Anda di halaman 1dari 54

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan


Direktorat Jenderal P2P
Kementerian Kesehatan

Jakarta, 2 Desember 2020


OUTLINE

1. LATAR BELAKANG
2. KEBIJAKAN VAKSINASI
3. PELAKSANAAN VAKSINASI DAN INNOVASI
4. KESIMPULAN
SITUASI COVID19
Tren Kasus COVID19 di beberap negara
MANFAAT PROTEKSI SPESIFIK
MEMBENTUK
PROTEKSI LINTAS
KEKEBALAN KELOMPOK
IMUNISASI INDIVIDU (HERD IMMUNITY) KELOMPOK

Return on Investment program Apabila cakupan imunisasi Pemberian imunisasi pada


imunisasi: 16 kali Setiap orang yang tinggi dan merata dapat kelompok usia tertentu
mendapatkan imunisasi akan membentuk kekebalan (anak) dapat membatasi
dibandingkan dengan biaya membentuk antibodi spesifik kelompok dan melindungi penularan kepada
pengobatan, intervensi yang terhadap penyakit tertentu kelompok masyarakat yang kelompok usia
rentan dewasa/orang tua
cost-effective
Negara terbanyak yang telah memvaksinasi

SUMBER
https://www.ph
armaceutical-
technology.com
/covid-19-
vaccination-
tracker/
LAJU VAKSINASI NEGARA LAIN

https://www.bloo
mberg.com/graph
ics/covid-vaccine-
tracker-global-
distribution/
LAJU VAKSINASI MULAI MENINGKAT DI
MINGGU KEDUA PUASA

504.978
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
KESIAPAN FASKES DAN SASARAN VAKSINASI
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
STATUS DAN CAKUPAN VAKSINASI
CAPAIAN VAKSINASI COVID-19 PER 4 MEI 2021
PROFILE CAKUPAN VAKSINASI
VAKSINASI
KETIDAK ADILAN AKSES VAKSIN DI DUNIA
Fatwa MUI Untuk Imunisasi / Vaksinasi
JUMLAH KEBUTUHAN VAKSIN (181.5JT JIWA)
TENAGA KESEHATAN & PELAYANAN PUBLIK AKAN MENDAPATKAN PRIORITAS
VAKSINASI PERTAMA
PMK NO. 10 TAHUN 2021: PELAKSANAAN MELALUI VAKSINASI
PROGRAM MAUPUN GOTONG ROYONG

1 2 3 4

PETUGAS KESEHATAN PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT MASYARAKAT LAINNYA


RENTAN

17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk SDM Kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
tersebar di 34 provinsi ketersediaan vaksin
penularan tinggi
LANSIA*

1,4 Jt 21,5 Jt 63,8 jt 77,2 jt


Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis. tertuang
EUA/data hasil uji klinis tahap 3)
ASPEK LEGAL Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Perpres No. 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 dan Perpres No.14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Perpres No.99 Tahun 2020

Permenkes No.10 Tahun


2021 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19

Keputusan Dirjen P2P Nomor HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan


Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2O21TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2020 TENTANG PENGADAAN VAKSIN DAN PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM
RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2O19 (COVID-19)

