Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan masyarakat
baik lahir mauapun batin secara berkelanjutan.Status gizi masyarakat yang baik merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilsn pembengunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari
pembengunan nasional secara keseluruhan. Hal ini tercermin pada Indeks Pembangunan
Manuasi ( IPM ) yang terdiri dari umur harapan hidup, tingkat melek huruf dan pendapatan
per kapita. IPM yang rendah antara lain dipengaruhi oleh status gizi dan kesehatan yang
berdampak pada tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu.

Status gizi masyarakat di Kota Bima dihadapkan pada Lima ( 5 ) masalah gizi utama
yaitu Kurang Energi Protein ( KEP ), Kekurangan Vitamain A ( KVA ), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium

( GAKY ), Anemi Gizi Besi ( AGB ) dan gizi lebih. Faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah
gizi tersebut sangant kompleks.

Masalah gizi di Indonesia yang sedang digalakan adalah masalah Stunting


berdasarkan analisis hasil pemantauan status gizi dan keluarga sadar gizi tahun 2017 untuk
balita dengan usia

( 0-59 bulan ) menunjukan bahwa indeks berat badan menurut umur

( BB/U ) angka gizi kurang sebesar 22,6%, yang artinya bahwa Provinsi NTB berada pada
kategori wilayah rawan gizi kurang. Indeks berat badan menurut panjang badan ( BB/PB )
atau tinggi badan

( BB/TB ), prevalensi kekurusan ( sangat kurus dan kurus ) sebesar 8,6% yang menunjukkan
bahwa Provinsi NTB berada pada kategori wilayah rawan. Demikian pula untuk Indeks
panjang badan atau tinggi badan menurut ( PB/U atau PB/U ), yang prevalensi Kependekkan
37,2% yang menunjukkan bahwa NTB merupakan provinsi dengan masalah Stunting.

Tenaga Pelaksana Gizi ( TPG ) merupakan tenaga gizi terdepan sekaligus koordinator
gizi di wilayah kerja Puskesmas Mpunda yang langsung berhubungan dengan masyarakat,
sehingga keberhasilan upaya perbaiakan gizi masyarakat tidak terlepas dari peran TPG.

Melalui laporan ini kami menginformasikan hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 1


oleh program gizi Puskesmas Mpunda pada tahun 2019, sebagai bahan kajian

dan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya sesuai dengan tujuan pembangunan

kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan

 MAKSUD

Maksud penyusunan laporan tahunan ini adalah sebagai gambaran dari hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tenaga gizi puskesmas Mpunda
periode tahun 2019

 TUJUAN

Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah

 Sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan


oleh Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Mpunda 2019.

 Sebagai bahan informasi bagi Institusi, badan, dan masyarakat tentang hasil
kegiatan Program Gizi yang telah dicapai oleh Puskesmas Mpunda

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan tahunan ini adalah hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh tenaga Gizi pada tahun 2019.

D. Kebijakan

 PMK No. 26 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjan dan praktik

Tenaga gizi

 PMK No. 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi

 PMK No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang

Tabel 01: Target Program Perbaikan Gizi Masyarkat PKM Mpunda

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 2


Target Hasil
Kota Bima Capaian Batasan
No Indikator
Tahun PKM Masalah
2019 Mpunda
1 KEP
a Prevalensi Balita Gizi Kurang 7% 12,96% > 10%
b < 11,5% 12,37% >20%
Prevalensi Balita Gizi Pendek
c Prevalensi Balita Gizi Kurus 2,5% 3,7% >5%

d Prevalensi Balita sangat Kurus 0,06% 1,48% 3,60%


Nas.
2. Cakupan Penimbangan balita
a D/S ≥ 87% 75,5% 90%
b N/D ≥ 72% 49,23% 80%

c K/S ≥ 90% 100% 100%

d N/S ≥ 85% 37,5% 80%

e Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ≥ 100% 100% 100%

f Balita 6-11 bulan mendapat Kap. Vit ≥ 90% 96,9% 100%

g Balita 12-59 bulan mendapat Kap. Vit.A ≥ 90% 90,93% 100%

h Balita usia 0-6 bulan mendapat ≥ 90% 75,2% 80%


ASI ekslusif

i Rumah Tangga mengkonsumsi ≥ 90% ≥ 87% 80%


garam beryodium

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS MPUNDA

A. Keadaan Geografis

1. Letas Geografis
No Kelurahan Luas (km2)

1. Penatoi 0.74

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 3


2. Lewirato 0.49

3. Sadia 0.68

4. Panggi 3.51

5. Sambinae 5.43

6. Mande 0.69

7. Manggemaci 0.52

8. Monggonao 0.63

9. Matakando 1.87

10. Santi 0.72

Total 15,28

Puskesmas Mpunda mulai di operasikan tahun 1990 diatas area seluas 500m2, satu dari lima
Puskesmas yang terdapat di Kota Bima yang merupakan Puskesmas Non Perawatan,
Puskesmas Mpunda terletak di Kelurahan Lewirato Kecamatan Mpunda Kota Bima dengan
Luas wilayah kerja Kurang lebih 14.720 Ha, secara administrasi kecamatan Mpunda terbagi
menjadi 10 kelurahan

Adapun Letak atau batas wilayah kerja Puskesmas Mpunda sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Asakota Kota Bima

Sebelah Selatan : Kecamatan Belo utara Kabupaten Bima

Sebelah Barat : Kecamatan RasanaE Barat Kota Bima

Sebelah Timur : Kecamatan Raba Kota Bima

2. Keadaan Demografi (Kependudukan)

Jumlah dan kepadatan penduduk


Data jumlah dan kepadatan penduduk di kecamatan Mpunda menurut data Dasar
Proyeksi BPS Tahun 2019 adalah 32.498 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk yaitu
4.193 per km2

