Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

”PERTUMBUHAN SEL DAN DIFERENSIASI”

DISUSUN OLEH :
GLENNATA APRIATAMA (142012016008)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Lela Aini, S.Kep, M.Bmd

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
Keperawatan Isalmi yang berjudul “PERTUMBUHAN SEL DAN DIFERENSIASI” Atas
dukungan moral danmateri yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun
mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Ns. Lela Aini, S.Kep, M.Bmd, selaku dosen Imu Dasar Keperawatan II
2. Orang tua penyusun yang selalu memberikan dukungan dan doa.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Palembang, 06 Mei 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Reproduksi sel merupakan suatu contoh lain dari peran yang dimainkan oleh
system DNA-genetik, di dalam seluruh proses kehidupan. Gen dan mekanisme
pengaturan menentukan karakteristik pertumbuhan sel dan juga kapan sel-sel ini
membelah diri atau apakah untuk membentuk sel-sel baru. Dengan cara ini, semua
system genetic yang penting dapat mengendalikkaan setiap tahap perkembangan
manusia mulai dari sel tunggal ovum yang sudah dibuaahi sampai seluruh tubuh yang
berfungsi. Jadi, bila ada tema dasar kehidupan, maka tema dasar iitu adalah system
DNA-genetik.

Bagaimana proses diferensiasi sel mengarahkan pola ekspresi suatu gen pada
sel tertentu ,perangen dalam proses perkembangan dan bagaimana suatu sel menjalani
suatu proses perkembangan yang sudah tertentu(‘determinasi’) juga dipelajari dalam
bab ini. Selain ini dikaji pula bagaimana sel yang telah mengalami spesialisasi
terorganisasi dalam jaringan membentuk suatu sistem dengan fungsi tertentu serta
bagaimana sel berkomunikasi dengan sel lainmaupun dengan lingkungannya

Pada makalah ini akan dibahas mengenai siklus kehidupan sel dan diferensiasi
sel juga proses-proses yang terjadi yang berkaitan dengan reproduksi sel.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa itu pertumbuhan sel ?
2. Apa itu diferensiasi sel ?

C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan masalahnya :
1. Mengetahui apa itu pertumbuhan sel !
2. Mengetahui apa itu diferensiasi sel !
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................3
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Pengertian pertumbuhan sel......................................................................5
C. Siklus kehidupan sel....................................................................................7
D. Mitosis.........................................................................................................7
E. Diferensiasi Sel..........................................................................................10
F. Sifat sifat dasar diferensiasi......................................................................11
G. Tahapan diferensiasi.................................................................................12
H. Faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi...................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan sel


Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel
sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan
bersifat irreversible atau tidak dapat bali dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian
Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan melalui proses
pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen-komponen


seluler. Terdapat dua macam pertumbuhan sel,yaitu pertumbuhan yang berakibat
peningkatan ukuran sel tetapi tidak jumlah sel .Dan yang ke dua adalah pertumbuhan
yang diikuti dengan peningkatan jumlah sel. Dalam hal yang pertama, inti sel
membelah tetapi tidak diikuti oleh pembelahan sel. Organisme dalam golongan ini
biasa disebut organisme koenositik(coenocytic)atau multiseluller. Sedangkan
organisme yang termasuk dalam golongan kedua membesar dan membelah
menghasilkan dua progeny dengan ukuran yang kurang lebih sama

Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi pertumbuhan sel


,antara lain pH, suhu, konsentrasi oksigen, tekanan, radiasi dan aktivitasair
(wateractivity)

B. Kurva pertumbuhan
Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem invitro“BATCHCULTURE”.
Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel ditumbuhkan dalam satu batchmedia,
tanpa penambahan media baru selamain kubasi. Dikarenakan tidak adanya
penambahan media baru selama inkubasi maka konsentrasi nutrisi akan berkurang
sedangkan konsentrasi limbah(wasteproduct) akan meningkat. Pertumbuhan sel secara
binary fission dapat diplotkan sebagai jumlah sel waktu inkubasi
1. Fase lag
Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang baru biasanya
tidak segera didapati peningkatan jumlah atau masa sel. Walaupun demikian sel tetap
mensintesis komponen seluller. Fase lag dapat terjadi karena beberapa faktor antara
lain karena sel yang sudah tua dan kekurangan ATP, essential cofactor serta ribosom.
Substansi-substansi ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan
berlangsung. Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan yang berbeda
dengan media pertumbuhan sebelumnya
2. Fase eksponensial
Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan membelah pada
kecepatan maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan kondisi
pertumbuhan. Kecepatan pertumbuhan konstant, sel membelah dan meningkat
jumlahnya(doubling) dalam interval yang teratur. Pada fase ini sel mempunyai
kesamaan sifat kimia dan fisiologi sehingga banyak digunakan dalam studi-studi
biokimia dan fisiologi.
3. Fase stationer
Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan
ketidak seimbagan nutrient danO2, keseimbangan jumlah sel yang membelah dan
yang mati, tipe oganisme serta akumulasi limbah toksiks eperti asam laktat. Bakteri
mampu tumbuh pada maksimum populasi sel(celldensity) 1xsel/ml sedangkan
protozoa dan algahanya mampu tumbuh pada tingkat populasi 1x106sel/ml.
4. Fase kematian
Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti kehabisan nutrisi
dan akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup.
Sel mengalami kernatian dalam pola logaritmik.
C. Siklus kehidupan sel
Siklus kehidupan sel adalah periode dari reproduksi sel sampai reproduksi
berikutnya. Bila sel mamalia tidak dihambat dan diproduksi secepat kemampuannya,
siklus kehidupan ini berlangsung selama 10 sampaai 30 jam. Siklus kehidupan sel
dihentikan oleh serangkaian kejadian fisik yang berbeda, disebut mitosis yang
menyebabkan pembagian sel menjadi dua sel anak baru. Akan teetappi, tahaap mitosis
yang sesungguhnya, berlangsung hanya kira-kira 30 menit, sehingga lebih dari 95%
siklus kehidupan sel yang bereproduksi dengan cepatpun ddiwakili oleh interval di
antara mitosis, disebut interfase. Kecuali pada keadaan khusus reproduksi sel yang
cepat, factor-fakktor penghambat hampir selalu memperlambat atau menghentikan
siklus hidup sel yang tidak terhambat.