Pasal 13A
1) Kementerian Kesehatan melakukan pendataan dan menetapkan sasaran penerima Vaksin COVID-19.
2) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID-l9 berdasarkan pendataan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti Vaksinasi COVID-19.
3) Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bagi sasaran penerima Vaksin COVID-19 yang tidak
memenuhi kriteria penerima Vaksin COVID-19 sesuai dengan indikasi Vaksin COVID-19 yang tersedia.
4) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19 yang tidak mengikuti Vaksinasi
COVID- 19 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan sanksi administratif, berupa:
• a. penundaan atau penghentian pemberianjaminan sosial atau bantuan sosial;
• b. penundaan atau penghentian layananadministrasi pemerintahan; dan/atau
• c. denda.
5) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh kementerian, lembaga, pemerintah
daerah, atau badan sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 13B
• Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19, yang tidak mengikuti Vaksinasi COVID-
19 sebagaimana dimaksud dalam pasal13A ayat (2) dan menyebabkan terhalangnya pelaksanaan penanggulangan
penyebaran COVID- 19, selain dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13A ayat (a) dapat dikenakan
sanksi sesuai ketentuan undang-undang tentang wabah penyakit menular.
VAKSINASI COVID-19
Permenkes No. 10 Tahun 2021
Distribusi vaksin
VAKSINASI PROGRAM: mengacu pada Cara
Perencanaan Distribusi Obat
Vaksinasi kepada masyarakat
yang Baik (CDOB)
yang pendanaannya ditanggung
atau dibebankan pada pemerintah Penyelenggaraan
pelayanan
Vaksinasi Program
dan Vaksinasi
Pelaksanaan Gotong Royong
VAKSINASI GOTONG ROYONG: mengacu pada
Vaksinasi kepada karyawan/karyawati, standar pelayanan,
keluarga dan individu lain terkait dan standar
prosedur
dalam keluarga yang pendanaannya
operasional pada
ditanggung atau dibebankan pada Monitoring dan petunjuk teknis
badan hukum/badan usaha Evaluasi pelaksanaan
Vaksinasi
Pendataan sasaran

Mekanisme Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari


Kementerian/Lembaga/Badan Usaha/Instansi terkait atau sumber lainnya
Top-Down meliputi Nomor Induk Kependudukan, nama, tanggal lahir, nomor kontak
(HP) dan alamat tempat tinggal sasaran

• Dilakukan sebagai upaya verifikasi atas data sasaran yang diperoleh


secara top-down atau untuk melengkapi mekanisme top-down.
Mekanisme • Dilakukan secara kolektif oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi
maupun oleh perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan
Bottom-Up kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi.

Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi maupun oleh
perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
REGISTRASI SASARAN
• Proses pembentukan nomor tiket untuk
sasaran yang telah dilakukan pendataan
sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19.
• Sasaran yang sudah memiliki tiket dapat
memperoleh vaksinasi di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi yang
telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

Kolektif : melalui Sistem Informasi Satu Data


Vaksinasi COVID-19
Kolektif Individual : dilakukan pada waktu kedatangan di
tempat pelayanan menggunakan aplikasi PCare
Vaksinasi, atau aplikasi lainnya yang ditetapkan
kemudian dengan verifikasi data NIK dan bukti
Individual pendukung lainnya sesuai kriteria sasaran per
tahapan vaksinasi.
 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang
memiliki kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi
(STR)

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan


imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran LEBIH AWAL


sebelum dilakukan pemberian vaksinasi

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam


mendeteksi kasus dan analisa dampak
ALUR PELAYANAN VAKSINASI SAAT INI
Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care

Meja 1A (Pendaftaran)
• Sasaranmenunjukkan KTP (NIK) atau nomor tiket untuk verifikasi Meja 2 (Skrining)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat
• Bila data tidak ditemukan atau data tdk sesuai, lakukan registrasi atau perubahan data di kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
Meja 1B (Meja Veriffikasi Data Sasaran) • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya dapat kembali sesuai rekomendasi petugas

Meja 1B
• Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dan/atau dokumen lainnya
• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran kembali ke meja 1A.

