Anda di halaman 1dari 7

H.

METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris.
Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum
mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif (kodifikasi,
undang-undang atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa
hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.1
Penelitian hukum normatif adalah pendekatan yang dilakukan
berdasarkan bahan baku utama, menelah hal yang bersifat teoritis
yang menyangkut asas-asas hukum, konsepsi hukum, pandangan dan
doktrin-doktrin hukum, peraturan dan system hukum dengan
menggunakan data sekunder, diantaranya: asas, kaidah, norma dan
aturan hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
dan peraturan lainnya, dengan mempelajari buku-buku, peraturan
perundang-undangan dan dokumen lain yang berhubungan erat
dengan penelitian.2
Sedangkan penelitian hukum empiris adalah suatu penelitian yang
dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan nyata yang
terjadi di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan
menemukan fakta – fakta dan data yang dibutuhkan, setelah data
yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju kepada identifikasi
masalah yang pada akhirnya menuju pada penyelesaian masalah. 3
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris :
a. Pendekatan Yuridis Normatif

1
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004, hlm. 134
2
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Peresada,2006, hlm. 24.
3
Bambang Waluyo. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. 2002.
hlm.
Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan
dengan cara menelaah kaidah-kaidah atau norma-norma, aturan-
aturan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 4
Pendekatan tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai
macam peraturan perundang-undangan, teori-teori dan literatur-
literatur yang erat hubungannya dengan permasalahan yang akan
dibahas.
b. Pendekatan Yuridis Empiris
Pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan dengan meneliti
dan mengumpulkan data primer yang diperoleh secara langsung
dari obyek penelitian melalui wawancara dengan narasumber yang
berhubungan dengan penelitian.5
3. Jenis Data atau Jenis Bahan Hukum
a. Data primer
Data primer adalah data utama atau tetap. Dalam penelitian ini
data yang diperoleh berasal dari wawancara. Wawancara adalah
situasi peran antara pribadi bertatap muka, ketika seseorang yaitu
pewawancara mengajukan pertanyaan–pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah
penelitian kepada responden.6
Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai
bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan cara tanya
jawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara
sistematis, jelas, dan terarah sesuai dengan isu hukum yang
diangkat dalam penelitian. Wawancara ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi yang benar dan akurat dari sumber yang
4
Soerjono Soekanto, Op.cit, hlm. 56
5
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hlm.10.
6
Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta. 2006. hlm. 82.
ditetapkan sebelumnya. Wawancara tersebut semua keterangan
yang diperoleh mengenai apa yang diinginkan dicatat atau direkam
dengan baik.7 Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan
secara lisan guna mencapai tujuan yaitu mendapatkan informasi
yang akurat dari narasumber yang berkompeten. 8
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di kantor
Kepolisian Resort Kabupaten Pasuruan, dalam penelitian ini yang
menjadi narasumber adalah:
1) Kepala Kepolisian Resort Kabupaten Pasuruan
2) Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kabupaten
Pasuruan
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung dari data primer.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari peraturan
perundang – undangan, buku, dan dokumentasi. Peraturan
perundang – undangan adalah peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data
yang berwujud sumber data tertulis atau gambar. Sumber tertulis
atau gambar berbentuk dokumen resmi, buku, majalah, arsip,
dokumen pribadi, dan foto yang terkait dengan permasalahan
penelitian.9 Data sekunder terdiri dari 3 (tiga) Bahan Hukum,
yaitu :
1) Bahan Hukum Primer