Oleh karena itu, berbagai sel tubuh yang berbeda, dalam keadaan yang
sebenarnya, memiliki periode siklus hidup yang bervariasi daari palingsingkat 10 jam
untuk sel-sel sumsum tulang yang sangant ternagsang samppai seluruh masa hidupa
tubuh manusia untuk sel saraf.

D. Mitosis
Mitosis, seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap-tahap ini dapat dilihat
pada gambar :

1. PROPHASE
Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam inti sel. Mikro tubul
sitoplasma berpisah, benang-benang mitosis terbentuk dibagian luar inti sel diantara
sentromer yang terpisah.
2. PROMETAPHASE
Membrane inti sel pecah nampak sebagai vesikie membrane(sepertiRE), benang
mikrotubul masuk kedaerah inti sel. Kinetochores(kompleksprotein) mengalami
pendewasaan pada sentromer dan melekat pada beberapa benang mikrotubul yaitu
mikrotubul kinetochore.
3. METAPHASE
Pada tahap ini mikrotubul kinetochore mengarahkan kromosome ditengah-tengah
diantara dua kutub spindle

4. ANAPHASE
Pasangan kinetochores pada kromosom berpisah menuju tiap kutub. Terdapat dua
pergerakan yang dapat dibedakan yaitu
Anaphase A, dimana mikro tubulkinetochore memendek dan Anaphase B, dimana
mikro tubulpolar memanjang dan dua kutub spindle semakin menjauh.
5. TELOPHASE
Anak kromosome tiba dikutub, mikro tubulkinetochores menghilang. Mikro
tubulpolar masih memanjang dan membran intiter bentuk kembali. Kromatin yang
terkondensasi bergerak menjauh, inti sel/nucleoli(yanghilangpadaprophase) terbentuk
kembali.
6. CYTOKINESIS
Pada tahap ini sitoplasma terbagi dalam proses yang disebut“cleavage”. Bagian
tengah sel saling menyatu membentuk“cleavagefurrow”. Pada proses ini mid body
masih tetap ada sampai pada akhirnya menyempit dan putus membentuk dua anak sel.
E. Diferensiasi Sel
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa yang
membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus. Ada berbagai jenis
sel dalam tubuh manusia. Dalam sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel yang membentuk tubuh dikenal sebagai sel pluripotent. Sel-sel ini dikenal
sebagai sel embrionik pada hewan dan mamalia, sebuah sel yang dapat berdiferensiasi
menjadi hampir semua jenis tipe sel, termasuk sel-sel plasenta dikenal sebagai sel
totipoten.

Proses yang menyebabkan sekumpulan sel menjadi berbeda-beda dalam dalam


struktur, fungsi dan prilaku. Diferensiasi berlangsung waktu embrio, berkat
diferensiasi suatu indifidu bentuk definitif jadi terdiri atas berbagi macam jaringan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi dan prilaku
sama. Jaringan berasosiasi membantuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina
tubuh suatu organisme.

Diferensiasi terjadi pada seluruh mahluk hidup. Dengan diferensiasi terjadilah


pembagian aktifitas tubuh, sehingga menjadi efektif. Pada makalah ini, kita akan
membahas tentang sifat dasar diferensiasi sel, tempat diferensiasi, faktor diferensiasi,
dan apa saja yang mempengaruhi proses diferensiasi sel.
F. Sifat sifat dasar diferensiasi
Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel ke arah fungsi
khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi berlangsung sewaktu embrio,
berkat diferensiasi suatu individu bentuk definitive jadi terdiri atas berbagai macam
jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan
prilaku sama.Jaringan berasosiasi membentuk alat, dan alat berasosiasi pula
membentuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu organisme.Proses
diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat yang baru atau menghilangnya sifat
yang tidak ada sehingga sel mendapat sifat dan struktur yang baru. Jadi diferensiasi
menekankan pada perubahan kualitatif.Dengan adanya diferensiasi perbedaan struktur
dan sifat-sifat pada sel, jaringan dan organ.