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. Meja 3 (Vaksinasi)
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI  hasil observasi • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman
diinput ke Pcare ”Pulang Sehat” atau ”Pulang KIPI” • Petugas melakukan scan barcode atau mencatat merek/jenis, nomor batch dan nomor
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 serial vaksin yang diberikan kepada sasaran, tulis pada memo dan berikan pada sasaran.
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi Memo diberikan saaran kpd petugas meja 4
UPAYA PERCEPATAN
VAKSINASI

• Untuk mempercepat penurunan


pandemi diperlukan cakupan
imunisasi sebesar 70% dari total
populasi agar ‘herd immunity’
segera tercapai dalam kurun
waktu kurang dari 1 tahun 
target 300 hari vaksinasi sudah
selesai
• Dapat dilaksanakan vaksinasi
massal maupun mobile dengan
penerapan protokol kesehatan
yang ketat
STRATEGI PELAKSANAAN VAKSINASI

Berbasis Faskes (pemerintah


dan swasta)

Berbasis Institusi (TNI,


POLRI, perkantoran, dst)

Vaksinasi massal di tempat

Vaksinasi massal bergerak

Pelaksanaan vaksinasi massal di Jakarta, Bandung dan Manado


SASARAN PENERIMA VAKSIN TAHAP 2: PETUGAS PUBLIK DAN LANSIA
TOTAL 38.874.503 ORANG SASARAN VAKSINASI (PER 18 FEBRUARI 2021)

Keamanan
Lansia 21.553.115 TNI, POLRI, Satpol PP 1.050.736
Prov/Kab/Kota

Pendidik Pelayan Publik Lainnya


Guru, Dosen, Tenaga Pendidik
5.614.985 Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, 2.675.902
Kepala/Perangkat Desa

Pedagang Pasar 4.014.232 Transportasi publik 1.247.116

Tokoh Agama 69.814


dan penyuluh agama Atlet 1.203

Wakil Rakyat 33.571 Wartawan & Pekerja


DPR, DPD, DPRD Prov/Kab/Kota 5.512
Media

Pejabat Negara
Menteri, Kepala Lembaga, 630 Pariwisata 121.353
Gubernur, Bupati/Walikota, Es-1 Petugas pariwisata, hotel, restoran

Pegawai Pemerintah 2.484.254


ASN Pusat, ASN Daerah, Honorer
PENYEDERHANAAN ALUR VAKSINASI
Pengurangan jumlah meja dari 5 meja menjadi 2 meja, entry data hanya dilakukan di meja 2

Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3 Meja 4


Saat ini
Pendaftaran Pendaftaran di tempat Screening Vaksinasi Pencatatan & Observasi

Penyeder- Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2


hanaan Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi Pencatatan & Observasi

• Melakukan entry data dari


• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 orang
• Melakukan pengecekan sasaran (petugas screnning dan vaksinator)
kertas kendali ke dalam
melalui pedulilindungi.id (terdaftar/ Pcare.
• Melakukan screening terhadap sasaran.
• Waktu observasi dikurangi
belum) Screening meliputi: tanda vital dan pertanyaan
menjadi 15 menit
• Membagikan kertas kendali untuk screening sesuai Juknis
(menunggu rekomendasi
diisi oleh sasaran. • Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung
ITAGI dan KOMNAS KIPI)
diberikan vaksin di meja tersebut juga.
• Kartu vaksinasi yang sudah
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi
dicetak lebih dahulu diisi
pada kertas kendali.
dengan ditulis tangan
PENGECEKAN MELALUI PEDULI LINDUNGI OLEH
PETUGAS MOBILE DI RUANG TUNGGU

 Isi dengan nama lengkap


dan NIK sasaran. Apabila
sudah terdaftar dalam
PCare, akan muncul tulisan
siap divaksin.
 Apabila sasaran belum
terdaftar, maka dapat
dilakukan pendaftaran on
the spot pada saat di meja
2. Petugas mobile
memberi tanda pada
kertas kendali sasaran.
KERTAS KENDALI
KARTU VAKSINASI

Diisi oleh
petugas di
meja 2 dan
diberikan
kepada
sasaran
sebagai bukti
vaksinasi
KEBUTUHAN LOGISTIK DENGAN ALUR
MODEL 2 MEJA

Handphone untuk petugas mobile melakukan pengecekan di


1.
pedulilindungi.id

Kebutuhan laptop per tim dapat dikurangi dari 4 menjadi 1-2 per tim
2.
untuk di meja 2

