Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 TINGKAT PROVINSI

A. LATARBELAKANG

Jawa Timur saat ini masih dalam zona merah terkait Pandemi, data per tanggal 5
januari 2021 dengan kasus terus meningkat, dengan rincian sebagai berikut: kasus
terkonfirmasi 87.797 kasus, 9.078 suspect, 819 problable, sembuh 75.546, di rawat
6.132 serta meninggal 6.119.

Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat


kesehatan masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan
Indonesia yang terlihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan.
HalinidisebabkanprioritasipadapenanggulanganpandemiCOVID-19sertaadanya
kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan COVID-19. Di beberapa
wilayah, situasi pandemi COVID-19 bahkan berdampak pada penutupan sementara
dan/atau penundaan layanan kesehatan khususnya di posyandu danpuskesmas.

Pandemi COVID-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian yaitu: (1)
Membuat daya beli masyarakat, yang merupakan penopang perekonomian sebesar
60 persen, jatuh cukup dalam (data BPS mencatatkan bahwa konsumsi rumah
tangga turun dari 5,02 % pada kuartal I 2019 menjadi 2,84 % pada kuartal I tahun
2020); (2) Menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan pada dunia usaha
sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha; dan (3)
Seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga
komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.

Pemerintah telah melakukan secara gencar langkah-langkah pemutusan rantai


penularan COVID-19 secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antar
kementerian/lembagadanpemerintahdaerah.Upayasosialisasiterkaitpencegahan,
promotif dan penatalaksanaan COVID melalui penerapan Protokol Kesehatan
Penanganan COVID-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak
minimal1–2metertelahdilakukansecaramassif.Sementaraitu,tingkatkerentanan
masyarakat semakin meningkat disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap penerapan protokol Kesehatan sehingga tanpa intervensi kesehatan
masyarakat yang cepat dan tepat, diperkirakan sebanyak 2,5 juta kasus COVID-19
akan memerlukan perawatan di rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian
yang diperkirakan mencapai 10% kematian. Pada situasi ini, jutaan masyarakat
sangat rentan tertular COVID-19.

Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Upaya
initelahdilakukanolehberbagainegara,termasukIndonesia.PresidenJokowisudah
menyerukan pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang akan dimulai pada bulan januari
2021 dan meminta agar para kepala daerah dapat menyiapkan pelaksanaan
vaksinasitersebut.

Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19,


menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan
kelompokdimasyarakat(herdimmunity)danmelindungimasyarakatdariCOVID-19 agar
tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat
terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruhwilayah .
Pro kontra masyarakat terkait dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 masih
berkembang hingga saat in, sehingga perlu pemberian informasi dan
pemahaman yang benar kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi
penolakan. Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Fasyankes harus melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat,
serta berkoordinasi dengan lintas program, lintas sektor terkait, termasuk
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, tokoh
masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan vaksinasi COVID-19. Tenaga kesehatan diharapkan dapat
memberikan pemahaman dengan melakukan upaya Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta memantau pelaksanaan vaksinasi di
wilayah kerjanya untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi
COVID-19 lengkap sesuai dengan yang dianjurkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan Sosialisasi Vaksinasi COVID-19.

B. TUJUAN

1. TujuanUmum:
Memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya vaksinasi Covid-19
dan mampu menyampaikan kepada masyarakat.

2. TujuanKhusus:
a. Mencapai target vaksinasi COVID-19 yang tinggi danmerata
b. Mengurangi penolakan vaksinasiCOVID-19
c. Mengurangi transmisi/penularan, menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat COVID-19,
d. Melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial
dan ekonomi.

C. PESERTA
Kegiatan Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 ini akan dilaksanakan secara daring
dengan peserta yang terdiri dari:
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yaitu semua tenaga yang
bekerja di fasyankes yang meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas
Kesehatan, Klinik, Laboratorium.
2. Organisasi Profesi (OP) baik di TingkatProvinsi

D. MATERI danNARASUMBER
1. Keamanan Vaksin dan KIPI --> DR. dr. Dominicus Husada, Sp.A(K)
2. Komorbid Vaksinasi COVID-19 --> DR. dr. Gatot Sp.PDFinasim

E. WAKTU DAN TEMPATPELAKSANAAN


Waktu : Jumat, 8 Januari2021
Pukul : 08.00 -11.00
Tempat : Ruang Rapat Lavender Dinkes Provinsi JawaTimur.

F. METODE
Kegiatan ini dilaksanakan secara full online dengan :
aplikasi zoom meeting dengan ID 902 146 2047 Password
vaksinasi Link Youtube : http://bit.ly/YoutubeSosialisasiVaksin

G. SUMBERBIAYA
APBD Dinkes Provinsi Jawa Timur tahun 2021.

H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Vaksinasi COVID-19.
JADWAL PELAKSANAAN
SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 TINGKAT PROVINSI
SURABAYA, 08 JANUARI 2021.

NARASUMBE
WAKTU MATE
R/
RI
PENYAJI
08.00 - Registrasi Peserta
08.30
Pembukaan dan Pengarahan Kepala Dinas
08.30 –
09.00 Kesehatan Provinsi
Jawa Timur
Keamanan Vaksin dan KIPI
09.00 – DR. dr. Dominicus Husada, Sp.A
09.45 (K)
09.45 – Komorbid Vaksinasi COVID- DR.dr. Gatot, Sp.PD Finasim
10.30 19
10.30 – Diskusi dan Penutupan Kepala Bidang Kesehatan
11.00 Masyarakat Dinkes Provinsi
Jatim

Anda mungkin juga menyukai