Tabel 2. Jumlah dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mpunda

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 4


Jumlah Kepadatan pddk
No Kelurahan Luas (km2)
Penduduk per km2

1. Penatoi 0.74 5.198 5.198


2. Lewirato 0.49 2.548 2.548

3. Sadia 0.68 5.264 5264

4. Panggi 3.51 3.319 3319

5. Sambinae 5.43 2.452 2.452

6. Mande 0.69 5.421 5421

7. M.maci 0.52 4.447 4447

8. Monggonao 0.63 6.364 6364


Matakando
9. 1.87 2.948 2.948
10. Santi 0.72 2.726 2.726

Jumlah 15.28 40.577 40.577

Untuk data Jumlah penduduk berdasarkan Jumlah rumah tangga dan rata-rata anggota
keluarga dapat dilihat, jumlah penduduk berdasarkan jumlah rumah tangga adalah 8.507 kk
dan jumlah rata-rata anggota keluarga adalah 4 orang. Data selengkapnya disajikan pada
tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Jumlah keluarga, penduduk dan rata – rata Anggota keluarga di rinci per kelurahan di
Kecamatan Mpunda Kota Bima
Jumlah Jmlh Rumah Rata-rata Anggota
No Kelurahan
Penduduk Tangga Keluarga
1. Penatoi 4.093 591 4

2. Lewirato 2.007 606 4

3. Sadia 4.144 1414 4

4. Panggi 2.613 1277 4

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 5


5. Sambinae 2.444 857 4

6. Mande 4.265 1270 4

7. Manggemaci 3.502 526 4

8. Monggonao 4.963 859 4

9. Matakando 2.321 554 4

10. Santi 2.146 553 4

Jumlah 32498 8507 4

1. Mata Pencaharian

Berdasarkan data jumlah penduduk kecamatan Mpunda yang bekerja di sektor


pemerintahan, yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil menempati urutan tertinggi
dengan jumlah 1.461 orang dan yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
jumlah paling sedikit yaitu 38 orang. Adapun Rincian mata pencarian penduduk dapat dilihat
pada tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4. Data Jumlah Penduduk yang bekerja di Sektor Pemerintahan sbb :


ABRI
Pensiun
No Kelurahan PNS TNI BUMN Guru
Purnawirawan
POLRI
1. Penatoi 148 29 2 41 41

2. Lewirato 279 33 4 30 28

3. Sadia 129 5 - 25 12

4. Panggi 412 - - 11 4

5. Sambinae 46 18 2 40 6

6. Mande 68 12 - 25 12

7. Manggemaci 90 21 4 56 37

8. Monggonao 151 15 24 51 52

9. Matakando 27 1 - 10 4

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 6


10. Santi 111 6 2 22 8

Jumlah 1.461 140 38 291 198

Jumlah penduduk kecamatan Mpunda yang bermata pencaharian di sektor pertanian,


sebagian besar penduduk yang bekerja di sektor pertanian yaitu bermata pencaharian
sebagai Peternak dengan jumlah 2.317 orang dan bermata pencaharian sebagai petani
Pemilik sebesar 1.455 orang.

2. Jumlah Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu bersalin dirinci per Kelurahan tahun 2019
sebagai berikut :
Tabel 5. Jumlah Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Bersalin di Rinci per Kelurahan tahun 2019
Kelurahan BUMIL BUFAS WUS BULIN
Penatoi 110 105 1144 105
Lewirato 54 52 561 52
Panggi 70 67 730 67
Sambinae 52 50 539 50
Mande 115 110 1193 110
Sadia 112 107 1158 107
Manggemaci 94 90 978 90
Monggonao 134 126 1387 128
Santi 56 55 600 55
Matakando 63 60 549 60
Jumlah 863 823 8938 823

3. Jumlah Bayi, Balita dan Usila di rinci per Kelurahan tahun 2019
Tabel 6. Jumlah Bayi, Balita per kelurahan tahun 2019 sbb:
BAYI BALITA
No. Kelurahan
(0-23 bln) (24-59 bln)

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 7


Lk Pr Total Lk Pr Total
1 Penatoi 181 178 359 83 158 241
2 Lewirato 130 119 249 67 109 176
3 Panggi 144 114 258 65 111 176
4 Sambinae 129 105 238 58 107 165
5 Mande 156 149 305 70 133 203
6 Sadia 186 170 356 65 130 195
7 Manggemaci 220 173 393 93 160 253
8 Monggonao 205 188 393 90 172 262
9 Santi 123 136 259 48 106 154
10 Matakando 153 129 282 61 115 176
Jumlah Total 1627 1461 3617 700 1301 2001

BAB III

SUMBER DAYA

TENAGA

Distribusi jumlah tenaga gizi Puskesmas Mpunda yang ada yaitu Empat ( 4 ) orang
yang terdiri dari tenaga gizi yang Pegawai negeri sipil ( 3) Tiga orang dan ( 1 ) orang sebagai
tenaga sukarela.

A. SARANA DAN PRASARANA


Sarana penyuluhan

Sarana penyuluhan yang ada di Puskesmas Mpunda antara lain :

1. Laptop yang ada : 1 Unit


2. LCD yang ada : 1 Unit
3. Layar yang ada : 1 Unit
4. Warlees yang ada : 1 Unit
5. Mobil Puskel yang ada : 3 Unit

B. PEMBIAYAAN KEGIATAN PROGRAM GIZI


Anggaran pelaksanaan kegiatan program gizi bersumber dari dana Non fisik yaitu :
dana

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 8


Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ), Jaminan Kesehatan Masyarakat

( JAMKESMAS ) , JAMPERSAL dan Dana Alokasi Umum atau ( DAU )

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM GIZI

A. PUSKESMAS MPUNDA

Kegiatan Gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Mpunda

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita :


a. Pembuatan laporan bulanan Gizi

Kagiatan ini dilaksanakan setiap bulan berdasarkan laporan yang di kirim oleh

35 ( Posyandu ) yang ada di wilayah puskesmas Mpunda

b. Analisa data bulanan Gzi untuk bulan Januari s/d Desmber 2019

laporan dilaksanakan berdasarkan balok SKDN dari semua laporan yang masuk
dengan tujuan untuk mengetahui capaian kegiatan pada masing-masing
indikator.

c. Validasi Data

Kegiatan validasi data dilaksanakan untuk mengecek apakah data yang dikirim
oleh kader sudah sesuai dengan pentunjuk buku pedoman pegangan kader.

d. Bimbingan Pencatatan dan Pelaporan Terhadap Kader Posyandu

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 9


Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan bimbingan pada pelaksana
penimbangan posyandu yang ada disetiap kelurahan. Agar memiliki semangat
kerja yang tinggi guna mendukung program gizi khususnya dan kesehatan
secara umum.

2. Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Mikro


a. Penanggulangan KVA (Kurang Vitamin A)
pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas, Pendistribusian Kapsul Vitamin A pada
balita dan bufas dalam rangka penanggulangan kekurangan Vitamin A pada Bayi
dan anak balita. Dinas Kesehatan Kota Bima melaksanakan pendistribusian
kapsul Vitamin A pada bayi umur 6 – 11 bulan dan anak balita umur 12 – 59
bulan, ini dilakukan pada bulan Pebruari dan Agustus setiap tahun.

Puskesmas Mpunda terlebih dahulu merencanakan kebutuhan Vitamin A


tersebut baik untuk bayi, anak balita dan ibu nifas. Kemudian selanjutnya
didistribusikan pada masing-masing posyandu. 1 (satu) bulan sebelum pekan
distribusi dilaksanakan puskesmas menginformasikan pada seluruh posyandu
agar mendata semua sasaran, menghitung kebutuhan Vitamin A dan
menginformasikan pada sasaran tentang bulan Vitamin A di laksanakan.

b. Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri, Bumil dan Bufas.
Kegiatan ini berupa perencaan pengadaan tablet Fe untuk remaja putri, ibu
hamil dan ibu nifas, yang selanjutnya didistribusikan pada sekolah SMA dan SMP
yang ada di wilayah kerja puskesmas Mpunda untuk diserahkan pada sasaran
melalui UKS, dan kepala sekolah.

c. Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)


Dalam rangka mencegah terjadinya gondok atau Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY) pada masyarakat kegiatan yang dilaksanakan antara lain ;

Sosialisasi penggunaan garam yodium melalui poster dan spanduk.


Sosialisasi GAKY pada tingkat Kelurahan dan instansi pendidikan
(anak sekolah).
Survey PSG
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendapatkan gambaran status gizi
pada anak balita sekaligus memperoleh gambaran perilaku keluarga dalam
perbaikan gizi. Kegiatan ini dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali. Pada tahun
2019 kegiatan ini di fokuskan pada penilaian status gizi keluarga anak balita.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 10


Sampel dalam PSG adalah 10 (sepuluh) orang KK (Kepala Keluarga) dalam 1
(satu) dusun, dengan pengambilan secara acak. dari 10 (sepuluh) orang
tersebut di ambil seluruh anak balita termuda (0-59 Bln) dan anggota
keluarga lainnya (anak, remaja, ibu hamil, dll) dalam satu keluarga dan
dilakukan pengukuran.

d. Penanganan Kasus Gizi Buruk


1. Pemberian Tambahan Makanan dan vitamin

Program Pemberian Makanan dan Vitamin bersumber dari dana BOK berupa
Pemberian bahan PMT-Pemulihan dimana pelaksanaannya diawali dengan
menyusun rencana kebutuhan berdasarkan jumlah kasus pada tahun
sebelumnya.

Sedangkan untuk bahan makanan tambahan untuk anak umur 6-24 bln dari
keluarga miskin berupa MP-ASI. Untuk anak umur 6-11 bln diberikan MP-ASI
berupa bubur kacang ijo, sedangkan untuk anak umur 12-24 bln diberikan
MP-ASI berupa biskuit.

Untuk mendapatkan MP-ASI yang dimaksud, Puskesmas Mpunda mengirim


daftar permintaan sesuai dengan sasaran yang ada (anak umur 6-24 bln dari
keluarga miskin) ke Dianas kesehatan kota Bima. Selanjutnya Makanan
tambahan dan vitamin serta MP-ASI akan diterima di Puskesmas kemudian
akan didistribusikan ke Posyandu dan diteruskan oleh kader yang
membutuhkan melalui Posyandu.

2. Penangana kasus Gizi Buruk yang dirawat

Untuk mendukung program penanggulangan penderita gizi kurang dan gizi


buruk, disediakan biaya melalui dana BOK dan dana biaya dari Dikkes.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 11


BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM GIZI

Dalam rangka meningkatkan status gizi masyarakat, Puskesmas Mpunda telah


melaksanakan kegiatan – kegiatan tahun 2019 yaitu :

A. UPGK
1. Penimbangan Balita
Untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan balita dilaksanakan
penimbangan balita dengan sasaran anak umur 0 – 59 bulan, bertempat di
posyandu (35 posyandu) yang tersebar pada 10 kelurahan yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Mpunda. Penimbangan balita dilaksanakan oleh kader posyandu
dengan bimbingan dari tim posyandu dari puskesmas, yang terdiri dari Bidan, Juru
imunisasi, Petugas Gizi, Kesehatan Lingkungan dan Promosi kesehatan Puskesmas
Mpunda. Capaian hasil penimbangan dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini.

