BETON
DOSEN PEMBIMBING : AGUS SUBRIANTO, S.T., M.T.
Di Susun Oleh :
Dwi Talitha Salsabila
061940111856
3 PJJ A
XSOAL :
Suatu balok berukuran 300mm x 600 mm mmemiliki bentang 6m+5m memikul beban
- Beban sendiri = 24 kn/m3
- Pelat setebal 25 cm dengan lebar 4 m
- Beban hidup diatas pelat 10 kn/m2
Penyelesaian :
Berat sendiri beton (γc = 24 Kn/m3) q D 1 =24 . 0,3 .0,6=4,32KN/m
Kekakuan balok
3 . E . I 3 . 139,01
K AB= = =69,51
l 6
3 . E . I 3 .139,01
K BC = = =83,41
l 5
Koefisien distribusi
K 69,5
μ AB= AB = =0,45
Σ K B 69,5+83,4
K 83,4
μ BC = BC = =0,55
Σ K B 69,5+83,4
Momen primer
−ql 2 −97,98 .6 2
M AB= = =−440,91 KN /m
8 8
ql 2 97,98 . 52
M bc = = =306,188 KN /m
8 8
Distribusi Momen
0,45 0,54
-440,91 306,188 Momen Primer
61, 299 73,423 Momen Distribusi
-380,066 379,066 Momen akhir
Reaksi perletakkan
1
. 97,98 .6 2−380 , 066
2
V AB= =230,5 96 KN
6
1
.97,98 . 62 +380 , 066
2
V BA = =357 , 284 KN
6
1
. 97,98 .5 2+ 380 ,066
2
V BC = =320 , 763 KN
5
1
. 97,98 . 52−380 , 066
2
V CB = =16 9 , 173 KN
5
Gaya dalam
Balok A – B
Gaya lintang (geser)
Q A =230,5 9 6−97,98 ( 0 )=230,5 9 6 KN
Q B =230,56−98,97 ( 6 )=−357 ,284 KN
230,5 9 6
Q O → x= =2 , 354 m
97,98
Momen
1
M A =230,5 96 ( 0 )− . 97,98 . ( 0 )2=0 KN . m
2
1
M B =230,5 9 6 ( 6 )− . 97,98 . ( 6 )2=−380 , 0 6 KN . m
2
1
M maks=230,5 9 6 ( 2 , 354 )− . 97,98 . ( 2, 354 )2=+271 ,354 KN . m
2
Balok B – C
Gaya lintang (geser)
Q B =3 20,763−97,98 ( 0 )=32 0 ,763 KN
Q C =32 0,763−9 7 , 9 8 (5 )=−16 9 , 137 KN
32 0,763
Q O → x= =3,27 4 m
97,98
Momen M B =−3 79 ,06 KN .m
1
M maks=32 0 , 763 ( 3,27 4 ) − .97,98 . ( 3,27 4 )2−3=+145,471 KN . m
2
Gambar Bidang Gaya Dalam
Setelah melakukan perhitungan balok tulangan tunggal, yang dilakukan selanjutnya :
1. Rencanakan penulangan
2. Identifikasi apakah perlu tulangan tekan
3. Identifikasi balok T
Penyelesaian :
Titik A
1. Perencanaan tulangan
Kemudian kita lihat apakah jarak bersih antar tulangan memenuhi syarat atau tidak
XSyarat jarak bersih
> 25 mm
33
> D mm
Karena jarak bersih antar tulangan telah memenuhi syarat, maka tulangan cukup diberi 1 lapis.
Mu
Ru=
bd 2
Rumaks =Φ ρ fy ( 1− ρfy
1,7 fc ' )
XRu = 3,133
Ru maks = 6,065
Karena nilai a = 30,80 mm ≤ 250 mm, maka tidak diperlukan desain balok T
Titik B
1. Perencanaan tulangan
Kemudian kita lihat apakah jarak bersih antar tulangan memenuhi syarat atau tidak.
Syarat jarak bersih
< 25 mm
18,750
< D mm
Karena jarak bersih antar tulangan tidak memenuhi syarat, maka tulangan harus diberi 2
lapis.
Mu
Ru= 2
bd
Rumaks =Φ ρ fy ( 1− ρfy
1,7 fc ' )
XRu = 0,00235
Ru maks = 6,065
Karena nilai a = 38,500 mm ≤ 250 mm, maka tidak diperlukan desain balok T.
Titik C
1. Perencanaan tulangan
Kemudian kita lihat apakah jarak bersih antar tulangan memenuhi syarat atau tidak :
Karena jarak bersih antar tulangan telah memenuhi syarat, maka tulangan cukup diberi 1 lapis.
2. Identifikasi tulangan tekan
Mu
Ru=
bd 2
Rumaks =Φ ρ fy ( 1− ρfy
1,7 fc ' )
XRu = 1,225
Ru maks = 6,065
3. Identifikasi balok T
Karena nilai a = 15,40 mm ≤ 250 mm, maka tidak diperlukan desain balok T.