DISUSUN OLEH :
FIKA RAHAYU NINGSIH
ANNISA SALSABILA
JONATHAN IVAN HASUGIAN
DION NATANATEL MANURUNG
RISA ANGGRAINI
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Projek mata kuliah manajemen akuntansi
dengan judul “Analisis Manajemen Keuangan Studi Kasus Pada Usaha Jasa Idial Taylor”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah di Universitas Negeri Medan Fakultas Ekonomi prodi Pendidikan Bisnis.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada : Bapak Paskah Dwi Putra selaku dosen pembimbing mata kuliah pendidikan bisnis
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembutan Lapora Keuangan........................................................................................ 3
2.2. Modal
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan modal. Modal adalah
jumlah dari asset peusahaan untuk memprodusi suatu barang (Sugiyono, 2008). Jumlah besar
kecilnya subuah modal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat atau jenis
perusahaan, waktu yang diperlukan, tingkat perputaran persediaan, tingkat perpuran piutang,
siklus usaha, dan resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar (Sutrisno, 2006).
2.5.2. Pasiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
pada masa yang akan dating. Pengorbanan untuk masa yang akan dating ini terjadi akibat
kegiatan usaha kewajiban (Rianto, 2008). Kegiatan pengeorbanan ekonomi ini dibedakan
menjadi dua yaitu hutang jangka pendek yang sesegera mungkin harus dibayarkan paling
lambat selama satu tahun buku dan hutang jangka panjang yaitu semua hutang yang tempo
pembayarannya relative lama (Syamsuddin, 2007).
2.6. Pajak
Pajak adalah sebuah konstribusi yang wajib kepada negara terutang oleh individu atau
badan, yang bersifat memaksa berdasarkan tetapan hokum yang berlaku dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara guna
kemakmuran rakyat (Mudrajat, 2002). Pajak perusahan terdiri atas dua pajak yang harus
dibayarkan yaitu pajak penghasilan (PPH) dan pajak bumi dan bagunan (PBB). PPH adalah
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak penghasilan ats penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak (Rianto, 2008).
2.8. Depresiasi
Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya
aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang
diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut (Baridwan, 2004). Ada
beberapa metode penyusutan, antara lain metode aktivitas (unit penggunaan produksi),
metode garis lurus (penyusutan fungsi dari waktu), metode beban menurun (dipercepat),
metode penyusutan khusus, dan metode penyusutan khusus (Kieso et al., 2002).
2.9. EBIT
Ukuran profitabilitas entitas yang tidak memasukkan beban bunga dan pajak
penghasilan adalah pengertian Earning Before Interest Tax (EBIT). Faktor lain selain
profitabilitas adalah bunga dan pajak sehingga dikecualikan. Laba operasi menunjukkan
kekuatan produktif suatu entitas dari operasi yang berlangsung disebut juga EBIT (Halim,
2011). Laba sebelum dikurangi pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar
operasi biasa EBIT merupakan laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before
Tax). Hal penting bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal pajak, menyatakan laba yang
akhir dicapai perusahaan (Nafarin, 2004).
2.10. Earning Before Tax
Earning Before Tax biasa disingkat EBT atau laba sebelum pajak adalah laba kotor yang
didapat oleh suatu perusahaan sebelum dipotong oleh pajak. Angka yang tersaji dalam EBT
mencerminkan keuntungan atau rugi dari kegiatan utama dan kegiatan sampingan suatu
perusahaan (Arifin, 2009). Laba yang ada masih merupakan laba keseluruhan yang didapat
dari kegiatan perusahaan tersebut. Laba tersebut merupakan hasil dari operasi yang berjalan
sebelum cadangan untuk pajak penghasilan (Sholihin, 2010).
5.1. Simpulan
Laporan keuangan yang memiliki manfaat penting dalam mengetahui stabilitas dan
profitabilitas keuangan dalam usaha ternyata belum sepenuhnya efektif dilakukan dalam
setiap usaha. Seperti hasil mini riset yang kelompok kami lakukan ternyata hanya beberapa
perusahaan saja yang menggunakan laporan keungan, sedangkan usaha yang lainnya tidak
menggunakan. Yakni ada yang hanya mencatat pendapatannya saja sedangkan pengeluaran
tidak, dan ada yang sama sekali tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam usaha
yang dijalankan. Dalam hal inilah sosialisasi tentang pentingnya pengguanaan laporan
keuangan dalam usaha perlu dilakukan.
5.2. Saran
Sebaiknya melakukan praktikum pada perusahaan yang tidak terlalu besar, agar
transparan dalam memberi informasi tentang keuangan perusahaan. Wawancara sebaiknya
dilakukan dengan cara direkam, agar informasi dapat diputar ulang kembali secara detail.
DAFTAR PUSTAKA
R. Soemarso, 2015, Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Selemba Empat.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku I Edisi
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
LAMPIRAN:
1. USAHA JASA IDIAL TAYLOR
2. BUKTI TRANSAKSI