi menjadi 3
Reaksi yang terjadi :
bagian :
Tabung 1 3HNO2(aq) → HNO3(aq)
Larutan Berwarna
dipanaskan +H2O(aq) + 2NO(aq)
bening
Tabung 2
ditambahkn KI
Reaksi asam nitrat dengan KI
Larutan bening
2NO2-(aq) + 2I-(aq) +4H+(aq) →
I2(aq) + 2NO(g) + 2H2O(aq)
Tabung 3
ditambahkan
Larutan berwarna
KMnO4 6H+ + 5NO2- + 2MnO4- →
ungu tua serbuk
2Mn2+ + 5KNO3 + 3H2O
NaNO3 larut
3.2 Pembahasan
1. Reaksi asam nitrat dengan Tembaga
Pada eksperimen 1 yaitu reaksi asam nitrat dengan tembaga. Asam nitrat
adalah suatu senyawaan kovalen yang berupa cairan tak berwarna pada suhu
kamar. Asam nitrat tergolong asam keras, asam ini dapat melarutkan hampir
semua logam, kecuali emas dan platina. Pada campuran logam Cu dan HNO3
encer menghasilkan gelembung gas dan larutan berubah menjadi biru. Sedangkan
campuran logam Cu dan HNO3 pekat menghasilkan larutan berwarna hijau dan
menghasilkan gas yang berwarna coklat, gas yang berwarna coklat ditimbulkan
dari gas NO2 yang terbentuk dari reaksi yang terjadi pada penambahan tembaga
dengan asam nitrat. Asam nitrat encer jika direaksikan dengan logam
menghasilkan gas NO, sedangkan asam nitrat pekat menghasilkan gas NO2.
Reaksi yang terjadi adalah :
Reaksi asam nitrat pekat dengan tembaga
Cu(s) + 4HNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)
0 +5 +2 +4
Oksidasi
Reduksi
Pada persamaan diatas asam nitrat bertindak sebagai pengoksidasi
tembaga. Dan nirogen sendiri mengalami reduksi atau penurunan bilangan
oksidasi.Nitrogen pada senyawa ini mengalami perubahan biloks dari +5 menjadi
+4, sedangkan Cu mengalami kenaikan bilangan oksidasi yaitu 0 menjadi +2.
Hasil reaksi yang didapat pada reaksi asam nitrat dengan tembaga
berbeda, karena adanya perbedaan konsentrasi dari asam nitrat. Kepekatan asam
nitrat dapat memengaruhi kereaktifan tembaga sehingga terbentuk gas NO2.
2. Pemanasan Garam Nitrat
Pada pemanasan garam nitrat, kalium nitrat mencair dan menghasilkan gas
dan larutan berwarna bening. Hal ini menandakan terjadinya dekomposisi termal.
Reaksi yang terjadi yaitu :
KNO3(s) KNO2(l) + 1/2O2 (g)
+5 +3
Reduksi
Selanjutnya yaitu pemanasan Cu(NO3)2 menghasilkan larutan berwarna
hijau pekat. Dan reaksi yang terjadi yaitu :
Cu(NO3)2(s) → CuO(l) + 2 NO2(g) + ½ O2(g)
3. Reduksi nitrat dalam larutan basa
Asam nitrat merupakan zat pengoksidasi kuat.Pada campuran HNO3,
NaOH dan logam Al reaksi ditandai dengan terbentuknya gelembung gas . Gas
yang dihasilkan dari reaksi ini merupakan gas NH3. Reaksi yang terjadi yaitu :
8Al(s) + 3NO3-(aq) + 5OH-(aq) + 18H2O(l) → 8[Aℓ(OH)4]-(aq) + NH3(g)
0 +5 +4 -3
Oksidasi
Reduksi
Gas yang dihasilkan diuji menggunakan kertas lakmus sehingga
menghasilkan warna biru pada kertas lakmus. Gas tersebut merupakan gas NH3
karena ditandai dengan perubahan warna kertas lakmus menjadi biru yang berarti
menunjukkan pH basa. Reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi nitrat, dimana
biloks dari nitrogen yang semula +5, mengalami reduksi bilangan oksidasi
menjadi -3.
4. Pembentukan dan reaksi redoks asam nitrit
Pada eksperimen ini dilakukan perlakuan dengan mendinginkan H2SO4.
Dimaksudkan agar dapat mengoptimalkan hasil reaksi sehingga diperoleh HNO3.
Karena kecenderungan bahwa H2SO4 yang bereaksi dengan NaNO3 berlangsung
secara reversible sehingga hasil reaksi tidak maksimal. Padatan NaNO3 larut
dalam asam sulfat encer(dingin). Reaksi yang terjadi adalah :
NaNO3(aq) + H2SO4(s) NaHSO4(aq) + HNO2(aq) + 1/2O2(g)
Larutan yang diperoleh ini mengandung asam nitrit. Larutan tersebut
kemudian dibagi menjadi 3 bagian. Tabung pertama dihasilkan larutan berwarna
bening. Reaksi yang terjadi yaitu :
BAB 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa
unsur nitrogen dapat mengalami reaksi redoks dan pada beberapa reaksi
mengalami perubahan bilangan oksidasi. Asam nitrat encer jika direaksikan
dengan logam menghasilkan gas NO, sedangkan asam nitrat pekat menghasilkan
gas NO2. Hasil reduksi dari asam nitrat dipengaruhi oleh konsentrasinya..
Garam nitrat mengalami dekomposisi termal yang ditandai dengan
menghasilkan gas. Nitrat dapat mengalami reduksi dalam larutan basa
menghasilkan gas amonia setelah pemanasan dengan diuji menggunakan kertas
indikator.
4.2 Saran
1. Dalam praktikum terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti keselamatan
kerja di lab
2. Larutan didalam botol harus ditutup rapat agar tidak terjadi penguapan.
3. Saat pemanasan HNO3 pekat seharusnya di lemari asam.
4. Ketika mencampur larutan dengan volume yang tepat agar hasil praktikum
lebih akurat.
Daftar Pustaka
Sudiya, Wayan I .2020 . Penentuan Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau
ion dalam penyetaraan persamaan reaksi redoks. Indonesian Journal of
Education Development, Vol.1, No. 1, April 2020