INSA
Untuk Kejayaan Pelayaran Nasional
DITERBITKAN
PASTI BISA
: DPP INSA
PENANGGUNGJAWAB : DPH INSA
EDISI : 15/I/2017, Januari 2017
JAKARTA—Pemerintah menyiapkan Kedua, kemudahan usaha dan Melalui dua program tersebut,
Paket Deregulasi Kebijakan Ekonomi pengurangan beban biaya penyedia pemerintah memiliki sasaran antara
XV di bidang Transportasi dan Logistik jasa logistik nasional melalui 11 lain meningkatnya peranan sewa
yang segera diluncurkan dalam rangka program yakni : kapal dari perusahaan nasional
meningkatkan daya saing penyedia menjadi lebih besar dari 57%,
jasa logistik nasional. 1. Peningkatan keamanan dan sehingga sektor transportasi laut
efisiensi pengiriman kargo dan akan lebih bergairah yang pada
Rencana Paket Deregulasi Kebijakan pos udara (regulated agent). akhirnya dapat menggerakkan
Ekonomi XV sudah dibahas pada 2. Penyerderhanaan perizinan pertumbuhan ekonomi nasional.
Rapat Koordinasi Menko angkutan barang.
Perekonomian dan pelaku usaha jasa 3. Pengurangan beban biaya jasa Ketua Umum INSA Johnson W.
transportasi logistik, (19/1). Mereka transportasi melalui rasionalisasi Sutjipto yang hadir pada Rapat
yang diundang antara lain Indonesia PNBP sektor perhubungan. Koordinasi tersebut mengakui
National Shipowners’ Association 4. Rasionalisasi persyaratan modal Pemerintah telah memperbarui
(INSA), Asosiasi Logistik dan izin angkutan laut dan pelabuhan. sejumlah regulasi di bidang logistik
Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi 5. Rasionalisasi persyaratan modal dan transportasi agar dunia usaha
Logistik Indonesia (ALI), Persatuan izin usaha bongkar muat. dapat berkembang dan meningkat
Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional 6. Rasionalisasi persyaratan modal berdaya saingnya.
Indonesia (PPPNNI), Asosiasi izin usaha keagenan kapal.
Pengusaha Truck Indonesia (Aptrindo). 7. Efisiensi biaya kepelabuhanan. Perbaikan itu dimulai sejak Paket
8. Penyederhanaan perizinan Kebijakan I tentang Upaya
Ada dua program utama yang ingin penyelenggaraan pos. Menurunkan Biaya Logistik, Dwelling
dicapai dalam Paket Kebijakan 9. Standarisasi dokumen pergerakan Time, Pengembangan Usaha
Deregulasi di bidang Logistik dan arus barang dalam negeri Penyedia Jasa Logistik dan Cost
Transportasi adalah: Pertama, (manifest domestic) berbasis Recovery diluncurkan dengan salah
pengembangan pelaku dan penyedia elektronik. satu kebijakannya adalah fasilitas
jasa pelayaran melalui kebijakan term 10. Konektivitas antarpasar, terminal, tidak dipungut PPN atas Impor dan
of trade ekspor impor barang tertentu, kargo, pelelangan ikan dari tingkat Penyerahan Alat Transportasi yang
revitalisasi industri galangan kapal kabupaten/koya dan provinsi. diatur oleh PP No.69 tahun 2015.
nasional, peralatan kepelabuhanan 11. Penguatan peran otoritas
dan pelayaran dalam dan luar negeri. pelabuhan (OP). Bersambung ke Hal.2
TERAS INSA 2
Evaluasi INSA
“Kondisi
pelayaran di
Indonesia pada
2017 diperkirakan
sedikit membaik
dibandingkan dua
tahun
sebelumnya”
Johnson W. Sutjipto
Ketua Umum INSA
www.depkeu.go.id
TAHUN recovery, itulah harapan pelaku usaha pelayaran Wakil Ketua Umum INSA Sugiman Layanto memperkirakan
nasional selama 2016. Awalnya ada optimisme bisa di sektor pelayaran offshore minyak dan gas bumi, akan ada
melakukan recovery berbekal dengan kebijakan insentif PPN perbaikan kinerja selama 2017 dibandingkan 2016 dan 2015.
tidak dipungut dan sejumlah proyek strategis yang sedang Tahun 2015, kinerja industri pelayaran offshore sangat
dilaksanakan oleh Pemerintah antara lain pembangkit listrik terpuruk, tetapi mulai membaik pada 2016. “Momentum itu
35.000 Mega Watt. akan berlanjut di 2017 ini.”
Akan tetapi, proses recovery itu tidak semulus yang Dia mengakui kenaikan harga minyak mentah yang kini
diharapkan. Situasi ekonomi yang masih belum stabil, sudah bertahan di atas US$55 per barel cukup membantu
pangsa pasar pelayaran yang tidak berkembang meningkatkan kinerja industri offshore migas. Meskipun
menyebabkan kondisi industri pelayaran cukup berat. harganya masih jauh dibawah harga yang diharapkan yakni
diatas US$60 per barel, akan tetapi industri offshore migas
Pun demikian dengan 2017, pelaku usaha pelayaran sudah mulai berani melakukan kegiatan.
memperkirakan masih menjadi tahun yang tidak mudah.
Tetapi, mereka berharap ada perbaikan sehingga situasinya
menjadi sedikit lebih baik dibanding 2015 dan 2016. “Kenaikan harga minyak mentah yang kini
sudah bertahan di atas US$55 per barel
cukup membantu meningkatkan kinerja
Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association
industri offshore migas”
(INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan kondisi pelayaran
di Indonesia pada 2017 diperkirakan sedikit membaik Sugiman Layanto
dibandingkan dua tahun sebelumnya. Wakil Ketua Umum INSA
Menurut dia, kenaikan harga batu bara, harga minyak mentah Dia mengharapkan harga minyak mentah akan terus
dunia serta proyek-proyek infrastruktur yang terus dikebut bergerak naik menuju harga yang stabil sehingga mendekati
oleh Pemerintah yang diperkuat dengan adanya paket harga keekonomian supaya industri minyak dan gas bumi
kebijakan deregulasi di bidang transportasi yang segera Indonesia semakin bergairah. “Jika bisa mencapai level
diluncurkan, akan memberikan sentimen positif bagi harga US$ 60 per barel, kegiatan offshore minyak dan gas
pelayaran. “Kami optimistis, kondisinya akan lebih baik bumi Indonesia akan semakin membaik sehingga pelayaran
dibandingkan 2016,” katanya. offshore juga makin bergairah,” ujarnya.
TERAS INSA 5
Dok.dppinsa Dok.dppinsa
PENGURUS DPP INSA dan delegasi China Classification Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto menerima
Society (CCS) melakukan pertemuan yang membahas isu- cenderamata yang diberikan Ketua Delegasi China
isu bidang klasifikasi di Kantor DPP INSA, Wisma BSG Classification Society (CCS) seusai menerima kunjungan
Lantai 3A, Jl. Abdul Muis No.40, Jakarta Pusat. delegasi CCS di Kantor DPP INSA baru-baru ini.
PENGURUS DPP INSA hadir sebagai peserta dalam PENGURUS bersama anggota DPP INSA kongkow
Dok.dppinsa
diskusi Mewujudkan Pelayaran Rakyat Terpadu dalam bareng dalam rangka mendiskusikan berbagai isu dan
Merajut Nusantara, (23/1). perkembangan terkini.
Di dalam Peraturan Menteri Perhubungan tersebut, Sekretaris Umum DPP INSA (Indonesian National Shipowners’
tidak mengatur mengenai teknis pengadaan kapal Association) Lolok Sujatmiko mengatakan surat Dirjen
berbendera Indonesia. Akan tetapi Kemenhub melalui Perhubungan Laut tersebut mempertegas komitmen
suratnya kepada INSA menegaskan maksud Kemenhub untuk tetap melaksanakan asas cabotage
Peraturan Menteri Perhubungan No.100 tahun 2016 sebagaimana Industri Presiden No.5 tahun 2005 dan UU No.17
adalah untuk upaya pengadaan kapal pada saat lelang tahun 2008 tentang Pelayaran. “Surat Dirjen Perla itu
yakni prioritas pertama (a) adalah dicari kapal mempertegas komitmen Pemerintah untuk melaksanakan asas
berbendera Indonesia. cabotage,” katanya. (*)
GONG XI FA CHAI
INFORMASI 8
JAKARTA—Indonesian National Selama ini, terjadi dualisme perhitungan Sebagaimana diketahui, INSA
Shipowners' Association (INSA) umur kapal antara aturan SOLAS melayangkan surat kepada Direktur
menilai aturan di bidang pengedokan Tonnage Measurement of Ship yang Jenderal Perhubungan Laut
kapal di Indonesia sudah menunjukkan menghitung umur kapal sejak Keel Kementerian Perhubungan No. DPP-
adanya perbaikan menyusul Laying, dan MARPOL 73/74 yang SRT-X/16/0549 tertanggal 21 Oktober
disepakatinya perhitungan waktu menghitung umur kapal sejak serah 2016 perihal Masukan INSA terhadap
docking kapal berdasarkan tanggal terima (delivery). Sedangkan Peraturan Draf Peraturan Direktur Jenderal
delivery (base on delivery date). Dirjen menghitungnya sejak kapal Perhubungan Laut tentang Prosedur
diluncurkan (lounching). Pengedokan (Pelimbungan) Kapal
Hal itu tertuang pada Peraturan Berbendera Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Terhadap adanya dualisme perhitungan
No. HK.103/1/3/DJPL-17 tentang umur kapal tersebut, pasal 5 ayat 1 dan Sejumlah masukan INSA terhadap
Prosedur Pengedokan (Pelimbungan) pasal 6 ayat 4 Peraturan Direktur perubahan Perdirjen tersebut adalah:
Kapal Berbendera Indonesia yang Jenderal Perhunbungan Laut No.
dikeluarkan pada 30 Desember 2016 HK.103/1/4/DJPL-14 tidak mempertegas 1. Pemerintah perlu mempertegas
menggantikan Peraturan Direktur perhitungan umur kapal berdasarkan perhitungan year of build dengan
Jenderal Perhubungan Laut No. tanggal delivery sehingga menimbulkan menambah 1 pasal di dalam
HK.103/1/4/DJPL-14. penafsiran yang tidak seragam. Peraturan Dirjen tersebut yang
menegaskan bahwa umur kapal
Anggota Pengawas DPP INSA Akan tetapi, katanya, berdasarkan dihitung sejak kapal
Widihardja Tanudjaja yang turut Peraturan Dirjen Perla terbaru No. diserahterimakan (delivery).
memberikan masukan peraturan HK.103/1/3/DJPL-17 itu, maka umur
tersebut mengatakan sebelum regulasi kapal dihitung berdasarkan tanggal 2. Floating Production and Storage
itu terbit, INSA sudah memberikan delivery”. Hal ini dimuat dalam sejumlah and Offloading seharusnya
masukan agar Pemerintah dapat pasal diantaranya pasal 5 ayat 1 dan diartikan menjadi Unit Produksi,
mempertegas perhitungan waktu umur pasal 6 ayat 4 pada Peraturan Direktorat Penyimpanan, dan Pembongkaran
kapal. Jenderal Perhubungan tersebut. Minyak Terapung. (*)