3. Fotokopi kertas kendali manual

Printer bersifat opsional, tidak dibutuhkan lagi apabila kartu vaksinasi


4.
sudah tersedia
PELAKSANAAN UJI COBA ALUR 2 MEJA
 Uji coba dilakukan untuk memastikan alur pelayanan vaksinasi 2 Meja dapat mempermudah dan
mempercepat pelayanaan vaksinasi kepada sasaran.
 Lokasi Pelaksanaan Uji Coba:
1) DKI Jakarta (BPPSDM Hang Jebat)
2) Jawa Tengah (Puskesmas Bulu Lor)
3) Sulawesi Selatan (Puskesmas Cendrawasih)
4) Sulawesi Utara (Klinik Pratama Kantor Gubernur)

Petugas Mobile Meja 1 : Skrining dan Vaksinasi Meja 2: Pencatatan & Observasi
LESSON LEARNT DARI PELAKSANAAN UJI COBA

 Alur pelayanan vaksinasi 2 meja dapat mempercepat proses pelaksanaan skrining


dan penyuntikan, serta mempermudah sasaran karena meja yang harus dilalui lebih
sedikit (hanya 2 meja).

 Pengoperasian PCare menjadi lebih mudah karena hanya menggunakan 1 user dan
semua fitur yang dibutuhkan dapat tampil dalam 1 halaman.

 Ada kemungkinan penumpukan di meja 2, sehingga jumlah meja 2 sebaiknya lebih


banyak dibandingkan meja 1.
Alur baru dapat dilaksanakan
pada 3 Mei 2021 dengan masa
transisiselama 2 minggu.
Kajian ITAGI
Pemberian Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
PERCEPATAN PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19 BAGI MASYARAKAT LANJUT USIA,
PENYANDANG DISABILITAS, SERTA
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Vaksinasi COVID-19
Bagi Jemaah Haji
Lansia
INOVASI: BUJUK, DAFTAR DAN ANTAR LANSIA DIVAKSINASI
BEBERAPA PEMDA DAN KOMUNITAS SUDAH MEMBUAT STRATEGI KREATIF UNTUK VAKSINASI LANSIA

• Penjemputan lansia
menggunakan becak dan
odong-odong untuk
mempermudah mobilisasi
peserta vaksinasi seperti di
Kediri dan Surabaya.
• Mendekatkan akses vaksinasi
lansia melalui vaksinasi door to
door ke pemukiman warga
seperti di DKI Jakarta dan
Surabaya.
• Penggunaan gedung sekolah
dan balai desa untuk
pelaksanaan vaksinasi lansia.

50
VAKSINASI MALAM HARI
APRESIASI KEPADA DAERAH YANG SUDAH BERINOVASI UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN VAKSINASI
VAKSINASI LANSIA DAN JEMAAH HAJI
VAKSINASI PKM TINGGIMONCONG
RSUD KOTA TERNATE, MALUKU UTARA
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN

VAKSINASI PKM RIJALI


KOTA AMBON, MALUKU
VAKSINASI PKM BOJO
BARU
KABUPATEN BARRU,
SULAWESI SELATAN

51
KESIMPULAN
1. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan
Peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan
fasyankes dan sistem monev untuk pelaksanaan
vaksinasi COVID-19
2. Penguatan jejaring layanan harus melibatkan
upaya kesehatan berbasis masyarakat (Posbindu)
3. Vaksinasi saat ini sudah mulai dilaksanakan
namun penerapan protokol kesehatan tetap
menjadi hal utama yang perlu dilakukan oleh
seluruh masyarakat termasuk tenaga kesehatan.
4. Penguatan sistem, kemitraan, koordinasi,
integrasi dan inovasi untuk percepatan vaksinasi
COVID-19

Anda mungkin juga menyukai