Tabel 1. Capaian Hasil Penimbangan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019
No Kelurahan JPL/ D/S% K/S D/K% N/S% N/D% N/D- T2/D ∆/D AE%
JP% % O-B% % %

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 12


1 Penatoi 100 73,02 100 73,02 37,34 51,18 63,91 1,76 0,41 72,94
2. Lewirato 100 75,96 100 75,96 34,92 45,92 65,25 1,95 0,15 73,06
3. Panggi 100 75,57 100 75,57 39,97 52,83 71,35 3,10 0 78,87
4. Sambinae 100 79,17 100 79,17 37,07 46,83 66,45 1,75 0,24 65,31
5. Mande 100 74,79 100 74,79 36,61 48,93 66,94 1,78 0,03 77,15
6. Sadia 100 76,07 100 76,63 38,92 50,78 70,92 1,82 0,36 73,02
7. Manggemaci 100 75,92 100 76,41 37,43 48,97 66,35 1,49 0,72 68,47
8. Monggonao 100 71,91 100 73,72 35,51 48,15 66,81 1,64 0,27 67,67
9. Santi 100 75,59 100 75,91 38,61 50,79 68,60 1,9 0,16 84,88
10. Matakando 100 80,41 100 80,69 38,74 45,95 65,33 1,64 0,26 90,26

Puskesmas 100 75,74 100 76,19 37,51 49,23 67,19 1,85 0,26 75,20

a). Keaktifan Posyandu (JPL/JP)

Jumlah posyandu sebanyak 35 yang tersebar di 10 kelurahan di wilayah kerja


Puskesmas Mpunda. Dari 35 Posyandu tersebut semuanya aktif dilaksanakan setiap
bulan dengan pencapaian 100 %.

b). Tingkat Partisipasi Masyarakat (D/S)

Hasil penimbangan yang dicapai menunjukkan sebesar 75,74% masih di bawah


target (target 80%). D/S menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat masih rendah.
Ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Peran serta lintas sektoral dalam penggerakan masyarakat masih kurang seperti
aparat
kelurahan,Rt dan Rw, Toga, Toma dan PKK kelurahan yang kurang aktif.

2. Adanya sebagian kader yang sering ganti dan tidak aktif.

3. Bidan desa yang kadang-kadang tidak melihat jadwal posyandu sehingga pada

H-1 tidak ada persiapan.

Adapun upaya – upaya yang dilakukan untuk meningkatkan D/S antara lain :

1) Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas dan lintas


program yang terkait dengan kegiatan UPGK.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 13


2) Pemberian PMT penyuluhan di posyandu berupa bubur kacang ijo dan
jajanan/ biskuit yang bergizi.
3) Mendemonstrasikan contoh bahan makanan yang bergizi dan cara
pengolahannya untuk memotivasi ibu-ibu balita agar mau menimbang
anaknya di posyandu.
4) Mengevaluasi kegiatan H-1 dari bidan desa setiap bulan pada saat
melakukan validasi data di puskesmas.
5) Melakukan kegiatan pemberian insentif/transport kader setiap bulan,
dimana dianggarkan 5 orang/posyandu masing-masing Rp.
125.000/kader
6) Melakukan kegiatan sweeping penimbangan di posyandu untuk
meningkatkan pelayanan posyandu yang lebih terpadu, dimana
berintegrasi dengan PAUD, BKB dan lainya.
7) Mengadakan kegiatan pekan penimbangan yang dilakukan serentak
pada bulan Febuari dan Agustus untuk menjaring semua sasaran di
posyandu.

c). Tingkat Penimbangan (N/D)

Cakupan N/D (hasil penimbangan) tahun 2019 sebesar 49,23%,


mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 sebesar 46,17%
walaupun masih dibawah target (target 60%). Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:

Tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu balita masih kurang dalam


memperhatikan makanan anaknya dan cara pengolahan makanan yang
masih perlu adanya pendekatan edukasi yang berkesinambungan.
Kebersihan lingkungan yang kurang dan berprilaku hidup bersih masih
banyak kendala dimasyarakat.

Adanya penyakit infeksi seperti pneumoni dan diare yang dapat


menurunkan berat badan anak.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu balita, memberikan PMT
Penyuluhan dan PMT Pemulihan di Posyandu.

d). Tingkat Pencapaian Program (N/S)

Cakupan program (N/S) dapat dilihat dari jumlah balita yang naik
berat badannya dibanding dengan jumlah sasaran yang ada sebesar 37,51%.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 14


Cakupan ini dipengaruhi oleh kesadaran ibu-ibu balita untuk membawa
anaknya ke posyandu masih kurang.

e). ASI Eksklusif (AE)

Cakupan ASI Eksklusif sebesar 75,20% masih di bawah target 80%


karena di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu, gaya hidup dan adanya
sebagian ibu-ibu balita yang bekerja sehingga tidak dapat memberikan
ASInya.

2. Penanggulangan KVA

Pemberian Kapsul Vitamin A dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu


bulan Februari dan Agustus. Yang bertujuan untuk mencegah buta senja dan
penanggulangan Xeropthalmia pada balita. Kapsul Vitamin A terdiri dari dua macam
yaitu Kapsul Vitamin A warna biru (100.000 IU) untuk anak 6-11 bulan dan kapsul
vitamin A warna merah untuk anak umur 12-59 bulan dan ibu nifas.

Cakupan pemberian vitamin A sebesar 100%. Ini menunjukkan semua


sasaran sudah mendapatkan kapsul vitamin A karena bagi sasaran yang belum
mendapatkan Kapsul Vitamin A petugas gizi puskesmas bersama kader posyandu
melakukan sweeping. Kapsul Vitamin A selain di berikan pada bayi dan balita juga
diberikan pada ibu nifas sebanyak 2 Kapsul Vitamin A setelah melahirkan. Data
cakupan distribusi vitamin A dapat di lihat pada tabel 9 berikut ini :

Tabel 2. Cakupan Distribusi Vitamin A Puskesmas Mpunda Tahun 2019

Februari
Agustus
No Kelurahan
Balita
Bayi Balita Bayi
(%) (%) (%)
(%)
Penatoi
1. 81,58 92,28 98,25
100
Lewirato
2. 100 96,74 91,71
89,47
Panggi
3 100 90,16 97,52
100
Sambinae 100
4 93,10 93,12 93,58
Mande 100
5 94,92 97,97 94,62
Sadia 92,31
6 90,91 96,85 84,83

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 15


Manggemaci 92,31
7 100 93,38 86,26
Monggonao
8 96,30 95,55 78,95
95,92
Santi
9 100 98,54 93,75
100
Matakando
10 100 100 98,09
95
Puskesmas 95,37 95,44 90,93
96,90

1. Penanggulangan Anemia

Untuk menanggulanggi anemia gizi pada bumil dan bufas diberikan tablet
tambah darah (Fe). Cakupan distribusi Fe sudah mencapai target yaitu cakupan Fe1
sebesar 100,58% dan Fe3 sebesar 96,58%. Dan cakupan Vit.A bufas sebesar 95,54%
dan Fe 94,56%. Data cakupan distribusi Fe pada ibu hamil dan ibu nifas dapat dilihat
pada tabel 10 berikut ini.

Tabel 3. Cakupan Distribusi Vitamin A pada Bumil dan Bufas di Puskesmas


Mpunda
Bumil BUFAS
No Kelurahan
Fe1% Fe3% VIT. A% Fe%
1. Penatoi 93,64 65,45 88,57 88,57
2. Lewirato 111,11 96,30 107,69 107,69
3 Panggi 115,71 114,29 98,51 98,51
4 Sambinae 161,54 146,15 126 126
5 Mande 94,78 91,30 80 80
6 Sadia 105,36 106,25 88,79 88,79
7 Manggemaci 87,23 92,55 104,44 104,44
8 Monggonao 83,58 82,84 78,91 78,91
9 Santi 96,55 94,83 101,82 101,82
10 Matakando 98,41 114,29 111,67 111,67
Puskesmas 100,58 96,58 94,54 94,54

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 16


4. Penanggulangan Gaky

Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan gangguan akibat kekurangan


yodium yaitu melakukan sosialisasi di posyandu dengan memberikan penyuluhan
tentang manfaat garam yodium di posyandu bekerjasama dengan promkes
puskesmas, sasarannya adalah penggunjung posyandu, kegiatan penjualan garam
yodium di tingkat masyarakat. Pemantauan penggunaan garam yodium
dimasyarakat dilakukan bersamaan dengan kegiatan PSG. Hasil cakupan konsumsi
garam yodium dimasyarakat wilayah Puskesmas Mpunda tahun 2019 sebesar
29,09%.

5. Penaggulangan KEP

Gizi buruk merupakan keadaan kekurangan gizi tingkat berat yang


disebabkan oleh rendahnya tingkat konsumsi energi protein dari makanan sehari-
hari dalam waktu yang cukup lama, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi
badan yang rendah atau ditemukannya tanda-tanda klinis gizi buruk seperti
marasmus dan kwasiorkor. Untuk menjaring kasus dan mengetahui kasus gizi buruk
lebih dini dilakukan pelacakan atau pemantauan lewat kegiatan posyandu yang
dilaksanakan setiap satu bulan sekali oleh tenaga kesehatan serta upaya sweeping
oleh kader posyandu, poli perawatan anak di puskesmas dengan memakai blanko
audit. Dari hasil pelacakan jumlah kasus gizi buruk selama tahun 2019 sebanyak 8
kasus dan balita gizi kurang sebanyak 36 anak. Banyaknya kasus gizi kurang dan gizi
buruk ini disebabkan karena beberapa faktor :

a) Balita tidak mendapatkan ASI Eksklusif atau sudah mendapat makanan selain
ASI sebelum umur 6 bulan.
b) Balita disapih sebelum umur 2 tahun
c) MP-ASI kurang dan tidak bergizi
d) Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
e) Balita menderita sakit dalam waktu lama seperti diare, campak, TBC dan batuk
pilek.
f) Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.

Tabel 4. Kasus Gizi Buruk di Puskesmas Mpunda Tahun 2019


JML KSS MSH GZ
NO. KELURAHAN PEYAKIT PENYERTA MENINGGAL
KSS MEMBAIK KURANG
1. Penatoi 0 0 0 0 0

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 17


2. Lewirato 0 0 0 0 0
3. Panggi 0 0 0 0 0
4. Sambinae 0 0 0 0 0
5. Mande 1 1 0 TB-PARU dan Peny.Penyerta 0
Sadia TB-PARU dan Peny.Penyerta /
6. 3 0 3 Degradasi mental 0
7. Manggemaci 1 0 1 TB-PARU dan Peny.Penyerta 0
8. Monggonao 3 1 2 TB-PARU dan Peny.Penyerta 0
9. Santi 0 0 0 0 0
10. Matakando 0 0 0 0 0
JUMLAH 8 2 6 TB-PARU dan Peny.Penyerta 0

Data jumlah balita gizi kurang yang ditemukan tahun 2019 dapat di lihat pada tabel
12 di bawah ini.

Tabel 5. Balita Gizi Kurang (BGM) di Puskesmas Mpunda Tahun 2019


Penanganan
NO. KELURAHAN JML BGM Keterangan
Gizi Kurang
1. Penatoi 6
2. Lewirato 2
3. Panggi 0
4. Sambinae 2
5. Mande 0 PMT-Biskuit dan PMT Lokal
6. Sadia 6
7. Manggemaci 9
8. Monggonao 8
9. Santi 1
10. Matakando 3
JUMLAH 36
Dalam penanganan kasus gizi buruk ada bantuan berupa pemberian PMT dengan
perincian sbb

 Pemberian PMT Penyuluhan


PMT penyuluhan dari dana BOK Puskesmas diberikan 9 kali dalam
setahun yaitu mulai bulan Februari hingga Desember 2019. PMT penyuluhan
diberikan pada saat kegiatan posyandu dengan sasaran balita yang datang
ke tempat posyandu. PMT penyuluhan yang diberikan berupa bubur kacang
ijo dan jajanan yang bergizi tujuannya untuk merangsang ibu-ibu balita
untuk datang menimbang anaknya di posyandu sehingga cakupan D/S
meningkat.

 Pemantauan PMT Pemulihan untuk balita gizi buruk

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 18


PMT Pemulihan dari sumber dana BOK tahun 2019 diberikan sesuai
dengan jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan yaitu terdapat 5 (lima) kasus
yang di tangani selama tahun 2019 diberikan berupa susu bubuk 6 kotak,
minyak goreng, gula putih, telur ayam, multivitamin syrup, vitamin A dan
biskuit sesuai dengan umur balita selama 90 hari. Dimana dari 5 kasus yang
di tangani yang membaik menjadi status gizi baik/normal 4 org dan masih
gizi kurang 1 org berdasarkan BB/TB atau BB/PB.

