Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA IDE DAN PROJEK

“ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN STUDI KASUS PADA USAHA


JASA IDIAL TAYLOR”

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

DISUSUN OLEH :
FIKA RAHAYU NINGSIH
ANNISA SALSABILA
JONATHAN IVAN HASUGIAN
DION NATANATEL MANURUNG
RISA ANGGRAINI
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Projek mata kuliah manajemen akuntansi
dengan judul “Analisis Manajemen Keuangan Studi Kasus Pada Usaha Jasa Idial Taylor”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah di Universitas Negeri Medan Fakultas Ekonomi prodi Pendidikan Bisnis.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada : Bapak Paskah Dwi Putra selaku dosen pembimbing mata kuliah pendidikan bisnis
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembutan Lapora Keuangan........................................................................................ 3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 9
3.2 saran ............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10


LAMPIRAN.......................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keuangan sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan. Perencanaan
manajemen keuangan dilakukan oleh seorang manajer keuangan. Pengertian manajemen
keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan pendanaan modal kerja,
pengalokasian dana, pengelolaan asset serta penggunaan dana dalam suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Ruang lingkup manajemen keuangan sendiri
terdiri atas keputusan pendanaan, keputusan investasi dan keputusan pengelolaan asset.
Fungsi manajemen keuangan adalah planning, budgeting, controlling, auditing, dan
reporting. Perencanaan meliputi kas dan laba rugi, anggaran meliputi perencanaan,
penerimaan dan pengalokasian anggaran, pengendalian keuangan untuk melakukan evaluasi
serta perbaikan sistem keuangan perusahaan, pemeriksaan keuangan untuk pemeriksaan
audit keuangan agar tidak terjadi penyimpangan, pelaporan keuangan sebagai laporan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan dapat dihitung dengan liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio,
dan rentability ratio.
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan,
menambah nilai asset yang dimiliki perusahaan, dan mengatur keuangan perusahaan.
Manfaat manajemen keuangan adalah meningkatkan efisiensi keuangan dalam perusahaan
dan mengontrol keuangan dalam suatu perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah usaha-usaha untuk menyediakan uang, dimana dengan
uang tersebut perusahaan berusaha unutk memperoleh atau mendapatkan aktiva atau
merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan
dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntukan berserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin (Sutrisno,
2006). Faktor yang mempengaruhi baik buruknya manajemen keuangan adalah perimbangan
antara cash inflow dan cash outflow, penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan,
anggaran biaya yang trasnparan (Munawir, 2005).

2.2. Modal
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan modal. Modal adalah
jumlah dari asset peusahaan untuk memprodusi suatu barang (Sugiyono, 2008). Jumlah besar
kecilnya subuah modal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat atau jenis
perusahaan, waktu yang diperlukan, tingkat perputaran persediaan, tingkat perpuran piutang,
siklus usaha, dan resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar (Sutrisno, 2006).

2.3. Biaya Produksi


Biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah
input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat (Sugianto, 2000).
Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan
jasa (Hansen dan Mowen, 2001). Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya
produksi kedalam tiga kategori besar yaitu biaya bahan langsung (direct material), tenaga
kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik (manufacturing goverhead)
(Wijaya dan Syafitri, 2012).

2.4. Penerimaan dan Pendapatan


Pendapatan merupakan penerimaan yang dikurangi dengan biaya–biaya yang
dikeluarkan. Pendapatan seseorang pada dasarnya tergantung dari pekerjaan dibidang jasa
atau produksi, serta waktu jam kerja yang dicurahkan, dan tingkat pendapatan perjam yang
diterima (Pangandaheng, 2012). Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh
penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan
maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan berupa nilai
uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan
(Sukirno, 2006).

2.5. Neraca Keuangan


2.5.1. Aktiva
Neraca keuangan adalah kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu terdiri atas
aktiva pasiva dan pajak perusahaan. Aktiva atau yang biasa disebut dengan asset adalah
segala sumberdaya atau harta yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam
operasinya (Rianto, 2008). Suatu perusahaan secara umum memiliki dua jenis aktiva yaitu
aktiva lancar yaitu sumberdaya atau modal yang rutin dikeluarkan atau digunakan oleh
perusahaan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun dan aktiva tetap yaitu sumberdaya
modal yang ditanam layaknya sebuah investasi jangka panjang karena aktiva tetap memiliki
masa hidup lebih dari satu tahun (Syamsuddin, 2007).

2.5.2. Pasiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
pada masa yang akan dating. Pengorbanan untuk masa yang akan dating ini terjadi akibat
kegiatan usaha kewajiban (Rianto, 2008). Kegiatan pengeorbanan ekonomi ini dibedakan
menjadi dua yaitu hutang jangka pendek yang sesegera mungkin harus dibayarkan paling
lambat selama satu tahun buku dan hutang jangka panjang yaitu semua hutang yang tempo
pembayarannya relative lama (Syamsuddin, 2007).

2.6. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Dalam laba rugi
perusahaan yang biasa dicatat adalah biaya langsung dan pendapatan langsung (Pranomo,
2008 ). Laporan laba rugi mempunyai dua unsur yaitu pendapatan dan beban atau biaya
(Arifin, 2009).

2.7. Operating Cash Flow


Operating cash flow atau arus kas operasi adalah selisih bersih antara penerimaan
serta pengeluran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama 1 tahun buku,
sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas perusahaan (Manurung dan Siregar, 2009).
Arus kas operasi adalah pengaruh kas dari transaksi yang termasuk dalam penentuan net
income selain aktivitas investasi dan keuangan (Rasyid, 2001). Arus kas operasi adalah
perbedaan antara laba penjualan dan beban operasi kas setelah pajak atas pendapatan operasi
perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

2.6. Pajak
Pajak adalah sebuah konstribusi yang wajib kepada negara terutang oleh individu atau
badan, yang bersifat memaksa berdasarkan tetapan hokum yang berlaku dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara guna
kemakmuran rakyat (Mudrajat, 2002). Pajak perusahan terdiri atas dua pajak yang harus
dibayarkan yaitu pajak penghasilan (PPH) dan pajak bumi dan bagunan (PBB). PPH adalah
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak penghasilan ats penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak (Rianto, 2008).

2.8. Depresiasi
Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya
aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang
diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut (Baridwan, 2004). Ada
beberapa metode penyusutan, antara lain metode aktivitas (unit penggunaan produksi),
metode garis lurus (penyusutan fungsi dari waktu), metode beban menurun (dipercepat),
metode penyusutan khusus, dan metode penyusutan khusus (Kieso et al., 2002).

2.9. EBIT
Ukuran profitabilitas entitas yang tidak memasukkan beban bunga dan pajak
penghasilan adalah pengertian Earning Before Interest Tax (EBIT). Faktor lain selain
profitabilitas adalah bunga dan pajak sehingga dikecualikan. Laba operasi menunjukkan
kekuatan produktif suatu entitas dari operasi yang berlangsung disebut juga EBIT (Halim,
2011). Laba sebelum dikurangi pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar
operasi biasa EBIT merupakan laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before
Tax). Hal penting bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal pajak, menyatakan laba yang
akhir dicapai perusahaan (Nafarin, 2004).
2.10. Earning Before Tax
Earning Before Tax biasa disingkat EBT atau laba sebelum pajak adalah laba kotor yang
didapat oleh suatu perusahaan sebelum dipotong oleh pajak. Angka yang tersaji dalam EBT
mencerminkan keuntungan atau rugi dari kegiatan utama dan kegiatan sampingan suatu
perusahaan (Arifin, 2009). Laba yang ada masih merupakan laba keseluruhan yang didapat
dari kegiatan perusahaan tersebut. Laba tersebut merupakan hasil dari operasi yang berjalan
sebelum cadangan untuk pajak penghasilan (Sholihin, 2010).

2.11. Earning After Tax


Earning After Tax biasa disingkat EAT atau laba sesudah dipotong pajak adalah laba kotor
yang didapat oleh suatu perusahaan sesudah dipotong oleh pajak menjadi laba bersih. Angka
yang tersaji menceerminkan kenaikkan bersih terhadap modal (Arifin, 2009). Laba EAT ini
merupakan laba keseluruhan yang diterima oleh perusahaan setelah dipotong pajak atau
disebut laba yang sebenarnya. Laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah
bunga dan pajak (Harriman, 2009).
BAB III
HASIL
3.1 Sistematika Pembuatan laporan Keuangan
Profil Usaha
Nama Usaha : IDIAL TAILOR
Nama Pemilik : Armansyah
Tahun Berdiri : 1972
Alamat : Jl.Durian, No.2, Medan
Jam Operasional : 10.00-18.00 WIB
Modal Awal : Rp.35.000,00
Modal 1 oktober : Rp. 5.000.000,-
Peralatan : Rp. 5.000.000
Jumlah Karyawan : 4 Orang
Penggunaan Laporan Keuangan : Tidak menggunakan laporan keuangan.
Informasi umum :
1. Pembayaran Gaji karywan dilakukan setiap akhir bulan sebesar @ Rp 1.450.000,-
2. Biayamakan ditanggung oleh pemilik usaha sebesar Rp 1.200.000 perbulan
3. Pada setiap awal bulan Usaha Idial Tailor mebeli perlengkapan jahit, seperti
Benang, jarum, dan minyak oli untuk mesun jahit sebesar Rp 850.000.-/bulan
Berikut ini merupakan hasil dari pembuatan Laporan keuangan Usaha Idial tailor
untuk bulan Oktober-November 2018.
BAB IV
KESIMPULAN

5.1. Simpulan
Laporan keuangan yang memiliki manfaat penting dalam mengetahui stabilitas dan
profitabilitas keuangan dalam usaha ternyata belum sepenuhnya efektif dilakukan dalam
setiap usaha. Seperti hasil mini riset yang kelompok kami lakukan ternyata hanya beberapa
perusahaan saja yang menggunakan laporan keungan, sedangkan usaha yang lainnya tidak
menggunakan. Yakni ada yang hanya mencatat pendapatannya saja sedangkan pengeluaran
tidak, dan ada yang sama sekali tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam usaha
yang dijalankan. Dalam hal inilah sosialisasi tentang pentingnya pengguanaan laporan
keuangan dalam usaha perlu dilakukan.

5.2. Saran
Sebaiknya melakukan praktikum pada perusahaan yang tidak terlalu besar, agar
transparan dalam memberi informasi tentang keuangan perusahaan. Wawancara sebaiknya
dilakukan dengan cara direkam, agar informasi dapat diputar ulang kembali secara detail.
DAFTAR PUSTAKA
R. Soemarso, 2015, Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Selemba Empat.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku I Edisi
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
LAMPIRAN:
1. USAHA JASA IDIAL TAYLOR

2. BUKTI TRANSAKSI

Anda mungkin juga menyukai