6g-BIMBINGAN Coaching
6g-BIMBINGAN Coaching
260
BIMBINGAN (COACHING)
MATERI
1. Pengertian Bimbingan
2. Tujuan Bimbingan
3. Proses Bimbingan
4. Karakteristik fasilitator yang efektif
5. Model-model Bimbingan
6. Keuntungan-keuntungan Bimbingan
7. Faktor penghambat dan kendala dalam proses bimbingan
METODA
- Kuliah Singkat
- Kelompok Diskusi
- Simulasi – Role Play
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
261
RENCANA PEMBELAJARAN
SESI I
BAGIAN A
Topik : Proses Bimbingan dalam Praktek Keperawatan/Kebidanan
Metoda : Kuliah singkat
Waktu : 30 menit
BAGIAN B
Topik : Kasus
Metoda : Kerja Kelompok
Waktu : 30 menit
BAGIAN C
Metoda : Presentasi Kasus
Waktu : 30 menit
MATERI
BIMBINGAN (COACHING)
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
262
PENDAHULUAN
Bimbingan merupakan sarana yang dirancang untuk memperbaiki kinerja dan
perilaku seseorang, baik secara formal maupun informal. Melalui bimbingan diharapkan
adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan perilaku yang mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi dalam perkembangan IPTEK saat ini.
Komponen utama dalam bimbingan berdasarkan kompetensi adalah penggunaan
bimbingan, dimana para fasilitator klinis memberikan mengenai keterampilan atau
aktivitasnya terlebih dahulu, kemudian memberikan demonstrasi dengan menggunakan
model atau alat ajar seperti slide, video. Setelah melakukan demonstrasi prosedur dan
diskusi kemudian para fasilitator dapat mengamati dan berkomunikasi untuk membimbing
peserta dalam mempelajari keterampilan dan kegiatan yang memerlukan perhatian
kemajuan belajar serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi peserta.
Ada perbedaan antara bimbingan berdasarkan kompetensi dan proses belajar secara
tradisional. Bimbingan berdasarkan kompetensi dapat memberikan keberhasilan kinerja
dalam pekerjaan mereka seperti: keterampilan memberi pelayanan kesehatan karena lebih
menekankan pada bagaimana peserta mengerjakan sesuatu (kombinasi antara pengetahuan,
sikap dan keterampilan), sedangkan pengajaran tradisional yang menekankan penilaian
pada informasi apa yang sudah dipelajari oleh peserta .
PENGERTIAN
Bimbingan adalah suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada peserta baik perorangan atau kelompok untuk memecahkan
permasalahannya sendiri dan didampingi oleh fasilitator. Bimbingan melibatkan peserta
dan fasilitator dalam dialog satu lawan satu dan mengikuti suatu proses yang tersusun,
diarahkan pada tanggung jawab memelihara kemajuan dan kinerja yang baik serta
hubungan kerja positif antara fasilitator dan staf.
TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat :
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
263
PROSES BIMBINGAN
Sebelum praktek peserta sebaiknya mengadakan pertemuan untuk mereview kegiatan,
termasuk langkah-langkah yang perlu ditekankan dalam praktek kinerja.
Dalam praktek, fasilitator mengamati, membimbing, dan memberikan umpan balik
kepada peserta pada saat mereka melaksanakan langkah-langkah/kegiatan termasuk
buku penuntun belajar.
Setelah praktek, umpan balik seharusnya diberikan secepatnya. Dengan menggunakan
penuntun belajar atau checklist keterampilan, fasilitator berdiskusi tentang kemampuan
belajar peserta sesuai dengan kinerja mereka dan memberi saran perbaikan.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
264
Peran pembimbing yang efektif melibatkan semua peserta dan memberi mereka umpan
balik yang positif ,sementara fasilitator yang tidak efektif mengendalikan dan menolak
keterlibatan dan secara khusus gagal memberikan umpan balik yang positif.
MODEL BIMBINGAN
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
265
Model perilaku telah digunakan pada coaching di bidang industri dan telah berhasil
dengan baik. Elemen yang esensial dari strategi coaching dalam coaching klinik dapat
diuraikan dalam lima konsep yang membentuk akronim COACH. Setiap coaching klinis
hendaknya menyertakan elemen-elemen ini.
C= COMMUNICATION (KOMUNIKASI)
Komunikasi dua arah yang efektif antara peserta dan fasilitator merupakan factor
penting untuk memperoleh keterampilan awal dan dicapainya kompetensi
keterampilan.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
266
2. Mendorong kerja sama dan hubungan 2. Menjaga jarak ( status diatas peserta)
antar sejawat
KEUNTUNGAN BIMBINGAN
1. Dapat mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai dengan minatnya
2. Dapat menilai masing-masing peserta dengan berbagai metode penilaian termasuk
observasi dan interview
3. Dapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan peserta
4. Coaching/Bimbingan lebih pada pendekatan personal dibanding dengan training
kelompok
5. Peserta merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab untuk melakukan
keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan berlangsung terus menerus dan
personal
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
267
Untuk mengadakan suatu coaching tidaklah mudah karena banyak faktor yang harus
terlibat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah kepribadian yaitu kesesuaian
dan ketidak sesuaian antara bawahan dan atasan. Yang menjadi hambatan disini adalah :
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
268
Kurangnya motivasi
Sebagai fasilitator akan mempunyai tugas tambahan untuk menciptakan lingkungan
bermotivasi bagi peserta . Oleh karenanya motivasipun lebih banyak ditumpukan pada
keinginan menguasai pengetahuan keterampilan baru dan mendapatkan kesempatan
dalam mengambil keputusan.
Melakukan kesalahan
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Bimbingan
269
Sekalipun orang tahu bahwa dari kesalahan kita dapat memetik suatu pelajaran namun
baik fasilitator maupun peserta takut melakukan dan mengakui kesalahan dan cenderung
menyembunyikannya rapat-rapat. Padahal seandainya kesalahan itu diakui lebih awal akan
lebih banyak waktu dan tenaga yang dapat diselamatkan . Membangun kepercayaan dalam
hubungan coaching akan menyingkirkan situasi seperti ini .
KESIMPULAN
Coaching menyangkut pengembangan peserta dalam pekerjaan/keterampilan mereka saat
ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan mereka. Coaching lebih berkaitan dengan
upaya membantu peserta untuk memperluas pengetahuan serta mengembangkan
kemampuan dan bakat secara penuh dalam pekerjaan / ketrampilan mereka saat ini.
Dengan kata lain coaching membantu peserta untuk tumbuh dan berfikir bagi diri sendiri,
lebih percaya diri serta sekaligus mempunyai kepercayaan untuk menangani lebih banyak
tanggung jawab dan menghadapi tantangan yang lebih besar.
EVALUASI :
1. Coba sebutkan pengertian bimbingan ?
2. Sebutkan tujuan dari bimbingan ?
3. Jelaskan bagaimana proses bimbingan yang dilakukan di klinik ?
4. Jelaskan perbedaan melakukan pembimbingan yang efektif dengan pembimbingan
yang tidak efektif ?
5. Jelaskan apa saja hambatan yang sering terjadi pada pembimbingan ?
KEPUSTAKAAN
Thomas Angela M (1997) , Coaching for Staff Development, Penerbit Kanisius, 1997
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003