perubahan begitu cepat terjadi dan mengharuskan kita untuk selalu berinovasi.
Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala
besar.
Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait.
Perusahaan yang model strukturnya tambun dan kaku mulai mengalami kesulitan
bermanufer dan tidak jarang bahkan kesulitan bernafas. Langkah mereka terasa
lamban dan perolehan pangsa pasar ter-erosi. Kecepatan merespon menjadi kunci
sukses selain keakuratan membaca peta perubahan yang sedang terjadi.
Pola senioritas dan penggunaan power sebagai model sukses menggerakkan tindakan
di organisasi justru kini menjadi penghambat terbesar untuk menghasilkan
terobosan dan kreatifitas.
Proyeksi dan perencanaan bisnis dituntut menjadi fleksibel dan adaptif dengan potensi
munculnya disruptor, regulasi baru, perubahan teknologi, kompetisi, pola sosial dan
gaya hidup konsumen.
Untuk mengatasi dunia VUCA, para leader tidak bisa hanya menggunakan keahlian
teknis dan apa yang disebut soft skill leadership. Para leader perlu menyelam kedalam
diri masing-masing menggali serta mengenali apa yang menjadi pola dalam lapisan
iceberg dirinya. Ini termasuk memahami:
1. Apa yang melandasi keyakinannya tentang diri mereka sendiri, tentang orang
lain (kolega, team, sekelilingnya) serta tentang pekerjaan, tugas, peran dan
tanggungjawabnya.
2. Apa kekhawatiran dan ketakutan yang membayangi pemikiran, sikap dan
keputusan, saat berada dalam kondisi tertekan dan kritis?
3. Dimana saat ini evolusi kesadaran dirinya sebagai seorang leader? apakah
dirinya berada pada level 1-3 dari kesadaran yang dikendalikan oleh survival,
reputasi dan imej serta perlunya eksistensi diri? atau dirinya sebagai leader sudah
berada pada tingkat keepmat kesadaran yang ditengarai dengan keberanian
menjadi otentik dan meninggalkan pola-pola lama mindset serta perilakunya?
4. Apa yang menjadi blindpsot dan penghambat internal dari pola mindset dan
perilaku dirinya ?
Jika leader terlalu bersemangat – bisa jadi menimbulkan sikap tidak
pernah menyerah dan blindspot dipersepsi sebagai terlalu aktif dan kurang
memahami kondisi anak buah.
Jika leader mengutamakan reputasi – bisa menumbuhkan sikap
manipulatif – yang penting harus terlihat baik!
Jika leader ingin terlihat hebat dan kompeten – bisa menumbuhkan
sikap ingin selalu diakui dan menonjol. Blindspot nya adalah terlalu fokus akan
diri sendiri.
5. Bagaimana leader akan melakukan perjalanan transformasi dirinya menuju
pribadi yang lebih aware terhadap kondisi internal diri sendiri dan lingkungannya
serta memiliki kemampuan untuk menjadi role model dan memfasilitasi proses
pembentukan collective thinking teamnya menuju kreatifitas dan inovasi.
Perjalanan ini adalah proses perubahan yang signifikan. Seringkali para leaders
akan memerlukan bantuan eksternal untuk mengawal fasilitasi perjalanan
transformasi ini.
Akronim VUCA merupakan singkatan Volatile, Uncertain, Complexity and
Ambiguity. Istilah ini populer dalam dekade terakhir, menggambarkan
lingkungan bisnis yang makin bergejolak, kompleks dan bertambahnya
ketidakpastian. Istilah VUCA pertama kali digunakan dalam dunia militer pada
era sembilan puluhan untuk menggambarkan situasi medan tempur yang
dihadapi oleh pasukan operasional dimana informasi medan yang ada amat
terbatas. Bertempur dalam keterbatasan informasi serasa berjalan dalam
kebutaan dan bisa menimbulkan chaos Keadaan ini diistilahkan sebagai
medan perang kabut (fog war). Sekolah bisnis masa 1980-90an banyak
mengajarkan cara mengelola situasi bisnis yang relatif mudah diprediksi.
Rutinitas dan stabilitas menjadi dasar asumsi. Resep sukses di masa lalu
dianalisa dan dicari formulanya lalu menjadi acuan untuk perencanaan. Goal
dan sasaran kinerja ditetapkan oleh perancang strategi perusahaan dengan
alat semacam PDCA. Pada periode itu fokus organisasi adalah mengelola
sumberdaya dengan efisien guna mencapai sasaran kinerja. Cara seperti ini
masih dapat diandalkan sampai tibanya lingkungan VUCA (Volatile,
Uncertain, Complexity, Ambiguity). Kata volatile merujuk kepada gejolak
perubahan yang labil dan cepat. Saking cepat dan derasnya arus perubahan,
maka para pebisnis kesulitan mengantisipasi apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Peter F Drucker
Dalam situasi labil, memproyeksikan apa yang terjadi dimasa lalu justru bisa
menyesatkan jika dijadikan acuan pengambilan keputusan. Para leaders perlu
merespon dengan pola pikir yang tidak seperti biasanya. Skill dan
pengetahuan yang tadinya menjadi andalan sangat mungkin justru tidak
relevan lagi. Sebagian besar dari angkatan kerja dengan pengetahuan masa
lalu justru kini bisa berubah menjadi beban perusahaan. Jika pengetahuan
serta pengalaman mereka tidak dilengkapi reskilling dan perubahan mindset
akan sulit untuk mampu berenang didalam derasnya lingkungan VUCA. Team
baru memerlukan leader yang bisa melakukan terobosan. Mereka yang
menjadi bagian team sukses masa lalu bisa jadi tidak termasuk dalam
gerbong leader masa depan. Anggaran lima tahunan dengan cepat menjadi
kadaluarsa. Bahkan anggaran dan sasaran kerja tahunan jika tidak kontinyu
direvisi justru akan tidak relevan.
Dalam situasi VUCA para leader dituntut untuk memiliki kejelasan visi jangka
panjang namun fleksibel dan adaptif dengan durasi tempo respon yang
pendek. Value dan outcome menjadi pegangan untuk decision making. Visi
jangka panjang tetap dipegang menjadi pemandu oleh leader. Namun
pendekatan adaptif dan agile menjadi pendekatan di lapangan. Pola
pengelolaan organisasi yang kaku dan bergantung pada kepastian akan
menyulitkan gerak cepat para pelaku lapangan justru menjadi penghambat
bisnis bermanuver meraih kesempatan pertumbuhan. Para pimpinan di
organisasi yang birokratis akan kesulitan bergerak lincah. Fenomena
tertekannya perusahaan oleh gejolak VUCA ini sudah terjadi pada berbagai
industri. Namun sayangnya banyak pelaku usaha yang sampai saat ini belum
menyadari benar mereka sudah berada di ambang batas titik kritis survival.
Tidak mengherankan ketika kesadaran atas komplikasi VUCA baru muncul,
meresponpun cenderung sudah terlambat dan menjadi korbannya adalah
keniscayaan.
Definisi VUCA:
Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam
skala besar.
Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling
terkait.
Untuk mengatasi dunia VUCA, para leader tidak bisa hanya menggunakan
keahlian teknis dan apa yang disebut soft skill leadership. Para leader perlu
menyelam kedalam diri masing-masing menggali serta mengenali apa yang
menjadi pola dalam lapisan iceberg dirinya. Ini termasuk memahami:
by Leksana TH