Dengan diferensiasi terjadilah spesialisasi bagi berbagai populasi sel anak.Spesialisasi itu
terjadi baik intra maupun ekstraseseluler. Spesialisasi intra ialah:

1. Sel otot mengandung mikrofilamen aktin dan myosin yang banyak dan tersusun
berjajar rapat, disertai dengan banyaknya mitokondria yang perlu untuk sumber energi
bagi proses berkerut-kerut.
2. Sel kelenjar penghasil enzim mengandung retikulum endoplasma kasar yang banyak
dan alat golgi yang besar.
3. Sel epitel kulit mengandung retikulum endoplasma banyak dan giat memeroduksi
serat keratin.
4. Sel saraf memiliki bentuk khas, yaitu panjang halus seperti serat dan mampu
mengalirkan rangsangan listrik maupun kimia, pada ujung serabut dihasilkan cairan
kimia. Pada ujung serabut dihasilkan cairan kimia yang disebut neurotransmitter.
G. Tahapan diferensiasi
Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada tingkat pertumbuhan
embrio.Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi, organogenesis.

 Zigot

Zigot adalah ovum yang fertilisasi dibuahi spermatozon. Bagian atas ovum Amphioxus,
disebut kutub animal terdapat daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan menjadi
bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas yang akan menjadi
bakal mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan menjadi bakal
endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis dan saraf.Endoderm bakal menjadi
lapisan lendir saluran pencernaan bersama kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi
jaringan pengikat, penunjang, otot, alat dalam.

 Blastula

Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kelompok sel yang akan
menjadi jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis, saraf,
notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok
sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah atas bakal jadi ektoderm,
dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm.

 Gastrula

Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang terdiri dari sel-sel
yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada
tingkat grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat gastrula sudah membentuk
lapisan yang sangat jelas.Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu
ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan mesoderm di tengah.

 Tubulasi

Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung sehingga merupakan
bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian depan,
bakal jadi otak dan yang belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung. Bumbung
endoderm menjadi lapisan lendir saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm akan
membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci pada tingkat
tabulasi.Lapisan ektoderm membentuk bumbung epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan
endoderm membentuk bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk
berbagi bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam.

 Organogenesis

Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah terbentuk seluruh
macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah
dalam bentuk yang tetap.Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih ada
tingkat berudu, sebagai bentuk tetap.

Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai alat.Bumbung saraf


membentuk bagian-bagian otak dengan kuncup indera.Bumbung endoterm berdiferensiasi
membentuk saluran pencernaan dan saluran pernapasaan termasuk kelenjar hati dan pankreas.
Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk otot , tulang, ginjal, gonad, jaringan
pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantung.

H. Faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi


 Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar sel. Faktor ekstrinsik
terdiri dari supali bahan metabolis dan elektrolit, gas pernapasan, gravitasi, suhu, sinar
matahari, pH, letak sel dan kadar zat induktor dan mesoderm. Protoplasma,
merupakan bahan sel anak, sebagian besar terdiri dari protein dan lemak.Lemak
membina membran bersama protein, sedangkan protein sendiri membina sebagian
besar organel dan bahan produksi.Oleh sebab itu dalam pertumbuhan dan diferensiasi,
sintesa protein memegang peran utama.Arah diferensiasi ditentukan pada arah atau
bentuk sintesa protein.Factor intrinsic dan ekstrinsik diferensiasi di atas berpengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap sintesa protein.
 Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel. Faktor intrinsik
berada dalam inti dan sitoplasma.Faktor dalam inti adalah kromatin. Faktor dalam
sitoplasma sangat kompleks, terutama berupa enzim, kadar metabolit dan elektrolit,
serta komposisi suatu organel.
Hormon menjadi faktor diferensiasi ketika embrio sudah menempuh tahap
organogenesis.Hormon mungkin dihasilkan oleh tubuh embrio sendiri, atau dihasilkan
oleh tubuh induk, yang mengalirkannya ke tubuh embrio melalui plasenta (pada
mamalia). Hormon steroid dapat merembes masuk sel, terus ke dalam inti dan
merangsang ADN untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk persiapan
bermitosis. Hormon non-steroid merangsang zat reseptor pada plasmalemma, dan
secara estafet menyampaikan rangsangan kepada ADN inti untuk aktif bertranskripsi
atau replikasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran
tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau
tidak dapat bali dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses
perubahan menuju kedewasaan melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi.
Perkembangan tidak dapat diukur.

Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa yang membelah
dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam
tubuh manusia. Dalam sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel
yang membentuk tubuh dikenal sebagai sel pluripotent
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/37327942-Bab-viii-pertumbuhan-perkembangan-dan-diferensiasi-sel.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/diferensiasi-sel/

https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/diferensiasi_sel.pdf

https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMBUHAN%20DAN
%20PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai