Anda di halaman 1dari 3

RSIA ‘AISYIYAH

KLATEN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


01/SPO/PONEK/XII/2016 00 1/3

Ditetapkan
Direktur RSIA ‘Aisyiyah Klaten
STANDAR Tanggal Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian Preeklamsia berat adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu


disertai protein uria ≥ 2 + dan diastolik ≥ 110 mmHg, tidak ada atau
disertai gejala sentral dan atau organ.
Eklamsi adalah pasien preeklampsia yang mengalami kejang terkait
dengan komplikasi hipertensi dalam kehamilan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani kasus


emergensi ibu hamil dengan preeklamsi berat dan atau eklamsi secara
cepat dan tepat.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Nomor : 63/RSIA/KEP/XII/2016 tentang


Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSIA)
‘Aisyiyah Klaten :
1. RSIA telah menetapkan pelayanan kesehatan lain sebagai rujukan
PONEK sesuai kebutuhan pasien dan peraturan – peraturan yang
berlaku.
2. Pelayanan kesehatan maternal dan neonates di RSIA dapat
diselenggarakan sesuai indikasi dan dilakukan oleh staf yang
kompeten sesuai peraturan yang berlaku.

Prosedur 1. Pengelolaan Umum


a. Jika diastolik > 110 mmHg berikan 2 X 1 slow released
nifedipine 30 mg agar diastolik menjadi 90-100 MmHg
b. Pasang infus ringer laktat/ringerasetat
c. Jaga keseimbangan cairan, pasang kateter menetap (Folley)
d. Pantau produksi Urin (Harus > 25 ml/jam)
e. Hindarkan depresi pernapasan atau edema paru
f. Perhatikan timbulnya aura atau eklampsi imminens
g. Observasi tanda vital, refleks patela & DJJ tiap 1 jam
h. Lakukan uji pembekuan darah
i. Berikan 4 gram MgSO4 (10 ml konsentrasi 40% atau 20 ml
konsentrasi 20%) IV selama 5 - 8 menit (kecepatan 0,5 -1
gram per menit). Untuk 10 ml konsentrasi 40% dilarutkan
menjadi 20 ml dengan aquadest.
j. Lanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) atau 6 gram dalam
RSIA ‘AISYIYAH
KLATEN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


01/SPO/PONEK/XII/2016 00 2/3

larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam (1 gram per


Jam) diberikan hingga 24 jam pascapersalinan / setelah bayi
lahir
k. Lahirkan bayi dalam waktu 24 jam
1) ibu tidak sedang dalam proses bersalin, periksa serviks.
Jika serviks dalam kondisi yang matang untuk induksi,
mulailah induksi persalinan
2) Jika pasien sedang dalam proses bersalin dan terdapat
kemajuan yang memadai ditinjau dari partograf dan
tidak terdapat komplikasi janin atau ibu, lanjutkan
percobaan persalinan per vaginam dengan pemantauan
janin dan ibu yang ketat
3) Jika terdapat indikasi obstetrik untuk persalinan dengan
cara sesar, lakukan prosedur sejak awal.
2. Pengelolaan Kejang Eklamsi
a. Berikan 4 gram MgSO4 (10 ml konsentrasi 40% atau 20 ml
konsentrasi 20%) IV selama 5 - 8 menit (kecepatan 0,5 -1
gram per menit). Untuk 10 ml konsentrasi 40% dilarutkan
menjadi 20 ml dengan aquadest.
b. Lanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) atau 6 gram dalam
larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam (1 gram per
Jam)
c. Jika terjadi kejang ulangan, berikan MgSO4 2 gram IV selama
5 menit, diazepam (10 mg IV) dapat digunakan satu kali atau
fenobarbital (125 mg IV) dapat digunakan satu kali.
d. Lindungi Dari Trauma
e. Cegah Aspirasi Isi Mulut Ke Jalan Napas
f. Baringkan Pada Sisi Kiri, Posisi Fowler
g. Berikan O2 4-6 Liter/Menit
h. Kontrol tekanan darah dengan memberikan injeksi obat anti
hipertensi secara intra vena
i. Lahirkan bayi
j. Batasi pemberian cairan intravena (lk 1500 ml/24 jam) kecuali
kehilangan darah yang terjadi sangat banyak
k. Koreksi hipoksia dan asidosis
RSIA ‘AISYIYAH
KLATEN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


01/SPO/PONEK/XII/2016 00 3/3

l. Observasi di ICU.
3. Sebelum pemberian MgSO4 ulangan, lakukan pemeriksaan:
a. Frekuensi pernafasan ≥ 16 kali/menit
b. Refleks patella (+)
c. Urin minimal 25 ml/jam dalam 4 jam terakhir
4. Hentikan pemberian MgSO4, jika:
a. Refleks patella (-)
b. bradipnea (<16 kali/menit)
c. Urin ≤ 20 ml/jam
d. Jika terjadi henti nafas bantu pernafasan dengan pernapasan
buatan/ventilator.
e. Berikan antidotum kalsium glukonas 1 gram (20 ml dalam
larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi.

Unit Terkait 1. Dokter


2. IGD dan Rawat Jalan.
3. VK / OK
4. Instalasi Rawat Inap.
5. Instalasi Bedah dan Intensif.

Anda mungkin juga menyukai