PMT Pemulihan dari sumber dana Dinas Kesehatan Kota Bima tahun
2019 sesuai jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan yaitu terdapat 0 kasus
yang ditangani selama tahun 2019 diberikan berupa susu bubuk 0 kotak,
minyak goreng, gula putih, dan biskuit sesuai dengan umur balita selama 90
hari.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas yang dilakukan 3 kali dalam sebulan,


kasus gizi buruk yang mendapat dari Dinas Kesehatan yang status gizi awal
gizi buruk sejumlah 6 orang balita, setelah di berikan PMT selama 90 hari
diperoleh hasil yaitu 5 orang berstatus gizi normal, 1 orang berstatus gizi
kurang berdasarkan standar gizi BB/TB atau BB/PB.
Adanya sasaran yang berstatus gizi buruk karena adanya penyakit
penyerta seperti ISPA dan Diare. Di samping itu juga penanganan gizi buruk
merupakan masalah kompleks sehingga harus ditangani secara bersama-
sama dan komprehensif.

 Pemantauan PMT Pemulihan untuk balita gizi Kurang

PMT pemulihan tahun 2019, diberikan pada balita gizi kurang


sebanyak 27 kasus., berupa paket bahan makanan tambahan seperti MP ASI
Biskuit yang diberikan selama 90 hari per kasus. Walaupun masih ada yang
berstatus gizi kurang namun rata-rata berat badan balita mengalami
peningkatan.

6. Penyuluhan dan Konseling

Penyuluhan gizi dilaksanakan di posyandu bekerjasama dengan lintas


program dipuskesmas dibawah koordinator promkes. Materi penyuluhan yang
diberikan disesuaikan dengan kondisi seperti punyulahan tentang gizi seimbang,
manfaat garam yodium, anemia, diare, bahaya kurang gizi, KADARZI, Asi Ekslusif dan
manfaat penimbangan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
ibu – ibu tentang pentingnya kesehatan dan gizi.

Konseling gizi dilaksanakan di poli gizi puskesmas. Konseling gizi diberikan


bagi balita yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM) ,balita yang

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 19


mengalami berat badan berlebih dan balita gizi buruk yang dikirim dari poli anak
puskesmas serta pasien yang menderita penyakit degenaratif seperti Hipertensi,
Asam Urat, Diabetes Melitus, Kholesterol, dll.

1. PSG
Dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui status gizi balita dengan
prevalensi KEP. Sampel PSG diambil 10 kelurahan yang terdiri dari 30 kluster dengan
jumlah sampel semua balita yang ada diwilayah PKM yaitu 2.361 sampel yang
mempunyai anak balita umur 0-59 bulan yang ditimbang dan di ukur panjang
badannya dan 60 sampel ibu yang tidak mempunyai anak balita untuk mengetahui
PHBS dan KADARZI, pengambilan sampel memakai titik kluster. Penimbangan balita
menggunakan dacin oleh Petugas Gizi Puskesmas dibantu oleh kader posyandu.
Data hasil pemantauan status gizi (PSG) BB/U pada balita di Kecamatan Mpunda
tahun 2019 terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Hasil PSG BB/U Pada Balita di Puskesmas Mpunda Tahun 2019
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi baik Gizi lebih

No Nama Kel. Jumlah


Balita di Jml % Jml % Jml % Jml %
timbang
1 Penatoi 266 10 3,76 49 18,42 197 74,06 10 3,76
2 Lewirato 172 3 1,74 30 17,44 133 77,33 6 3,49
3 Panggi 190 0 0,00 25 13,16 165 86,84 0 0,00
4 Sambinae 202 4 1,98 16 7,92 177 87,62 5 2,48
5 Mande 222 2 0,90 25 11,26 190 85,59 5 2,25
6 Sadia 272 7 2,57 45 16,54 210 77,21 10 3,68
7 Manggemaci 318 1 0,31 41 12,89 276 86,79 0 0,00
8 Monggonao 283 2 0,71 15 5,30 260 91,87 6 2,12
9 Santi 208 1 0,48 15 7,21 189 90,87 3 1,44
10 Matakando 228 5 2,19 45 19,74 178 78,07 0 0,00
Total Puskesmas 2361 35 1,48 306 12,96 1975 83,65 45 1,91

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 20


Data hasil pemantauan status gizi (PSG) TB/U pada balita di Kecamatan Mpunda
tahun 2019 terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Data Hasil PSG TB/U Pada Balita di Puskesmas Mpunda Tahun 2019
No Nama Kel. Jumlah S. Pendek Pendek Normal Tinggi
Balita di Jml % Jml % Jml % Jml %
timbang
1 Penatoi 266 12 4,51 42 15,79 204 76,69 8 3,01
2 Lewirato 172 15 8,72 25 14,53 122 70,93 10 5,81
3 Panggi 190 5 2,63 25 13,16 154 81,05 6 3,16
4 Sambinae 202 3 1,49 20 9,90 174 86,14 5 2,48
5 Mande 222 20 9,01 30 13,51 161 72,52 11 4,95
6 Sadia 272 25 9,19 40 14,71 195 71,69 12 4,41
7 Manggemaci 318 15 4,72 20 6,29 278 87,42 5 1,57
8 Monggonao 283 8 2,83 20 7,07 246 86,93 9 3,18
9 Santi 208 2 0,96 30 14,42 171 82,21 5 2,40
10 Matakando 228 20 8,77 40 17,54 165 72,37 3 1,32
Total Puskesmas 2361 125 5,29 292 12,37 1870 79,20 74 3,13
Data hasil pemantauan status gizi (PSG) BB/TB pada balita di Kecamatan Mpunda
tahun 2019 terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Data Hasil PSG BB/TB Pada Balita di Puskesmas Mpunda Tahun 2019
No Nama Kel. Jumlah Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Balita di
Jml % Jml % Jml % Jml %
timbang
1 Penatoi 266 3 1,13 16 6,02 242 90,98 5 1,88
2 Lewirato 172 0 0,00 13 7,56 152 88,37 7 4,07
3 Panggi 190 0 0,00 3 1,58 187 98,42 0 0,00

