Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Dalam Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
DOSEN PENGAJAR
Adisti A. Rumayar, SKM., M.Kes., MPH
dr. Grace E. C. Korompis, MHSM., Dr.PH
dr. Ardiansa A. T. Tucunan, M.Kes
dr. Ribka Wowor, M.Kes
Dr. Theo Lumenon, SH,. MH
OLEH :
KELOMPOK 3
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala berkat
dan tuntunan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang
“Gambaran Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan tentang
pemahaman Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam mata kuliah
etika dan hukum kesehatan yang dapat menambah ilmu kami sebagai mahasiswa.
Dalam pembuatan makalah kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini
dengan baik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
kedepannya dapat diperbaiki.
Kami tururt berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan
saran dan masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Besar harapan kami makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.5. Hak dan Kewajiban yang diatur Dalam UU No.36 Tahun 2009….…….…...7
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..12
3.2 Saran…………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan
bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Secara umum, latar belakang
dan konteks kehidupan seseorang sangat memengaruhi status kesehatan dan kualitas
hidupnya. Kesehatan tidak hanya dipertahankan dan ditingkatkan melalui kemajuan
dan penerapan ilmu kesehatan, tetapi juga melalui gaya hidup oleh suatu individu dan
masyarakat sekitarnya. Menurut WHO, penentu sosial kesehatan adalah kondisi yang
dialami seseorang ketika dilahirkan, tumbuh, bekerja, hidup, dan menua, serta
serangkaian kekuatan dan sistem yang lebih luas yang membentuk kondisi kehidupan
sehari-hari. Kondisi ini dibentuk oleh distribusi uang, kekuasaan, dan sumber daya di
tingkat global, nasional, dan lokal. Kondisi tersebut sangat bertanggung jawab atas
kesenjangan kesehatan, baik di dalam suatu negara maupun di antara negara-negara.
Kebutuhan akan kesehatan merupakan kebutuhan manusia yang harus terpenuhi
selain kebutuhan sandang dan pangan. Pemenuhan kebutuhan kesehatan menjadi
kunci bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari sehingga kebutuhan
utama seperti kebutuhan sandang dan pangan dapat terpenuhi. Manusia merupakan
mahluk hidup yang mudah terkena segala macam penyakit. Oleh sebab itu, diperlukan
pemeliharaan kesehatan yang di dukung oleh sarana, prasarana dan sumber daya
manusia serta undang-undang yang mengatur di dalamnya.
Pemerintah Republik Indonesia telah mensahkan undang-undang nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas
kesehatan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Latar belakang disahkannya undang-undang No. 36 tahun 2009?
2. Apa saja Asas dan Tujuan Dalam UU No.36 Tahun 2009?
3. Apa saja Hak dan Kewajiban yang diatur Dalam UU No.36 Tahun 2009?
C. Tujuan
1. Mengetahui Gambaran Umum Tentang Undang-undang No.36 Tahun 2009
2. Mengetahui Latar belakang disahkannya undang-undang No. 36 tahun 2009
3. Mengetahui Asas dan Tujuan Dalam UU No.36 Tahun 2009t
4. Mengetahui Hak dan Kewajiban yang diatur Dalam UU No.36 Tahun 2009
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perencanaan dan pembiayaan pembangunan kesehatan yang tidak sejiwa dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, yaitu menitikberatkan pada pengobatan
(kuratif), menyebabkan pola pikir yang berkembang di masyarakat adalah bagaimana cara
mengobati bila terkena penyakit. Hal itu tentu akan membutuhkan dana yang lebih besar
bila dibandingkan dengan upaya pencegahan. Konsekuensinya, masyarakat akan selalu
memandang persoalan pembiayaan kesehatan sebagai sesuatu yang bersifat
konsumtif/pemborosan.
Selain itu, sudut pandang para pengambil kebijakan juga masih belum
menganggap kesehatan sebagai suatu kebutuhan utama dan investasi berharga di dalam
menjalankan pembangunan sehingga alokasi dana kesehatan hingga kini masih tergolong
rendah bila dibandingkan dengan negara lain.
Untuk itu, sudah saatnya kita melihat persoalan kesehatan sebagai suatu faktor
utama dan investasi berharga yang pelaksanaannya didasarkan pada sebuah paradigma
baru yang biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
Dalam rangka implementasi paradigma sehat tersebut, dibutuhkan sebuah undang-
undang yang berwawasan sehat, bukan undang-undang yang berwawasan sakit.
Pada sisi lain, perkembangan ketatanegaraan bergeser dari sentralisasi menuju
desentralisasi yang ditandai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang tersebut memuat ketentuan yang menyatakan bahwa bidang
kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada daerah masing-masing yang setiap daerah
diberi kewenangan untuk mengelola dan menyelenggarakan seluruh aspek kesehatan.
Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yang
mengatur tentang pembagian urusan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/ kota. Berdasarkan hal tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan perlu disesuaikan dengan semangat otonomi daerah.
Oleh karena itu, perlu dibentuk kebijakan umum kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh semua pihak dan sekaligus dapat menjawab tantangan era globalisasi
dan dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan dalam suatu Undang-Undang
Kesehatan yang baru untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan.
4
2.2 Gambaran Umum Tentang Undang-undang No.36 Tahun 2009
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
kesehatan adalah suatu keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Setiap orang berhak atas kesehatan.
Undang-undang 36 tahun 2009 disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 13 Oktober 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ini diundangkan oleh Andi Matalatta, selaku
Menkumham RI dalam Lembaran Negara Republik Indonesia pada Tahun 2009 Nomor
144 dan Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan ke dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063 pada tanggal 13 Oktober 2009 di Jakarta.
Status dari UU No.36 tahun 2009 ini sendiri, mencabut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495).
5
f. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang
tentang Kesehatan;
Sedangkan yang menjadi dasar hukum atau landasan pengesahan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan adalah Pasal 20, Pasal 28H ayat
(1), dan Pasal 34 ayat ( 3 ) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.5 Hak dan Kewajiban yang diatur Dalam UU No.36 Tahun 2009
Hak dan Kewajiban dalam Undang-undang ini diatur dalam BAB III yang terbagi
menjadi 2 bagian. Bagian Kesatu yang membahas tentang “Hak” dalam
Pasal 4 berbunyi : “Setiap orang berhak atas kesehatan.
Pasal 5 (1) : “Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan.” (2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. (3) Setiap orang berhak secara
mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan
bagi dirinya.
Pasal 6 : “Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian
derajat kesehatan.”
Pasal 7 : “Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.”
Pasal 8 : “Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.”
Bagian Kedua yaitu “Kewajiban” dalam Pasal 9 (1) : “Setiap orang berkewajiban ikut
mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya
meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan
berwawasan kesehatan.
6
Pasal 10 : “Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial”.
Pasal 11 : “Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.”
Pasal 12 : “Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi
orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 13 (1) : “Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan
sosial. (2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Baiklah kita sebagai manusia menjaga kesehatan diri kita masing-masing.
Pemerintah telah menetapkan undang-undang yang melindungimkita yaitu tentang
kesehatan. Kewajiban kitalah untuk mematuhi aturan undang-undang yang telah
ditetapkan oleh pemerintah
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/UU-No.-36-Th-2014-ttg-Tenaga-Kesehatan.pdf
UU RI No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-2009-kesehatan