7
Bahder Johan Nasution. Metode Penelitian Ilmu Hukum. CV. Mandar Maju. Bandung. 2008 hlm.
167 – 168.
8
Burhan Ashshofa. Metode Penelitian Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. 2004. hlm. 95.
9
Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2002. hlm. 71.
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat. Dalam hal ini bahan hukum
primer ini terdiri dari :
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945
b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Jo. Undang-Undang
Nomor 73 Tahun 1958 Tentang pemberlakuan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum
Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan
Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
c) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
d) Undang-Undang Darurat Nomor 12/DRT/1951 tentang
Mengubah “Ordonnantietijdelijke Bijzondere
Strafbepalingen” dan UndangUndang Republik Indonesia
Dahulu Nomor 8 Tahun 1948.
e) Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pengawasan,
Pengendalian dan Pengamanan Bahan Peledak Komersial.
2) Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti
buku-buku literatur dan karya ilmiah yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian.
3) Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan hukum yang
memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder, seperti Kamus Bahasa
Inggris, Kamus Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Majalah, media cetak, dan media elektronik
4. Teknik pengambilan data
Teknik pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini
dengan menggunakan 2 metode. Adapun teknik pengambilan data
yang penulis gunakan adalah :
a. Wawancara
Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara
dengan informan merupakan teknik yang sangat tepat untuk
memperoleh informasi lebih detail terhadap objek yang diteliti,
karena dengan mewawancari informan maka penulis dapat
memahami lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi dari
berbagai sudut pandang yang berbeda.
b. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung terhadap subjek penelitian. Jenis pengumpulan
data ini meneliti berbagai macam dokumen yang berguna sebagai
bahan analisis dalam penelitian.
5. Populasi dan Sampling (sampel)
Dalam pengambilan sample penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Dalam hal ini purposive sampling adalah suatu
satu teknik sampling non random sampling (terstruktur atau tidak
random) dengan cara menentukan pengambilan sample secara
menetapkan sebuah ciri-ciri khusus yang sesuai dengan apa dari
tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan
penelitian, pada dasarnya sample yang di pilih adalah yang memiliki
karakteristik-karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam Penelitian ini penulis mengambil sampel yaitu Kepala
Kepolisian Resort Kabupaten Pasuruan dan Kepala Satuan Reserse dan
Kriminal Kepolisian Resort Kabupaten Pasuruan. Penulis memilih para
pejabat berwenang tersebut karena mereka memiliki wewenang
secara hukum untuk menindak dan menanggulangi pelanggaran tindak
pidana pembuatan dan penjualan petasan di wilayah hukum Polres
Kabupaten Pasuruan, dan sampel tersebut dapat dikatakan memiliki
wawasan dan pengalaman mengenai masalah yang terdapat dalam
penilitian ini serta diharapkan sampel tersebut dapat menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan penulis pada saat wawancara.
6. Pengolahan Data
Data yang diperoleh baik dari hasil studi kepustakaan dan
wawancara selanjutnya diolah dengan menggunakan metode:
a. Seleksi Data atau Editing
Editing yaitu memeriksa data yang diperoleh untuk segera
mengetahui apakah data yang diperoleh itu relevan dan sesuai
dengan masalah. Selanjutnya apabila ada data yang salah akan
dilakukan perbaikan dan terhadap data yang kurang lengkap akan
diadakan penambahan.
b. Klasifikasi Data
Klasifikasi data, yaitu yang telah selesai seleksi, selanjutnya
dikelompokkan menurut pokok bahasan sehingga sesuai dengan
jenis dan hubungannya dengan pokok bahasan.
c. Sistematisasi Data
Sistematisasi data yaitu, data yang telah diklasifikasikan
kemudian ditempatkan sesuai dengan posisi pokok permasalahan
secara sistematis. Tahap-tahap pengolahan data tersebut bertujuan
untuk mempermudah dalam menganalisis serta mempermudah
menarik kesimpulan
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah sebagi berikut.
a. Teknik analisis data deskriptif dipergunakan dalam menguraikan,
mengutip, memperjelas bunyi peraturan perundang-undangan dan
uraian umum.
b. Teknik analisi data deduktif dan induktif. Deduktif tolak ukurnya
adalah peraturan perundang-undangan, sedangkan induktif adalah
dalam menyusun logika untuk mengambil kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai