Kebijakan Vaksinasi Covid-19 10 Mei 2021 As
Kebijakan Vaksinasi Covid-19 10 Mei 2021 As
1. LATAR BELAKANG
2. KEBIJAKAN VAKSINASI
3. PELAKSANAAN VAKSINASI DAN INNOVASI
4. KESIMPULAN
SITUASI COVID19
Tren Kasus COVID19 di beberap negara
MANFAAT PROTEKSI SPESIFIK
MEMBENTUK
PROTEKSI LINTAS
KEKEBALAN KELOMPOK
IMUNISASI INDIVIDU (HERD IMMUNITY) KELOMPOK
SUMBER
https://www.ph
armaceutical-
technology.com
/covid-19-
vaccination-
tracker/
LAJU VAKSINASI NEGARA LAIN
https://www.bloo
mberg.com/graph
ics/covid-vaccine-
tracker-global-
distribution/
LAJU VAKSINASI MULAI MENINGKAT DI
MINGGU KEDUA PUASA
504.978
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
KESIAPAN FASKES DAN SASARAN VAKSINASI
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
STATUS DAN CAKUPAN VAKSINASI
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
PROFILE CAKUPAN VAKSINASI
VAKSINASI
KETIDAK ADILAN AKSES VAKSIN DI DUNIA
Fatwa MUI Untuk Imunisasi / Vaksinasi
JUMLAH KEBUTUHAN VAKSIN (181.5JT JIWA)
TENAGA KESEHATAN & PELAYANAN PUBLIK AKAN MENDAPATKAN PRIORITAS
VAKSINASI PERTAMA
PMK NO. 10 TAHUN 2021: PELAKSANAAN MELALUI VAKSINASI
PROGRAM MAUPUN GOTONG ROYONG
1 2 3 4
17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk SDM Kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
tersebar di 34 provinsi ketersediaan vaksin
penularan tinggi
LANSIA*
Perpres No. 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 dan Perpres No.14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Perpres No.99 Tahun 2020
Pasal 13A
1) Kementerian Kesehatan melakukan pendataan dan menetapkan sasaran penerima Vaksin COVID-19.
2) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID-l9 berdasarkan pendataan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti Vaksinasi COVID-19.
3) Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bagi sasaran penerima Vaksin COVID-19 yang tidak
memenuhi kriteria penerima Vaksin COVID-19 sesuai dengan indikasi Vaksin COVID-19 yang tersedia.
4) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19 yang tidak mengikuti Vaksinasi
COVID- 19 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan sanksi administratif, berupa:
• a. penundaan atau penghentian pemberianjaminan sosial atau bantuan sosial;
• b. penundaan atau penghentian layananadministrasi pemerintahan; dan/atau
• c. denda.
5) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh kementerian, lembaga, pemerintah
daerah, atau badan sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 13B
• Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19, yang tidak mengikuti Vaksinasi COVID-
19 sebagaimana dimaksud dalam pasal13A ayat (2) dan menyebabkan terhalangnya pelaksanaan penanggulangan
penyebaran COVID- 19, selain dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13A ayat (a) dapat dikenakan
sanksi sesuai ketentuan undang-undang tentang wabah penyakit menular.
VAKSINASI COVID-19
Permenkes No. 10 Tahun 2021
Distribusi vaksin
VAKSINASI PROGRAM: mengacu pada Cara
Perencanaan Distribusi Obat
Vaksinasi kepada masyarakat
yang Baik (CDOB)
yang pendanaannya ditanggung
atau dibebankan pada pemerintah Penyelenggaraan
pelayanan
Vaksinasi Program
dan Vaksinasi
Pelaksanaan Gotong Royong
VAKSINASI GOTONG ROYONG: mengacu pada
Vaksinasi kepada karyawan/karyawati, standar pelayanan,
keluarga dan individu lain terkait dan standar
prosedur
dalam keluarga yang pendanaannya
operasional pada
ditanggung atau dibebankan pada Monitoring dan petunjuk teknis
badan hukum/badan usaha Evaluasi pelaksanaan
Vaksinasi
Pendataan sasaran
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi maupun oleh
perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
REGISTRASI SASARAN
• Proses pembentukan nomor tiket untuk
sasaran yang telah dilakukan pendataan
sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19.
• Sasaran yang sudah memiliki tiket dapat
memperoleh vaksinasi di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi yang
telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Meja 1A (Pendaftaran)
• Sasaranmenunjukkan KTP (NIK) atau nomor tiket untuk verifikasi Meja 2 (Skrining)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat
• Bila data tidak ditemukan atau data tdk sesuai, lakukan registrasi atau perubahan data di kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
Meja 1B (Meja Veriffikasi Data Sasaran) • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya dapat kembali sesuai rekomendasi petugas
Meja 1B
• Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dan/atau dokumen lainnya
• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran kembali ke meja 1A.
Keamanan
Lansia 21.553.115 TNI, POLRI, Satpol PP 1.050.736
Prov/Kab/Kota
Pejabat Negara
Menteri, Kepala Lembaga, 630 Pariwisata 121.353
Gubernur, Bupati/Walikota, Es-1 Petugas pariwisata, hotel, restoran
Diisi oleh
petugas di
meja 2 dan
diberikan
kepada
sasaran
sebagai bukti
vaksinasi
KEBUTUHAN LOGISTIK DENGAN ALUR
MODEL 2 MEJA
Kebutuhan laptop per tim dapat dikurangi dari 4 menjadi 1-2 per tim
2.
untuk di meja 2
Petugas Mobile Meja 1 : Skrining dan Vaksinasi Meja 2: Pencatatan & Observasi
LESSON LEARNT DARI PELAKSANAAN UJI COBA
Pengoperasian PCare menjadi lebih mudah karena hanya menggunakan 1 user dan
semua fitur yang dibutuhkan dapat tampil dalam 1 halaman.
• Penjemputan lansia
menggunakan becak dan
odong-odong untuk
mempermudah mobilisasi
peserta vaksinasi seperti di
Kediri dan Surabaya.
• Mendekatkan akses vaksinasi
lansia melalui vaksinasi door to
door ke pemukiman warga
seperti di DKI Jakarta dan
Surabaya.
• Penggunaan gedung sekolah
dan balai desa untuk
pelaksanaan vaksinasi lansia.
50
VAKSINASI MALAM HARI
APRESIASI KEPADA DAERAH YANG SUDAH BERINOVASI UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN VAKSINASI
VAKSINASI LANSIA DAN JEMAAH HAJI
VAKSINASI PKM TINGGIMONCONG
RSUD KOTA TERNATE, MALUKU UTARA
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
51
KESIMPULAN
1. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan
Peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan
fasyankes dan sistem monev untuk pelaksanaan
vaksinasi COVID-19
2. Penguatan jejaring layanan harus melibatkan
upaya kesehatan berbasis masyarakat (Posbindu)
3. Vaksinasi saat ini sudah mulai dilaksanakan
namun penerapan protokol kesehatan tetap
menjadi hal utama yang perlu dilakukan oleh
seluruh masyarakat termasuk tenaga kesehatan.
4. Penguatan sistem, kemitraan, koordinasi,
integrasi dan inovasi untuk percepatan vaksinasi
COVID-19