4 Sambinae 202 0 0,00 2 0,99 198 98,02 2 0,99

5 Mande 222 0 0,00 2 0,90 218 98,20 2 0,90


6 Sadia 272 5 1,84 15 5,51 250 91,91 2 0,74
7 Manggemaci 318 0 0,00 6 1,89 304 95,60 8 2,52
8 Monggonao 283 0 0,00 2 0,71 279 98,59 2 0,71
9 Santi 208 0 0,00 2 0,96 203 97,60 3 1,44
10 Matakando 228 0 0,00 19 8,33 206 90,35 3 1,32
Total Puskesmas 2361 8 0,34 80 3,39 2239 94,83 34 1,44

C. SUPERVISI KE BIDAN DESA

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 21


Supervisi dilakukan untuk membina kegiatan UPGK di kelurahan terutama pada
bidan desa. Pembinaan dititikberatkan pada sistem pencatatan, pelaporan dan
validasi data yang dilaksanakan setiap bulan. Pembinaan dilakukan bersama tim
supervisi puskesmas yang dilaksanakan secara terpadu yang beranggotakan Dokter
Puskesmas, Bidan Koordinator, Promkes, Kesling dan Petugas Gizi.

D. KADARZI

Salah satu program untuk menurunkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang dalam
seluruh keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mpunda menjadi Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI) apabila telah berprilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal
dengan :

a) Menimbang berat badan secara teratur


b) Memberikan ASI Eksklusif pada bayi sejak lahir sampai usia 6 (enam) bulan.
c) Makan beraneka ragam makanan
d) Menggunakan garam beryodium
e) Minum suplemen gizi (tablet Fe, Kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.

Survey KADARZI dilakukan pada 10 kelurahan yang tersebar pada 35 posyandu di


wilayah kerja Puskesmas Mpunda dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemantauan
status gizi (PSG).

E. KEGIATAN TAMBAHAN

1. Bimtek Kader Posyandu

Bimbingan teknik yang dilaksanakan pada 35 posyandu yang tersebar di 10 kelurahan


yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Mpunda yaitu meliputi kegiatan cara
pencatatan dan pelaporan data balita seperti cara pengisian buku SIP, KMS balita, cara
penimbangan bayi dan balita yang benar, pelacakan serta pelaporan balita gizi buruk,
gizi kurang serta ibu hamil KEK dan penyuluhan kesehatan.

2.Pekan Penimbangan

Kegiatan pekan penimbangan bertujuan untuk meningkatkan cakupan program gizi


terutama cakupan D/S dan untuk mengetahui prevalensi KEP nyata dan KEP total di
wilayah kerja Puskesmas Mpunda. Kegiatan ini dilaksanakan pada Febuari dan Agustus
dilakukan oleh petugas gizi dengan bantuan kader posyandu, dimana sasaran yang
tidak hadir di posyandu dijaring dengan melakukan sweeping dari rumah ke rumah.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 22


Kelas Gizi

Kelas gizi dilaksanakan dengan menggunakan dana BOK tahun 2019, kegiatan ini
dilaksanakan 2 kali setahun dimana pembentukkan kelas gizi di pusatkan di kelurahan
Sambinae dan Santi yaitu diposyandu Sambinae 1 dan Santi 2. Dari Dikes 1 Kelurahan yaitu
Kelurahan Mande di Posyandu Mande 3 dimana sasaran sejumah 10 kasus anak dengan
kriteria balita yang masuk dalam kelas Gizi sebagai berikut :

a. Balita GAKIN

b. Balita gizi buruk yang BB/TB yang non klinis tanpa penyakit penyerta.

c. Balita gizi kurang yang BB/U

d. Balita Batas Garis Merah (BGM)

e. Balita yang digrafik KMSnya berada pada garis warna kuning

Kegiatan kelas gizi ini dilaksanakan secara lintas program dengan melibatkan
tim dari UKS, Kesling, Promkes dan TB Paru untuk melakukan penyuluhan dan pemantauan
secara berkala. Kegiatan ini dilakukan selama 12 Hari Makan Anak (HMA) dengan menu
makan yang telah disusun, adapun menu 12 HMA terlampir.

Dari kegiatan ini hasil yang didapatkan adalah dengan jumlah sasaran 10 kasus, yang
membaik menjadi status gizi baik sejumlah 8 kasus, dan yang masih gizi kurang sejumlah 2
kasus.

BAB VI

MASALAH DAN UPAYA PENANGANAN PROGRAM GIZI

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 23


A. Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita

 PSG – Kadarzi.
 Pelacakan kasus Gizi Buruk.
 Pemantauan Gizi Buruk.
 Pemberian PMT- Pemulihan pada Balita Gizi Buruk dan gizi kurang.
 Pemberian dan Pemantauan MP-ASI pada balita BGM.
Penyebab adanya kasus gizi buruk ini disebabkan karena :

 Balita tidak mendapat ASI Eksklusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan selain
ASI sebelum umur 6 bulan.
 Balita disapih sebelum umur 2 tahun.
 Balita tidak mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau
lebih.
 MP-ASI kurang dan tidak bergizi.
 Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
 Balita menderita sakit dalam waktu lama seperti diare, campak, TBC dan batuk pilek.
 Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
 Adanya beberapa anak balita yang ditinggal oleh orang tua (ibu) untuk bekerja di
luar negeri dan di asuh oleh nenek atau keluarga lainnya
 Adanya perpindahan yang tidak menetap dari beberapa kasus gizi buruk (berasal
dari wilayah lainnya)

B. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu atau D/S

Tingginya angka proyeksi dibandingkan dengan angka real balita di posyandu.

 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu


 Kurangnya peran serta lintas sektoral terutama aparat desa dalam menggerakan
sasaran untuk datang ke posyandu, sehingga penyebaran informasi tentang
waktu pelaksanaan posyandu masih belum optimal.
 Pada musim tanam dan panen banyak balita dibawa oleh orang tuanya ke
ladang.
 Anak balita yang telah berumur lebih dari 3 tahun atau lebih dan atau yang
sudah mendapatkan Imunisasi lengkap tidak dibawa lagi oleh orang tuanya ke
posyandu.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 24


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi GAKY :

 Penyuluhan tentang manfaat dan penggunaan garam beryodium pada


tingkat masyarakat.
 Memantau tentang konsumsi garam beryodium di tingkat masyarakat
melalui survey KADARZI.
 Distribusi Leaflet dan Stiker garam beryodium.

BAB VII
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Untuk menunjang berbagai program Gizi, maka petugas gizi Puskesmas Mpunda
telah melaksanakan program Pemantauan Pertumbuhan Balita, Penanggulangan GAKY,
Pendistribusian MP-ASI bagi keluarga Miskin, MP-ASI BUMIL KEK dan MP-ASI Balita BGM
Hasil yang telah dicapai selama Tahun 2019 sebagai berikut :

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 25


1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
a. Persentase anak balita ditimbang berat badannya (D/S) Real adalah 75,5%.
sedangkan D/S Proyeksi 63,0%.

b. Tingkat keberhasilan program penimbangan balita (N/D) Real adalah : 49,23%


Tingkat
kelangsungan program penimbangan (K/S) Proyeksi adalah 100%.
c. Hasil penimbangan Naik berat badan dibanding dengan balita yang ada atau ( N/S )
Real : 37,5% sedangakan ( N/S ) Real : 31%.
d. Hasil penimbangan Naik berat badanya dibandingkan dengan (N/D-O-B) adalah
67,19%
e. Hasil penimbangan berat badan tidak naik dua kali secara berturut-turut
dibandingkan dengan balita yang datang dalam posyandu ( T₂/D ) : 1,9%
f. Hasil penimbangan balita perbandingan antara balita BGM dengan balita yang
datang atau (∆/D) adalah : 0,263%
g. Anemia Gizi Besi
Hasil Distribusi tablet Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil menggambarkan peningkatan
pada Tahun 2019 adalah Fe1 sebesar 100,58% sedangkan Fe3 sebesar 96.17%.
Keadaan ini harus dipertahankan mengingat penanganan anemia defisiensi zat besi
merupakan komitmen global (WHO) untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.

h. Anemia Gizi Besi


Hasil Distribusi kapsul Vitamin A untuk ibu nifas adalah 94,54% sedangkan Fe pada
ibu nifas adalah sebesar 94,5%. Keadaan ini harus dipertahankan mengingat
penanganan anemia defisiensi zat besi merupakan komitmen global (WHO) untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

i. Vitamin A.

Hasil Distribusi Vitamin A pada anak Balita 6-59 Bulan untuk Bulan Februari dan
Agustus Tahun 2019 adalah sebesar 99,33% Hasil ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan hasil capaian Tahun 2018 sebesar 96,63% Hasil ini diharapkan
bisa meningkat lagi di Tahun yang akan datang karena walaupun sudah diatas target
Kota Bima yaitu 90%. Sedangkan distribusi Vitamin A pada ibu nifas mencapai 90%
(melebihi target 80%)

j. GAKY

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 26


Hasil Pemantauan garam beryodium di masyarakat dengan tingkat konsumsi garam
beryodium sebesar 29,09%, untuk meningkatkan cakupan garam beryodium
memerlukan strategi perbaikan di tahun- tahun selanjutnya, terutama dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam dapur yang
mengandung yodium dan makanan bersumber yodium tinggi.

2. ASI Eksklusif
a. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan untuk laki-laki 73,2%, sedangkan hasil AE
untuk perempuan adalah 78,6% sedangkan komulatif AE untuk laki-laki dan
perempuan adalah sebesar 75,2%

b. Hasil Penimbangan Bulanan

Berdasarkan Hasil Penimbangan anak balita Tahun 2019 dengan jumlah balita yang
ada dalam suatu wilayah adalah = 2361 balita didapatkan Status Gizi sebagai berikut

 Status Gizi Berdasarkan BB/U

 Gizi Buruk : 35 anak ( 1,48 % )


 Gizi Kurang : 306 anak ( 12,96 %)
 Gizi Baik : 1975 anak (45,09% )
 Gizi Lebih : 45 anak ( 1,91 % )

c. Hasil Survey Pemantauan Status Gizi Balita (PSG)

Prevalensi Gizi Buruk berdasarkan hasil sementara survey PSG Tahun 2019 dengan
jumlah sampel 2361 anak balita didapatkan status gizi berdasarkan TB/U sebagai
berikut :

 Sangat Pendek : 125 anak (5,28 %)


 Pendek : 252 anak (12,37 %)
 Normal : 1870 anak ( 79,20 %)
 Tinggi : 74 anak (3,13 %)

B. SARAN

1. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu perlu dilakukan


penyuluhan secara terus menerus agar masyarakat sadar dan mau menimbang anaknya
di posyandu.
2. Peran lintas sektoral terkait seperti Camat, Lurah, PKK, Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan (BKP2), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan (BPMK) perlu

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 27


ditingkatkan terutama dalam penggerakkan sasaran untuk datang ke Posyandu agar
D/S meningkat. Perlu pengaturan manajemen yang baik dalam kegiatan revitalisasi
Posyandu terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga kegiatan
posyandu berjalan dengan lancar.
3. Perlu adanya kepedulian masyarakat dan sektor terkait terutama Camat dan Lurah
dalam menemukan dan menangani masalah gizi terutama kasus gizi buruk.
4. Operasi sadar gizi yang berkelanjutan perlu di lakukan dengan melibatkan Dinas terkait
selaku Pembina Kelurahan untuk menjaring Gizi Buruk.
5. Untuk menunjang kelancaran program gizi perlu adanya dukungan dana yang cukup.
6. Perlu diaktifkan Pokjanal Posyandu dengan mengadakan Pertemuan Evaluasi secara
rutin.

Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 28


Laporan Tahunan Program Gizi Puskesmas Mpunda Tahun 2019Page 29

Anda mungkin juga menyukai